Anda di halaman 1dari 7

Bagi perawat spesialis komunitas melakukan pengkajian akan membantu memenuhi tanggung jawab

secara sosial. Sebagai seorang professional yang memilliki perhatian pada kesehatan populasi secara
menyeluruh. Praktik keperawatan yang professional memiliki tanggung jawab,dengan orang lain,
memberikan perlindungan bagi kesehatan populasi. Pengkajian komunitas merupakan salah satu bagian
komponen mandiri bagi peran perawat secara formal. Tujuan melakukan pengkajian antara lain :

Mempelajari tentang masalah-masalah persisten di masyarakat

Masalah masalah kesehatan persisten dan masalah-masalah sosial antara lain penyakit menular dan
kemiskinan sangat membutuhkan pendekatan baru dan teknik teknik pencegahan. Pengkajian
komunitas dapat membantu perawat melihat sebuah situasi/masalah yang lama dengan cara cara baru.
Meskipun bermanfaat, pengkajian komunitas sendiri tidak memberikan jawaban atas masalah
kesehatan yang kompleks tetapi dapat memberikan informasi kepada perawat tentang faktor-faktor
yang berkontribusi terhadap masalah kesehatan tertentu di komunitas.

Memenuhi kebutuhan

Di Beberapa Negara, dinas kesehatan membutuhkan pengkajian komunitas yang memenuhi standard
suatu Negara. Disamping itu juga tentang pengembangan suatu kota. Seringkali dibeberapa lembaga
Negara membutukan pengkajian komunitas untuk kepentingan pendanaan.

Memprioritaskan masalah

Pengkajian komunitas memberikan sejumlah informasi yang dibutuhkan untuk memprioritaskan


beberapa masalah dalam komunitas. Pengkajian tersebut memberikan sejumlah informasi apa
masalahnya, berapa banyak orang yang terpengaruh, berapa kekuatan untuk dapat mengatasi masalah
yang ada.

Proses pengambilan keputusan

Tujuan lain dalam pengkajian komunitas adalah mengkaji yang termasuk didalamnya menverifikasi
perubahan misalnya perubahan penduduk, melihat secara detail segmentasi yang spesifik pada
masyarakat yang besar seperti : status pernikahan dalam satuan rumah atau pada satu kampus,
pengkajian komunitas ini biasa dilakukan setiap satu atau dua tahun sekali. Data yang selalu baru dan
selalu dikumpulkan ini akan memberikan perspektif bagi masyarakat, pemilik perusahaan, pemimpin
dan profesional untuk mengikuti pola perubahan.Pengkajian komunitas ini secara terus-menerus
menyesuaikan dengan perubahan waktu dengan data yang berubah dari sumber yang ada seperti
laporan penyakit, prediksi populasi, dan statistik yang vital. Bagian dari pekerjaan seorang perawat
komunitas yang advanceadalah melakukan survey terus-menerus agar dapat mempertahankan
informasi secara langsung terhadap status komunitas.
Primary health care

Konsep primary health care adalah perawatan kesehatan esensial berbasis praktik, mengggunakan
metode dan teknologi yang mudah diterima individu dan keluarga di masyarakat melalui partisipasi
penuh dan sumberdaya dari masyarakat.

8 elemen utama dalam primary health care antara lain:

1) Suplai makanan dan nutrisi yang tepat

2) Perawatan anak dan maternal, meliputi Perencanaan keluarga

3) Kecukupan air yang sehat dan sanitasi dasar

4) Imunisasi untuk mencegah penyakit infeksi

5) Pencegahan dan pengontrolan terhadap penyakit endemic local

6) Pendidikan kesehatan tentang upaya pencegahan dan pengontrolan penyakit

7) Perawatan yang tepat untuk penyakit-penyakit umum

8) Penyediaan obat- obat penting

Hunt, R.(2009).Introduction to Community-Based Nursing, 4th ed. Philadelphia: Wolters Kluwer Health |
Lippincott Williams & Wilkins
Konsep Komunitas dan Kesehatan Masyarakat

Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat, saling berinteraksi satu sama lain,
saling mengenal serta mempunyai minat dan interest yang sama. Komunitas adalah kelompok dari
masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau
lokasi yang sama dimana mereka tinggal, kelompok sosial yang mempunyai interest yang sama (Riyadi,
2007)

Menurut Kontjaraningrat Komunitas adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan
istilah lain saling berinteraksi (Mubarak, 2007).

Perawatan kesehatan adalah bidang khusus dari keperawatan yang merupakan gabungan dari ilmu
keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu sosial yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik yang
sehat atau yang sakit secara komprehensif melalui upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
serta resosialitatif dengan melibatkan peran serta aktif dari masyarakat. Peran serta aktif masyarakat
bersama tim kesahatan diharapkan dapat mengenal masalah kesehatan yang dihadapi serta
memecahkan masalah tersebut (Elisabeth, 2007).

Sasaran pelayanan kesehatan masyarakat adalah individu, keluarga/ kelompok dan masyarakat dengan
fokus upaya kesehatan primer, sekunder dan tersier. Oleh karenanya pendidikan masyarakat tentang
kesehatan dan perkembangan sosial akan membantu masyarakat dalam mendorong semangat untuk
merawat diri sendiri, hidup mandiri dan menentukan nasibnya sendiri dalam menciptakan derajat
kesehatan yang optimal (Elisabeth, 2007).

Peran serta masyarakat diperlukan dalam hal perorangan. Komunitas sebagai subyek dan obyek
diharapkan masyarakat mampu mengenal, mengambil keputusan dalam menjaga kesehatannya.
Sebagian akhir tujuan pelayanan kesehatan utama diharapkan masyarakat mampu secara mandiri
menjaga dan meningkatkan status kesehatan masyarakat (Mubarak, 2005).

Konsep Keperawatan Komunitas

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai bagian integral pelayanan kesehatan
berbentuk pelayanan biologi, psikologi, social dan spiritual secara komprehensif, ditujukan kepada
individu keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit mencakup siklus hidup manusia (Riyadi,
2007).

Keperawatan komunitas ditujukan untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan serta


memberikan bantuan melalui intervensi keperawatan sebagai dasar keahliannya dalam membantu
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam mengatasi barbagai masalah keperawatan yang
dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari (Efendi, 2009).
Asuhan keperawatan diberikan karena adanya kelemahan fisik maupun mental, keterbatasan
pengetahuan serta kurang kemauan menuju kepada kemampuan melaksanakan kegiatan sehari-hari
secara mandiri. Kegiatan ini dilakukan dalam upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit,
penyembuhan, pemulihan serta pemeliharaan kesehatan dengan penekanan pada upaya pelayanan
kesehatan utama (Primary Health care) untuk memungkinkan setiap orang mencapai kemampuan hidup
sehat dan produktif. Kegiatan ini dilakukan sesuai dengan wewenang, tanggung jawab serta etika profesi
keperawatan (Riyadi, 2007).

Dalam rapat kerja keperawatan kesehatan masyarakat dijelaskan bahwa keperawatan komunitas
merupakan suatu bidang keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan (Nursing) dan
kesehatan masyarakat (Public health) dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif dan
mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan
pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses keperawatan (Nursing
process) untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal sehingga mampu mandiri dalam
upaya kesehatan (Mubarak, 2005).

Perawatan komunitas adalah perawatan yang diberian dari luar suatu institusi yang berfokus pada
masyarakat atau individu dan keluarga (Elisabeth, 2007).

KONSEP MASALAH KESEHATAN KOMUNITAS

Kesehatan Lingkungan

Lingkungan dapat didefinisikan sebagai tempat pemukiman dengan segala sesuatunya dimana
organisme hidup beserta segala keadaan dan kondisi yang secara langsung maupun tidak langsung
disuga ikut mempengaruhi tingkat kehidupan maupun kesehatan dari organisme tersebut (Efendi,
2009).

Kesehatan lingkungan dapat dijabarkan sebagai suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang
keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannyauntuk mendukung tercapainya
kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia).
Menurut WHO (2005), lingkungan merupakan suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara
manusia dengan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia (Efendi, 2009).

Dalam mengatasi masalah kesehatan lingkungan, Pemerintah menggalakkan Program Nasional Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat (STBM). Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Merupakan Program
Nasional yang bersifat lintas sektoral di bidang sanitasi. Program Nasional STBM dicanangkan oleh
Menteri Kesehatan RI pada Agustus 2008.
Tujuan dari Program Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah menurunkan kejadian
diare melalui intervensi terpadu dengan menggunakan pendekatan sanitasi total. Sanitasi total adalah
kondisi ketika suatu komunitas:

Tidak buang air besar (BAB) sembarangan.

Mencuci tangan pakai sabun.

Mengelola air minum dan makanan yang aman.

Mengelola sampah dengan benar.

Mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman.

Menurt WHO, terdapat 17 ruang lingkup kesehatan lingkungan yaitu sebagai berikut:

Penyediaan air minum

Pengelolaan air buangan (limbah) dan pengendalian pencemaran

Pembuangan sampah padat

Pengendalian vector

Pencegahan atau pengandalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia

Higiene makanan, termasuk higiene susu

Pengendalian pencemaran udara

Pengendalian radiasi

Kesehatan kerja

Pengendalian kebisingan

Perumahan dan pemukiman

Aspek kesehatan lingkungan dan transportasi udara

Perencanaan daerah dan perkotaan

Pencegahan kecelakaan

Rekreasi umum dan pariwisata


Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemi (wabah), bencana alam dan
perpindahan penduduk

Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan

Menurut pasal 22 ayat 3 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992, terdapat delapan ruang lingkup
kesehatan lingkungan yaitu sebagai berikut:

Penyehatan air dan udara

Pengamanan limbah padat atau sampah

Pengamanan limbah cair

Pengamanan limbah gas

Pengamanan radiasi

Pengamanan kebisingan

Pengamanan vektor penyakit

Penyehatan dan pengamanan lainnya seperti pada situasi pasca bencana

Perilaku Masyarakat

Perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan yang dapat diamati dan
mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik disadari maupun tidak. Perilaku merupakan
kumpulan berbagai faktor yang saling berinteraksi (Wawan, 2010).

Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus yang berkaitan
dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan , makanan serta lingkungan. Batasan ini
mempunyai 2 unsur pokok, yakni respon dan stimulus atau perangsangan. Respon atau reaksi manusia,
baik bersifat pasif (pengetahuan, persepsi dan sikap) maupun bersifat aktif (tindakan yang nyata atau
practice). Sedangkan stimulus atau rangsangan disini terdiri dari 4 unsur pokok, yakni: sakit dan
penyakit, sisitem pelayanan kesehatan, makanan dan lingkungan (Wawan, 2010).

Perilaku yang mempengaruhi kesehatan dapat digolongkan dalam dua kategori (Wawan, 2010), yaitu:

Perilaku yang terwujud secara sengaja dan sadar

Perilaku yang terwujud secara tidak sengaja atau tidak sadar

Ada perilaku-perilaku yang sengaja atau tidak sengaja membawa manfaat bagi kesehatan individu atau
kelompok kemasyarakatan sebaliknya ada yang disengaja atau tidak disengaja berdampak merugikan
kesehatan (Wawan, 2010).
Pengumpulan data

Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai masalah kesehatan pada
masyarakat sehingga dapat ditentukan tindakan yang harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut
yang menyangkut aspek fisik, psikologis, sosial ekonomi dan spiritual serta faktor lingkungan yang
mempengaruhi (Mubarak, 2005).

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1) Wawancara atau anamnesa

Wawancara adalah kegiatan komunikasi timbal balik yang berbentuk tanya jawab antara perawat
dengan pasien atau keluarga pasien, masyarakat tentang hal yang berkaitan dengan masalah kesehatan
pasien. Wawancara harus dilakukan dengan ramah, terbuka, menggunakan bahasa yang sederhana dan
mudah dipahami oleh pasien atau keluarga pasien, dan selanjutnya hasil wawancara atau anamnesa
dicatat dalam format proses keperawatan (Mubarak, 2005).

2) Pengamatan

Pengamatan dalam keperawatan komunitas dilakukan meliputi aspek fisik, psikologis, perilaku dan sikap
dalam rangka menegakkan diagnosa keperawatan. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan panca
indera dan hasilnya dicatat dalam format proses keperawatan (Mubarak, 2005).

3) Pemeriksaan fisik

Dalam keperawatan komunitas dimana salah satunya asuhan keperawatan yang diberikan adalah
asuhan keperawatan keluarga, maka pemeriksaan fisik yang dilakukan dalam upaya membantu
menegakkan diagnosa keperawatan dengan cara Inspeksi, Perkusi, Auskultasi dan Palpasi (Mubarak,
2005).

Anda mungkin juga menyukai