Anda di halaman 1dari 4

Dwiani S.

: Proses Morfologis Verba Bahasa Waringin

KANDAI
Volume 14 No. 2, November 2018 Halaman 287-302

JUDUL DALAM BAHASA INDONESIA SPESIFIK DAN JELAS


MAKSIMAL 15 KATA
(Specific and Clear Title in English, Maximum 15 Words )

Nama Lengkap Penulis Pertamaa,*, Penulis Kedua b,*, & Penulis Ketiga c,*
a
Lembaga Afiliasi Penulis Pertama
Alamat Lembaga Afiliasi Penulis Pertama, Kota, Negara
b
Lembaga Afiliasi Penulis Kedua
Alamat Lembaga Afiliasi Penulis Kedua, Kota, Negara
Pos-el: alamat.pos_el@penulis.com
(Diterima:….; Direvisi …. Disetujui: …….)

Abstract
Abstract is written in one paragraph consists of 100—200 words. Abstract contains
problems research, aim, research method, and results. Abstract is written in italic style,
Times New Roman 10, no spacing mode.
Keywords: 3-5 words or phrases represent the focus of writing

Abstrak
Abstrak ditulis dalam satu paragraf yang terdiri atas 100--200 kata.Abstrak memuat
permasalahan, tujuan, metode penelitian, dan hasil. Abstrak ditulis ditulis miring dengan
font Times New Roman 11, moda no spacing.
Kata-kata kunci:3-5 kata atau frasa yang mencerminkan inti KTI

(Badan naskah setelah abstrak diformat dalam dua kolom dengan mengikuti
ukuran dalam template ini. Untuk diperhatikan:badan teks ditulis dengan font
Times New Roman 12, spasi 1, no spacing style)

DOI: 10.26499/jk.v14i2.627
How to cite: Septiana. D. (2018). Proses morfologi verba bahasa Waringin. Kandai, 14(2), 287-302 (DOI:
10.26499/jk.v14i2.627)

PENDAHULUAN (10%) Pendahuluan mengungkapkan


dengan jelas masalah yang menjadi
Pendahuluan memuat latar fokus penelitian, tujuan penelitian,
belakang masalah dengan menjelaskan danurgensinya. Sitasi di dalam naskah
fenomena permasalahan yang diteliti, mengacu pada APA style, misalnya:
ditulis tanpa subbab. Latar belakang Heryadi &Permadi (2013) menyatakan
didukung dengan acuan pustaka dan bahwa… (hlm. 61).Pencantuman nomor
hasil penelitian terkait sebelumnya, baik halaman referensi dilakukan untuk kutipan
yang dilakukan oleh penulis maupun langsung.
yang dilakukan oleh orang lain. Di
dalam bab Pendahuluan jugadijelaskan LANDASAN TEORI (15 %)
posisi penelitian di antara penelitian-
penelitian terdahulu. Landasan teori merupakan
landasan berpikir untuk menemukan

1
Kandai Vol. 14, No. 2, November 2018; 287-302

permasalahan dan acuan menemukan grafik, gambar, dan tabel. Penggunaan


jawabannya.Landasan teori bukan grafik, gambar, dan tabel, harus betul-
sekadar sekumpulan definisi suatu betul relevan dan penting dalam proses
istilah. Uraian dalam bab ini pembahasan.
menggunakan acuan yang relevan, kuat,
tajam, dan mutakhir. Teori yang ditulis Subbab Tingkat II
dalam bab ini adalah teori yang Setiap tabel, gambar, atau grafik
digunakan dalam analisis harus diberi nomor (sesuai urutan
data/pembahasan. kemunculannya di dalam teks) dan nama
Landasan Teori dapat dituliskan serta ditempatkan sedekat mungkin
dalam subbab dengan tetap dengan paragraf tempat tabel dan grafik
mempertimbangkan kuota 15% dari tersebut dibahas. Nama tabel digunakan
keseluruhan badan naskah.Semua sumber untuk merujuk tabel tersebut di dalam
yang dirujuk atau dikutip harus dituliskan teks (tidak menggunakan rujukan: “tabel
di dalam daftar pustaka.Teknik penulisan di atas”, “tabel berikut”, melainkan
sitasi (pengutipan) mengikuti model menggunakan rujukan: Tabel 1, Tabel 2,
APA/AmericanPsychologicalAssociatio dst.)Pencantuman tabel/data yang terlalu
n). panjang (lebih dari satu halaman)
sebaiknya dihindari.Interpretasi hasil
METODE PENELITIAN (10%) analisis untuk memperoleh jawaban,
nilai tambah, dan kemanfaatan yang
Metode memuat informasi relevan dengan permasalahan dan tujuan
mengenai macam atau sifat penelitian, penelitian.
data dan sumber data, teknik
pengumpulan data, instrumen pengum- Subbab Tingkat III
pulan data, prosedur pengumpulan data, Jumlah tabel tidak diperkenankan
dan metode analisis data. Penelitian berjumlah melebihi 25% dari
kuantitatif perlu mencantumkan teknik keseluruhan badan naskah (Pendahuuan.
pengujian hipotesis yang relevan. Landasan Teori, Metode Penelitian,
Pembahasan, dan Penutup). Nama tabel
PEMBAHASAN (50%) meliputi nomor, nama (berupa inti isi
tabel), dan isi tabel ditulis dengan huruf
Pembahasan memuat proses TimesNewRoman 10, no spacing style.
menjawab permasalahan melalui analisis Apabila tabel, gambar, atau grafik
dan evaluasi terhadap data, dengan diperoleh dari sebuah sumber, tuliskan
menerapkan teori, pendekatan, dan sumbernya di bagian bawah tabel.Tabel
metode yang tertuang dalam bab yang dapat dimuat dalam satu kolom
LANDASAN TEORI dan METODE kecil tanpa garis tepi, dituliskan tanpa
PENELITIAN. Pembahasan dibagi-bagi mengubah format tulisan dalam contoh
dalam beberapa subbab (hingga subbab berikut.
tingkat III) dengan penulisan subbab
sebagai berikut. Tabel 1
Verba Tindak Nontutur SBY
Jenis Tindak Verba Tindak Nontutur
Subbab Tingkat I Nontutur
Konfliktif menuding
Pembahasan hasil analisis dan Kompetitif menilai, menunjuk, tidak
evaluasi dapat menerapkan metode sabar, soroti, melihat,
komparasi, penggunaan persamaan, menganggap, meminta,
mengharapkan, tidak
Dwiani S.: Proses Morfologis Verba Bahasa Waringin

memberikan toleransi agar diubah menjadi format yang


Sumber: Khak (2015, hlm. 30) standard. Tabel yang tidak dapat dimuat
Tabel, gambar, grafik yang tidak dalam satu kolom kecil (format 2 kolom)
kompatibel sehingga menyulitkan proses diubah menjadi format satu kolom tanpa
layoutakan dikembalikan kepada penulis garis tepi seperti contoh berikut.
Tabel 2
Klasifikasi Fonem Konsonan
Daerah Artikulasi
Sifat Ujaran
Labio- Apiko- Lamino- Dorso-
Bilabial Laringal
dental alveolar palatal velar

Letupan p b t d j k g

Sengauan m n ñ G

Getaran r

Hempasan

Setelah pembahasan, sebelum terakhir. Semua pustaka yang dituliskan


masuk ke dalam bab PENUTUP, beri dalam daftar pustaka dikutip di dalam
satu paragraf yang mengantarkan badan naskah. Daftar pustaka dan
pembaca pada simpulan sebagai jawaban pengutipan menggunakan gaya APA
atas permasalahan penelitian. (American Psychological Association).

PENUTUP (15%)

Alwi, H., et al. (2000). Tata bahasa


Penutup merupakan jawaban dari
baku bahasa Indonesia. Jakarta:
pertanyaan yang terdapat dalam bab
Balai Pustaka.
PENDAHULUAN. Penutup bukan
Bachtiar, A., Oktaviantina, A.D., &
tulisan ulang dari pembahasan dan juga
Rukmini. (2014). Ubrug: Kajian
bukan ringkasan, melainkan
sosiolinguistik. Jurnal Sirok
penyampaian singkat jawaban
Bastra, 2(2), 121-128.
permasalahan dalam bentuk satu atau
Brooks, A. (2004). Posfeminisme &
dua paragraf utuh.
Cultural Studies: Sebuah
pengantar paling komprehensif (S.
Kunto Adi Wibowo, penerjemah
DAFTAR PUSTAKA
dan Idi Subandy Ibrahim, editor).
Yogyakarta: Jalasutra. (Karya asli
Pustaka yang diacu minimal 12 diterbitkan pada 1997).
acuan primer (untuk naskah hasil Darmawan, A. (2006). Seratus buku
penelitian) dan 25 acuan primer (untuk sastra terpilih karya perempuan.
naskah gagasan konseptual) berupa Dalam A. Kurnia (ed.),
buku, hasil penelitian, dan publikasi Ensklopedia sastra dunia (hlm.
ilmiah dalam jurnal atau prosiding,, 224-227).
80% di antaranya terbitan sepuluh tahun

3
Kandai Vol. 14, No. 2, November 2018; 287-302

Hafid, A. & Safar, M. (2007).Sejarah


kota Kendari. Bandung:
Humaniora.
Hanan, S. S, Sukmawati, & Rahmania.
(2006). Keberterimaan bentuk
pengindonesiaan kata dan
ungkapan asing di kalangan Rahman, A. (2008, 23
masyarakat kota Kendari. Kendari: Januari).Maknamitos.Diperoleh
Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi dari http://www.esasterawan.net.
Tenggara. Ratna, N. K. (2011). Antropologi sastra:
Hastuti, H. B. P. (2013). Representasi Peranan unsur-unsur kebudayaan
perempuan Tolaki dalam mitos: dalam proses kreatif. Yogyakarta:
Studi terhadap mitos Oheo dan Pustaka Pelajar.
mitos Wekoila. Tesis. Program Sayuti, S. A. (2008). Bahasa, identitas,
Pascasasrjana Universitas Halu dan kearifan lokal dalam perspektif
Oleo, Kendari pendidikan. Dalam Mulyana (ed.),
Heryadi,T., & Permadi, Y. (2013). Bahasa dan sastra daerah dalam
Hubungan peran alat dengan verba kerangka budaya (hlm. 23-44).
berdasarkan perilaku semantis: Yogyakarta: Tiara Wacana.
Kajian sintaktis dan semantis. Supriadi, A. (2010). Menyibak teori dan
Jurnal Kandai, 9 (1), 59-70. kritik sastra Islam [Resensi buku
Krisna, F.N.(2014). Studi kasus layanan Teori dan kritikan sastra Malaysia
pendidikan nonformal suku dan Singapura, oleh A.R.
Baduy.Jurnal Pendidikan dan Napiah].Jurnal Metasastra, 3(2),
Kebudayaan,20 (1), 1-13. 202-206.
Lumintaintang, Y.B.(2014). Industri film
nasional sebagai media pelestarian
bahasa ibu dalam upaya
memperkuat identitas bangsa:
Fenomena penggunaan alih kode. X
Kumpulan Makalah.
Menyelamatkan Bahasa Ibu,
Seminar Internasional Hari
Bahasa Ibu 2014, 117-125.

Anda mungkin juga menyukai