Anda di halaman 1dari 2

Resume : Peran Kesehatan Masyarakat di era pandemi covid-19 dari sisi

promotif dan preventif

Nafa Urbaningrum / S1 Kesehatan Masyarakat / 10317046

Pada bulan Maret virus Covid‐19 mulai terdeteksi di Indonesia. Kasus di tiap harinya
pun selalu bertambah hingga penyebaran di hampir seluruh wilayah Indonesia. Hal ini
menciptakan persepsi bahwa sistem kesehatan yang ada, gagal melindungi warga dari
penyebaran virus. Oleh karena itu, hal yang dapat dilakukan saat ini adalah melakukan
promosi kesehatan yang sangat diperlukan dalam meningkatkan disiplin dalam kesehatan
masyarakat. Brownson, Seiler, dan Eyler (2010) menyatakan bahwa promosi kesehatan dapat
berkontribusi untuk mengatasi ancaman virus Covid‐19 di berbagai tingkat, antara lain di
tingkat hilir yang berfokus pada perubahan perilaku individu dan manajemen penyakit, di
tingkat tengah melalui intervensi yang mempengaruhi organisasi dan masyarakat serta di
tingkat hulu dengan menginformasikan kebijakan yang mempengaruhi penduduk.

Perilaku preventif di masyarakat penting dilakukan untuk menurunkan jumlah kasus


positif COVID‐19 di Indonesia. Berdasarkan prinsip perubahan perilaku yang diterima secara
luas, Michie dan West (2020) membuat rekomendasi berikut untuk mengurangi penularan
COVID‐19 di masyarakat, seperti memotivasi orang lain untuk mengadopsi perilaku
pencegahan dengan memberikan alasan yang jelas, membuat norma sosial yang mendorong
perilaku preventif melalui kampanye, menggabungkan peringatan kesehatan dengan nasihat
konkret untuk tindakan preventif, memberi nasihat mengenai bagaimana perilaku beresiko
dapat diganti dengan yang lebih efektif, dan membuat perilaku preventif tersebut ke dalam
rutinitas perilaku sehari‐hari.

Peran tenaga kesehatan masyarakat sangat penting dalam penanganan Covid-19 pada
setiap level intervensi. Utamanya pada tingkat masyarakat untuk melakukan komunikasi
risiko dan edukasi masyarakat terkait protokol kesehatan untuk melawan Covid-19.
Kemudian untuk melakukan pelacakan kontak & pelacakan (penyelidikan dan penyelidikan
wabah), serta memfasilitasi dan pemberdayaan masyarakat. Tenaga kesehatan masyarakat
memiliki kemampuan dalam memahami pola-pola promotif dan preventif Covid-19 di
masyarakat. Itu diperlukan dalam penyusunan program dan kebijakan untuk mempercepat
penanganan Covid-19.
Para tenaga kesehatan masyarakat bisa berinovasi dan menciptakan strategi
percepatan penanganan Covid-19 di Indonesia, dengan fokus utama edukasi dan berdayakan
masyarakat dan fokus kedua perkuat pelayanan kesehatan menempatkan tenaga kesehatan
masyarakat di tempat-tempat umum yang berisiko tinggi penularan virus. Itu dilakukan
sebagai upaya adaptasi adaptasi baru dan protokol kesehatan oleh tenaga kesehatan
masyarakat. Optimalisasi peran tenaga kesehatan masyarakat dalam penanganan Covid-19.
Optimalisasi yang perlu dilakukan yaitu: Perlengkapan instrumen sumber daya manusia
untuk Unit Kesehatan Masyarakat (UKM) seperti di Puskesmas, Penguatan instrumen
kebijakan untuk UKM, serta pengembagaan kelembagaan rujukan sekunder dan tersier untuk
UKM. Selanjutnya, penguatan peran kantor kecamatan dan kantor kelurahan desa untuk
pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan, dan Integrasi tenaga kesehatan masyarakat di
tingkat puskesmas perlu juga dilakukan. Selain itu, kepastian hukum juga diperlukan untuk
mengoptimalkan peran tenaga kesehatan masyarakat.

Peran kesehatan masyarakat dari sisi promotif yaitu dapat melakukan beberapa
penyuluhan terhadap masyarakat luas mengenai perilaku preventif yaitu melakukan suatu
pencegahan terhadap terpaparnya covid-19 dengan beberapa perlaku seperti kebiasaan
menerapkan dan menjaga kebersihan dengan lebih sering mencuci tangan, menggunakan
masker dan membawa hand sanitizer tiap kali keluar dari rumah hingga segera
membersihkan diri setelah bepergian keluar rumah.

PUSTAKA

Rahmania, Farra A., Azmi, Dean N., Dwicahyaputri, Hanifah. Bias Optimisme dan
Perilaku Preventif Masyarakat Pada Era NewNormal. PSISULA: Prosiding Berkala
Psikologi 2

Anda mungkin juga menyukai