Tugas TOM 09122019
Tugas TOM 09122019
Kelompok I:
Asrul Hidayat Rifu 447547
Endah Wulan Safitri 447570
Eza Prasetya 447574
Fajriati Nur Azizah 447576
Heru Angga Setiawan 447592
Irene Prista Dewi 447599
Muhammad Danny Septian 447628
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana saat ini rumah sakit mengelola limbah yang dihasilkannya?
2. Apakah Pengelolaan limbah sudah efektif?
3. Apa saran untuk pengelolaan limbah rumah sakit ke depannya?
C. Pembahasan
Dalam pengelolaan limbah rumah sakit saat ini masih banyak mengalami
hambatan. Pengelolaan limbah yang tidak tepat, tidak hanya dapat mencemari
lingkungan, tapi juga akan menambah beban biaya untuk instansi yang terkait. Limbah
rumah sakit secara umum dibedakan menjadi dua yaitu, limbah domestik serta limbah
kategori Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Limbah domestik biasanya langsung
dikelola rumah sakit sendiri dengan cara dibakar menggunakan alat yang rata-rata setiap
instansi kesehatan sudah mempunyai alat ini, atau diambil oleh petugas pembuangan
sampah, sedangkan untuk sampah yang masuk ke dalam kategori B3 dalam
pengelolaannya masih mengalami beberapa kendala. Kendala ini disebabkan bahwa
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang menerima sampah B3 dari rumah sakit hanya ada
di Bandung, Jawa Barat. Setiap harinya rumah sakit menghasilkan limbah yang banyak
sedangkan pengiriman sampah ke Bandung tidak mungkin untuk sering dilakukan, karena
hal ini akan menjadikan biaya yang dibutuhkan untuk pengelolaan limbah semakin besar.
Untuk itu, selama ini yang dilakukan rumah sakit adalah menimbun sampah tersebut di
rumah sakit kemudian sampah tersebut akan dikirim ke Bandung, kegiatan ini dilakukan
3 bulan sekali. Dalam pengiriman limbah B3 rumah sakit menggunakan pihak ke 3.
Dalam pengiriman limbah B3 ke Bandung terdapat banyak risiko salah satu diantaranya
yaitu, adanya oknum tidak bertanggung jawab yang akan mengambil sampah tersebut
untuk diolah lagi atau dijual, padahal limbah-limbah tersebut masuk ke dalam kategori
limbah B3, tentunya bagi orang yang tidak mengetahui akan sangat membahayakan.
Selain itu terdapat adanya risiko kebocoran selama pengiriman. Selama ini rumah sakit
juga harus menyediakan ruang penyimpanan (inventory) yang aman sebelum sampah
tersebut dikirim setiap 3 bulan sekali ke Bandung, tentu hal ini membutuhkan biaya
tambahan dan tidak efisien.
Pengelolaan limbah B3 yang dilakukan oleh rumah sakit selama ini belum optimal
dan tidak efisien, karena dengan cara tersebut membutuhkan biaya yang relatif mahal
untuk menyediakan ruang penampung limbah dan biaya pengiriman ke Bandung. Biaya
per kilo untuk sampah B3 yang dikirim ke Bandung sekitar Rp 15.000-Rp. 25.000,-.
Namun, hal ini juga beresiko, karna berpotensi mencemari lingkungan jika proses
pengiriman tidak aman. Untuk itu diperlukan suatu cara yang dapat mengolah limbah B3
dari rumah sakit secara aman, efisien secara biaya dan tidak mencemari lingkungan.
Karena bagaimanapun sampah B3 tidak bisa langsung dibuang karena akan mencemari
lingkungan dan akan sangat berbahaya bagi kesehatan.
Dengan kondisi yang ada pada saat ini, pihak rumah sakit di daerah Yogyakarta hanya
bisa melakukan pengelolaan limbah medis B3 di daerah Jawa Barat. Sehingga, rumah
sakit yang ada di Yogyakarta membutuhkan waktu lama, serta biaya banyak untuk
pengelolaan limbah B3 tersebut, hal ini sangat tidak efisien. Dengan keadaan tersebut,
maka pihak rumah sakit memilih untuk menimbun sampah-sampah (limbah B3) selama 3
bulan dengan maksud, tindakan yang diambil itu mampu menghemat biaya pengolahan.
Padahal standar proses pengolahan limbah B3 yang dianjurkan adalah maksimal 48 jam
ketika musim hujan atau 24 jam ketika musim kemarau setelah limbah tersebut dibuang.
Apabila penimbunan limbah B3 itu dilakukan selama 3 bulan akan berakibat adanya
pencemaran lingkungan sekitar, yang dapat menimbulkan penyakit yang berbahaya. Oleh
karena itu, saran dari kelompok kami adalah dengan membangun tempat pengolahan
limbah khususnya untuk limbah-limbah B3 di daerah Yogyakarta. Dengan adanya
pembangunan tempat pengolahan sampah di Yogyakarta diharapkan mampu memberikan
dampak positif, yang dari sisi ekonomi yaitu mampu mengurangi biaya yang dikeluarkan
untuk proses pengiriman sampah ke Jawa Barat dan dari sisi waktu, memungkinkan untuk
penanganan yang lebih cepat dan membuat rumah sakit di Yogyakarta tidak perlu
melakukan penimbunan selama berhari-hari bahkan sampai hitungan bulan, sehingga
menjadi lebih efisien secara biaya dan waktu.
Adanya pembangunan memberikan beberapa manfaat untuk pihak rumah sakit dan
lingkungan, berikut gambaran perbandingan jika dilakukan pembangunan:
Dari perbandingan di atas, dapat dilihat bahwa pengelolaan sampah yang dikirim ke
Jawa Barat menghabiskan waktu selama 25 jam, dan jika pembangunan pengelolaan
sampah di wilayah Yogyakarta dilakukan, pengelolaan sampah akan menjadi selama 9 jam.
Sehingga dapat menghemat waktu sebanyak 16 jam. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi
dalam proses pengelolaan sampah.
E. KESIMPULAN
Admin Greeneration Foundation. (2018, Juni 7). Apakah Insinerator jadi solusi yang tepat? Retrieved
Desember 5, 2019, from Greeneration Foundation: https://www.greeneration.org/apakah-
insinerator-jadi-solusi-yang-tepat/
Erawan, P. (2014, April 23). Aturan Izin Pengelolaan Limbah B3 Sudah Jelas dan Tegas. Retrieved
Desember 5, 2019, from Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia:
https://mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=9834
Nursalikah, A. (2019, Oktober 25). Yogyakarta Hasilkan Empat Ton Limbah Medis Sehari. Retrieved
Desember 6, 2019, from Republika:
https://nasional.republika.co.id/berita/pzxe3g366/yogyakarta-hasilkan-empat-ton-limbah-
medis-sehari
Suleeman, E. (2019, Maret 14). Satu Harapan: Limbah Medis: Bagaimana dikelola? Retrieved
Desember 5, 2019, from Satu Harapan: http://www.satuharapan.com/read-
detail/read/limbah-medis-bagaimana-dikelola
Unknown. (2016, Oktober 3). Fungsi Insenerator. Retrieved Desember 5, 2019, from Insenerator:
http://insenerator.blogspot.com/2016/10/fungsi-insenerator.html
who. (2018, Februari 8). Health-care waste. Retrieved Desember 5, 2019, from World Health
Organization: https://www.who.int/en/news-room/fact-sheets/detail/health-care-waste
TOM UAS Kelompok 1
by Tom Uas Kelompok1
5 %
SIMILARITY INDEX
3%
INTERNET SOURCES
1%
PUBLICATIONS
4%
STUDENT PAPERS
PRIMARY SOURCES
1
www.cr-enviro.com
Internet Source 2%
2
mkri.id
Internet Source 1%
3
Submitted to Surabaya University
Student Paper 1%
4
Submitted to Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta
<1%
Student Paper
5
Submitted to Sriwijaya University
Student Paper <1%
6
Submitted to iGroup
Student Paper <1%
7
Submitted to Universitas Sebelas Maret
Student Paper <1%