PENDAHAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiki lebih dari 17.000 pulau dengan total
wilayah 735.355 mil persegi. Indonesia dan menempati peringkat keempat dari 10 negara
berpopulasi terbesar di dunia (sekitar 220 juta jiwa). Tanpa sarana transportasi laut yang
memadai maka akan sulit untuk menghubungkan seluruh daerah di kepulauan ini.
Kebutuhan transportasi merupakan kebutuhan turunan (derived demand) akibat aktivitas
ekonomi, sosial, dan sebagainya. Dalam kerangka makro-ekonomi, transportasi merupakan
tulang punggung perekonomian nasional, regional, dan lokal.
Sarana transportasi yang ada di laut memegang peranan vital dalam aspek sosial ekonomi
melalui fungsi distribusi antara daerah satu dengan daerah yang lain. Distribusi barang, manusia,
dll. akan menjadi lebih mudah dan cepat bila sarana transportasi yang ada berfungsi sebagaimana
mesti nya sehingga transportasi dapat menjadi salah satu sarana untuk mengintegrasikan
berbagai wilayah di Indonesia.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang di uraikan di atas, maka permasalahan yang akan di
bahas dalam makalah ini adalah:
1. Pengertian transportasi laut
2. Karakteristik dan keunggulan transportasi laut
3. Sejarah transportasi laut
4. Demand transpotasi laut
5. Sarana dan prasarana transportasi laut
1.3 TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetaui secara umum tentang karakteristik dari transportasi laut secara keseluruhan
dan mendalami nya.
2. Untuk menambah wawasan kita mengenai perkembangan transportasi laut di Indonesiaa saat ini.
BAB II
PEMBAHASAN
a) Keunggulan
Secara teknis, karakteristik angkutan perairan daratan memberikan keunggulan kepada moda
tersebut untuk bersaing dengan moda lain. Keungggulan-keunggulan penggunaan angkutan di
perairan daratan tersebut antara lain:
1. Pada daerah yang mempunyai sungai yang bisa digunakan untuk transportasi, maka tidak perlu
dibangun infrastruktur baru selain dermaga bongkar muat karena telah tersedia secara alami.
2. Infrastruktur sungai hanya perlu di pelihara dengan biaya yang murah sehingga kapasitas
infrastruktur umum nya akan mencukupi.
3. Berperan sebagai angkutan utama untuk daerah terpencil (remote area) di mana konstruksi jalan
belum atau mahal untuk di bangun.
4. Mempunyai tingkat keselamatan yang lebih tinggi di bandingkan angkutan jalan dari aspek
kecepatannya yang rendah, terutama bila di lengkapi dengan peralatan keselamatan yang
memadai.
5. Amat cocok untuk angkutan wisata, seperti yang sudah mulai di kembangkan di sungai-sungai
besar Kalimantan maupun di sungai Musi.
6. Mampu mengangkut dengan volume besar, sepanjang kedalaman dan lebar alur sesuai dengan
kapal yang di gunakan.
7. Penggunaan bahan bakar lebih efisien, walaupun semakin tinggi kecepatan kapal penggunaan
bahan bakar akan meningkat secara eksponensial, sehingga angkutan perairan lebih sesuai untuk
barang dengan nilai rendah dan volume besar.
b) Kelemahan
Pada sisi lain karakteristik angkutan perairan juga mempunyai kelemahan antara lain:
1. Mempunyai hambatan alam (tergantung pada kedalaman dan kelebaran alur).
2. Rawan terjadinya pendangkalan dan erosi tebing sungai.
3. Kecepatan relatif lebih rendah.
4. Tingkat reliabilitas kurang terjaga.
5. Kurang fleksibel karena jangkauan daerah (catchment area) yang kecil di sepanjang aliran alur
saja.
6. Aksesibiltas rendah karena terkadang sulit dijangkau dari jalan.
7. Ada kecenderungan angkutan untuk over capacity.
8. Investasi tinggi untuk kapal baru.
9. Tingkat kenyamanan yang rendah untuk angkutan penumpang.
10. Peran yang kecil (modal share) pada sistem transportasi.
11. Waktu operasi terbatas karena pada malam hari sulit berlayar dengan sarana bantu navigasi yang
terbatas.
Angkutan perairan daratan bisa berkembang bila ada faktor-faktor lain yang mendukung, seperti:
1. Kemacetan di jalan raya.
2. Disediakan fasilitas pergudangan di atas air (gudang yang mengambang).
3. Efisiensi angkutan perairan daratan ditingkatkan.
4. Terjadi peningkatan biaya pada transportasi jalan raya.
Seperti terlihat pada grafik tersebut setiap tahunnya produksi angkutan laut Indonesia terus
meningkat baik untuk di dalam negeri maupun di luar negeri, dengan produksi angkutan laut
yang meningkat jumlah muatan yang tersedia untuk angkutan laut juga meningkat pada setiap
tahunnya pada akhir tahun 2009 jumlah total muatan yang tersedia mencapai 836,668,838 ton.
Pertumbuhan produksi angkutan laut Indonesia, seperti tampat pada grafik 2 dibawah ini:
Gambar 2. Grafik pertumbuhan produksi angkutan laut
Meskipun sempat turun pada tahun 2006 – 2008 karena krisis ekonomi yang
terjadi di dunia, namun tidak sampai minus (-) dan pada akhirnya pertumbuhan produksi
angkutan laut Indonesia kembali naik pada tahun 2009 seiring membaiknya perekonomian dunia
dengan tingkat pertumbuhan mencapai 7.43%. Permintaan akan jasa transportasi laut tidak hanya
terbatas pada pengiriman barang tetapi juga pada jasa penyeberangan penumpang. Mengingat
indonesia adalah negara kepulauan yang wilayah daratannya dipisahkan oleh wilayah lautan
yang luas, maka dibutuhkan jasa penyeberangan dengan angkutan laut. Permintaan akan jasa
penyeberangan dengan transportasi laut bisa dikatakan sangat tinggi, terlihat dengan banyaknya
jumlah penumpang pada setiap tahunnya.