Anda di halaman 1dari 3

PETUNJUK UNTUK MAHASISWA

DISKUSI KELOMPOK KE-3 BLOK 2

Hari/Tanggal : Selasa, 24 November 2020 (13.00-15.50 WIB)


Pokok Bahasan : Perubahan Perilaku Kesehatan, Promosi Kesehatan, dan Program
Pelayanan Kesehatan Primer
Penanggung Jawab : Sri Quintina Indriyana., dr., M.Kes
Kontributor terkait : Anastasia Yani Triningtyas, dr.,M.Kes

CAPAIAN PEMBELAJARAN BLOK

Kode Keterangan
CPB3 Mengaplikasikan teori dasar ilmu kesehatan masyarakat yang berkaitan
dengan pelayanan kesehatan primer
CPL KKNI : STN 1,3; PP 1, 7; KU 4, KK3,5
Area Kompetensi : 1, 2, 3, 5
CPB4 Membuat perencanaan strategis terkait dengan promosi kesehatan
berdasarkan teori perilaku kesehatan.
CPL KKNI: STN 1,3; PP 1, 7; KU 4; KK 3,5
Area Kompetensi : 1, 2, 3, 5

CAPAIAN PEMBELAJARAN DISKUSI KELOMPOK :


1. Mengidentifikasi program pelayanan kesehatan primer dan masalah kesehatan berdasarkan
teori Lawrence Green (C2-3)
2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan dalam masyarakat
(C2-3)
3. Menganalisis perubahan perilaku pada masyarakat berdasarkan teori Snehandu B Kar dan
Kurt Lewin (C3-4)
4. Menganalisis sasaran primer, sekunder, dan tersier dalam promosi kesehatan (C3-4)
5. Merencanakan strategi promosi kesehatan untuk mengatasi masalah kesehatan (C3-4)
6. Merencanakan advokasi, pemberdayaan masyarakat, serta kemitraan dalam promosi
kesehatan C3-4)

Materi Diskusi, Pengaturan Giliran dan Alokasi Waktu


Materi dan prosedur diskusi diketahui oleh mahasiswa minimal sehari sebelum pelaksanaan
diskusi kelompok.
Pembagian Waktu :
1. Pembukaan 5’
2. Pembagian Sub Kelompok (A, B, dan C), ketua dan sekretaris, 10’
Pemahaman skenario
3. Diskusi dalam sub kelompok 45’
4. Presentasi dan Diskusi (3 x 15 menit) 45’
5. Penyusunan Laporan 20’
6. Umpan balik dan penutup 10’
SKENARIO KASUS:

Desa Kulu di wilayah Kecamatan Tambak merupakan desa yang berbatasan dengan
Hutan Suaka Margasatwa. Akses jalan menuju wilayah ini masih berupa tanah kuning dan
berbatu-batu. Penduduk daerah ini merupakan masyarakat perambah hutan yang mencari
sumber kehidupan di wilayah Hutan Suaka Margasatwa, 70% pendidikan penduduk tamat
SD, dan tingkat pendapatan masyarakat rendah.
Puskesmas Dusun di Kecamatan Tambak berjarak sekitar 4 km dari Desa Kulu.
Transportasi yang dapat digunakan masyarakat Desa Kulu ke Puskesmas Dusun berupa ojek
atau kendaraan roda dua. Dokter Tabah sebagai Kepala Puskesmas Dusun di Kecamatan
Tambak mendapat laporan bahwa terjadi kejadian luar biasa gizi buruk sebanyak 10 orang
balita di Desa Kulu. Kondisi tersebut menyebabkan 3 orang balita meninggal dunia.
Pelaksanaan posyandu di Desa Kulu dilaksanakan sebulan sekali dan diadakan pada
pagi hingga siang hari, namun tingkat partisipasi posyandu cukup rendah. Petugas kesehatan
puskesmas sudah beberapa kali melakukan penyuluhan di Balai Desa Kulu, diantaranya
mengenai pentingnya membawa anak ke posyandu untuk memantau status pertumbuhan
perkembangan anak, pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI), dan pola makan anak,
namun tidak semua ibu hadir mendengarkan penyuluhan itu.
Ibu Y, 25 tahun, mempunyai 8 orang anak, merupakan salah seorang ibu peserta
posyandu yang tidak rutin membawa anak-anaknya ke posyandu karena sibuk mengurus
urusan rumah tangga. Jarak antar kelahiran anak ibu Y hanya berselang 1 tahun atau kurang,
akibatnya pemberian ASI pada anak sebelumnya terhenti ketika ibu hamil kembali sehingga
tidak memberikan ASI secara eksklusif. Ibu Y juga sering memberi MPASI berupa pisang
ketika anaknya berusia 1 bulan atas perintah ibu mertuanya yang merupakan istri Kepala
Desa Kulu, karena pisang diyakini dapat membantu mengeyangkan anak. Saat ini 1 anak ibu
Y menderita gizi buruk dan tidak dibawa ke puskesmas dengan alasan jauh.
Ibu A, 18 tahun, mempunyai dua orang anak berusia 1 tahun dan 2 tahun, dan
keduanya menderita gizi buruk. Ibu A jarang membawa anak-anaknya ke posyandu karena
sibuk bekerja membantu suaminya ke hutan. Sehari-hari anaknya diberi makan nasi 2 kali
dengan lauk tahu atau tempe, pakai kecap dan kerupuk, terkadang makan mie instan, jarang
diberikan susu, telur, daging, buah dan sayur. Kedua anak ibu A menderita gizi buruk dan
tidak dibawa ke puskesmas dengan alasan tidak mempunyai uang untuk ke puskesmas.

PERTANYAAN:

1. Jelaskan masalah kesehatan yang terdapat di Desa Kulu dan kemungkinan penyebabnya
bila dihubungkan determinan perilaku (Lawrence Green)?
2. Jelaskan mengenai program pelayanan kesehatan primer yang terkait dengan kasus.
3. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku ibu Y dan ibu A berdasarkan teori
Snehandu B Kar.
4. Jelaskan teori-teori perubahan perilaku dan analisis perilaku ibu Y dan ibu A berdasarkan
teori Kurt Lewin.
5. Jelaskan metode promosi kesehatan dan sasaran promosi kesehatan yang anda rencanakan
untuk mengatasi masalah tersebut.
6. Jelaskan strategi promosi kesehatan dan strategi apa yang dapat Dokter Tabah rencanakan
untuk mengatasi kasus tersebut.
7. Jelaskan sasaran kemitraan yang dapat Dokter Tabah rencanakan untuk kondisi di Desa
Kulu tersebut.
8. Jelaskan alternatif solusi yang dapat anda berikan untuk kasus tersebut.

Anda mungkin juga menyukai