Anda di halaman 1dari 4

Dari Abu Said Al-Khudri dari bapaknya bahwasanya Rasulullah ‫ صلى هللا عليه و سلم‬bersabda: “Janganlah

pria melihat aurat pria yang lain dan janganlah seorang wanita melihat aurat wanita yang lain, dan
janganlah pria berkumpul dengan pria lain dalam satu selimut, dan janganlah wanita berkumpul
dengan wanita lain dalam satu selimut”. (HR. Muslim dan at-Tirmidzi)

Dari Abu Said al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,

‫ َواَل ْال َمرْ أَةُ إِلَى عَوْ َر ِة ْال َمرْ أَ ِة‬،‫اَل يَ ْنظُ ُر ال َّر ُج ُل إِلَى عَوْ َر ِة ال َّر ُج ِل‬

Janganlah seorang lelaki melihat aurat lelaki yang lain, jangan pula seorang wanita melihat
aurat wanita yang lain. (HR. Muslim 338, Turmudzi 2793, dan yang lainnya).

perintahkan anak kalian untuk mendirikan shalat pada usia tujuh tahun, dan pukullah jika menolak
mendirikan shalat pada usia sepuluh tahun, serta pisahkan ranjang mereka pada usia tersebut”.
(diriwayatkan Abu Dawud 495 dan dishahihkan oleh al-Albani).

“Tidak diperbolehkan bagi laki-laki tidur berdua (begitu juga wanita) dalam satu selimut.” (HR.
Muslim)

Tidur bagi muslimah merupakan saat yang sangat penting. Karena dalam tidurnya ia
mengumpulkan tenaga untuk beribadah kepada Allah. Selain itu, ketika tidur hati seorang
muslimah di antara jemari Allah. Seorang muslimah cantik karena agamanya. Jadi tidurnya
pun harus cantik. Hendaknya seorang muslimah menjaga adab-adab dalam tidur dengan adab
yang diajarkan dalam agama Islam. Bagaimana adab-adabnya?

Tidak tidur terlalu malam setelah sholat isya kecuali dalam keadaan darurat seperti untuk
mengulang (muroja’ah) ilmu atau adanya tamu atau menemani keluarga, sebagaimana yang
diriwayatkan oleh Abu Barzah radhiyallahu ‘anhu:

“Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘allaihi wasallam membenci tidur malam sebelum


(sholat Isya) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya.” [Hadist Riwayat
Al-Bukhari No. 568 dan Muslim No. 647 (235)]

Hendaknya tidur dalam keadaan sudah berwudhu, sebagaimana hadits: “Apabila engkau
hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu
sebagaimana wudhumu untuk melakukan sholat.” (HR. Al-Bukhari No. 247 dan Muslim No.
2710)

Hendaknya mendahulukan posisi tidur di atas sisi sebelah kanan (rusuk kanan sebagai
tumpuan) dan berbantal dengan tangan kanan, tidak mengapa apabila setelahnya berubah
posisinya di atas sisi kiri (rusuk kiri sebagai tumpuan). Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah:
“Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no.
2710)
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila tidur meletakkan tangan kanannya di
bawah pipi kanannya.” (HR. Abu Dawud no. 5045, At Tirmidzi No. 3395, Ibnu Majah No.
3877 dan Ibnu Hibban No. 2350)

Tidak dibenarkan telungkup dengan posisi perut sebagai tumpuannya baik ketika tidur malam
atau pun tidur siang. “Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi tidur yang
dimurkai Allah Azza Wa Jalla.” (HR. Abu Dawud dengan sanad yang shohih)

Membaca ayat-ayat Al-Qur’an, antara lain:

a) Membaca ayat kursi.

b) Membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqoroh.

c) Mengatupkan dua telapak tangan lalu ditiup dan dibacakan surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan
An-Naas kemudian dengan dua telapak tangan mengusap dua bagian tubuh yang dapat
dijangkau dengannya dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan, hal ini diulangi
sebanyak 3 kali (HR. Al-Bukhari dalam Fathul Bari XI/277 No. 4439, 5016 (cet. Daar Abi
Hayan) Muslim No. 2192, Abu Dawud No. 3902, At-Tirmidzi)

Hendaknya mengakhiri berbagai doa tidur dengan doa berikut:

‫باسمك ربيوضعت جنبي وبك أرفعه إن أ مسكت نفسي فا ر حمها و إ ن أ ر سلتها فاحفظها بما تحفظ به عبادك الصا لحين‬

“Bismikarabbii wa dho’tu jambii wa bika arfa’uhu in amsakta nafsii farhamhaa wa in


arsaltahaa fahfazhhaa bimaa tahfazha bihi ‘ibaadakasshaalihiin.”

“Dengan Nama-Mu, ya Rabb-ku, aku meletakkan lambungku. Dan dengan Nama-Mu pula
aku bangun daripadanya. Apabila Engkau menahan rohku (mati), maka berilah rahmat
padanya. Tapi apabila Engkau melepaskannya, maka peliharalah, sebagaimana Engkau
memelihara hamba-hamba-Mu yang shalih.” (HR. Al-Bukhari No. 6320, Muslim No. 2714,
Abu Dawud No. 5050 dan At-Tirmidzi No. 3401)

Disunnahkan apabila hendak membalikkan tubuh (dari satu sisi ke sisi yang lain) ketika tidur
malam untuk mengucapkan doa:

‫ال إ له إ الهللا الواحدالقهاررب السماوات واﻷرض ومابينهماالعز يزالغفار‬

“laa ilaha illallahu waahidulqahhaaru rabbussamaawaati wal ardhi wa maa baynahumaa


‘aziizulghaffaru.”

“Tidak ada Illah yang berhak diibadahi kecuali Alloh yang Maha Esa, Maha Perkasa, Rabb
yang menguasai langit dan bumi serta apa yang ada diantara keduanya, Yang Maha Mulia
lagi Maha Pengampun.” (HR. Al-Hakim I/540 disepakati dan dishohihkan oleh Imam adz-
Dzahabi)

Apabila merasa gelisah, risau, merasa takut ketika tidur malam atau merasa kesepian maka
dianjurkan sekali baginya untuk berdoa sebagai berikut:

‫أعوذ بكلمات هللا التامات من غضبه و شرعباده ومن همزات الشيا طين وأن يحضرون‬
“A’udzu bikalimaatillahi attammati min ghadhabihi wa ‘iqaabihi wa syarri ‘ibaadihi wa min
hamazaatisysyayaathiin wa ayyahdhuruun.”

“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari murka-Nya, siksa-Nya,
dari kejahatan hamba-hamba-Nya, dari godaan para syaitan dan dari kedatangan mereka
kepadaku.” (HR. Abu Dawud No. 3893, At-Tirmidzi No. 3528 dan lainnya)

Memakai celak mata ketika hendak tidur, berdasarkan hadits Ibnu Umar: “Bahwasanya
Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam senantiasa memakai celak dengan batu celak setiap
malam sebelum beliau hendak tidur malam, beliau sholallahu ‘alaihi wassalam memakai
celak pada kedua matanya sebanyak 3 kali goresan.” (HR. Ibnu Majah No. 3497)

Hendaknya mengibaskan tempat tidur (membersihkan tempat tidur dari kotoran) ketika
hendak tidur. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “Jika salah
seorang di antara kalian akan tidur, hendaklah mengambil potongan kain dan mengibaskan
tempat tidurnya dengan kain tersebut sambil mengucapkan ‘bismillah’, karena ia tidak tahu
apa yang terjadi sepeninggalnya tadi.” (HR. Al Bukhari No. 6320, Muslim No. 2714, At-
Tirmidzi No. 3401 dan Abu Dawud No. 5050)

Jika sudah bangun tidur hendaknya membaca do’a sebelum berdiri dari tempat pembaringan,
yaitu:

‫الحمد هلل الذي أحيانابعدماأماتناوإليه النشور‬

“Alhamdulillahilladzii ahyaanaa ba’damaa amaatanaa wa ilayhinnusyuur.”

“Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah ditidurkan-Nya dan kepada-
Nya kami dibangkitkan.” (HR. Al-Bukhari No. 6312 dan Muslim No. 2711)

Hendaknya menyucikan hati dari setiap dengki yang (mungkin timbul) pada saudaranya
sesama muslim dan membersihkan dada dari kemarahannya kepada manusia lainnya.

Hendaknya senantiasa menghisab (mengevaluasi) diri dan melihat (merenungkan) kembali


amalan-amalan dan perkataan-perkataan yang pernah diucapkan.

Hendaknya segera bertaubat dari seluruh dosa yang dilakukan dan memohon ampun kepada
Alloh dari setiap dosa yang dilakukan pada hari itu.

Setelah bangun tidur, disunnahkan mengusap bekas tidur yang ada di wajah maupun tangan.

“Maka bangunlah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dari tidurnya kemudian duduk
sambil mengusap wajah dengan tangannya.” [HR. Muslim No. 763 (182)]

Bersiwak.

“Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bangun malam membersihkan mulutnya


dengan bersiwak.” (HR. Al Bukhari No. 245 dan Muslim No. 255)

Beristinsyaq dan beristintsaar (menghirup kemudian mengeluarkan atau menyemburkan air


dari hidung). “Apabila salah seorang di antara kalian bangun dari tidurnya, maka
beristintsaarlah tiga kali karena sesunggguhnya syaitan bermalam di rongga hidungnya.”
(HR. Bukhari No. 3295 dan Muslim No. 238)

Mencuci kedua tangan tiga kali, berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
“Apabila salah seorang di antara kamu bangun tidur, janganlah ia memasukkan tangannya
ke dalam bejana, sebelum ia mencucinya tiga kali.” (HR. Al-Bukhari No. 162 dan Muslim
No.278)

Anak laki-laki dan perempuan hendaknya dipisahkan tempat tidurnya setelah berumur 6
tahun. (HR. Abu Daud, At-Tirmidzi)

Tidak diperbolehkan tidur hanya dengan memakai selimut, tanpa memakai busana apa-apa.
(HR. Muslim)

Jika bermimpi buruk, jangan sekali-kali menceritakannya pada siapapun kemudian meludah
ke kiri tiga kali (diriwayatkan Muslim IV/1772), dan memohon perlindungan kepada Alloh
dari godaan syaitan yang terkutuk dan dari keburukan mimpi yang dilihat. (Itu dilakukan
sebanyak tiga kali) (diriwayatkan Muslim IV/1772-1773). Hendaknya berpindah posisi
tidurnya dari sisi sebelumnya. (diriwayatkan Muslim IV/1773). Atau bangun dan shalat bila
mau. (diriwayatkan Muslim IV/1773).

Tidak diperbolehkan bagi laki-laki tidur berdua (begitu juga wanita) dalam satu selimut. (HR.
Muslim)

Anda mungkin juga menyukai