Dalam gulita tak ada lampu

Tak bisa berjalan di tanah rawa

Di mentawai tsunami menyapu

Ratusan orang kehilangan nyawa

5. Bacalah pantun di atas dengan intonasi irama, lafal dan ekspresi yang tepat!

Di Sumatera pernah berdiri kerajaan-kerajaan Islam yaitu Samudera Pasai dan Kerajaan
Aceh. Sultan Malik Al Saleh adalah pendiri dan Raja Pertama kerajaan Samudera Pasai. Sebeleum
menjadi raka beliau bergelar “Merah Sile”. Merah Sile masuk Islam berkat pertemuannya dengan
Syekh Ismail seorang syarif mekah. Setelah masuk Islam Merah Sile diberi gelar Sultan Malik Al
Saleh, Kemudian pada tahun 1326-1348 Samuder Pasai dipimpin oleh Sultan Ahmad yang
bergelar Sultan Malik Al Tahir II.

Pada masa pemerintahan beliau Samudera Pasai dikunjungi oleh seorang ulama maroko
yaitu Ibnu Batutah. Ulama ini mendapat tugas dari Sultan Dehli, india untuk berkunjung ke Cina.
Dalam perjalanan ke Cina Ibnu Batutah singgah di Samudera Pasai. Ibnu Batutoh menceritakan
bahwa Sultan Ahmad sangat memerhatikan perkembangan Islam. Sultan Ahmad selalu berusaha
menyebarkan Islam ke wilayah-wilayah yang berdekatan dengan Samudera Pasai. Beliau juga
memerhatikan kemajuan kerajannya.

Tahun 1538-1571 Samudera Pasai dikuasai oleh Sultan Alauddin Riyad Syah. Beliau
merupakan Sultan Aceh yang ketiga. Untuk menghadapi ancaman Portugis beliau menjalin kerja
sama dengan kerajaan Turki Usmani Aceh dapat membangun angkatan perang yang baik.

Sultan Alauddin Riyad Syah mendatangkan ulama-ulama dari India dan Persia. Ulama –
ulama tersebut mengerjakan agama Islam di Kesultanan Aceh. Selain itu, beliau juga mengirim
pendakwah-pendakwah masuk ke pedalaman Sumatera, mendirikan pusat Islam Ulakan dan
membawa ajaran Islam ke Minangkabau dan Inderapura. Sultan Alauddin Riyad Syah wafat pada
tanggal 28 September 1571. Setelah wafat digantikan oleh Sultan Iskandar Muda pada masa beliau
Aceh mengalami puncak kemakmuran dan kejayaan.

6. Ceritakan kembali Teks cerita di atas secara tertulis dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar!