Anda di halaman 1dari 5

GIZI DALAM DAUR KEHIDUPAN

1. Gizi bayi 0-6 bulan

Tahun pertama setelah lahir merupakan salah satu perubahan besar yang dialami bayi.
Bayi yang kecil; pertumbuhan yang lebih cepat dibanding dengan fase lain dalam daur
kehidupan; imaturitas dari organ-organ tubuh dan kemampuannya dalam mencerna dan
menyerap nutrien dari ASI atau susu formula; serta perilaku makan yang berkembang tahap
demi tahap; mengharuskan masukan gizi sangat diperhatikan. Implikasi praktis dari keadaan
di atas adalah pemberian makanan yang sering, pemberian makanan tinggi dalam energi dan
nutrien serta diet yang bersifat cair dengan jumlah air yang tinggi.

A. KOLOSTRUM
Kolostrum adalah cairan yang dihasilkan oleh kelenjar payudara setelah melahirkan
(4-7 hari) yang berbeda karakteristik fisik dan komposisinya dengan ASI matang, atau cairan
tahap pertama ASI yang dihasilkan selama masa kehamilan dan berakhir beberapa hari
setelah kelahiran bayi (2-4 hari), berwarna kuning keemasan atau krem (creamy), dengan
volume 150-300 ml/hari, serta lebih kental dibandingkan dengan cairan susu tahap
berikutnya. Kolostrum mempunyai kandungan yang tinggi akan protein, vitamin yang
terlarut dalam lemak, mineral-mineral dan imunoglobulin. Imunoglobulin ini merupakan
antibodi dari ibu untuk bayi yang juga berfungsi sebagai imunitas pasif untuk bayi. Imunitas
pasif akan melindungi bayi dari berbagai bakteri dan virus yang merugikan. Kolostrum juga
merupakan pembersih usus. Bayi yang membersihkan mekonium sehingga mukosa usus bayi
yang baru lahir segera bersih dan siap menerima ASI. Hal ini menyebabkan bayi sring
defekasi dan feces berwarna hitam.
Manfaat kolostrum adalah sebagai berikut:
1. Kolostrum mengandung zat kekebalan terutama IgA untuk melindungi bayi dari berbagai
penyakit infeksi terutama diare.
2. Jumlah kolostrum yang diproduksi bervariasi tergantung dari hisapan bayi pada hari-hari
pertama kelahiran. Walaupun sedikit namun cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi.
Oleh karena itu kolostrum harus diberikan pada bayi.
3. Kolostrum mengandung protein, vitamin A yang tinggi dan sesuai dengan kebutuhan gizi
bayi pada hari-hari pertama kelahiran
4. Membantu mengeluarkan mekonium yaitu kotoran bayi yang pertama berwarna hitam
kehijauan.

B. ASI PERALIHAN
ASI peralihan adalah ASI yang dihasilkan setelah kolostrum dimana kadar lemak dan
laktosa lebih tinggi serta kadar protein dan mineral lebih rendah. ASI peralihan berakhir
sekitar 2 minggu kemudian. Kandungan ASI peralihan ini termasuk tinggi lemak, laktosa,
vitamin terlarut dalam air dan mengandung lebih banyak kalori daripada kolostrum. Jumlah
ASI semakin meningkat, sedangkan lemak dan hidrat arang semakin tinggi, hal ini untuk
memenuhi kebutuhan bayi karena aktifitas bayi yang mulai aktif dan bayi sudah mulai
beradaptasi dengan lingkungan pada masa ini pengeluaran ASI mulai stabil.

C. ASI MATURE ( MATURE Milk)


ASI Mature adalah ASI yang dihasilkan 21 hari setelah melahirkan dengan volume
bervariasi yaitu 300-850ml/hari tergantung pada besarnya stimulasi saat laktasi. ASI matur
adalah cairan terakhir yang diproduksi, dengan kandungan 90%nya adalah air yang
diperlukan untuk memelihara cairan bayi. Sedangkan 10% kandungannya adalah
karbohidrat, protein, dan lemak yang diperlukan untuk kebutuhan hidup dan perkembangan
bayi. ASI matur merupakan nutrisi bayi yang terus berubah disesuaikan dengan
perkembangan bayi sampai 6 bulan.
Ada 2tipe ASI matur, yaitu:
1. Foremilk : jenis ini dihasilkan selama awal menyusui dan mengandung air, vitamin-
vitamin dan protein.
2. Hind-milk : jenis ini dihasilkan setelah pemberian awal saat menyusui dan mengandung
lemak tinggi tingkat tinggi dan sangat diperlukan untuk pertambahan berat bayi

D. KOMPOSISI ASI
Tahapan produksi ASI adalah kolostrum, ASI peralihan, dan ASI Matur. Kolostrum
adalah ASI yang berwarna kekuning-kuningan atau jernih dan lebih kental, dan hanya
diproduksi sekali pada hari-hari pertama bayi lahir. Setiap kali menyusui, ASI yang dihasilkan
mempunyai macam atau jenis yang berbeda.
Oleh karena itu sebaiknya menyusui dilakukan sampai bayi terpuaskan (kenyang),
sehingga terpenuhi semua kebutuhan gizinya. Lebih sering bayi menghisap, lebih banyak ASI
yang diproduksi. Sebaliknya berkurangnya isapan bayi menyebabkan produksi ASI berkurang.
Mekanisme ini disebut mekanisme “ Supply and Demand”.

Tabel 1. Komposisi kolostrum dan ASI (setiap 100 ml)

NO ZAT-ZAT GIZI SATUAN KOLOSTRUM ASI


1 Energi kkal 58.0 70
2 Protein G 2.3 0.9
3 Kasein Mg 140.0 187.0
4 Laktosa G 5.3 7.3
5 Lemak G 2.9 4.2
6 Vitamin A Ug 151.0 75.0
7 Vitamin B1 Ug 1.9 14.0
8 Vitamin B2 Ug 30.0 40.0
9 Vitamin B12 Mg 0.05 0.1
10 Kalsium Mg 39.0 35.0
11 Zat besi (Fe) Mg 70.0 100.0
12 Fosfor Mg 14.0 15.0
E. VOLUME ASI
Dalam kondisi normal ASI diproduksi sebanyak 10-100 cc pada hari-hari pertama.
Produksi ASI menjadi konstan setelah hari ke 10 sampai ke 14. Rata-rata ibu menyusui
menghasilkan 700-800ml susu /hari pada 6 bulan pertama dan sekitar 600ml/hari pada 6
bulan kedua. ASI yang diproduksi yaitu: kolostrum hari ke 1-4 postpartum, ASI peralihan hari
ke 7-14 postpartum, ASI Mature minggu ke-2 bulan ke 7-8, dan ASI berkomposisi zat gizi
tetap bulan 7-2 tahun.

F. KEUNGGULAN ASI
Kelebihan ASI dibandingkan dengan PASI diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Karbohidrat
Karbohidrat dalam ASI berbentuk laktosa yang jumlahnya berubah-ubah setiap hari
menurut kebutuhan tumbuh kembang bayi. Rasio jumlah laktosa dalam ASI dan PASI
adalah 7:4 sehingga ASI terasa lebih manis dibandingkan dengan PASI. Hal ini
menyebabkan bayi yang sudah mengenal ASI dengan baik akan cenderung menolak
PASI. Karbohidrat dalam ASI merupakan nutrisi yang penting untuk pertumbuhan sel
syaraf otak dan pemberi energi untuk kerja selsel syaraf. Selain itu karbohidrat
memudahkan penyerapan kalsium mempertahankan faktor bifidus didalam usus ( faktor
yang menghambat pertumbuhan bakteri yang berbahay dan menjadikan tempat yang
baik bagi bakteri yang menguntungkan) dan mempercepat pengeluaran kolostrum
sebagai antibodi bayi.
2. Protein
Protein dalam ASI lebih rendah dibandingkan dengan PASI. Namun demikian protein ASI
sangat cocok karena unsur protein didalamnya hampir seluruhnya terserap oleh sistem
pencernaan bayi yaitu protein unsur whey. Perbandingan protein unsur whey dan casein
dalam ASI adalah 80:40, sedangkan dalam PASI 20:80. Artinya protein pada PASI hanya
sepertiganya protein ASI yang dapat diserap oleh sistem pencernaan bayi dan harus
membuang dua kali lebih banyak protein yang sukar diabsorpsi. Hal ini yang
memungkinkan bayi akan sering menderita diare dan defekasi dengan feces berbentuk
biji cabe yang menunjukkan adanya makanan yang sukar diserap bila diberikan PASI.
3. Lemak
Kadar lemak dalam ASI pada mulanya rendah kemudian meningkat jumlahnya. Lemak
dalam ASI berubah kadarnya setiap kali bayi menghisap ASI dan hal ini terjadi secara
otomatis. Komposisi lemak pada lima menit pertama isapan akan berbeda dengan 10
menit kemudian. Kadar lemak pada hari pertama berbeda dengan hari kedua dan akan
terus berubah menurut perkembangan bayi dan kebutuhan energi yang diperlukan.
Jenis lemak yang ada dalam ASI mengandung lemak rantai panjang yang dibutuhkan
oleh sel jaringan otak dan sangat mudah dicerna karena mengandung enzim lipase.
Lemak dalam bentuk Omega-3, Omega-6, dan DHA sangat diperlukan untuk
pertumbuhan sel-sel jaringan otak. Susu formula tidak mengandung enzim, karena
enzim akan mudah rusak bila dipanaskan. Dengan tidak adanya enzim, bayi akan sulit
menyerap lemak PASI sehingga menyebabkan bayi lebih mudah terkena diare. Jumlah
asam Linoleat dalam ASI sangat tinggi dan perbandingannya dengan PASI yaitu 6:1. Asam
linoleat adalah jenis asam lemak yang tidak dapat dibuat oleh tubuh (essensial) yang
berfungsi untuk memacu perkembangan sel syaraf otak bayi.
4. Mineral
ASI mengandung mineral yang lengkap, walaupun kadarnya relatif rendah tetapi bisa
mencukupi kebutuhan bayi sampai berumur 6 bulan. Zat besi dan kalsium dalam ASI
merupakan mineral yang sangat stabil dan mudah diserap dan jumlahnya tidak
dipengaruhi oleh diet ibu. Dalam PASI kandungan mineral jumlahnya tinggi, tetapi
sebagian besar tidak dapat diserap. Hal ini akan memperberat kerja usus bayi serta
mengganggu keseimbangan dalam usus dan meningkatkan pertumbuhan bakteri yang
merugikan sehingga mengakibatkan kontraksi usus bayi tidak normal. Bayi akan
kembung, gelisah karena obstipasi atau gangguan metabolisme.
5. Vitamin
ASI mengandung vitamin yang lengkap yang dapat mencukupi kebutuhan bayi sampai 6
bulan kecuali vitamin K, karena bayi baru lahir ususnya belum mampu membentuk
vitamin K.
6. Komposisi Taurin, DHA dan AA pada ASI
Taurin adalah sejenis asam amino kedua yang terbanyak dalam ASI yang berfungsi
sebagai neuro-transmitter dan berperan penting untuk proses maturasi sel otak.
Decosahexanoic Acid(DHA) dan Arachidonic Acid (AA) adalah asam lemak tak jenuh
rantai panjang (polyunsaturated fatty acids) yang diperlukan untuk pembentukan sel-sel
otak yang optimal. Jumlah DHA dan AA dalam ASI sangat mencukupi untuk menjamin
pertumbuhan da kecerdasan anak. Disamping itu DHA dan AA dalam tubuh dapat
dibentuk/disintesa dari subtansi pembentuknya (precursor) yaitu masing-masing dari
Omega 3 (asam linoleat) dan Omega 6 (asam linoleat).
7. Aspek imunologik
ASI mengnadung zat anti infeksi, bersih dan bebas kombinasi. Imunoglobulin (Ig.A)
dalam kolostrum atau ASI kadarnya cukup tinggi. Sekretori Ig.A tidak diserap tetapi
dapat melumpuhkan bakteri patogen E.coli dan berbagai virus pada saluran pencernaan.
Laktoferin yaitu sejenis protein yang merupakan komponen zat kekebalan yang
mengikat zat besi di saluran pencernaan. Lysosim, enzym yang melindungi bayi terhadap
bakteri (E.coli dan salmonella) dan virus. Jumlah lysosim dalam ASI 300 kali lebih banyak
daripada susu sapi.
8. Aspek psikologi
Menyusui dipengaruhi oleh emosi ibu dan kasih sayang terhadap bayi akan
meningkatkan produksi hormon terutama oksitosin yang pada akhirnya meningkatkan
produksi ASI.
9. Aspek kecerdasan
Penelitian menunjukkan bahwa IQ pada bayi yang diberi ASI memiliki IQ point 4,3 point
lebih tinggi pada usia 18 bulan, 4-6 point lebih tinggi pada usia 3 tahun, 8.3 point lebih
tinggi pada usia 8,5 tahun, dibandingkan dengan bayi yang tidak diberi ASI
10. Aspek Neurologis
Dengan menghisap payudara, koordinasi syaraf menelan, menghisap dan bernafas yang
terjadi pada bayi baru lahir dapat lebih sempurna
11. Aspek ekonomis
Dengan menyusui secara ekslusif, ibu tidak perlu mengeluarkan biayai untuk makanan
bayi sampai bayi berumur 4 bulan. Dengan demikian akan menghemat pengeluaran
rumah tangga untuk membeli susu formula dan peralatannya.
12. Aspek penundaan kehamilan
Dengan menyusul secara ekslusif dapat menunda haid dan kehamilan, sehingga dapat
digunakan sebagai Metode Amenore Laktasi(MAL)

Faktor-faktor yang mempengaruhi Produksi ASI

1. Frekuensi penyusunan
2. Berat lahir
3. Umur kehamilan saat melahirkan
4. Umur dan paritas
5. Stress dan penyakit akut
6. Konsumsi rokok
7. Konsumsi alkohol
8. Pil kontrasepsi

Anda mungkin juga menyukai