Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL

MEMBANGUN KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT


YANG SEHAT DAN MANDIRI
Dengan
“OUTBOND”

KELOMPOK MASYARAKAT PEMERHATI


KESEHATAN DAN LINGKUNGAN
(POKMAS PKL)
KELURAHAN CIBABAT
KELOMPOK MASYARAKAT
PEMERHATI  KESEHATAN DAN LINGKUNGAN
(POKMAS PKL)
KELURAHAN CIBABAT
KECAMATAN CIMAHI UTARA

Sekretariat : Jl. Pesantren No. 87 RT 005 RW 07  Kelurahan Cibabat.

          Cibabat,  10 Oktober   2011.
Nomor : Kepada :
Sifat : Penting Yth. Bapak Walikota Cimahi
Lampiran : 1 Proposal
Perihal :  Permohonan Bantuan di-
           Cimahi.

                          
         Assalamu’alaikum Wr.Wbr
          Sampurasun..

                                       Salam dan doa senantiasa kami panjatkan kepada Bapak Walikota beserta seluruh jajarannya
agar senantiasa dalam limpahan rahmat, karunia, serta lindungan Allah SWT sehingga mampu
membawa Kota Cimahi dalam kemajuan, kemandirian dan kesejahteraan.
                                       Bapak Walikota yang kami hormati, dalam rangka menumbuhkan kesadaran dan pemahaman
masyarakat menciptakan kehidupan sosial masyarakat yang sehat dan mandiri sekaligus
mendukung  Cimahi Siaga Sehat Tahun 2012, maka kami Kelompok  Masyarakat Pemerhati
Kesehatan dan Lingkungan (POKMAS PKL) Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara akan
menyelenggarakan kegiatan “MEMBANGUN KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT YANG
SEHAT DAN MANDIRI DENGAN OUTBOND” yang diikuti oleh 100 peserta. Sehubungan dengan
hal tersebut, maka dengan segala kerendahan hati kami bermaksud memohon bantuan sekaligus
mengundang bapak Walikota beserta ibu untuk memberikan pengarahan dan sambutan dalam acara
tersebut.
                                        Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan bantuannya kami ucapkan Jajakumuloh
khairon katsiron.

SEKRETARIS,
KETUA,

CUCU NURHAYATI  
YENI Z ROCHAENI

I.              LATAR BELAKANG
Suatu kenyataan terpampang dihadapan mata, pencemaran udara akibat emisi gas
buang dan kerusakan lingkungan telah mempengaruhi kualitas kehidupan masyarakat di
kota.  Pertumbuhan penduduk yang tinggi dan urbanisasi perpindahan penduduk dari desa
ke kota dengan ocial ekonomi budaya dan ocial telah menjadi ocial utama berkurangnya
lahan yang berdampak pada menurunnya kesehatan masyarakat akibat munculnya
permukiman kumuh dan ketersediaan lingkungan hijau di kota.
Hidup sehat merupakan dambaan setiap manusia , dengan kehidupan yang sehat,
maka aktivitas untuk menunjang kehidupan seperti makan, bermain, belajar dan bekerja
berbuat sesuatu untuk keluarga, komunitas bahkan bangsa akan dapat kita wujudkan.
Sangat disayangkan bahwa seringkali karena pengaruh urbanisasi dan kemiskinan
seringkali manusia terpaksa hidup dalam lingkungan yang kumuh dan tidak sehat. Rumah
petak yang berhimpitan, fasilitas air bersih dan MCK yang tidak layak, sampah bertebaran
dimana-mana, salurah air yang kotor karena penuh sampah serta diperparah dengan
ketidak pedulian masyarakat terhadap kebersihan dan pentingnya berperilaku hidup bersih
dan sehat.
Kesadaran dan pemahaman pentingnya pola hidup dan lingkungan yang sehat akan
dapat menekan dampak-dampak ociale  kondisi diatas. Pola hidup sehat adalah sebuah
budaya yang perlu disosialisasikan dan ditanamkan kepada masyarakat agar terwujudk
kehidupan bermasyarakat dan berbangsa yang sejahtera.
Suatu harapan ketika budaya perilaku hidup bersih dan sehat sudah tertanam, maka
menjaga kesehatan akanmenjadi pilihan hidup  walaupun permasalahan ekonomi,
pendidikan dan pengaruh budaya asing menjadi hambatan dan tantangan
tersendiri.  Permasalahannya adalah bahwa kesadaran dan pemahaman warga masyarakat
tentang pentingnya hidup sehat dan menciptakan lingkungan yang bersih hidjau tidak dapat
hanya disampaikan melalui suatu penyuluhan atau pendidikan formal, tetapi perlu adanya
suatu pendekatan tertentu yang dapat lebih membangkitkan kesadaran, pemahaman dan
pengetahuan bagaimana agar warga merasa penting untuk memiliki kehidupan ocial yang
sehat dan mandiri melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat rekreatif-educatif.     
Guna membangun kehdupan masyarakat yang sehat secara alami meliputi fisik,
spikis dan lingkungan tempat dia tinggal diperlukan suatu sistem masyarakat yang mandiri
dalam kesehatan. Untuk itu, masyarakat perlu dibekali dengan suatu keterampilan dan
pengetahuan yang bersifat do-it-yourself sehingga menjadikan masyarakat mampu
membangun dan mengatasi berbagai masalah kesehatannya sendiri baik dirinya secara
pribadi maupun komunitasnya dalam suatu lingkungan tempat tinggal atau ekosistem
kehidupan. Ekosistem alam adalah inti dari keberlangsungan manusia dimanapun ia tinggal
baik di perdesaan maupun di kota. Alam menyediakan udara, makanan dan
minuman.   Alam mengatur lingkungan kita dengan membersihkan udara (melalui pohon)
dan membersihkan air (melalui dataran tinggi dan lembah-lembah). Satu pohon, pada
kenyataannya hanya mampu menyediakan oksigen untuk dua orang saja. Alam pun telah
memperkaya hidup manusia melalui ruang-ruang hijau dimana kita bisa berekreasi dan
merasa nyaman sehingga bisa melakukan kontak sosial dengan sesama.
Kota Hijau atau Green City ‘Kota Hijau’ digaungkan berkenaan dengan faktor
urbanisasi sehingga menyebabkan kota-kota besar menjadi tidak terkendali. Kota Hijau
adalah konsep perkotaan dimana masalah lingkungan hidup, ekonomi, dan sosial harus
dijaga keseimbangannya demi generasi mendatang yang lebih baik. Oleh karena itulah,
para pemimpin kota-kota sumber urbanisasi bertanggung jawab terhadap masalah ini.
Masalah lokal yang harus dipikirkan bersama agar keberlangsungan Planet Bumi tetap
terjaga. Di sinilah posisi strategis act locally, while thinking globally tidak hanya sekadar
slogan semata.
Untuk membangun Kota yang hijau dan bersih harus dilaksanakan secara bersama-
sama antara pemerintah dunia swasta dan masyarakat. Kelompok masyarakat di tataran
komunitas tentu saja memegang peranan yang sangat pital bagi terciptanya lingkungan
yang bersih sehat dan hijau. Untuk itu merupakan suatu persoalan yang sangat penting
bagaimana menumbuhkan, membangun kesadaran warga masyarakat agar memiliki
semangat dan kemauan untuk menata lingkungan tempat tinggalnya menjadi lingkungan
yang sehat, bersih dan hijau. Dalam hal ini berarti mental masyarakat yang memiliki
kepedulian terhadap kesehatan dan kebersihan lingkungan harus dimunculkan dalam setiap
individu masyarakat. Berbagai cara telah dilaksanakan baik melalui penyuluhan PHBS
maupun pendekatan lainnya, namun masih dirasa belum cukup berhasil terutama dari sisi
kerjasama antar anggota komunitas di tingkat RT dan RW.
Dalam proses penyelesaian suatu permasalahan kehidupan tidak cukup bugar
jasmaninya saja, tetapi bugar mentalnya. Seseorang diharapkan mampu memiliki
pengertian, pandangan, pengetahuan, kecerdasan, moral dan semangat kerja yang baik
untuk mencapai tujuan serta mampu memecahkan berbagai persoalan yang ada pada diri
sendiri maupun kelompok atau komunitas diamana dia hidup. Dari uraian di atas, dapat
disimpulkan bahwa kebugaran jasmani dan mental memiliki peranan yang sangat penting
untuk menyokong kelangsungan hidup seseorang dalam proses pemenuhan kebutuhan.
Aktivitas Outbond meruapak salah satu alternatif dalam upaya membangun dan
menumbuhkan mental seseorang, dari yang tadinya kurang memberikan kepedulian
terhadap pentingnya kesehatan dan kehidupan sosial yang mandiri menjadi manusia yang
memiliki ketahanan terhadap berbagai masalah kesehatan dan kemandirian.  Dewasa ini
tidak hanya perusahaan atau organisasi swasta saja yang melakukan kegiatan outbond
training, warga masyarakatpun juga memerlukan outbond untuk membangun rasa
solidaritas dan kerjasama dalam membangun suatu komunitas yang solid dan memiliki
kesamaan visi tentang budaya kehidupan mereka yang sebaiknya mereka ciptakan.   Oleh
karena itu outbond menjadi penting untuk mengembangkan berbagai potensi yang ada
dalam diri kita. Akhirnya dengan berbekal prestasi Kelurahan Cibabat yang mewakili
Provinsi Jawa Barat meraih penghargaan Pakarti Utama Tingkat Nasional Tahun 2011 kita
ketok-tularkan dan kita wujudkan semangat dan  mental warga masyarakat yang memiliki
kepedulian dan semangat bekerja  menciptakan lingkungan hijau, sejuk dan asri
dilingkungannya masing-masing sehingga meningkatkan kualitas kehidupan sosial
masyarakat yang sehat dan mandi

II.            MAKSUD DAN TUJUAN

A.   Maksud
Maksud diadakannya Kegiatan Outbond Jalan Sehat Lingkungan adalah untuk
menumbuhkan dan meningkatkan pengetahuan, wawasan dan kepedulian dan rasa
solidaritas social serta kerjasama yang baik dari warga masyarakat dalam penataan
lingkungan kehidupan masyarakat yang sehat, tertata rapi, tertib, bersih dan hijau yang
berimplikasi pada meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dan mendukung
terwujudnya Kota Hijau di Kota Cimahi, khususnya di Kelurahan Cibabat.

B.   Tujuan
Tujuan diadakannya Kegiatan Out Bond adalah :
A.   Membangun kesadaran warga agar peduli dengan masalah kesehatan dan lingkungan
baik untuk diri sendiri maupun  komunitas dimana mereka tinggal
B.   Meningkatkan rasa kebersamaan
C.  Meningkatkan  kerjasama dan rasa solidaritas social dalam mendukung terciptanya Kota
Cimahi Siaga Sehat 2012 .
D.    Membangun kehidupan social masyarakat yang sehat dan mandiri.

III.           PESERTA
Kegiatan Out Bond diikuti oleh 100 orang peserta terdiri dari :
1.            Anggota Kelompok Masyarakat Pemerhati Kesehatan dan Lingkungan Kelurahan Cibabat
sebanyak 25 orang
2.            Perwakilan warga yang peduli dengan masalah kesehatan dan lingkungan dari tiap-tiap RW 3
orang X 25 RW = 75 orang  
IV.          WAKTU DAN TEMPAT
Kegiatan Out Bond dilaksanakan pada hari Jum,at – Sabtu, tanggal 28-29 Oktober 2011
bertempat di Agro Wisata Gunung Mas. Jl. Raya Puncak KM 87 Cisarua Bogor.

V.           KEPANITIAN
Ketua                        :   Cucu Nurhayati
Sekretaris                :   Yeni  Z. Rochaeni
Bendahara               :   Suci Mangesti
 Seksi-seksi
- Seksi  Acara             :     Ida Esa                                                         
- Seksi Konsumsi      :      Wartini Warkum
- Seksi Perlengkapan :       Lusy Husnirawat
- Seksi Dokumentasi  :       Firyani, Kusmiati Djajang
                                                                                   

                                     

VI.          RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

NO KEBUTUHAN BANYAKNYA HARGA JUMLAH


SATUAN
1. Sewa Bis 2 buah 2.500.000,- 5.000.000,-
2. Tiket masuk 100 lembar 7.500,- 750.000,-
3. Penginapan 100 orang 10 kamar 800.000,- 8.000.000,-
4. Pemandu 5 orang 50.000,- 250.000,-
5. Snack 3 X 300 dus 10.000,- 3.000.000,-
6. Makan 3 X 300 dus 15.000,- 4.500.000,-
7. Cofee break 100 orang 10.000,- 1.000.000,-
8. Uang saku 100 orang 100.000,- 10.000.000,-
8. Kaos Peserta 100 orang 50.000,- 5.000.000,-
9. P3K 1 paket 250.000,- 300.000,-
10. Dokumentasi 1 kegiatan 300.000,- 300.000,-
11. Perlengkapan 1 paket 300.000,- 300.000,-
12. Doorprize 25 bungkus 3.000.000,-
JUMLAH 41.400.000,-
EMPAT PULUH SATU JUTA EMPAT RATUS RIBU RUPIAH
VII.         SUMBER DANA
1.            Swadaya Anggota Rp. 2.000.000,-  
2.            Bantuan Pemerintah Kota Cimahi
3.            Donatur (swasta) atau  sponsor

SUSUNAN ACARA
MEMBANGUN KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT YANG SEHAT DAN MANDIRI
DENGAN “OUT BOND”
Jum’at – Sabtu, 28 – 29 Oktober 2011

NO KEGIATAN WAKTU KETERANGAN


Jum,at 28 Oktober 2011
1. Berangkat dari Cimahi 14.00 – 17.00 WIB
2. Sampai di Agro Wisata Gunung Mas 17.00 WIB
3. Ishoma dan Pembagian Penginapan 17.00 – 19.30 WIB
4. Pengarahan persiapan pelaksanaan 19.30 – 21.00 WIB
kegiatan
5. Istirahat/Acara bebas 21.00 – 06.00 WIB
Sabtu, 29 Oktober 2011
6. Sarapan pagi dan Persiapan Outbond 06.00 – 07.00 WIB
7. Outbond 07-00 – 10.00 WIB
8. Pengarahan hasil kegiatan dan 10.00 – 12.00 WIB
pembagian Doorprize
9. Persiapan pulang dan Makan siang 12.00 – 13.00 WIB
10. Pulang ke Cimahi 13.00 WIB

Demikian proposal ini kami sampaikan, atas perhatian dan bantuannya  kami ucapan
terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya.

Cibabat, 10 Oktober 2011

KETUA  SEKRETARIS, 
CUCU NURHAYATI. YENI Z ROCHAENI

Anda mungkin juga menyukai