Anda di halaman 1dari 3

TUGAS AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I

SUMMARY CONSIGNMENT MAX

DISUSUN OLEH :

NAMA : RINDI ANTICASARI


JURUSAN : AKUNTANSI ( SEMESTER 5 P2K )
NIM : 183124340362010

Universitas Mpu Tantular


Jalan Puri Kembangan No.2 Kedoya
Kebon Jeruk, Jakarta Barrat
Telepon (021) 581 9779 (Hunting), Fax (021) 5830 1125
Email : info@mputantular.ac.id
PENJUALAN KONSINYASI
Konsinyasi merupakan strategi penjualan dimana pemilik barang (consignor),
berdasarkan perjanjian menitipkan barangnya kepada pihak yang bertindak sebagai agen
penjual (consignee/factor/ commission merchant). Kepemilikan barang tetap berada pada
pihak consignor sampai barang yang dititipkan terjual kepada pihak ke tiga, dan atas jasanya
pihak consignee memperoleh komisi.
Konsinyasi biasanya digunakan oleh perusahaan yang bergerak dibidang pakaian
jadi/makanan yang dititipkan pada department store/supermarket atau dalam rangka
memperkenalkan produk baru.

ALASAN PENJUALAN KONSINYASI


1. Pihak Consignee:
• Terhindar dari resiko barang tidak laku / kadaluarsa / busuk/rusak
• Terhindar dari resiko fluktuasi harga
• Mengurangi investasi modal kerja, karena investasi persediaan ditanggung oleh
consignor
2. Pihak Consignor:
• Memperoleh jaringan pemasaran yang sudah mapan
• Mengurangi investasi dibidang pemasaran
• Harga jual dapat dikendalikan oleh consignor karena kepemilikan barang masih
ditangannya, pihak consignee hanya menerima komisi

ACCOUNTING FOR THE CONSIGNMENT :


Pendapatan (revenue) pada penjualan konsinyasi diakui pada saat barang terjual
kepada pihak ketiga. Sebelum terjual, barang konsinyasi masih merupakan persediaan pihak
consignor.
Ada 2 metode dalam membukukan transaksi penjualan konsinyasi:
• Transaksi dan laba penjualan konsinyasi dicatat secara terpisah dari penjualan regular
(dalam pembukuan masing2 pihak dibuat perkiraan khusus; dibuku consignor
“Consignment out / konsinyasi keluar” dan di buku consignee “consignment in /
konsinyasi masuk”)
• Transaksi penjualan konsinyasi digabung dengan penjualan regular (biasanya dipilih
metode ini jika transaksi penjualan konsinyasi relatif kecil dibanding dengan
penjualan regular)
Tiga Masalah Dalam Penjualan Konsinyasi:
• Penjualan konsinyasi melampaui satu periode akuntansi, maka pembebanan biaya
dialokasikan sesuai dengan periode dimana barang tersebut dijual.
• Retur barang konsinyasi, tidak mempengaruhi pembukuan consignee, hanya
mempengaruhi pembukuan consignor, biaya pengembalian maupun kerugian karena
rusak dibebankan sebagai biaya periode saat terjadi.
• Uang muka yang diberikan oleh consignee dibukukan sebagai hutang / piutang di
pembukuan masing2 dan diselesaikan jika terjadi transaksi penjualan barang
konsinyasi kepada pihak ketiga

ISTILAH
• Barang – barang komisi: rekening untuk menampung transaksi konsiyasi oleh
komisioner
• Barang barang konsiyasi:
rekening untuk menampung transaksi oleh pengamanat
• Pengamanat: pihak yang mempunyai barng
• Komisioner: pihak yang di titipi barang

AKUNTANSI KONSIYASI
Metode pencatatan:
A. Laba terpisah
Artinya laba di pisahkan dari penjualan reguler.
B. Laba tak terpisah dari reguler
Penjualan barang titipan dianggap sebagai penjualan barang sendiri sehingga tidak perlu di
beri tanda khusus.
Untuk pengeluaran yang ditanggung pengamanat di beri nama perusahaan pengamanat.

Anda mungkin juga menyukai