Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PCD

KASUS RESEP 12

DOSEN PENGAMPU:

Apt. Sri Rejeki Handayani, M.Farm.

Kristian Ubanayo 2020404499

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER ANGKATAN XL

UNIVERSITAS SETIA BUDI

SURAKARTA

2020
Kasus 12 : Resep 12

Tn. Tedjo adalah seorang Salesman dari suatu PBF di kota Surakarta berusia 40 tahun dan
juga seorang perokok aktif yang sudah bekerja selama 10 tahun. Karena pekerjaannya
meliputi wilayah seluruh Surakarta sehingga sering sampai malam baru pulang kerumahnya.
Karena merasakan badannya sakit semua (mungkin karena kecapekan) dan sakit kepala di
belakang kepalanya (tengkuknya), kemudian Tn. Tedjo kontrol ke dokter dan di diagnose
hipertensi stage 2. Hari ini Tn. Tedjo datang ke dokter untuk memeriksakan diri, kemudian
setelah mendapat resep Tn. Tedjo datang ke apotek anda hendak menebus resep.
Komunikasikan dengan dokter terkait dengan permasalahan pada resep tersebut.
1. SKRINNING ADMINISTRASI

Nama dokter Ada


No. SIP Ada
Alamat praktek dokter Ada
Tanda R/ Ada
Tanggal penulisan resep Tidak ada
Paraf dokter Tidak ada
Aturan pakai Ada
Nama pasien Ada
Umur pasien Ada
Alamat pasien Tidak ada
BB pasien Tidak ada
2. SKRINNING FARMASETIKA

Nama Obat Kandungan Dosis


Teronac Mazindol 1mg Diawali dengan 1/2-1 mg
1 jam sebelum makan.
Setelah 1 minggu : 2 mg
sehari.
Maksimum : 3 mg/hari.
Dikonsumsi bersamaan
dengan makanan
Furosemide Furosemide 40 mg Dewasa: Tablet 40–80
(diuretic) mg per hari.
Spironolakto Spironolactone 25 mg Dosis awal adalah 50-
n (diuretic) 100 mg, sekali sehari
atau dibagi menjadi 2
jadwal konsumsi. Dosis
dapat disesuaikan setelah
2 minggu.
Norvask Amlodipine Besylate 5 mg Dewasa: 5-10 mg per
(CCB) hari. 1 kali sehari
Dolo Methampyrone 250mg, vit B1 50mg, vit B6 3 kali sehari 1 kaplet
scanneuron 100mg, vit B12 100mcg
3. SKRINNING KLINIS
1. Teronac

Indikasi : kegemukan eksogen pada orang dewasa & anak berusia lebih dari 12
tahun sebagai tambahan untuk diet rendah kalori.

Efek samping : reaksi aleri, detak jantung tidak teratur atau tekanan darah yang
sangat tinggi, halusinasi, perilaku abnormal, atau kebingungan. Efek
samping umum: kegelisahan atau tremor, kegugupan atau kecemasan,
sakit kepala, insomnia, mulut kering atau rasa tidak nyaman di mulut,
diare atau sembelit, impotensi atau perubahan gairah seks.

Kontraindikasi :

 gangguan tiroid
 gangguan kecemasan
 epilepsi atau gangguan kejang yang lain
 diabetes
 alergi terhadap mazindol, memiliki penyakit jantung atau tekanan darah tinggi,
memiliki arteriosclerosis (pengerasan pembuluh darah), memiliki glaucoma, Memiliki
Riwayat penyalahgunaan obat atau alcohol.

Interaksi :

 tidak diperbolehkan mengonsumsi mazindol jika mengonsumsi monoamine oxidase


inhibitor (MAOI), seperti isocaboxazid (Marplan), tranylcypromine (Parnate), atau
phenelzine (Nardil) dalam 14 hari terakhir.
 Perubahan insulin dan terapi obat diabetes lainnya mungkin diperlukan selama
pengobatan dengan mazindol
 mazindol dapat mengurangi efek dari guanethidine (Ismelin). Hal ini bisa
menyebabkan peningkatan tekanan darah.
 mengonsumsi antidepresan trisiklik seperti amitriptyline (Elavil), amoxapine
(Asendin), doxepin (Sinequan), nortriptyline (Pamelor), imipramine (Tofranil),
clomipramine (Anafranil), protriptyline (Vivactil), atau desipramine (Norpramin).
Obat ini dapat mengurangi efek mazindol
2. Furosemide

Indikasi : untuk mengatasi edema (penumpukan cairan di dalam tubuh) atau


hipertensi (tekanan darah tinggi).

Efek samping : pusing, vertigo, mual dan muntah, diare, penglihatan buram, sembelit.
reaksi alergi obat, seperti muncul ruam yang gatal, bengkak di mulut
dan bibir, atau mengalami efek samping yang serius, seperti: kram
perut, merasa Lelah, mulut terasa kering, aritmia, telinga berdenging,
kulit menguning, mudah mengantuk dan pingsan.

Kontraindikasi : Obat ini tidak boleh diberikan kepada pasien dengan kondisi:
Hipersensitif terhadap Furosemide dan Sulfonamide. Anuria atau gagal
ginjal. Memiliki penyakit Addison. Mengalami Hipovolema atau
dehidrasi. Keadaan prekomatosa yang berhubungan dengan sirosis hati.

Interaksi :

 Peningkatan risiko terjadinya kerusakan ginjal, jika digunakan bersama antibiotik


golongan sefalosporin dan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)
 Peningkatan risiko terjadinya kerusakan telinga, jika digunakan bersama antibiotic
golongan aminoglikosida.
 Peningkatan risiko terjadinya hiperkalemia, jika digunakan bersama dengan obat
diuretik hemat kalium
 Peningkatan risiko terjadinya kerusakan jantung, jika digunakan bersama dengan obat
glikosida jantung, seperti digoxin atau antihistamin.
 Peningkatan risiko terjadinya hyponatremia, jika digunakan bersama carbamazepine.
 Penurunan kadar furosemide di dalam darah, jika digunakan bersama obat aliskiren
 Penurunan risiko efek samping furosemide, jika digunakan bersama indometacine.
3. Spironolakton

Indikasi : Pengobatan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung

Efek samping : Pusing dan sakit kepala ringan, Mual dan muntah, Diare,
Pembengkakan di payudara, Kram pada kaki, Impotensi. gejala alergi
terhadap spironolactone berupa gatal, sulit bernapas, dan
pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan, segera
hubungi dokter.

Kontraindikasi : Penderita anuria, gangguan ginjal, dan hiperkalemia

Interaksi :

 Meningkatkan risiko hiperkalemia jika dikonsumsi bersamaan dengan obat-obatan,


seperti:

o ACE inhibitor

o Angiotensin II receptor antagonist

o Heparin

o Suplemen kalium

 Meningkatkan risiko gangguan fungsi ginjal jika dikonsumsi dengan ciclosporin atau
OAINS.

 Meningkatkan efek racun dari obat lithium.

 Menyebabkan asidosis metabolic dan hiperkalemia jika dikonsumsi dengan


colestyramine.

 Berpotensi menyebabkan hipotensi ortostatik jika dikonsumsi dengan phenobarbital.

 Meningkatkan kadar digoxin dalam darah.


4. Norvask

Indikasi : untuk terapi hipertensi dan dapat digunakan sebagai obat


pengontrol tekanan darah, serta first-line terapi iskemia miokard, baik
karena obstruksi tetap (angina stabil) dan/atau angina prinzmetal.

Efek samping : pertama kali mengonsumsi amlodipine, penderita hipertensi dapat


mengalami keluhan sakit kepala atau merasa kegerahan. Merasa Lelah,
Pusing, Mual, Pembengkakan tungkai, Jantung berdebar.

Kontraindikasi : Hipersensitif terhadap dihydropyridines.

Interaksi :

interaksi antar obat sehingga dapat menimbulkan efek samping atau menurunkan efektivitas
salah satu obat.

 Simvastatin (dapat meningkatkan risiko terjadinya kelainan pada otot atau miopati)

 Amiodarone

 Clarithromycin

 Clopidogrel

 Ciclosporin

 Dantrolene

 Digoxin

 Domperidone

 Piperaquine

 Tacrolimus

 Tegafur
5. Dolo scanneuron

Indikasi : Menghilangkan rasa sakit dan demam

Efek samping : Mual dan muntah, Nyeri ulu hati, Gatal-gatal, Biduran, Reaksi
hipersensitifitas.

Kontraindikasi : Gangguan pendarahan, Pasien yang memiliki alergi atau hipersensitif


terhadap komponen yang terkandung dalam produk, Penderita
gangguang fungsi hati dan ginjal.

Interaksi : Obat-obat berikut dapat mengalami penurunan efek jika diberikan


bersamaan dengan metampiron yang terkandung dalam Dolo
Scanneuron: acebutolol, amiloride, atenolol, klorotiazid, furosemid.
4. PERMASALAHAN DAN SOLUSI

No Permasalahan Solusi
.
1 Tidak ada tanggal penulisan Melakukan konfirmasi ke pasien dan
resep dokter
2 Tidak ada paraf dokter Melakukan konfirmasi ke dokter
3 Tidak ada alamat pasien Melakukan konfirmasi ke pasien dan
dokter
4 Tidak dituliskan BB pasien Konfirmasi ke dokter atau dapat
ditanyakan secara langsung ke pasien atau
dengan menimbang pasien secara
langsung.
5 Teronac mempunyai efek Konfirmasi ke dokter untuk dibatalkan
samping yg memperparah gejala atau diganti.
pasien dan kontrakindikasi
6 Diuretic yg digunakan Konfirmasi ke dokter untuk membatalkan
furosemid (loop) ada interaksi furosemide
-ada interaksi dengan OAINS, bisa
menyebabkan kerusakan ginjal.
-Peningkatan risiko terjadinya
hiperkalemia, jika digunakan bersama
dengan obat diuretik hemat kalium
(spironolactone).

7 Dolo scanneuron interaksi Konfirmasi ke dokter untuk dibatalkan


dengan furosemide. mengalami atau diganti
penurunan efek

Stage 2 hypertension 2 drug combination (dipiro 10)


-ACEi (captopril, enalapril, lisinopril dll) or ARB (candesartan, losartan,
telmisartan, valsartan) with CCB (amlodipine, nifedipine, nimodipine, diltiazem,
verapamil).
-ACEi or ARB with thiazide
DIALOG

Pada pagi hari, Tn. Tedjo datang ke apotek untuk menebus obat yang telah diresepkan
dokter. Tn. Tedjo menyerahkan resep kepada apoteker. Apoteker melakukan skrining resep,
dan menemukan adanya permasalahan pada resep tersebut, kemudian apoteker memutuskan
untuk menghubungi (menelpon) dokter tersebut.

Apoteker : halo. Selamat pagi, apakah saya bisa berbicara dengan dokter hermansyah?
Dokter : halo. Iya saya sendiri, ada yang bisa saya bantu?
Apoteker : iya maaf sebelumnya dok, Perkenalkan saya Kristian Ubanayo selaku
apoteker dari apotek Setia Budi.
Dokter : Oh iya pak, ada apa ya?
Apoteker : Begini dok, apa benar tadi dokter memberikan resep atas nama Tn. Tedjo
umur 40 tahun?
Dokter : iya pak benar, ada apa ya?
Apoteker : iya dok, saya mau mengkonfirmasi apa benar dokter meresepkan obat obatan
R/ Teronac, furosemide, spironolactone, norvask dan dolo scanneuron?
Dokter : iya benar pak, ada apa ya?
Apoteker : sebelumnya maaf untuk tanggal penulisan resep, alamat pasien serta paraf
dokter belum tertera pada resep, jadi saya mencoba mengkonfirmasinya.

Dokter : Oh iya benar pak, itu resep yang saya tulis tadi pagi ini untuk pak Tedjo,
maaf sepertinya saya lupa menulis tanggalnya, alamat pasien dan memberi
paraf.

Apoteker : pasien terdiagnosa hipertensi stage 2 ya dok?

Dokter : iya betul

Apoteker : oh iya maaf sebelumnya dok, setelah saya skrining resepnya saya
menemukan ada beberapa permasalahan pada terapi obat. Salah satunya ada
obat teronac yang memiliki efek samping yg memperparah gejala pasien
dan kontraindikasi hipertensi. Apakah obat mau dibatalkan atau tetap
diberikan ya dok?
Dokter : baik, untuk teronac tetap saja diberikan ya
Apoteker : Baik dok, lalu ada Diuretic yg digunakan furosemid (loop) ada interaksi
obat dok.

Dokter : Oh iya pak, apa ya itu?

Apoteker : iya dok, jika digunakan bersama dengan obat diuretik hemat kalium yaitu
spironolactone menyebabkan peningkatan risiko terjadinya hiperkalemia,

Dokter : oh seperti itu ya pak, apakah ada lagi?

Apoteker : baik dok, saya juga menemukan jika Dolo scanneuron interaksi dengan
furosemide. Bisa menurunkan efek dolo scanneuron. Apakah mau diganti atau
dibatalkan saja furosemidnya dok?

Dokter : oke baik, saya batalkan saja furosemidnya pak.

Apoteker : baik kalo begitu dok

Dokter : Oh iya, ada lagi yang mau dikonfirmasi?


Apoteker : Saya rasa cukup dok, saya simpulkan ya dok jika pasien atas nama Tn. Tedjo
umur 40 th, BB 55 kg dengan alamat mojosongo (solo) mendapatkan resep
Teronac, spironolactone, norvask dan dolo scanneuron ya dok.

Dokter : oke pak, sudah betul

Apoteker : Baik dok, mohon maaf sudah mengganggu waktunya, terima kasih ya dok,
selamat pagi.
Dokter : Sama-sama pak terima kasih sudah konfirmasi ke saya, selamat pagi

-------------------------------------------Dokter menutup telepon----------------------------------------

Contoh percakapan pasien-apoteker yang datang ke apotek untuk menebus resep. Apoteker
melakukan konfirmasi untuk data skrining resep yang kurang.
Apoteker : Selamat pagi pak, saya Kristian Ubanayo selaku apoteker di sini. Ada yang
bisa saya bantu?
Pasien : Iya mas, ini saya mau menebus resep dari dokter (sambil menyerahkan
resep), (apoteker membaca resep/skrining resep, dan didapat ada suatu
masalah).
Apoteker : iya pak saya cek dulu (setelah mengecek) maaf pak, periksa ke dokternya
kapan?
Pasien : tadi mas, habis dari periksa dokter saya langsung ke sini.
Apoteker : baik pak. Dengan pak tedjo umur 40 Tahun, untuk alamat bapak dimana ya?
Pasien : iya mas betul. Alamat saya di Mojosongo, Solo
Apoteker : maaf berat badan bapak berapa ya?
Pasien : 55 kg pak
Apoteker : Untuk nomor telpon nya pak?
Pasien : 08222333444
Apoteker : baik pak, mohon tunggu sebentar, silahkan bapak duduk dulu ya.
Pasien : baik mas.

Anda mungkin juga menyukai