1. PENDAHULUAN
Bersamaan dengan masuknya milenium baru, Departemen Kesehatan telah
mencanangkan Gerakan Pembangunan Berwawasan Kesehatan, yang dilandasi
paradigma sehat. Paradigma sehat adalah cara pandang, pola pikir atau model
pembangunan kesehatan yang bersifat holistik, melihat masalah kesehatan yang
dipengaruhi oleh banyak faktor yang bersifat lintas sektor, dan upayanya lebih
diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatan.
Berdasarkan paradigma sehat ditetapkan visi Indonesia Sehat 2010, dimana
ada 3 pilar yang perlu mendapat perhatian khusus, yaitu lingkungan sehat, perilaku
sehat serta pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata. Untuk perilaku sehat
bentuk kongkritnya yaitu perilaku proaktif memelihara dan meningkatkan kesehatan.
mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta
berpartisipasi aktif dalam upaya kesehatan. Mengingat dampak dari perilaku terhadap
derajat kesehatan cukup besar (30-35% terhadap derajat kesehatan), maka diperlukan
berbagai upaya untuk mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi sehat. Salah
satunya melalui program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah sekumpulan perilaku yang
dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan
seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri
(mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan
masyarakat (Depkes RI, 2011). PHBS dapat dilakukan di berbagai tatanan yaitu di
rumah tangga, di sekolah, di tempat kerja, di tempat umum, dan di institusi kesehatan.
PHBS merupakan esensi dan hak asasi manusia untuk tetap mempertahankan
kelangsungan hidupnya. Hal ini selaras dengan yang tercakup dalam konstitusi
Organisasi Kesehatan Dunia tahun 1948 di sepakati antara lain bahwa di perolehnya
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya adalah hak yang fundamental bagi setiap
orang tanpa membedakan ras, agama, politik yang dianut dan tingkat social
ekonominya. Derajat kesehatan yang tinggi tersebut dapat diperoleh apabila setiap
orang memiliki perilaku yang memperhatikan kesehatan (Maryunani, 2013).
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2018) PHBS adalah
sebuah rekayasa sosial yang bertujuan menjadikan sebanyak mungkin anggota
masyarakat sebagai agen perubahan agar mampu meningkatkan kualitas perilaku
sehari – hari dengan tujuan hidup bersih dan sehat.
2. PENGERTIAN PHBS
Beberapa pengertian kaitannya dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) adalah :
1. Perilaku Sehat, adalah pengetahuan, sikap dan tindakan proaktif untuk
memelihara dan mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari
ancaman penyakit, serta berperan aktif dalam Gerakan Kesehatan Masyarakat.
2. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), adalah wujud pemberdayaan
masyarakat yang sadar, mau dan mampu mempraktekkan PHBS. Dalam hal
ini ada 5 program prioritas yaitu KIA, Gizi, Kesehatan Lingkungan, Gaya
Hidup, dan Dana Sehat/Asuransi Kesehatan/JPKM.
3. Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), adalah upaya untuk
memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi
perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur
komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk
meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan
(Advokasi), bina suasana (Social Support) dan pemberdayaan masyarakat
(Empowerment). Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan
mengatasi masalahnya sendiri, terutama dalam tatanan masing-masing, dan
masyarakat/dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga,
memelihara dan meningkatkan kesehatannya (Dinkes, 2006).
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku yang
dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong
dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan
kesehatan dimasyarakat (Maryunani A, 2013).
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan
pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga,
kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalan komunikasi, memberikan
informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan
perilaku, melalui pendekatan pimpinan (advokasi), bina suasana (social support) dan
pemberdayaan masyarakat (empowerman) sebagai suatu upaya untuk membantu
masyarakat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, dalam tatanan masing-
masing, agar dapat menerapkan cara-cara hidup sehat, dalam rangka menjaga,
memelihara dan menigkatkan kesehatan (Maryunani A, 2013).
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah tindakan yang dilakukan oleh perorangan
kelompok, masyarakat yang sesuai dengan norma-norma kesehatan untuk
memperoleh derajat kesehatan yang optimal, menolong dirinya sendiri dan berperan
serta aktif dalam pembangunan kesehatan.
TUJUAN PHBS
Tujuan PHBS adalah untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan
kemauan masyarakat agar hidup sehat, serta meningkatkan peran aktif masyarakat
termasuk swasta dan dunia usaha, dalam upaya mewujudkan derajat hidup yang
optimal (Dinkes,2006). Tujuan selanjutnya yaitu membudayanya perilaku hidup
bersih sehat bagi perorangan, keluarga/kelompok dan masyarakat umum sehingga
dapat memberikan dampak yang bermakna terhadap derajat kesehatan.
MANFAAT PHBS
Manfaat PHBS secara umum adalah meningkatkan kesadaran masyarakat
untuk mau menjalankan hidup bersih dan sehat. Hal tersebut agar masyarakat bisa
mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan. Selain itu, dengan menerapkan
PHBS masyarakat mampu menciptakan lingkungan yang sehat dan meningkatkan
kualitas hidup. Promkes Depkes RI (2006) menjelaskan beberapa manfaat akan
diperoleh apabila menerapkan PHBS dalam kehidupan, yaitu:
1. Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat
2. Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit.
3. Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah-masalah
kesehatan
4. Anak akan tumbuh dan berkembang secara sehat
5. Kemampuan bekerja yang maksimal karena tubuh yang sehat
6. Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada
7. Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber
Masyarakat (UKBM) seperti Posyandu, Jaminan Pemeliharaan Kesehatan,
Pondok Bersalin Desa (Polindes), dan lain-lain.
TATANAN PHBS
Ada 5 tatanan PHBS yaitu Rumah Tangga, Sekolah, Tempat Kerja, Sarana
Kesehatan dan Tempat Tempat Umum. Tatanan adalah tempat dimana sekumpulan
orang hidup, bekerja, bermain, berinteraksi dan lain-lain.
A. PHBS di tatanan rumah tangga
PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah
tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan PHBS serta berperan aktif
dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Berikut ini merupakan indikator
PHBS di tatanan rumah tangga:
a. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
Adalah persalinan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan (bidan, dokter, dan tenaga para medis lainnya).
Meningkatnya proporsi ibu bersalin dengan bantuan tenaga kesehatan
yang terlatih, adalah langkah awal terpenting untuk mengurangi
kematian ibu dan kematian neonatal dini. Persalinan yang ditolong
oleh tenaga kesehatan menggunakan peralatan yang aman, bersih dan
steril sehingga mencegah terjadinya infeksi dan bahaya kesehatan
lainnya.