Anda di halaman 1dari 7

RESUME PASAR MODAL

Analisis fundamental dan Teknikal

TIKA RAHMAWATI : 1619104049 (KELAS E)

JURUSAN MAGISTER AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS WIDYATAMA BANDUNG

2019
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Analisis Fundamental


Analisis fundamental adalah metode analisis yang didasarkan pada
fundamental ekonomi suatu perusahaan.Teknis ini menitik beratkan pada rasio
finansial dan kejadian - kejadian yang secara langsung maupun tidak langsung
memengaruhi kinerja keuangan perusahaan.Sebagian pakar berpendapat teknik
analisis fundamental lebih cocok untuk membuat keputusan dalam memilih saham
perusahaan mana yang dibeli untuk jangka panjang.analisis fundamental dibagi
dalam tiga tahapan analisa yaitu analisis ekonomi, analisis industri, dan analisis
rasio Keuangan.
1) Analisis Ekonomi
Analisis ekonomi merupakan salah satu analisis yang digunakan pada
model teknik fundamental.analisis ini cenderung digunakan untuk
mengetahui keadaan-keadaan yang bersifat makro dari suatu keadaan
ekonomi. Unsur-unsur makroekonomi yang biasa dianalisis melalui
analisis ekonomi ini adalah faktor pendapatan domestik bruto, inflasi,
kebijakan moneter dan kebijakan fiskal yang diterapkan oleh suatu
negara.analisis ini digunakan untuk mengetahui potensi dari faktor makro
yang pastinya menjadi salah satu faktor yang memengaruhi tingkat
pengembalian dari investasi.Analisis ekonomi dianggap penting karena
adanya kecenderungan hubungan yang kuat antara apa yang terjadi pada
lingkungan ekonomi makro dan kinerja suatupasar modal. Pasar modal
mencerminkan apa yang terjadi pada perekonomian makro.
2) Analisis Industri
Dalam analisis industri, investor mencoba memperbandingkan
kinerja dari berbagai industri, untuk bisa mengetahui jenis industri apa saja
yang memberikan prospek paling baik ataupun sebaliknya.Berdasarkan
hasil analisis industri, investor akan menggunakan informasi tersebut
sebagai masukan untuk mempertimbangkan saham-saham dari kelompok
industri mana sajakah yang akan dimasukkan dalam portofolio. Analisis
Industri merupakan tahapan penting Pengelompokan suatu industri dalam
kenyataannya tidaklah sesederhana yang dibayangkan, karena banyak
perusahaan yang bergerak dalam lini bisnis yang berbeda. Untuk
menyiasati permasalahan tersebut, diperlukan suatu metode
pengklasifikasian industri. Menurut Michael Porter (19960, Fokus dari
analisa industri adalah pada pengenalan ciri pokok yang mendasari suatu
industri yang bersumber pada situasi ekonomi dan teknologi yang
membentuk arena dimana strategi bersaing harus ditata. Dapat dikatakan
analisa industri adalah sebuah perencanaan yang terjadi dalam suatu
kelompok bisnis ketika suatu usaha telah berjalan.perencanaan lingkungan
usaha, kecendrungan ekonomi, teknologi dan politik akan mempunyai
pengaruh kuat dalam suatu usaha.
3) Analisis Rasio Keuangan
Rasio finansial atau Rasio Keuangan merupakan alat analisis keuangan
perusahaan untuk menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan
perbandingan data keuangan yang terdapat pada pos laporan keuangan
(neraca, laporan laba/rugi, laporan aliran kas). Rasio menggambarkan
suatu hubungan atau perimbangan (mathematical relationship) antara suatu
jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Analisis rasio dapat digunakan
untuk membimbing investor dan kreditor untuk membuat keputusan atau
pertimbangan tentang pencapaian perusahaan dan prospek pada masa
datang. Salah satu cara pemrosesan dan penginterpretasian informasi
akuntansi, yang dinyatakan dalam artian relatif maupun absolut untuk
menjelaskan hubungan tertentu antara angka yang satu dengan angka yang
lain dari suatu laporan keuangan. Analisis rasio keuangan menggunakan
data laporan keuangan yang telah ada sebagai dasar penilaiannya.
Meskipun didasarkan pada data dan kondisi masa lalu, analisis rasio
keuangan dimaksudkan untuk menilai risiko dan peluang pada masa yang
akan datang. Pengukuran dan hubungan satu pos dengan pos lain dalam
laporan keuangan yang tampak dalam rasio-rasio keuangan dapat
memberikan kesimpulan yang berarti dalam penentuan tingkat kesehatan
keuangan suatu perusahaan. Tetapi bila hanya memperhatikan satu alat
rasio saja tidaklah cukup, sehingga harus dilakukan pula analisis
persaingan- persaingan yang sedang dihadapi oleh manajemen perusahaan
dalam industri yang lebih luas, dan dikombinasikan dengan analisis
kualitatif atas bisnis dan industri manufaktur, analisis kualitatif, serta
penelitian-penelitian industri.

Rumus Analisis Rasio Keuangan


1. Current Ratio (CR)
Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan
menggunakan aktiva lancar yang dimiliki, Current Ratio dapat dihitung
dengan rumus :
Aset Lancar
Current Rasio=
Utang Lancar

2. Price Earning Ratio (PER)


PER adalah rasio yang menunjukkan seberapa besar investor menilai
harga dari saham terhadap kelipatan dari earnings dan memberikan indikasi
tentang jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan dana pada
tingkat harga saham dan keuntungan perusahaan pada suatu periode tertentu
(jogiyanto 2003:105). PER adalah „perbandingan antara harga saham dengan
laba bersih perusahaan’, dimana harga saham sebuah emiten dibandingkan
dengan laba bersih yang dihasilkan oleh emiten tersebut dalam setahun.
Karena yang menjadi fokus perhitungannya adalah laba bersih yang telah
dihasilkan perusahaan, maka dengan mengetahui PER sebuah emiten, kita
bisa mengetahui apakah harga sebuah saham tergolong wajar atau tidak
secara real dan bukannya secara future alias perkiraan.
Harga Penutupan Saham
PER=
Laba Bersih Per Saham

3. Price to Book Value (PBV)


PBV adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat harga saham
apakah termasuk undervalued atau over valued. PBV fokusnya pada nilai
ekuitas perusahaan. PBV sesuai artinya bermakna ‘harga saham dibandingkan
nilai ekuitas per saham’. Cara menghitungnya, adalah dengan membagi harga
saham dengan Book Value-nya (BV), dimana BV dihasilkan dari ekuitas
dibagi rata-rata jumlah saham yang beredar. Konsep penggunaannya pun
sama dengan PER: semakin tinggi nilai PBV, maka semakin mahal harga
sahamnya. Bila suatu perusahaan memiliki nilai PBV di atas satu (PBV>1),
maka harga saham perusahaan tersebut dinilai lebih tinggi daripada nilai
bukunya yang menggambarkan kinerja perusahaan tersebut semakin baik di
mata investor.Secara umum, persamaan. Yang digunakan untuk menilai PBV
suatu saham dapat dituliskan sebagai berikut :
Pn
PBV =
BVn
dengan:
PBVn = Price to Book Value
Pn = Harga per lembar saham pada tahun ke-n
BVn = Nilai book value per lembar saham pada tahun ke-n

4. Debt to Equity Ratio (DER)


Merupakan rasio yang mengukur sejauh mana besarnya utang dapat
ditutupi oleh modal sendiri. Rasio ini menunjukkan persentase penyediaan
dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman. Rasio ini dalat
dirumuskan dengan membagi total hutang dengan total equitas. Semakin
tinggi rasio semakin rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oleh
pemegang saham.

5. Return On Asset (ROA)


Merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan aset-aset yang
dimiliki perusahaan bisa menghasilkan laba.
EBIT
ROA=
Jumlah Aset

6. Return on Equity (ROE)


ROE berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba atas modalnya sendiri. Semakin besar ROE maka semakin
baik kinerja perusahaan dalam memanfaatkan modalnya untuk menghasilkan
laba. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu :
Laba Bersih Setelah Bunga dan Pajak
ROE=
Jumlah Modal Sendiri

7. Return on Investment (ROI)


Bertujuan untuk mengukur keuntungan investasi dan sebagai evaluasi
akhir untuk menentukan keputusan investasi di dalam perusahaan. Rasio ini
dapat memberikan informasi kepada investor tingkat pengembalian yang akan
diterima dari investasi yang dilakukan. ROI dapat dirumuskan dengan
membagi Net income dengan total Aset.

8. Gross Profit Margin ( Margin Laba Kotor)


Merupakan perbandingan antar penjualan bersih dikurangi dengan Harga
Pokok penjualan dengan tingkat penjualan, rasio ini menggambarkan laba
kotor yang dapat dicapai dari jumlah penjualan.Rasio ini dapat dihitung
dengan rumus yaitu :
Laba Kotor
Gross Profit Margin=
Penjualan Bersih

9. Deviden Payout Ratio (DPR)


DPR adalah sebuah parameter untuk mengukur besaran dividen yang
akan dibagikan ke pemegang saham. Variabel Payout Ratio menunjukkan
persentase dari pendapatan yang akan dibayarkan pada pemegang saham
sebagai cash dividend. Formulanya: nilai dividen yang dibagikan per saham
dibanding dengan nilai laba bersih per saham.
Deviden Per Saham
DPR=
Laba Bersih Per Saham
10. Earning per Share

EPS menghitung penghasilan bersih yang diperoleh untuk setiap saham


yang diinvestasikan. Saham yang dimaksudkan di sini adalah saham biasa
dan tidak termasuk saham preferen.

Laba Bersih Setelah Pajak−Deviden Saham Preferen


Total Saham yang Diterbitkan=
Earning Per Share
                  
Analisis teknikal merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham dengan
mengamati perubahan harganya di waktu yang lalu, volume perdagangan dan
indeks harga gabungan. Perubahan harga saham cenderung bergerak pada satu
arah tertentu (trend). Pola tertentu pada masa yang lampau akan terulang kembali
pada masa yang akan datang. Analisis teknikal lebih memperhatikan pada apa
yang telah terjadi di pasar, daripada apa yang seharusnya terjadi. Para pelaku
pasar modal di Bursa Efek Indonesia (BEI) menggunakan informasi tersebut
untuk meraih keuntungan dari investasi mereka. Pada intinya analisis teknikal
adalah studi harga dengan menggunakan grafik sebagai alat utama.

Anda mungkin juga menyukai