Anda di halaman 1dari 2

Menteri Susi : Kapal Dibawah 10 GT,

Hanya Wajib Lapor

KKPNews, Gorontalo – Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti melakukan temu wicara
bersama nelayan Gorontalo di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Inengo, Kabupaten Bone Bolango, pada
kunjungan kerja ke Gorontalo, Sabtu, (14/5).

Banyak nelayan yang hadir dan antusias melakukan dialog bersama Menteri Susi, diantaranya
nelayan Gorontalo dengan ukuran kapal di bawah 10 GT dan biasanya hanya bisa melaut sejauh 1-2
mil. Mereka menangkap ikan-ikan kecil di sekitaran dermaga.

Dalam temu wicara tersebut, Menteri Susi menjelaskan bahwa malalugis dan ikan-ikan kecil itu,
dalam ekosistem rantai makanan adalah makanan dari ikan-ikan besar. Tuna itu datang ketempat
malalugis.

“Dia akan kejar kemana malalugis itu ada, jika penangkapan malalugis terlalu banyak, tunanya tidak
datang. Lagipula ikan malalugis itu kan harganya murah”, jelas Susi.

Menteri Susi mengusulkan sebaiknya jika masih ada jaring pukat kecil-kecil, para nelayan mau
mengganti, dan Dinas Kelautan dan Perikanan Gorontalo bisa mendaftar jumlah kapal yang mau
mengganti jaringnya dengan jaring yang lebih ramah lingkungan.

Tanggal 7 November tahun 2014, melalui Surat Edaran dari Menteri Kelautan dan Perikanan sudah
dijelaskan bahwa kapal-kapal 10 GT sudah tidak perlu lagi membuat ijin, tetapi harus terdaftar.
Hasil tangkapan juga harus masuk ke TPI. Pemerintah daerah setempat juga harus tahu, berapa
jumlah tangkapannya, dan siapa saja yang membeli.

“Kita ingin memperbaiki perikanan tangkap yang tidak lapor dan tidak sesuai aturan harus menjadi
perikanan tangkap yang terlaporkan, terdaftarkan dan tercatat. Kapal 10GT itu sudah diberikan
keringanan, jadi tolong lapor”, tegas Susi.

Tapi jika daerah ingin memungut retribusi hanya sekedar untuk memperbaiki TPI, menggaji anggota
KUD pengurus lelang, tentunya itu wajar saja. Dengan cara itu kebersamaan pemerintah dan
masyarakat bisa membangun Gorontalo menjadi lebih baik lagi.

“Kapal ikan 10GT tidak boleh menjual kepada kapal-kapal asing, jika tertangkap maka akan saya
tenggelamkan, meskipun itu kapal milik nelayan Gorontalo”, ujar Menteri Susi dan mengundang
gelak tawa nelayan yang hadir.

Terkait 3 pilar yakni Kedaulatan, Keberlanjutan dan Kesejahteraan, masyarakat di daerah dapat ikut
berkomitmen untuk mewujudkannya. Untuk keberlanjutan, kapal-kapal dilarang membuang sampah
ke laut karena Teluk Tomini ini dalam dan tertutup sehingga sampah akan sulit keluar.
“Suatu hari Teluk Tomini sudah tidak ada lagi ikan, Bapak-bapak tebar jaring, maka yang
didapatkan adalah sampah plastik.Rakyat yang bahagia adalah kekuatan bangsa, dengan rakyat
yang bahagia maka pertumbuhan suatu negara akan lebih cepat dan mudah”, pungkasnya. (KC/MD)

Anda mungkin juga menyukai