Sistem Enterprises Resource Planning
Sistem Enterprises Resource Planning
Sistem Enterprises Resource Planning
Disusun oleh :
1. Beby Nurpajriyah
2. Rizka Ayu
3. Yunita Sari
4. Elisabeth Kurnia
5. Sandra Rismawati
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam era persaingan global ini, perusahaan jasa dan manufaktur dituntut untuk
bersaingan dengan maksimal dengan para kompetitor untuk mendapatkan pendapatan yang lebih
agar perusahaan lebih bertahan. Apalagi perusahaan juga harus melakukan respon yang cepat
terhadap pasar yang ada dikarenakan tuntutan dari pasar yang bergerak secara dinamis. Selain itu
rantai pasok (supply chain) harus bergerak secara cepat untuk memenuhi kebutuhan mulai dari
bahan baku dari pemasok (supplier) sampai barang yang sudah jadi yang berada di konsumen.
Oleh karena itu perlu suatu adanya monitoring untuk memantau aktivitas perusahaan untuk
memudahkan proses kerja. Persaingan bisnis yang semakin sengit, membuat sejumlah
perusahaan mulai mengefisienkan segala kegiatan operasional bisnisnya. Jika semakin kompleks
proses bisnis yang dijalankan, maka cepat atau lambat perusahaan tersebut pasti akan
memerlukan sistem yang bisa mengatasinya.
Untuk dapat bersaing, tentu diperlukan suatu sistem manajemen yang baik, untuk dapat
memonitoring segala aktivitas produksi perusahaan. Tak mengherankan jika perusahaan pasti
membutuhkan sebuah sistem aplikasi yang dapat memudahkan proses kerja. Kegiatan
menghasilkan produk, ketersediaan bahan baku, laporan keuangan, laporan pemasaran, laporan
komplain pelanggan, dan sebagainya, merupakan beberapa komponen yang dapat menjadi bahan
analisis untuk mengambil keputusan
Salah satu sistem yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut yaitu dengan
menggunakan sistem informasi Enterprise Resource Planning (ERP) atau perencanaan sumber
daya perusahaan ERP dapat berperan dalam memantau proses produk, ketersediaan bahan
material, logistik, distribusi, akuntansi, keuangan, dan sumber daya manusia yang nantinya akan
dijadikan sebagai analisis pengambil keputusan manajemen. ERP (Enterprise Resource
Planning) merupakan sebuah konsep sistem yang dirancang untuk mengintegrasikan seluruh area
fungsi dalam sebuah perusahaan untuk menghasilkan proses bisnis yang efektif dan efisien.
Dengan menerapkan konsep ERP diharapkan agar penyimpanan informasi perusahaan dalam
suatu tempat dan dapat diakses oleh seluruh bagian perusahaan berdasarkan tanggung jawab
masing-masing bagian. Salah satu kebutuhan perusahaan yang ditangkap oleh ERP adalah dalam
hal mengelola sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan itu sendiri. Untuk itu SAP
sebagai salah satu open source ERP menyediakan modul yang mengangani hal ini yang dikenal
dengan nama Human Capital Management (HCM).
Sistem ERP (Enterprise Resource Planning) menjadi salah satu solusi bagi perusahaan
dengan bisnis yang kompleksitasnya tinggi. Sistem ERP merupakan sebuah sistem yang
mendukung proses bisnis dengan menyediakan informasi secara realtime yang terintegrasi antar
divisi-divisi fungsional perusahaan. Dengan adanya ERP, perusahaan dapat memanipulasi data
atau informasi dalam jumlah yang besar untuk diolah dan ditampilkan sesuai dengan yang
diinginkan. Oleh karena itu sistem ERP memiliki peran yang vital bagi keunggulan kompetitif
pada sebuah perusahaan. Dewasa ini sudah cukup banyak sistem ERP yang telah dikembangkan
oleh para vendor software, antara lain Infor, Microsoft Dynamics, Oracle, dan SAP. Salah satu
sistem ERP yang paling banyak dipakai oleh perusahaan- perusahaan sekarang ini adalah SAP
(Systems, Applications, and Products in Data Processing). ERP dari SAP ini sendiri
dikembangkan sejak tahun 1986 dari versi R1 dan sekarang sudah menjadi versi R3.
Untuk mengetahui integrasi data keuangan sehingga top management bisa melihat dan
mengontrol kinerja keuangan perusahaan, mengetahui batas standarisasi proses operasi dan
standarisasi data dan informasi di perusahaan agar lebih baik lagi
BAB II
LANDASAN TEORI
Sampai saat ini masih terdapat perusahaan yang belum mengintegrasikan sistem
informasi dalam pengelolaan organisasinya. Selama ini dalam prosesnya perusahaan-perusahaan
tersebut hanya didukung oleh aktivitas individual pada lokasi kerja masing-masing (Warta
Ekonomi, 2002). Realitas ini dapat menyebabkan mudah terjadinya kesalahpahaman dalam
komunikasi data antara lokasi kerja satu dengan lokasi kerja lainnya. Tiap individu akan
menyampaikan data pada lokasi kerjanya sendiri-sendiri, yang bisa jadi terdapat perbedaan
mendasar dalam penyampaian data, sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk koordinasi
dalam penyediaan data dibandingkan dengan perusahaan yang telah mengintegrasikan fungsi-
fungsinya. (Shebab et al., 2004). Salah satu teknologi yang berperan mengintegrasikan tiap
fungsi dalam perusahaan adalah teknologi Enterprise Resources Planning (ERP). Teknologi
ERP dapat mengintegrasikan fungsi marketing, fungsi produksi, fungsi logistik, fungsi finance,
fungsi sumber daya manusia, dan fungsi lainnya (Baheshti, 2006). ERP telah berkembang
sebagai alat integrasi, memiliki tujuan untuk mengintegrasikan semua aplikasi perusahaan ke
pusat penyimpanan data dan dengan mudah diakses oleh semua bagian yang membutuhkan
(Sabana, 2002) sehingga menghasilkan efisiensi yang tinggi bagi perusahaan. Menurut Leon
(2005) sebagaimana juga diungkapkan oleh Genoulaz & Millet, (2006) integrasi data pada
teknologi ERP dilakukan dengan single data entry yakni sebuah departemen yang berfungsi
memasukkan data, maka data ini dapat digunakan oleh fungsi-fungsi lainnya pada perusahaan.
Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan suatu cara untuk mengelola sumber daya
perusahaan dengan menggunakan teknologi informasi (Spathis and Constantinides, 2003).
Penggunaan teknologi ERP dilengkapi dengan hardware dan software untuk menunjang
konektivitas dan aliran informasi. Teknologi ini berfungsi untuk mengkoordinasi dan
mengintegrasikan data informasi pada setiap area business processes sehingga menghasilkan
pengambilan keputusan yang cepat karena menyediakan analisa dan laporan keuangan yang
cepat, laporan penjualan yang on time, laporan produksi dan inventori (Gupta, 2000). Enterprise
Resource Planning (ERP) atau Perencanaan sumber daya perusahaan adalah sistem terpadu
berbasis komputer yang digunakan untuk mengelola sumber daya internal dan eksternal
berwujud termasuk aset, sumber daya keuangan, bahan, dan sumber daya manusia. Ini
merupakan arsitektur perangkat lunak yang bertujuan untuk memfasilitasi aliran informasi antara
semua fungsi bisnis dalam batas-batas organisasi dan mengelola hubungan dengan para
stakeholder di luar. Dibangun di atas sentralisasi database dan biasanya menggunakan platform
komputasi yang umum, sistem ERP mengkonsolidasi semua operasi bisnis menjadi perusahaan
seragam dan lingkungan sistem yang luas.
Sistem ERP dapat berada pada server terpusat atau didistribusikan di seluruh modular
unit perangkat keras dan perangkat lunak yang menyediakan “pelayanan” dan berkomunikasi
pada jaringan area lokal. Desain terdistribusi memungkinkan sebuah bisnis untuk mengumpulkan
modul-modul dari vendor yang berbeda tanpa memerlukan penempatan beberapa salinan yang
kompleks, sistem komputer mahal di daerah-daerah yang tidak akan menggunakan kapasitas
penuh. ERP berkembang dari Manufacturing Resource Planning (MRP II) dimana MRP II
sendiri adalah hasil evolusi dari Material Requirement Planning (MRP) yang berkembang
sebelumnya. Sistem ERP secara modular biasanya menangani proses manufaktur, logistik,
distribusi, persediaan (inventory), pengapalan, invoice dan akuntasi perusahaan. Ini berarti
bahwa sistem ini nanti akan membantu mengontrol aktivitas bisnis seperti penjualan,
pengiriman, produksi, manajemen persediaan, manajemen kualitas dan sumber daya manusia.
ERP sering disebut sebagai Back Office System yang mengindikasikan bahwa pelanggan dan
publik secara umum tidak dilibatkan dalam sistem ini. Berbeda dengan Front Office System yang
langsung berurusan dengan pelanggan seperti sistem untuk e-Commerce, Customer Relationship
Management (CRM), e-Government dan lain-lain.
ERP merupakan suatu cara untuk mengelola sumber daya perusahaan dengan
menggunakan teknologi informasi. Penggunaan ERP yang dilengkapi dengan hardware dan
software untuk mengkoordinasi dan mengintegrasikan data informasi pada setiap area business
processes untuk menghasilkan pengambilan keputusan yang cepat karena menyediakan analisa
dan laporan keuangan yang cepat, laporan penjualan yang on time, laporan produksi dan
inventori. Program ERP sangat membantu perusahaan yang memiliki bisnis proses yang luas,
dengan menggunakan database dan reporting tools manajemen yang terbagi. Business processes
merupakan sekelompok aktivitas yang memerlukan satu jenis atau lebih input yang akan
menghasilkan sebuah output dimana output ini merupakan value untuk konsumen. Software ERP
mendukung pengoperasian yang efisien dari business processes dengan cara mengintegrasikan
aktivitas-aktivitas dari keseluruhan bisnis termasuk sales, marketing, manufacturing, logistic,
accounting, dan staffing.
Dengan menerapkan sistem informasi ERP, manfaat yang dapat dirasakan yaitu :
1. Dengan sistem yang terintegrasi maka proses pengambilan keputusan akan lebih efektif dan
efisien.
2. Dengan menerapkan ERP ada kemungkinan melakukan integrasi secara global. Sehingga
perbedaan – perbedaan yang terjadi dalam bisnis internasional dapat diintegrasikan.
3. ERP menghilangkan kebutuhan pemutakhiran dan koreksi data pada banyak sistem komputer
yang terpisah.
4. ERP memberikan lingkup kerja manajemen tidak hanya memonitor saja tetapi melakukan
manajemen operasional juga.
5. Supply chain management dapat terbantu sehingga pelaksanaannya dapat berjalan dengan lancar.
2.4 Keuntungan dan Kelemahan ERP
Keuntungan diatas adalah keuntungan yang dapat dirasakan namun tidak dapat diukur. Keberhasilan
implementasi ERP dapat dilihat dengan mengukur tingkat Return on Investment (ROI), dan
komponen lainnya, seperti:
• Pengurangan lead-time • Peningkatan kepuasan konsumen
• Peningkatan kontrol keuangan • Peningkatan market share perusahaan
• Penurunan inventori • Pengiriman tepat waktu
• Penurunan tenaga kerja secara total • Kinerja pemasok yang lebih baik
• Peningkatan service level • Peningkatan fleksibilitas
• Peningkatan sales • Penggunaan sumber daya yang lebih baik
BAB III
PEMBAHASAN
Ok, bagaimana contoh penerapan Enterprise Resources Planning pada perusahaan manufaktur?
Kali ini kita bahas untuk perusahaan manufaktur berbasiskan chemicals Industri berbasis
kimia, mempunyai keunikan pencampuran istilahnya blending. Dalam salah satu prosesnya
biasanya ada kegiatan pencampuran. Dari beberapa bahan baku, berupa bahan kimia juga,
dicampurkan menjadi 1 produk antara. Misalkan contoh sederhananya adalah pestisida. Beberapa
bahan kimia dicampurkan menjadi satu, menjadi 1 bahan kimia campuran.
Misalkan ada material A dengan kebutuhan 0,8 liter dengan nilai 1000 Rupiah per liter
dicampurkan dengan 0,2 liter dengan nilai 5000 Rupiah per liter. Secara langsung, sistem akan
mengambil data tersebut dan melakukan kalkulasi untuk membuat 1 liter berarti harga pokok
materialnya sudah didapat.
Perhitungannya 0,8 liter dikali 1000 Rupiah dan 0,2 liter dikalikan 5000 Rupiah. Tetapi
untuk kegiatan produksi tidak hanya biaya material saja yang dihitung kan? Harus menghitung
biaya-biaya lainnya seperti biaya tenaga kerja, biaya kemasan, biaya penyusutan mesin dan
banyak komponen variabel lainnya.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Enterprise Resource Planning atau ERP adalah aplikasi sistem informasi manajementerintegrasi
untuk bisnis/organisasi yang mencakup multifungsionalitas sepertipenjualan, pembelian,
produksi, gudang, akuntansi & finansial, penggajian, sumber daya manusia dan sebagainya.
2. Aplikasi ERP menjadi tulang punggung ( backbone ) sistem informasi manajemenuntuk
meningkatkan efesiensi operasi bisnis dan efektifitas pengambilan keputusan. Dan aplikasi ERP
memilki peran yang strategis untuk kepentingan persaingan bisnis yang semakin sengit saat ini.
3. Perkembangan ERP semakin hari semakin meningkat sehingga bagi perusahaan bersaing secara
ketat dalam menerapkan sistem ERP untuk memajukan perusahaan walau dalam penerapannya
ERP juga tidak lepas dari kegagalan atau menimbulkan kerugian yang berdampak pada
perusahaan. Pada intinya ERP dapat terwujud dengan adanya integrasi dalam perusahaan yang
bersangkutan.