Anda di halaman 1dari 59

INSTRUMEN SUPERVISI PEMENUHAN MUTU

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN
MENENGAH
1 NAMA SEKOLAH SDS Permata Harapan
2 NPSN 20112514
3 KABUPATEN/KOTA Jakarta Barat
4 PROVINSI DKI Jakarta
5 NAMA PENGAWAS Drs. H Saari, M.Pd

PETUNJUK PENGISIAN:
Kolom [1] berisi nomor sebagai identitas standar/indikator/sub indikator dalam penjaminan mutu pendidikan.
Kolom [2] berisi standar/indikator/sub indikator dalam penjaminan mutu pendidikan.
Kolom [3] berisi rubrik penjelasan penilaian sub indikator untuk supervisi dalam penjaminan mutu pendidikan.
Kolom [4] berisi penilaian terhadap sub indikator yang dinyatakan dalam skala angka 0 -100.
Kolom [5] berisi penjelasan/alasan pemberian skala angka pada kolom sebelumnya.
Kolom [6] berisi rekomendasi yang perlu disampaikan kepada sekolah berdasarkan catatan supervisi.

Nom Standar/Indikator/ Rubrik Penilaian Penilaian Catatan Rekomendasi


or Sub Indikator [2] [3] [4] [5] (untuk tiap indikator) [6]
[1]
1 Standar Kompetensi Lulusan
1.1. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap
1.1.1. Memiliki perilaku yang mencerminkan Siswa terbiasa mengamalkan 95 1. 100% siswa terbiasa berdoa sebelum dan sesudah melakukan
sikap beriman dan bertakwa kepada Tuhan perilaku berikut (1) berdoa sebelum aktivitas
5% siswa perlu diberikan bimbingan
YME dan setelah melakukan aktivitas, (2)
2. 95% siswa mengucapkan salam saat bertemu dengan orang dan dorongan untuk memiliki
mengucapkan salam saat bertemu
lain perilaku yang mencermin kan sikap
dengan orang lain, (3) menjalankan
3. 100% siswa menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
ibadah sesuai dengan agama yang
dianut YME terutama untuk mengucapkan
dianut dan (4) melaksanakan aturan
salam saat bertemu orang lain
agama yang dianut 4. 100% siswa melaksanakan aturan agama yang dianutnya
1.1.2. Memiliki perilaku yang mencerminkan Siswa terbiasa mengamalkan 95
sikap berkarakter perilaku berikut (1) menghargai
1. 100% siswa terbiasa menghargai orang lain tanpa melihat
orang lain tanpa melihat perbedaan,
perbedaan
- 1-
(2) tidak melakukan 2. 100% siswa tidak melakukan perundungan /bullying
perundungan/bullying, (3) bangga
3. 100% siswa bangga terhadap budaya bangsa dan daerah
terhadap budaya bangsa dan daerah,
(4) berbahasa Indonesia yang baik 4. 95% siswa berbahasa Indonesia yang baik dan benar
dan benar, (5) mengutamakan 5. 100% siswa mengutamakan produk dalam negeri
produk dalam negeri, (6)
6. 100% siswa menghargai pendapat orang lain
menghargai pendapat orang lain, (7)
mengambil keputusan secara 7. 95% siswa mengambil keputusan secara musyawarah
musyawarah, (8) tidak terlibat 8. 100% siswa tidak terlibat perkelahian atau tawuran pelajar
perkelahian atau tawuran pelajar, (9)
tidak mencuri dan (10) rajin 9. 100% siswa tidak mencuri
10. 100% siswa rajin 5% siswa perlu diberikan bimbingan
1.1.3. Memiliki perilaku yang mencerminkan Siswa terbiasa mengamalkan 95 1. 100% siswa tidak membolos, untuk memiliki perilaku yang
sikap disiplin perilaku berikut (1) tidak membolos, mencerminkan sikap berkarakter
2. 100% siswa mematuhi peraturan sekolah, terutama dalam berbahasa Indonesia
(2) mematuhi peraturan sekolah, 3)
disiplin waktu dan (4) menerapkan 3. 100% siswa disiplin waktu dan yang baik dan mengambil keputusan
budaya antri secara musyawarah
4. 95% siswa menerapkan budaya antri

5% siswa perlu diberikan bimbingan


untuk memiliki perilaku disiplin
terutama dalam menerapkan budaya
antri

1.1.4. Memiliki perilaku yang mencerminkan Siswa terbiasa mengamalkan 100 1. 100% siswa tidak meludah di sembarang tempat,
sikap santun perilaku berikut (1) tidak meludah
2. 100% siswa tidak menyela pembicaraan,
di sembarang tempat, (2) tidak Siswa perlu mempertahankan
menyela pembicaraan, (3) 3. 100% siswa berpakaian sopan,
- 2-
berpakaian sopan, (4) menghormati 4. 100% siswa menghormati orang tua, guru, dan teman dan perilaku yang mencerminkan sikap
orang tua, guru, dan teman dan (5) santun.
5. 100% siswa tidak berkata kasar
tidak berkata kasar
1.1.5. Memiliki perilaku yang mencerminkan Siswa terbiasa mengamalkan 100 1. 100% siswa tidak mencontek,
sikap jujur perilaku berikut (1) tidak
2. 100% siswa melaksanakan tugas individu dengan baik,
mencontek, (2) melaksana-kan tugas
individu dengan baik, (3) mengaku 3. 100% siswa mengaku atas kesalahan yang dilakukan dan
atas kesalahan yang dilakukan dan 4. 100% siswa mengatakan yang sebenarnya
(4) mengatakan yang sebenarnya.
1.1.6. Memiliki perilaku yang mencerminkan Siswa terbiasa mengamalkan 95
sikap peduli perilaku berikut (1) membantu
1. 100% siswa membantu orang lain,
orang lain, (2) menjenguk orang
sakit, (3) merawat fasilitas umum, 2. 95% siswa menjenguk orang sakit,
(4) membuang sampah pada 3. 100% siswa merawat fasilitas umum,
tempatnya, (5) menggunakan listrik
4. 100% siswa membuang sampah pada tempatnya,
dan air dengan hemat dan (6)
merawat tanaman dan menjaga 5. 95% siswa menggunakan listrik dan air dengan hemat dan
lingkungan 6. 100% siswa merawat tanaman dan menjaga lingkungan
1.1.7. Memiliki perilaku yang mencerminkan Siswa terbiasa mengamalkan 90 1. 90% siswa aktif dalam kegiatan kesiswaan,
sikap percaya diri perilaku berikut (1) aktif dalam
2. 90% siswa percaya diri tampil di depan umum,
kegiatan kesiswaan, (2) percaya diri
tampil di depan umum, (3) berani 3. 90% siswa berani berpendapat dan
berpendapat dan (4) tidak mudah 4. 100% siswa tidak mudah putus asa
putus asa

1.1.8. Memiliki perilaku yang mencerminkan Siswa terbiasa mengamalkan 100 1. 100% siswa terbiasa tidak menyalahkan orang lain,
sikap bertanggungjawab perilaku berikut (1) tidak
2. 100% siswa bersedia meminta maaf,
menyalahkan orang lain, (2)
bersedia meminta maaf, (3) tidak 3. 100% siswa tidak merusak barang milik orang lain,
merusak barang milik orang lain, (4) 4. 100% siswa melaksanakan tugas individu dan kelompok
melaksanakan tugas individu dan dengan baik,
kelompok dengan baik, (5)
5. 100% siswa menerima resiko dan tindakan yang dilakukan
menerima resiko dan tindakan yang
dan
dilakukan dan (6) menepati janji
6. 100% siswa menepati janji

1.1.9. Memiliki perilaku pembelajar sejati Siswa terbiasa mengamalkan 90 1. 90% siswa mengenali potensi diri,
sepanjang hayat perilaku berikut (1) mengenali
- 3-
potensi diri, (2) gemar menulis 2. 90% siswa gemar menulis (buku, puisi, artikel, dan lainnya),
(buku, puisi, artikel, dan lainnya),
3. 100% siswa gemar membaca,
(3) gemar membaca, (4) mampu
berinisiatif dan (5) memiliki sikap 4. 100% siswa mampu berinisiatif dan
ingin tahu 5. 100% siswa memiliki sikap ingin tahu
1.1.10. Memiliki perilaku sehat jasmani dan rohani Siswa terbiasa mengamalkan 95 1. 95% siswa gemar berolahraga,
perilaku berikut (1) gemar
2. 100% siswa menjaga kebersihan diri,
berolahraga, (2) menjaga kebersihan
diri, (3) mengonsumsi makanan 3. 100% siswa mengonsumsi makanan sehat,
sehat, (4) tidak menggunakan 4. 100% siswa tidak menggunakan narkoba,
narkoba, (5) tidak mengonsumsi
5. 100% siswa tidak mengonsumsi minuman keras,
minuman keras, (6) tidak merokok,
(7) tidak terlibat tindak 6. 100% siswa tidak merokok,
pornografi/pornoaksi dan (8) 7. 100% siswa tidak terlibat tindak pornografi/pornoaksi dan
berpikir positif
8. 100% siswa berpikir positif
1.2. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan
Nom Standar/Indikator/ Rubrik Penilaian Penilaian Catatan Rekomendasi
or Sub Indikator [2] [3] [4] [5] (untuk tiap indikator) [6]
[1]
1.2.1. Memiliki pengetahuan faktual, prosedural, Siswa mampu menerapkan aktivitas 90 1. 95% siswa mampu menerapkan aktivitas mengingat 5% siswa perlu diberikan bimbingan
konseptual, metakognitif • pengetahuan faktual berikut (1) dalam menerapkan pengetahuan
2. 100% siswa mampu menerapkan aktivitas menunjukkan
mengingat, (2) menunjukkan, (3) faktual terutama dalam menerapkan
menyebutkan dan (4) menyalin; 3. 100% siswa mampu menerapkan aktivitas menyebutkan aktivitas mengingat.
• pengetahuan konseptual berikut 4. 100% siswa mampu menerapkan aktivitas menyalin
(1) mengklasifikasikan; (2)
Siswa perlu mempertahankan sikap
mengidentifikasi, (3)
1. 100% siswa mampu menerapkan aktivitas mengklasifikasikan mampu menerapkan pengetahuan
menyimpulkan dan (4)
konseptual
menunjukkan contoh 2. 100% siswa mampu menerapkan aktivitas mengidentifikasi
3. 100% siswa mampu menerapkan aktivitas menyimpulkan
• pengetahuan prosedural berikut
4. 100% siswa mampu menerapkan aktivitas menunjukkan
(1) menentukan langkah-langkah
contoh
yang diperlukan untuk
menyelesaikan suatu masalah, (2) 10% siswa perlu diberikan
mengurutkan suatu tindakan bimbingan untuk menerapakan
1. 90% siswa mampu menerapkan aktivitas menentukan langkah
dalam menyelesaikan masalah, aktivitas prosedural yang berkaitan
- langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah
(3) menerapkan atau dengan penerapan langkah-langkah
menggunakan simbol, keadaan, 2. 90% siswa mampu menerapkan aktivitas mengurutkan suatu yang diperlukan untuk
dan proses untuk menyelesaikan tindakan dalam menyelesaikan masalah menyelesaikan masalah,
masalah matematika, (4) 3. 90% siswa mampu menerapkan aktivitas menerapkan atau mengurutkan tindakan dalam
menjelaskan atau membenarkan menggunakan simbol, keadaan,dan proses untuk menyelesaikan masalah,
satu cara menyelesaikan masalah menerapkan atau menggunakan

- 4-
yang diberikan menyelesaikan masalah matematika symbol, keadaan, dan proses dalam
menyelesaikan masalah matematika,
4. 90% siswa mampu menerapkan aktivitas menjelaskan atau
menjelaskan atau membenarkan satu
• pengetahuan metakognitif berikut membenarkan satu cara menyelesaikan masalah yang
cara menyelesaikan masalah yang
(1) mengetahui kekuatan dan diberikan
diberikan.
kelemahan diri, (2) mengetahui
manfaat ilmu yang dipelajari, (3)
menerapkan pengetahuan untuk
menyelesaikan masalah
kontekstual dan (4) menerapkan
1. 95% siswa mampu menerapkan aktivitas mengetahui kekuatan
strategi dalam memecahkan
dan kelemahan diri
masalah
2. 95% siswa mampu menerapkan aktivitas mengetahui manfaat
ilmu yang dipelajari Siswa perlu mempertahankan
3. 90% siswa mampu menerapkan aktivitas menerapkan perilaku yang mencerminkan sikap
pengetahuan untuk menyelesaikan masalah kontekstual jujur.
4. 90% siswa mampu menerapkan aktivitas menerapkan strategi
dalam memecahkan masalah

5% siswa perlu diberikan bimbingan


untuk memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap peduli terutama
untuk menjenguk orang sakit dan
dalam menggunakan listrik dan air
dengan hemat.

10% siswa perlu diberikan


bimbingan untuk memiliki perilaku
yang mencerminkan sikap percaya
diri terutama untuk aktif dalam
kegiatan kesiswaan, tampil percaya
diri di depan umum dan berani
berpendapat.

- 5-
Siswa perlu mempertahankan sikap
memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap
bertanggungjawab

10% siswa perlu diberikan


bimbingan memiliki perilaku
pembelajar sejati sepanjang hayat
terutama dalam mengenali potensi
diri dan meningkatkan sikap gemar
menulis

5% siswa perlu diberikan bimbingan


untuk memiliki perilaku sehat
jasmani dan rohani terutama dalam
mencerminkan sikap gemar
berolahraga.

10% siswa memerlukan bimbingan


untuk menerapkan pengetahuan
kognitif terutama dalam mengetahui
kekuatan dan kelemahan diri,
menerapkan aktivitas mengetahui
manfaat ilmu yang dipelajari,
menerapkan pengetahuan untuk
menyelesaikan masalah kontekstual
dan menerapkan aktivitas
menerapkan strategi dalam
memecahkan masalah
1.3. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan
5% siswa memerlukan bimbingan
dalam memiliki keterampilan
berpikir dan bertindak kreatif
terutama yang berkaitan dengan

- 6-
kemampuan menulis dalam bahasa
dan gaya sendiri, menggunakan TIK
dalam berkomunikasi, memodifikasi
karya yang ada, membuat kreasi
sendiri sesuai dengan fasilitas yang
tersedia

10% siswa memerlukan bimbingan


dalam memiliki keterampilan
berpikir dan bertindak produktif
terutama yang berkaitan dengan
kemampuan membaca cepat dan
membuat rangkuman dari informasi
tertulis.

10% siswa memerlukan bimbingan


dalam memiliki keterampilan
berpikir dan bertindak melalui
pengalaman pembelajaran dan
kegiatan terutama kemampuan
untuk bertanya dengan kritis dan
melakukan telaah secara kritis
terhadap teks atau buku.
1.3.1. Memiliki keterampilan berpikir dan Siswa memiliki keterampilan 95 1. 95% siswa mampu menulis dalam bahasa dan gaya sendiri
bertindak kreatif berpikir dan bertindak melalui
2. 95% siswa mampu menggunakan TIK dalam berkomunikasi
pengalaman pembelajaran dan
kegiatan meliputi (1) menulis dalam 3. 95% siswa mampu memodifikasi karya yang ada
bahasa dan gaya sendiri (2) 4. 95% siswa mampu membuat kreasi sendiri sesuai dengan
menggunakan TIK dalam fasilitas yang tersedia
berkomunikasi (3) memodifikasi
karya yang ada dan (4) membuat
kreasi sendiri sesuai dengan fasilitas
yang tersedia

- 7-
1.3.2. Memiliki keterampilan berpikir dan Siswa memiliki keterampilan 90 1. 95% siswa mampu membaca cepat dan membuat rangkuman
bertindak produktif berpikir dan bertindak melalui dari informasi tertulis
pengalaman pembelajaran dan
2. 90% siswa mampu membuat karya kreasi inovatif
kegiatan meliputi (1) membaca
cepat dan membuat rangkuman dari 3. 100% siswa mampu tidak meniru karya orang lain
informasi tertulis, (2) membuat
karya-kreasi inovatif (3) tidak
meniru karya orang lain

1.3.3. Memiliki keterampilan berpikir dan Siswa memiliki keterampilan 90 1. 95% siswa mampu bertanya dengan kritis
bertindak kritis berpikir dan bertindak melalui
2. 90% siswa mampu melakukan telaah secara kritis terhadap
pengalaman pembelajaran dan
teks atau buku
kegiatan meliputi (1) bertanya
dengan kritis (2) melakukan telaah 3. 100% siswa mampu menjaga kebersihan sekolah
secara kritis terhadap teks atau buku
(3) menjaga kebersihan sekolah
1.3.4. Memiliki keterampilan berpikir dan Siswa memiliki keterampilan 90 1. 95% siswa memiliki kemampuan keterampilan berpikir dan 10% siswa perlu diberikan
bertindak mandiri berpikir dan bertindak melalui bertindak melalui pengalaman pembelajaran dan kegiatan bimbingan untuk memiliki
pengalaman pembelajaran dan dengan menggunakan sumber buku teks keterampilan berpikir dan bertindak
kegiatan meliputi (1) dengan melalui pengalaman pembelajaran
2. 90% siswa memiliki kemampuan keterampilan berpikir dan
menggunakan sumber buku teks (2) dan kegiatan yang meliputi
bertindak melalui pengalaman pembelajaran dan kegiatan
dengan menggunakan sumber buku penggunaan sumber buku teks atau
dengan menggunakan sumber selain buku teks
selain buku teks (3) dengan selain teks, menggunakan sumber
menggunakan sumber media massa 3. 90% siswa memiliki kemampuan keterampilan berpikir dan media massa cetak dan
cetak (4) bertindak melalui pengalaman pembelajaran dan kegiatan menyelesaikan tugas akademik
Penyelesaian tugas akademik dengan menggunakan sumber media massa cetak
4. 95% siswa memiliki kemampuan keterampilan berpikir dan
bertindak melalui pengalaman pembelajaran dan kegiatan
dengan penyelesaian tugas akademik
1.3.5. Memiliki keterampilan berpikir dan Siswa memiliki keterampilan 90 1. 95% siswa memiliki kemampuan keterampilan berpikir dan
bertindak kolaboratif berpikir dan bertindak melalui bertindak melalui pendekatan ilmiah mengamati
pendekatan ilmiah meliputi (1)
2. 95% siswa memiliki kemampuan keterampilan berpikir dan
mengamati,(2) menanya,(3)
bertindak melalui pendekatan ilmiah menanya
mengumpulkan informasi dari
berbagai sumber,(4) melakukan 4. 95% siswa memiliki kemampuan keterampilan berpikir dan
analisis,(5) mengkomunikasikan bertindak melalui pendekatan ilmiah mengumpulkan informasi
hasil analisis yang telah dilakukan dari berbagai sumber
(6) menyelenggarakan perlombaan 5. 90% siswa memiliki kemampuan keterampilan berpikir dan
dan kegiatan di luar kelas (7) bertindak melalui pendekatan ilmiah melakukan analisis
pengembangan organisasi 10% siswa memerlukan bimbingan
6. 90% siswa memiliki kemampuan keterampilan berpikir dan dalam memiliki keterampilan
kesiswaan dan-atau kepanitiaan
bertindak melalui pendekatan ilmiah mengkomunikasikan berpikir dan bertindak kolaboratif
hasil analisis yang telah dilakukan yang meliputi pengamatan, bertanya,
- 8-
7. 90% siswa memiliki kemampuan keterampilan berpikir dan mengumpulkan informasi dari
bertindak melalui pendekatan ilmiah menyelenggarakan berbagai sumber, melakukan
perlombaan dan kegiatan di luar kelas. analisis, mengkomunikasikan hasil
analisis yang telah dilakukan,
8. 90% siswa memiliki kemampuan keterampilan berpikir dan
menyelenggarakan perlombaan dan
bertindak melalui pendekatan ilmiah pengembangan
kegiatan di luar kelas dan
organisasi kesiswaan dan atau kepanitiaan
pengembangan organisasi kesiswaan
1.3.6. Memiliki keterampilan berpikir dan Siswa memiliki keterampilan 95 1. 100% siswa memiliki kemampuan keterampilan berpikir dan dan atau kepanitiaan
bertindak komunikatif berpikir dan bertindak melalui bertindak melalui pendekatan ilmiah menyampaikan pendapat
pendekatan ilmiah meliputi (1) secara santun dan mudah dipahami
menyampaikan pendapat secara
2. 95% siswa memiliki kemampuan keterampilan berpikir dan
santun dan mudah dipahami (2)
bertindak melalui pendekatan ilmiah menyimak informasi dan
menyimak informasi dan
menyampaikan kembali dengan kalimat sendiri
menyampaikan kembali dengan
kalimat sendiri (3) menyampaikan 3. 95% siswa memiliki kemampuan keterampilan berpikir dan
gagasan/ide dalam bentuk tulisan bertindak melalui pendekatan ilmiah menyampaikan
gagasan/ide dalam bentuk tulisan

5% siswa memerlukan bimbingan


untuk memiliki keterampilan
berpikir dan bertindak komunikatif
melalui pendekatan ilmiah
menyimak informasi dan
menyampaikan kembali dengan
kalimat sendiri serta menyampaikan
gagasan/ide dalam bentuk tulisan.
2 Standar Isi
2.1. Perangkat pembelajaran sesuai rumusan Perangkat pembelajaran meliputi 100 Semua guru sebelum ajaran baru dimulai membuat perangkat
kompetensi lulusan program tahunan, program semester, pembelajaran yang meliputi hal-hal seperti itu dan rutin
silabus, RPP, buku yang digunakan mengerjakannya
guru dan siswa dalam pembelajaran,
lembar tugas terstruktur dan
kegiatan mandiri, handout, alat
evaluasi dan buku nilai

- 9-
2.1.1. Memuat karakteristik kompetensi sikap Seluruh guru menyusun perangkat 100 1. 1. 100% guru menyusun perangkat pembelajaran untuk
pembelajaran untuk menghayati dan menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya. Seluruh guru perlu mempertahankan
mengamalkan: (1) ajaran agama
kualitas kerja nya dalam menyusun
yang dianutnya, (2) perilaku jujur, 2. 2. 100% guru menyusun perangkat pembelajaran untuk
menghayati dan mengamalkan perilaku jujur. perangkat pembelajaran untuk
(3) perilaku disiplin, (3) perilaku
menghayati dan mengamalkan: (1)
santun, (4) perilaku peduli, (5) 3. 3. 100% guru menyusun perangkat pembelajaran untuk
ajaran agama yang dianutnya, (2)
perilaku bertanggung jawab, (6) menghayati dan mengamalkan perilaku disiplin
perilaku jujur, (3) perilaku disiplin,
perilaku percaya diri, (7) perilaku 4. 4. 100% guru menyusun perangkat pembelajaran untuk (3) perilaku santun, (4) perilaku
sehat jasmani dan rohani, (8) menghayati dan mengamalkan perilaku santun
peduli, (5) perilaku bertanggung
perilaku pembelajar sepanjang
5. 5. 100% guru menyusun perangkat pembelajaran untuk jawab, (6) perilaku percaya diri, (7)
hayat. menghayati dan mengamalkan perilaku peduli perilaku sehat jasmani dan rohani,
6. 6. 100% guru menyusun perangkat pembelajaran untuk (8) perilaku pembelajar sepanjang
menghayati dan mengamalkan perilaku bertanggung hayat.
jawab
7. 7. 100% guru menyusun perangkat pembelajaran untuk
menghayati dan mengamalkan perilaku percaya diri
8. 8. 100% guru menyusun perangkat pembelajaran untuk
menghayati dan mengamalkan perilaku sehat jasmani
dan rohani
9. 100% guru menyusun perangkat pembelajaran untuk
menghayati dan mengamalkan perilaku pembelajar
sepanjang hayat

2.1.2. Memuat karakteristik kompetensi Seluruh guru menyusun perangkat 100 1. 100% guru menyusun perangkat pembelajaran untuk
pengetahuan pembelajaran untuk memahami, memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi
menerapkan, menganalisis dan berdasarkan pengetahun factual
mengevaluasi: (1) pengetahuan 2. 100% guru menyusun perangkat pembelajaran untuk
faktual, (2) pengetahuan konseptual, memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi
(3) pengetahuan prosedural, (4) berdasarkan pengetahuan konseptual
pengetahuan metakognitif, 3. 100% guru menyusun perangkat pembelajaran untuk
memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi Seluruh guru perlu mempertahankan
berdasarkan pengetahuan prosedural kualitas kerjanya dalam menyusun
4. 100% guru menyusun perangkat pembelajaran untuk perangkat pembelajaran untuk
memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi memahami, menerapkan,
berdasarkan pengetahuan metakognitif menganalisis dan mengevaluasi: (1)
pengetahuan faktual, (2)
pengetahuan konseptual, (3)
pengetahuan prosedural, (4)
pengetahuan metakognitif,

- 10 -
2.1.3. Memuat karakteristik kompetensi Seluruh guru menyusun perangkat 100 1. 100% guru menyusun perangkat pembelajaran untuk Seluruh guru perlu mempertahankan
keterampilan pembelajaran untuk menunjukkan menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak kreatif. kualitas kerjanya dalam menyusun
keterampilan berfikir dan 2. 100% guru menyusun perangkat pembelajaran untuk perangkat pembelajaran untuk
bertindak: (1) kreatif, (2) produktif, menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak menunjukkan keterampilan berfikir
(3) kritis, (4) mandiri, (5) produktif dan bertindak: (1) kreatif, (2)
kolaboratif, (6) komunikatif. 3. 100% guru menyusun perangkat pembelajaran untuk produktif, (3) kritis, (4) mandiri, (5)
menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak kritis kolaboratif, (6) komunikatif.

4. 100% guru menyusun perangkat pembelajaran untuk


menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak mandiri
5. 100% guru menyusun perangkat pembelajaran untuk
menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak
kolaboratif.
6. 100% guru menyusun perangkat pembelajaran untuk
menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak
komunikatif Seluruh guru perlu mempertahankan
kualitas kerjanya dalam
2.1.4. Menyesuaikan tingkat kompetensi siswa Menyesuaikan (1) karakteristik 100
menyesuaikan tingkat kompetensi
mata pelajaran, (2) tingkat 1. 100% guru menyesuaikan tingkat kompetensi siswa
siswa dengan (1) karakteristik mata
keingintahuan siswa baik itu pada dengan karakteristik mata pelajaran
pelajaran, (2) tingkat keingintahuan
tingkat dasar, teknis, spesifik, detil,
2. 100% guru menyesuaikan tingkat kompetensi siswa siswa baik itu pada tingkat dasar,
dan/atau kompleks, (3) bidang
dengan tingkat keingintahuan siswa baik itu pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan/atau
kajian pembelajaran berdasarkan
dasar, teknis, spesifik, detil, dan/atau kompleks kompleks, (3) bidang kajian
bakat dan minat siswa untuk
pembelajaran berdasarkan bakat dan
memecahkan masalah meliputi
3. 100% guru menyesuaikan tingkat kompetensi siswa minat siswa untuk memecahkan
bidang: ilmu pengetahuan, dengan bidang kajian pembelajaran berdasarkan bakat masalah meliputi bidang: ilmu
teknologi, seni, budaya, dan/atau dan minat siswa untuk memecahkan masalah meliputi pengetahuan, teknologi, seni,
humaniora. bidang: ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
budaya, dan/atau humaniora.
dan/atau humaniora

2.1.5. Menyesuaikan ruang lingkup materi • Menyesuaikan dengan 100 100% guru menyesuaikan ruang lingkup materi pembelajaran.
pembelajaran perkembangan siswa pada Menyesuaikan dengan perkembangan siswa pada jenjang SD/MI
jenjang SD/MI yaitu pada yaitu pada konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan Seluruh guru perlu mempertahankan
konteks diri sendiri, keluarga, lingkungan alam sekitar, bangsa, dan negara. kualitas kerjanya dalam
sekolah, masyarakat dan menyesuaikan tingkat kompetensi
lingkungan alam sekitar, bangsa, siswa dengan perkembangan siswa
dan negara. pada jenjang SD/MI yaitu pada
konteks diri sendiri, keluarga,
• Menyesuaikan dengan
sekolah, masyarakat dan lingkungan
perkembangan siswa pada
alam sekitar, bangsa, dan negara.
jenjang SMP/MTs yaitu pada
konteks diri sendiri, keluarga,
sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa,

- 11 -
negara, dan kawasan regional.
• Menyesuaikan dengan
perkembangan siswa pada
jenjang SMA /SMK yaitu pada
konteks diri sendiri, keluarga,
sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan
internasional.
2.2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai prosedur
2.2.1. Melibatkan pemangku kepentingan dalam Sekolah (1) memiliki tim yang 100 1. 100% pihak sekolah melibatkan pemangku kepentingan Perlu dipertahankan bahwa sekolah
pengembangan kurikulum bertugas mengembangkan dalam pengembangan kurikulum sekolah dan memiliki telah melibatkan pemangku
kurikulum sekolah, (2) meliputi tim yang bertugas mengembangkan kurikulum sekolah
kepentingan dalam pengembangan
seluruh guru mata pelajaran, 2. 100 % pihak sekolah melibatkan pemangku kepentingan kurikulum
konselor (guru Bimbingan dan dalam pengembangan kurikulum sekolah meliputi
Konseling), dan komite sekolah atau seluruh guru mata pelajaran, konselor (guru Bimbingan
dan Konseling), dan komite sekolah atau penyelenggara
penyelenggara pendidikan
pendidikan dibuktikan dengan dokumen penugasan
dibuktikan dengan dokumen
penugasan dan (3) memiliki 3. 100 % pihak sekolah melibatkan pemangku kepentingan
pedoman pengembangan kurikulum dalam pengembangan kurikulum sekolah memiliki
pedoman pengembangan kurikulum yang diketahui tim
yang diketahui tim pengembang
pengembang kurikulum sekolah sebagai dasar
kurikulum sekolah sebagai dasar pengembangan
pengembangan.
2.2.2. Mengacu pada kerangka dasar penyusunan Sekolah mengacu pada (1) visi, 85 1. 100 % kurikulum sekolah mengacu pada visi, misi dan Perlu dilakukan bimbingan dan
misi, dan tujuan sekolah, (2) tujuan sekolah pendampingan terhadap sekolah
organisasi muatan kurikuler 2. 100 % kurikulum sekolah mengacu pada organisasi supaya kurikulum sekolah mengacu
sekolah, (3) aturan beban belajar muatan kurikuler sekolah, pada kalender pendidikan sekolah
siswa dan beban kerja guru pada 3. 100 % kurikulum sekolah mengacu pada aturan beban
tingkat kelas, (4) kalender belajar siswa dan beban kerja guru pada tingkat kelas
pendidikan sekolah, (5) silabus
4. 85 % kurikulum sekolah mengacu pada kalender
muatan atau mata pelajaran muatan pendidikan sekolah
lokal dan (6) rencana pelaksanaan
5. 100 % kurikulum sekolah mengacu pada silabus muatan
pembelajaran setiap muatan
atau mata pelajaran muatan lokal
pembelajaran.
6. 100 % kurikulum sekolah mengacu pada rencana
pelaksanaan pembelajaran setiap muatan pembelajaran
Nom Standar/Indikator/ Rubrik Penilaian Penilaian Catatan Rekomendasi
or Sub Indikator [2] [3] [4] [5] (untuk tiap indikator) [6]
[1]
2.2.3. Melewati tahapan operasional Sekolah melewati (1) tahapan 100 1. 100 % sekolah melewati tahapan analisis ketentuan
pengembangan analisis ketentuan peraturan peraturan perundang-undangan mengenai kurikulum; analisis Perlu dipertahankan bagaimana
perundang-undangan mengenai konteks untuk kebutuhan siswa, sekolah, dan lingkungan serta sekolah melewati tahapan
kurikulum; analisis konteks untuk analisis ketersediaan sumber daya pendidikan,

- 12 -
kebutuhan siswa, sekolah, dan 2. 100 % sekolah melewati tahapan penyusunan kerangka
lingkungan serta analisis dasar operasional pengembangan dengan
ketersediaan sumber daya 3. 100 % sekolah melewati tahapan penetapan yang sangat baik
pendidikan, (2) tahapan Penyusunan dilakukan kepala sekolah berdasarkan hasil rapat dewan
kerangka dasar, (3) tahapan pendidik sekolah dengan melibatkan komite sekolah
penetapan yang dilakukan kepala 4. 100 % sekolah melewati tahapan pengesahan yang
sekolah berdasarkan hasil rapat dilakukan oleh pemerintah daerah sesuai dengan
dewan pendidik sekolah dengan kewenangannya.
melibatkan komite sekolah serta (4)
tahapan pengesahan yang dilakukan
oleh pemerintah daerah sesuai
dengan kewenangannya.
2.2.4. Memiliki perangkat kurikulum tingkat Sekolah memiliki perangkat (1) 85 1. 100 % sekolah memiliki perangkat pedoman kurikulum
satuan pendidikan yang dikembangkan Pedoman kurikulum; (2) Pedoman 2. 100 % sekolah memiliki perangkat pedoman muatan lokal
muatan lokal; (3) Pedoman kegiatan Perlu dilakukan bimbingan dan
3. 100 % sekolah memiliki perangkat pedoman kegiatan
ekstrakurikuler; (4) Pedoman pendampingan terhadap sekolah
ekstrakurikuler
pembelajaran; (5) Pedoman dalam memiliki perangkat pedoman
penilaian hasil belajar oleh 4. 100 % sekolah memiliki perangkat pedoman pendidikan kepramukaan yang dapat
pendidik; (6) Pedoman sistem kredit pembelajaran diakses oleh warga sekolah

semester; (7) Pedoman bimbingan 5. 100 % sekolah memiliki perangkat pedoman penilaian
hasil belajar oleh pendidik.
dan konseling; (8) Pedoman
evaluasi kurikulum; (9) Pedoman 6. Sekolah tidak memiliki perangkat pedoman sistem kredit
pendampingan pelaksanaan semester
kurikulum; (10) Pedoman 7. 100 % sekolah memiliki perangkat pedoman bimbingan
pendidikan kepramukaan yang dapat dan konseling
diakses oleh warga sekolah. 8. 100% sekolah memiliki perangkat pedoman evaluasi
kurikulum
9. 100 % sekolah memiliki perangkat pedoman
pendampingan pelaksanaan kurikulum
10. 85 % sekolah memiliki perangkat pedoman pendidikan
kepramukaan yang dapat diakses oleh warga sekolah

2.3. Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan Perlu dipertahankan bahwa


1. 100 % sekolah menyediakan alokasi waktu pembelajaran sekolah telah menyediakan
2.3.1. Menyediakan alokasi waktu pembelajaran • Sekolah jenjang SD 100
sesuai struktur kurikulum yang berlaku yaitu alokasi waktu pembelajaran
sesuai struktur kurikulum yang berlaku menyediakan (1) durasi
sebanyak 35 menit untuk setiap menyediakan durasi sebanyak 35 menit untuk setiap sesuai struktur kurikulum yang
satu jam pembelajaran; (2) satu jam pembelajaran berlaku
alokasi waktu Kelas I 30 jam 2. 100 % sekolah menyediakan alokasi waktu pembelajaran
pelajaran; Kelas II 32 jam sesuai struktur kurikulum yang berlaku yaitu alokasi
pelajaran; Kelas III 34 jam waktu Kelas I 30 jam pelajaran; Kelas II 32 jam
pelajaran; Kelas IV, V, dan VI pelajaran; Kelas III 34 jam pelajaran; Kelas IV, V, dan VI
36 jam pelajaran untuk setiap minggu
36 jam pelajaran untuk setiap

- 13 -
minggu (3) alokasi per 3. 100 % sekolah menyediakan alokasi waktu pembelajaran
semester Kelas I, II, III, IV, V sesuai struktur kurikulum yang berlaku yaitu alokasi per
18-20 minggu; Kelas VI 18-20 semester Kelas I, II, III, IV, V 18-20 minggu; Kelas VI 18-
20 minggu (semester ganjil); 14-16 minggu (semester
minggu (semester ganjil); 14-
genap); dan
16 minggu (semester genap);
dan (4) Beban Belajar per 4. 100 % sekolah menyediakan alokasi waktu pembelajaran
tahun dialokasikan 36-40 sesuai struktur kurikulum yang berlaku yaitu Beban
minggu. Belajar per tahun dialokasikan 36-40 minggu.

• Sekolah jenjang SMP


menyediakan (1) durasi
sebanyak 40 menit untuk setiap
satu jam pembelajaran; (2)
alokasi waktu Kelas VII, VIII
dan IX 38 jam pelajaran untuk
setiap minggu (3) alokasi per
semester Kelas VII dan VIII
1820 minggu; Kelas IX 18-20
minggu (semester ganjil); 14-
16 minggu (semester genap););
dan (4) Beban Belajar per
tahun dialokasikan 3640
minggu.
• Sekolah jenjang SMA/SMK
menyediakan (1) durasi
sebanyak 45 menit untuk setiap
satu jam pembelajaran; (2)
alokasi waktu Kelas X 42 jam
pelajaran; Kelas XI dan XII 44
jam pelajaran. [ Kelas X, XI
dan XII 48 jam pelajaran
(khusus SMK)] untuk setiap
minggu (3) alokasi per
semester Kelas X dan XI 18-20
minggu, Kelas XII 18-20
minggu (semester ganjil); 14-
16 minggu (semester genap);
dan
(4) Beban Belajar per tahun
dialokasikan 36- minggu Perlu dipertahankan agar guru
2.3.2. Mengatur beban belajar bedasarkan bentuk Bentuk pendalaman materi yang 100 100 % sekolah mengatur beban belajar berdasarkan bentuk dapat mengatur beban belajar
pendalaman materi diatur berupa kegiatan pengarahan pendalaman materi yang diatur berupa kegiatan pengarahan berdasarkan bentuk pendalaman
materi, penugasan terstruktur dan materi, penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur materi
kegiatan mandiri tidak terstruktur. dimana beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri
• Beban belajar penugasan untuk SD, paling banyak 40% dari waktu kegiatan tatap muka mata

- 14 -
terstruktur dan kegiatan mandiri pelajaran yang bersangkutan.
untuk SD, paling banyak 40%
dari waktu kegiatan tatap muka
mata pelajaran yang
bersangkutan.
• Beban belajar penugasan
terstruktur dan kegiatan mandiri
untuk SMP, paling banyak 50%
dari waktu kegiatan tatap muka
mata pelajaran yang
bersangkutan.
• Beban belajar penugasan
terstruktur dan kegiatan mandiri
untuk SMA/SMK, maksimal
60% dari waktu kegiatan tatap
muka mata pelajaran.
2.3.3. Menyelenggarakan aspek kurikulum pada Menyelenggarakan minimal 2 dari 4 85 sekolah menyelenggarakan satu aspek kurikulum pada muatan
muatan lokal aspek yang disediakan untuk mata lokal yakni seni budaya melalui mulok mandarin
Perlu dilakukan bimbingan dan
pelajaran seni budaya, prakarya, dan pendampingan terhadap sekolah
kewirausahaan. dalam menyelenggarakan minimal 2
2.3.4. Melaksanakan kegiatan pengembangan diri Sekolah (1) menyediakan layanan 90 1. 100 % sekolah menyediakan layanan ekstrakurikuler dari 4 aspek yang disediakan untuk
wajib yaitu pendidikan kepramukaan mata pelajaran seni budaya,
siswa ekstrakurikuler wajib yaitu
prakarya, dan kewirausahaan
Pendidikan Kepramukaan; (2) 2. 100 % sekolah terdapat program kegiatan ekstrakurikuler
terdapat program kegiatan berupa kegiatan keagamaan, kegiatan krida, latihan olah
ekstrakurikuler berupa kegiatan bakat dan latihan olah-minat;
keagamaan, kegiatan krida, latihan 3. 100 % sekolah menyelenggarakan program kegiatan Perlu dilakukan bimbingan dan
olah bakat dan latihan olah-minat; ekstrakurikuler berupa Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), pendampingan sekolah dalam
kegiatan penguasaan keilmuan dan kemampuan menyusun program pembelajaran
(3) terdapat program kegiatan
akademik, penelitian, kelompok pecinta teknologi terkait dengan pengembangan diri
ekstrakurikuler berupa Kegiatan
informasi dan komunikasi, rekayasa, dan lainnya siswa khususnya pada bimbingan
Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan karier
penguasaan keilmuan dan 4. 100 % sekolah telah melaksanakan kegiatan
kemampuan akademik, penelitian, pengembangan diri siswa dalam bentuk praktik di
kelompok pecinta teknologi laboratorium, penelitian sederhana, studi wisata, seminar
atau workshop, peragaan atau pameran, pementasan
informasi dan komunikasi,
karya seni dan lainnya
rekayasa, dan lainnya (4) terdapat
pengalaman pembelajaran dalam 5. sekolah belum menyediakan bimbingan karier
bentuk praktik di laboratorium.
penelitian sederhana, studi wisata,
seminar atau workshop, peragaan
atau pameran,
pementasan karya seni dan lainnya
dan (4) menyediakan bimbingan
karier

- 15 -
3 Standar Proses
3.1. Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan
3.1.1. Mengacu pada silabus yang telah Silabus dikembangkan dengan 100 (1) 100% silabus dikembangkan dengan memuat identitas
dikembangkan memuat komponen yang meliputi: mata pelajaran,
(1) identitas mata pelajaran, (2)
(2) 100% silabus dikembangkan dengan memuat identitas
identitas sekolah, (2) kompetensi
sekolah,
inti, (3) kompetensi dasar, (4) materi
pokok, (5) kegiatan pembelajaran, (3) 100% silabus dikembangkan dengan memuat
(6) penilaian, (7) alokasi waktu, (8) kompetensi inti,
sumber belajar dan (9) menjadi (4) 100% silabus dikembangkan dengan memuat
dasar pengembangan Rencana kompetensi dasar,
Pelaksanaan Pembelajaran.
(5) 100% silabus dikembangkan dengan memuat materi
pokok,
(6) 100% silabus dikembangkan dengan memuat kegiatan
pembelajaran,
(7) 100% silabus dikembangkan dengan memuat penilaian,
(8) 100% silabus dikembangkan dengan memuat alokasi
waktu,
(9) 100% silabus dikembangkan dengan memuat sumber
belajar
(10) 100% silabus dikembangkan untuk menjadi dasar
pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
3.1.2. Mengarah pada pencapaian kompetensi Silabus dikembangkan (1) 100 (1) 100% silabus dikembangkan berdasarkan Standar
berdasarkan Standar Kompetensi Kompetensi Lulusan dan Standar Isi untuk satuan
Lulusan dan Standar Isi untuk pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola
satuan pendidikan dasar dan pembelajaran pada setiap tahun ajaran
menengah sesuai dengan pola
(2) 100% silabus dikembangkan memuat
pembelajaran pada setiap tahun
ajaran dan (2) memuat (a) Tujuan (a) Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan
pembelajaran yang dirumuskan kompetensi dasar, dengan menggunakan kata kerja
berdasarkan kompetensi dasar, operasional yang dapat diamati dan diukur, yang
dengan menggunakan kata kerja mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
operasional yang dapat diamati dan
(b) Kompetensi Dasar sesuai dengan silabus.
diukur, yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan; (b) (c) Indikator pencapaian kompetensi mencakup
Kompetensi Dasar sesuai dengan pengetahuan, sikap dan keterampilan.
silabus. (c) Indikator pencapaian (d) Materi dan metode pembelajaran yang menyesuaikan
kompetensi mencakup pengetahuan, rumusan indikator pencapaian kompetensi
sikap dan ket-rampilan. (d) Materi
dan metode pembelajaran yang
menyesuaikan rumusan

- 16 -
indikator pencapaian kompetensi
3.1.3. Menyusun dokumen rencana dengan Seluruh guru menyusun silabus (1) 100 (1) 100% guru menyusun silabus setiap mata pelajaran yang
lengkap dan sistematis setiap mata pelajaran yang diampunya,
diampunya, (2) bekerjasama dengan
(2) Tidak ada guru yang bekerjasama dengan Kelompok Kerja
Kelompok Kerja Guru (KKG),
Guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP),
Musyawarah Guru Mata Pelajaran
Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP), atau Perguruan
(MGMP), Lembaga Penjamin
Tinggi
Mutu Pendidikan (LPMP), atau
Perguruan Tinggi (3) 100% guru menyusun RPP yang terdiri atas komponen
Identitas sekolah, Identitas mata pelajaran,
(3) menyusun RPP yang terdiri atas
komponen Kelas/semester, Materi pokok, Alokasi waktu, Tujuan
pembelajaran, Kompetensi dasar dan indikator pencapaian
Identitas sekolah, Identitas mata
kompetensi, Materi pembelajaran, Metode pembelajaran, Media
pelajaran,
pembelajaran, Sumber belajar, Langkah-langkah pembelajaran
Kelas/semester, Materi pokok, dan Penilaian hasil pembelajaran;
Alokasi waktu, Tujuan
pembelajaran, Kompetensi dasar (4) 100% guru menyusun silabus berdasarkan KD atau subtema
dan indikator pencapaian yang dilaksanakan kali pertemuan atau lebih;
kompetensi, Materi pembelajaran, (5) 100% guru menyusun silabus dengan memperhatikan prinsip
Metode pembelajaran, Media penyusunan RPP.
pembelajaran, Sumber belajar,
Langkah-langkah pembelajaran dan
Penilaian hasil pembelajaran; (4)
disusun berdasarkan KD atau
subtema yang dilaksanakan kali per-
temuan atau lebih; (5)
memperhatikan prinsip penyusunan
RPP.
Nom Standar/Indikator/ Rubrik Penilaian Penilaian Catatan Rekomendasi
or Sub Indikator [2] [3] [4] [5] (untuk tiap indikator) [6]
[1]
3.1.4. Mendapatkan evaluasi dari kepala sekolah Dievaluasi oleh kepala sekolah dan 100 Kepala sekolah dan pengawas dan memiliki dokumen
dan pengawas sekolah pengawas dan memiliki dokumen evaluasi/telaah RPP.
evaluasi/telaah RPP.
3.2. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat 15% guru terus diingatkan
pentingnya siswa untuk memahami
3.2.1. Membentuk rombongan belajar dengan Rasio siswa per rombel maksimum 100 Tiap rombel maksimal berjumlah 24 siswa.
pembelajaran sejak awal. Perlu
jumlah siswa sesuai ketentuan 28 siswa per rombel untuk SD, 32
dilakukan pengawasan yang lebih
siswa per rombel untuk SMP dan 36
menyeluruh.
siswa per rombel untuk SMA/SMK.
3.2.2. Mengelola kelas sebelum memulai Seluruh guru (1) menjelaskan 88 (1) 85% guru menjelaskan kepada siswa silabus mata pelajaran
pembelajaran kepada siswa silabus mata pelajaran tiap awal semester; 5% guru perlu meningkatkan
tiap awal semester; (2) memulai kedisiplinan dalam waktu
(2) 95% guru memulai sesuai dengan waktu yang dijadwalkan;

- 17 -
sesuai dengan waktu yang (3) 100% menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk 15% guru perlu memperbaiki cara
dijadwalkan; (3) menyiapkan siswa mengikuti proses pembelajaran; mengajar sehingga dapat memiliki
secara psikis dan fisik untuk manfaat dan aplikasi pada kehidupan
(4) 85% memotivasi siswa belajar sesuai manfaat dan aplikasi
mengikuti proses pembelajaran; (4) sehari-hari.
materi ajar dalam kehidupan sehari-hari;
memotivasi siswa belajar sesuai
25% guru perlu untuk mengaitkan
manfaat dan aplikasi materi ajar (5) 75% mengajukan pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
topik sekarang dengan materi
dalam kehidupan sehari-hari; (5) sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
sebelumnya
mengajukan pertanyaan yang (6) 100% menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar
mengaitkan pengetahuan 25% perlu lebih disiplin dalam
yang akan dicapai; dan
sebelumnya dengan materi yang mengikuti silabus
(7) 75% menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian
akan dipelajari; (6) menjelaskan
kegiatan sesuai silabus.
tujuan pembelajaran atau
kompetensi dasar yang akan
dicapai; dan (7) menyampaikan
cakupan materi dan penjelasan
uraian kegiatan sesuai silabus.
3.2.3. Mendorong siswa mencari tahu Seluruh guru (1) berpusat pada 90 (1) 100% guru berpusat pada siswa;
siswa; (2) mengembangkan rasa
(2) 85% guru mengembangkan rasa keingintahuan dan
keingintahuan dan pemahaman baru 15% guru perlu mengembangkan
pemahaman baru berdasarkan pertanyaan siswa sendiri;
bedasarkan pertanyaan siswa metode pengajaran yang
sendiri; (3) menerapkan modus (3) 85% menerapkan modus belajar berbasis
meningkatkan rasa keingintahuan
belajar berbasis penyingkapan/penelitian.
siswa dan lebih ilmiah serta
penyingkapan/penelitian. penyingkapan berdasarkan
3.2.4. Mengarahkan pada penggunaan pendekatan Seluruh guru mendorong siswa 96 (1) 100% guru mendorong siswa melakukan pengamatan; penelitian..
ilmiah untuk (1) melakukan pengamatan;
(2) 85% guru mengajukan pertanyaan yang dapat dijawab dengan
(2) mengajukan pertanyaan yang
pendekatan ilmiah;
dapat dija-wab dengan pendekatan
ilmiah; (3) mengumpulkan (3) 100% guru mengumpulkan informasi untuk menjawab 15% guru perlu meningkatkan
informasi untuk menjawab per- pertanyaan yang dikemukakan; metode pengajaran mereka dengan
tanyaan yang dikemukakan; (4) (4) 85% guru menggunakan alat dan perlengkapan yang sesuai; menyampaikan lebih banyak
menggunakan alat dan perlengkapan (5) 85% guru untuk mengolah dan menganalisa data dan informasi pertanyaan yang memancing siswa
yang sesuai; (5) untuk mengolah yang telah dikumpulkan; untuk melakukan pendekatan ilmiah
dan menganalisa data dan informasi serta membuat penjelasannya
(6) 100% guru mendorong siswa untuk menarik kesimpulan;
yang telah dikumpulkan; (6) berdasarkan bukti yang ditemukan
menarik kesimpulan; (7) (7) 85% guru memikirkan dengan kritis dan masuk akal untuk
memikirkan dengan kritis dan membuat penjelasan berdasarkan bukti yang ditemukan
masuk akal untuk membuat 15% guru perlu lebih
(8) 100% guru mendorong siswa untuk menyampaikan dan
penjelasan bedasarkan bukti yang mempersiapkan alat kelengkapan
mempertahankan hasil temuan mereka kepada sesama siswa.
ditemukan (8) menyampaikan dan sebelum mengajar.
mempertahankan hasil mereka
kepada sesama siswa.

- 18 -
3.2.5. Melakukan pembelajaran berbasis Seluruh guru (1) berfokus pada hasil 100 (1) 100% guru berfokus pada hasil pembelajaran yang 15% guru perlu mengolah dan
kompetensi pembelajaran yang mampu mampu ditunjukkan oleh siswa; menganalisa data
ditunjukkan oleh siswa; (2)
(2) 100% guru memfasilitasi siswa yang mampu
memfasilitasi siswa yang mampu
menunjukkan penguasaan hasil pembelajaran terkait KD
menunjukkan penguasaan hasil
yang diharapkan untuk mencapai KD selanjutnya;
pembelajaran terkait KD yang
diharapkan untuk mencapai KD (3) 100% guru menyediakan akses materi pembelajaran
selanjutnya; (3) kepada siswa untuk dapat mengembangkan kompetensi
mereka secara mandiri;
menyediakan akses materi
pembelajaran kepada siswa untuk (4) 100% guru melakukan penilaian sumatif secara berkala
dapat mengembangkan kompetensi untuk mengidentifikasi hasil pembelajaran siswa
mereka secara mandiri; (4) (5) 100% guru fleksibel dalam lama ketuntasan
melakukan penilaian sumatif secara
berkala untuk mengidentifikasi hasil
pembelajaran siswa (5) fleksibel
dalam lama ketuntasan
pembelajaran setiap siswa dalam
menguasai KD yang diharapkan.
3.2.6. Memberikan pembelajaran terpadu • Pembelajaran tematik terpadu di - Tidak diterapkan di SD
SD disesuaikan dengan tingkat
perkem-bangan siswa.
• Proses pembelajaran di SMP
disesuaikan dengan karakteristik
kompetensi yang mulai
memperkenalkan mata pelajaran
dengan mempertahankan te-
matik terpadu pada IPA dan IPS.
• Karakteristik proses
pembelajaran di SMASMK
berbasis mata pelajaran
3.2.7. Melaksanakan pembelajaran dengan Seluruh guru (1) berfokus pada 100 (1) 100% guru berfokus pada siswa;
jawaban yang kebenarannya multi dimensi; siswa; (2) berperan sebagai
(2) 100% guru berperan sebagai fasilitator;
fasilitator; (2) bekerjasama dalam
kelompok; (2)memulai dengan (3) 100% guru meminta siswa bekerjasama dalam
memberikan permasalahan kepada kelompok;
siswa untuk dipecahkan atau (4) 100% guru memulai dengan memberikan permasalahan
dipelajari lebih lanjut dalam bentuk kepada siswa untuk dipecahkan atau dipelajari lebih
skenario atau studi kasus yang lanjut dalam bentuk skenario atau studi kasus yang
menyerupai kehidupan nyata; (3) menyerupai kehidupan nyata;
mengajak siswa melakukan
(5) 100% guru mengajak siswa melakukan penelitian yang
penelitian yang diperlukan dan
diperlukan dan berdiskusi untuk berbagi dan meringkas
berdiskusi untuk berbagi dan
hasil temuan mereka dan menyajikan hasil kesimpulan
meringkas hasil temuan mereka dan

- 19 -
menyajikan hasil kesimpulan yang yang berisikan satu atau lebih solusi/jawaban atas hasil
berisikan satu atau lebih temuan atau bahkan tidak ada solusi/jawaban yang
solusi/jawaban atas hasil temuan ditemukan
atau bahkan tidak ada
solusi/jawaban yang ditemukan.
3.2.8. Melaksanakan pembelajaran menuju pada Seluruh guru (1) berfokus pada 100 (1) 100% guru berfokus pada siswa dan karya/produk akhir yang
keterampilan aplikatif siswa dan karya/produk akhir yang dihasilkan;
dihasilkan; (2) berperan sebagai
(2) 100% guru berperan sebagai fasilitator;
fasilitator; (3) mengajak siswa
bekerjasama dalam kelompok; (4) (3) 100% guru mengajak siswa bekerjasama dalam kelompok;
memulai dengan menentukan tujuan (4) 100% guru memulai dengan menentukan tujuan menciptakan
menciptakan karya/produk akhir dan karya/produk akhir dan mengidentifikasi penggunanya;
mengidentifikasi penggunanya; (5)
(5) 100% guru mengajak siswa menyelesaikan karya/produk akhir,
mengajak siswa menyelesaikan
dan menunjukkan karya mereka dan mengevaluasi
karya/produk akhir, dan
penggunaannya.
menunjukkan karya mereka dan
mengevaluasi penggunaannya.
3.2.9. Mengutamakan pemberdayaan siswa Seluruh guru (1) mengajarkan pada 100 (1) 100% guru mengajarkan pada siswa untuk lebih menyadari
sebagai pembelajar sepanjang hayat siswa untuk lebih menyadari dan dan menghargai proses yang mereka lalui;
menghargai proses yang mereka
(2) 100% guru menunjukkan bagaimana mengelola proses yang
lalui; (2) menunjukkan bagaimana
dilalui sebagai pembelajaran yang lebih efektif untuk hidup
mengelola proses yang dilalui
mereka;
sebagai pembelajar-
(3) 100% guru membantu siswa untuk menyiapkan diri dalam
ran yang lebih efektif untuk hidup
menyusun strategi bagi diri mereka sendiri untuk sukses mencapai
mereka; (3) membantu siswa untuk
tujuan mereka;
menyiapkan diri dalam menyusun
strategi bagi diri mereka sendiri (4) 100% guru merumuskan strategi, memonitor dan mengevaluasi
untuk sukses mencapai tujuan atas pembelajaran yang dilalui oleh siswa.
mereka; (4) Mengenalkan dalam
merumuskan strategi, memonitor
dan mengevaluasi atas pembelajaran
yang dilalui oleh siswa.
3.2.10. Menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah Seluruh guru (1) mengajak siswa 93 (1) 100% guru mengajak siswa berpartisipasi secara aktif;
guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana berpastisipasi secara aktif; (2)
(2) 85% guru mengajak siswa belajar dalam kelompok-kelompok
saja adalah kelas. mengajak siswa belajar dalam
kecil;
kelompok-kelompok kecil; (3)
memberi kesempatan untuk berbagi (3) 100% guru memberi kesempatan untuk berbagi pengalaman
pengala-man dan pengetahuan yang dan pengetahuan yang mereka miliki; 15% guru harus mulai
mereka miliki; (4) memberikan (4) 85% guru memberikan pekerjaan rumah yang menuntut siswa mengelompokkan siswa untuk
pekerjaan rumah yang menuntut untuk berkolaborasi dengan lingkungan keluarga dan masyarakat bekerja bersama ketika pelajaran
siswa untuk berkolaborasi dengan
lingkungan keluarga dan

- 20 -
masyarakat. 15% guru mendapatkan
3.2.11. Mengakui atas perbedaan individual dan Seluruh guru (1) memberikan 100 (1) 100% guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap pelatihan (sharing) bagaimana
latar belakang budaya siswa. penguatan dan umpan balik respon dan hasil belajar siswa selama proses pembelajaran cara menyusun PR yang
terhadap respon dan hasil belajar berlangsung; membuat siswa dapat
siswa selama proses pembelajaran berkolaborasi dengan keluarga
(2) 100% guru menyesuaikan pengaturan tempat duduk siswa dan
berlangsung; (2) menyesuaikan dan masyarakat sekitar.
sumber daya lain sesuai dengan karakteristik; (tidak dapat
pengaturan tempat duduk siswa dan
dilakukan ketika PJJ)
sumber daya lain sesuai dengan
karakteristik; (3) menyesuaikan (3) 100% guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan
materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar siswa.
dan kemampuan belajar siswa.
3.2.12. Menerapkan metode pembelajaran sesuai Seluruh guru menerapkan metode 100 100% guru menerapkan berbagai metode pembelajaran seperti
karakteristik siswa pembelajaran antara lain: (1) ceramah, demonstrasi, diskusi, belajar mandiri, simulasi, curah
ceramah, (2) demonstrasi, (3) pendapat, studi kasus, tutorial, deduktif, dan induktif
diskusi, (4) belajar mandiri, (5)
simulasi, (6) curah pendapat, (7)
studi kasus, (8) seminar, (9) tutorial,
(10) deduktif, dan (11) induktif.
3.2.13. Memanfaatkan media pembelajaran dalam Seluruh guru memanfaatkan media 100 100% guru memanfaatkan media pembelajaran berupa alat bantu
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran berupa alat bantu proses pembelajaran berupa hasil karya inovasi guru maupun yang
pembelajaran proses pembelajaran berupa hasil sudah tersedia.
karya inovasi guru maupun yang
sudah tersedia.
3.2.14. Menggunakan aneka sumber Sumber belajar dapat berupa: (1) 100 100% guru menggunakan sumber belajar dari buku, media cetak
belajar buku, (2) media cetak dan dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang
elektronik, (3) alam sekitar, atau (4) relevan.
sumber belajar lain yang relevan.

3.2.15. Mengelola kelas saat menutup pembelajaran Seluruh guru (1) mengevaluasi 100 (1) 100% guru mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas
seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh
pembelajaran dan hasil-hasil yang
(2) 100% guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
diperoleh untuk selanjutnya secara
pembelajaran.
bersama menemukan manfaat
langsung maupun tidak langsung (3) 100% guru melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
dari hasil pembelajaran yang telah pemberian tugas baik individual maupun kelompok.
berlangsung; (2) Memberikan (4) 100% guru menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran
umpan balik terhadap proses dan untuk pertemuan berikutnya
hasil pembelajaran. (3) Melakukan
(5) 100% guru mengakhiri pembelajaran sesuai jadwal yang
kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
ditetapkan.
pemberian tugas, baik tugas
individual maupun kelompok. (4)
Menginformasikan rencana kegiatan

- 21 -
pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya dan (5) mengakhiri
pembelajaran sesuai jadwal yang
ditetapkan.
3.3. Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam proses pembelajaran
3.3.1. Melakukan penilaian otentik secara Seluruh guru menilai (1) kesiapan 100 (1) 100% guru menilai kesiapan siswa, proses, dan hasil belajar
komprehensif siswa, proses, dan hasil belajar secara utuh;
secara utuh; (2) otentik secara
(2) 100% guru menilai otentik secara komprehensif, baik di
komprehensif, baik di kelas,
kelas,laboratorium, maupun di lapangan
bengkel kerja, laboratorium,
maupun tempat praktik kerja, (3) 100% guru menilai menggunakan: angket, observasi, catatan
dengan (3) menggunakan: angket, anekdot, dan refleksi.
observasi, catatan anekdot, dan
refleksi.
3.3.2. Memanfaatkan hasil penilaian otentik Guru memanfaatkan hasil penilaian 100 (1) 100% guru merencanakan program remedial, pengayaan, atau
otentik untuk (1) merencanakan pelayanan konseling;
program remedial, pengayaan, atau
(2) 100% guru sebagai bahan untuk memperbaiki proses
pelayanan konseling; (2) sebagai
pembelajaran sesuai Standar Penilaian Pendidikan.
bahan untuk memperbaiki proses
pembelajaran sesuai Standar
Penilaian Pendidikan.
3.3.3. Melakukan pemantauan proses Dilakukan (1) oleh kepala satuan 100 (1) Kepala sekolah dan pengawas melakukan pemantauan proses
pembelajaran pendidikan dan pengawas secara pembelajaran secara berkala dan berkelanjutan; (2) Kepala
berkala dan berkelanjutan; (2) pada sekolah dan pengawas melakukan pemantauan proses
tahap perencanaan, pelaksanaan, pembelajaran pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian
dan penilaian hasil pembelajaran hasil pembelajaran serta
serta (3) melalui diskusi kelompok
(3) Kepala sekolah dan pengawas melakukan pemantauan proses
terfokus, pengamatan, pencatatan,
pembelajaran melalui diskusi kelompok terfokus, pengamatan,
perekaman, wawancara, dan
pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi.
dokumentasi.

3.3.4. Melakukan supervisi proses pembelajaran Kepala sekolah/guru senior 100 (1) Kepala sekolah melakukan pengawasan dalam bentuk
kepada guru yangdiberi wewenang oleh kepla supervisi setiap tahun;
sekolah melakukan pengawasan
(2) kepala sekolah memeriksa dokumen bukti pelaksanaan
dalam bentuk supervisi proses
supervisi proses pembelajaran;
pembelajaran terhadap guru (1)
setiap tahun; (2) dibuktikan dengan (3)Kepala sekolah melakukan pengawasan pada tahap
memeriksa dokumen bukti perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran
pelaksanaan supervisi proses (4) Kepala sekolah menindaklanjuti dengan cara: pemberian
pembelajaran; (3) dilakukan pada contoh, diskusi, konsultasi, atau pelatihan.
tahap perencanaan, pelaksanaan,
dan penilaian hasil pembelajaran
yang (4) ditindaklanjuti dengan
- 22 -
cara: pemberian contoh, diskusi,
konsultasi, atau pelatihan.
3.3.5. Mengevaluasi proses pembelajaran Evaluasi hasil pembelajaran (1) 100 (1) 100% guru melakukan evaluasi saat proses
dilakukan saat proses pembelajaran pembelajaran dan di akhir satuan pelajaran dengan
dan di akhir satuan pelajaran dengan
(2) 100% guru menggunakan metode dan alat: tes
(2) menggunakan metode dan alat:
lisan/perbuatan, dan tes tulis.
tes lisan/perbuatan, dan tes tulis.

3.3.6. Menindaklanjuti hasil pengawasan proses Hasil kegiatan pemantauan, (1) Semua hasil kegiatan pemantauan supervisi, dan evaluasi
pembelajaran supervisi, dan evaluasi proses proses pembelajaran disusun dalam bentuk laporan untuk
pembelajaran (1) disusun dalam
100 kepentingan tindak lanjut pengembangan keprofesian pendidik
bentuk laporan untuk kepentingan secara berkelanjutan
tindak lanjut pengembangan
(2)Semua hasil kegiatan pemantauan supervisi, dan evaluasi
keprofesian pendidik secara
proses pembelajaran dilakukan dalam bentuk: Penguatan dan
berkelanjutan; (2) dilakukan dalam penghargaan kepada guru yang menunjukkan kinerja yang
bentuk: Penguatan dan penghargaan memenuhi atau melampaui standar dan
kepada guru yang menunjukkan
(3)Semua guru diberikan kesempatan untuk mengikuti program
kinerja yang memenuhi atau
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB).
melampaui standar dan (3)
pemberian kesempatan kepada guru
untuk mengikuti program
Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB).
4 Standar Penilaian Pendidikan
4.1. Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi
4.1.1. Mencakup ranah sikap, pengetahuan dan Penilaian dilakukan oleh pendidik 100 1. 100 % pendidik memperoleh informasi deskriptif mengenai
keterampilan untuk (1) memperoleh informasi perilaku siswa
deskriptif mengenai perilaku siswa;
2. 100 % pendidik mengukur penguasaan pengetahuan siswa
(2) mengukur penguasaan
pengetahuan siswa dan (3) 3. 100 % pendidik mengukur kemampuan siswa menerapkan
mengukur kemampuan siswa pengetahuan dalam melakukan tugas tertentu.
menerapkan pengetahuan dalam
melakukan tugas tertentu.
4.1.2. Memiliki bentuk pelaporan sesuai dengan Hasil penilaian (1) pencapaian 100 1. 100 % hasil penilaian pencapaian pengetahuan dan
ranah pengetahuan dan keterampilan siswa keterampilan siswa disampaikan dalam bentuk angka dan juga
disampaikan dalam bentuk angka deskripsi
dan/atau deskripsi; (2) aspek sikap
2. 100% hasil penilain aspek sikap dilakukan dengan
dilakukan dengan mendeskripsikan
mendeskripsikan perilaku siswa
perilaku siswa.
4.2. Teknik penilaian obyektif dan akuntabel
4.2.1. Menggunakan jenis teknik penilaian yang Penilaian (1) didasarkan pada 100 1. 100 % penilaian didasarkan pada prosedur penilaian, kriteria

- 23 -
obyektif dan akuntabel prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan
penilaian, dan dasar pengambilan
2. 100 % penilain dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan
keputusan (2) dapat diketahui oleh
pihak yang berkepentingan (3) dapat 3. 100 % penilain dipertanggungjawabkan dalam bentuk laporan
dipertanggungjawabkan dalam
bentuk laporan
4.2.2. Memiliki perangkat teknik penilaian Instrumen penilaian yang digunakan 80 1.100 % instrumen penilaian yang digunakan pendidik dalam
lengkap oleh pendidik bentuk tes, pengamatan, penugasan perorangan atau kelompok,
(1) dalam bentuk penilaian berupa dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan
tes, pengamatan, penugasan perkembangan siswa
perseorangan atau kelompok, dan 2. 100 % instrumen penilaian yang digunakan pendidik
bentuk lain yang sesuai dengan memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa, akan
karakteristik kompetensi dan tingkat tetapi belum memiliki bukti validitas empirik
perkembangan siswa (2) memenuhi
3. Semua instrumen penilaian yang digunakan oleh pendidik
persyaratan substansi, konstruksi,
memiliki prosedur penilain, kriteria penilaian, dan dasar
dan bahasa, serta memiliki bukti
pengambilan keputusan yang dapat diketahuioleh pihak yang
validitas empirik (3) Memiliki
berkepentingan
prosedur penilaian, kriteria
penilaian, dan dasar pengambilan
keputusan yang dapat diketahui oleh
pihak yang berkepentingan.
4.3. Penilaian pendidikan ditindaklanjuti
4.3.1. Menindaklanjuti hasil pelaporan penilaian Ditindaklanjuti untuk (1) 100 1. 100 % hasil pelaporan penilaian ditindaklanjuti untuk
memperbaiki proses pembelajaran; memperbaiki proses pembelajaran
(2) melakukan perbaikan dan/atau
2. 100 % hasil pelaporan penilaian ditindaklanjuti untuk
penjaminan mutu pendidikan pada
menjamin mutu pendidikan sekolah
tingkat satuan pendidikan; (3) 10% rapat dewan guru mengenai
menetapkan kriteria ketuntasan 3. 100 5 hasil pelaporan penilaian ditindaklanjuti untuk
menetapkan kriteria ketuntasan hasil pendidikan pada akhir
minimal serta kriteria dan/atau tahun perlu dilakukan secara
kenaikan kelas siswa. rutin dan terekam dengan baik
4.3.2. Melakukan pelaporan penilaian secara Sekolah (1) melaporkan hasil 90 1. 100 % hasil belajar dilaporkan kepada orang tua siswa, komite
periodik belajar kepada orang tua siswa, sekolah , dan institusi di atasnya;
komite sekolah , dan institusi di
2. 100% hasil belajar disampaikan kepada peserta-didik dan orang
atasnya; (2)menyampaikan kepada
tua dalam bentuk rapor dan/atau paspor keterampilan yang berisi
peserta-didik dan orang tua dalam
tentang skor disertai dengan deskripsi capaian kompetensi
bentuk rapor dan/atau paspor
keterampilan yang berisi tentang 3. 100% hasil penilaian dilaporkan di setiap akhir semester atau
skor disertai dengan deskripsi tahun dalam bentuk laporan prestasi belajar siswa
capaian kompetensi (3) memiliki 4. 90% hasil penilaian pendidikan pada akhir tahun ditetapkan
dokumen laporan hasil penilaian dalam rapat di dewan guru
pada setiap akhir semester atau
tahun dalam bentuk laporan prestasi

- 24 -
belajar siswa; (4) melaporkan hasil
penilaian pendidikan pada akhir
semester dan akhir tahun ditetapkan
dalam rapat dewan pendidik .
4.4. Instrumen penilaian menyesuaikan aspek
4.4.1. Menggunakan instrumen penilaian aspek Penilaian aspek sikap dilakukan 85 85 % Penilaian aspek sikap dilakukan melalui pengamatan setiap
sikap melalui observasi/pengamatan dan hari akan tetapi masih perlu menggunakan teknik penilaian yang
Sekolah perlu mengembangkn
teknik penilaian lain yang relevan. lebih relevan dan efektif agar dapat melihat perkembangan sikap
teknik penilaian sikap yang lebih
siswa setiap harinya selama pembelajaran.
efektif dan instrumen penilaian sikap
4.4.2. Menggunakan instrumen penilaian aspek Penilaian aspek pengetahuan 100 100% penilain aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, yang lebih terukur.
pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes tes lisan, dan penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai.
lisan, dan penugasan sesuai dengan
kompetensi yang dinilai;
4.4.3. Menggunakan instrumen penilaian aspek Penilaian keterampilan dilakukan 100 Penilaian keterampilan dilakukan melalui praktis, produk, proyek
keterampilan melalui praktik, produk, proyek, dan portofolio.
portofolio, dan/atau teknik lain
sesuai dengan kompetensi yang
dinilai.
4.5. Penilaian dilakukan mengikuti prosedur 10% penilaian hasil belajar hasil
belajar aspek sikap masih perlu
4.5.1. Melakukan penilaian berdasarkan Terdapat penilaian hasil belajar (1) 90 1. 100 % penilaian hasil belajar dilakukan oleh guru
disesuaikan dengan penilaian yang
penyelenggara sesuai prosedur oleh pendidik; (2) oleh sekolah dan
2. 100% penilaian hasil belajar dilakukan sesuai prosedur yang ditentukan oleh pemerintah
(3) oleh pemerintah
ditentukan sekolah sekolah
3. 90 % penilaian hasil belajar dilakukan sesuai dengan prosedur
yang diselenggarakan pemerintah
4.5.2. Melakukan penilaian berdasarkan ranah Penilaian [a] aspek sikap dilakukan 90 a. Aspek sikap
sesuai prosedur melalui tahapan: (1) mengamati 10 % masih perlu untuk mengamati
1. 90 % penilaian aspek sikap dilakukan dengan mengamati
perilaku siswa selama pembelajaran; perilaku siswa selama pembelajaran
perilaku siswa selama pembelajaran, kemudian (2) mencatat
(2) mencatat perilaku siswa dengan menggunakan lembar pengamatan
perilaku siswa dalam jurnal guru, (3) menindaklajuti hasil
menggunakan lembar
pengalaman dan (4) mendeskripsikan perilaku siswa
observasi/pengamatan; (3)
menindaklanjuti hasil pengamatan; b. Aspek pengetahuan
dan (4) mendeskripsikan perilaku (1)100% pendidik menyusun perencanaan penilaian; (2)
siswa. mengembangkan instrumen penilaian; (3) melaksanakan
[b] aspek pengetahuan dilakukan penilaian; (4) memanfaatkan hasil penilaian; dan (5) melaporkan
melalui tahapan: hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan
(1) menyusun perencanaan deskripsi.
penilaian; (2) mengembangkan c. Aspek keterampilan 10 % Kenaikan dan kelulusan siswa
instrumen penilaian; (3) masih perlu ditetapkan melalui rapat
melaksanakan penilaian; (4) (1) 100%endidik menyusun perencanaan penilaian; (2) dewan pendidik secara rutin untuk
memanfaatkan hasil penilaian; dan mengembangkan instrumen penilaian; (3) melaksanakan penilaian, mempertimbangkan penyelesaian
(5) melaporkan hasil penilaian (4) memanfaatkan hasil penilaian; dan (5) melaporkan hasil

- 25 -
dalam bentuk angka dengan skala 0- penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan deskripsi. seluruh program pembelajaran, ujian
100 dan deskripsi. [c] aspek sekolah, ujian sekolah berstandar
keterampilan dilakukan melalui nasional, penilaian sikap, penilaian
tahapan: (1) menyusun perencanaan pengetahuan dan penilain
penilaian; (2) keterampilan
mengembangkan instrumen
penilaian; (3)
melaksanakan penilaian; (4)
memanfaatkan hasil penilaian; dan
(5) melaporkan hasil penilaian
dalam bentuk angka dengan skala 0-
100 dan deskripsi.
4.5.3. Menentukan kelulusan siswa berdasarkan Kenaikan kelas dan kelulusan siswa 90 90 % Kenaikan dan kelulusan siswa ditetapkan melalui rapat
pertimbangan yang sesuai dari satuan pendidikan (1) dewan pendidik dan mempertimbangkan penyelesaian seluruh
ditetapkan melalui rapat dewan program pembelajaran, ujian sekolah, ujian sekolah berstandar
pendidik dan (2) mepertimbangkan nasional, penilaian sikap, penilaian pengetahuan dan penilain
penyelesaian seluruh program keterampilan
pembelajaran; Ujian sekolah;
Ujian sekolah berstandar nasional,
Penilaian sikap, Penilaian
pengetahuan, dan Penilaian
keterampilan.
5 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
5.1. Ketersediaan dan kompetensi guru sesuai ketentuan
5.1.1. Berkualifikasi minimal S1/D4 • Untuk SD harus memiliki 85 ▪ 97% guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan (3
kualifikasi akademik pendidikan guru gelar magister (S2) )
minimum diploma empat (D-IV)
atau sarjana (S1) dalam bidang ▪ 95% guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan (5
pendidikan SD/MI (D-IV/S1 guru yang sarjana (S1) dalam bidang Pendidikan SD)
PGSD/PGMI) atau psikologi
▪ 93% guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan (7
yang diperoleh dari program
studi yang terakreditasi. guru yang sarjana (S1) dalam bidang Pendidikan)
• Untuk SMP/SMA/SMK (pada ▪ 94% guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan (6
kelompok mata pelajaran guru sarjana (S1) diluar bidang Pendidikan)
normatif dan adaptif) harus
memiliki kualifikasi akademik
pendidikan minimum diploma
empat (D-IV) atau sarjana (S1)
program studi yang sesuai
dengan mata pelajaran yang
diajarkan/diampu, dan diperoleh
dari program studi yang

- 26 -
terakreditasi.
5.1.2. Rasio guru kelas terhadap rombongan • Guru pada SD terdiri atas guru 100 ▪ 100% memiliki 16 guru kelas dan 9 guru mata pelajaran
belajar seimbang kelas dan guru mata pelajaran ( Islam, Katholik, Kristen, Buddha, PJOK, Seni Budaya,
yang penu-gasannya ditetapkan Mandarin, B. Inggris, Komputer)
oleh masing-masing satuan
Pendidikan sesuai dengan
keperluan serta rasio minimal
jumlah siswa adalah 20:1.
• Guru pada SMP dan SMA
mengajar dengan rasio minimal
jumlah siswa adalah 20:1.
• Guru pada SMK mengajar
dengan rasio minimal jumlah
siswa adalah 15:1.
5.1.3. Tersedia untuk tiap mata pelajaran • Guru mata pelajaran pada SD 100 ▪ 100% memiliki 9 guru mata pelajaran ( Islam, Katholik,
mencakup guru mata pelajaran Kristen, Buddha, PJOK, Seni Budaya, Mandarin, B.
-
agama dan akhlak mulia serta Inggris, Komputer)
guru mata pelajaran pendidikan
jasmani, olah raga, dan -
kesehatan.
• Guru pada SMP dan SMA terdiri
atas guru mata pelajaran yang
penugasannya
ditetapkan oleh masing-masing
satuan pendidikan sesuai dengan
keperluan.
• Guru pada SMK terdiri atas guru
mata pelajaran dan instruktur ▪ Sekolah dapat membantu
bidang kejuruan yang guru-guru lain untuk dapat
penugasannya ditetapkan oleh mengikuti PPG
masing-masing satuan pendidi-
kan sesuai dengan keperluan.
5.1.4. Bersertifikat pendidik Guru memiliki sertifikat profesi 20 ▪ 1 guru sedang mengikuti PPG guna sertifikasi Profesi
guru sesuai jenjang pendidikannya Guru dan 1 guru sedang proses menunggu jadwal PPG.
5.1.5. Berkompetensi pedagogik minimal baik Guru memiliki nilai UKG baik yang 85 ▪ 85% Guru sudah mengikuti UKG dan mendapatkan nilai
mampu: (1) mengintegrasikan yang baik dan ada juga yang masih belum.
karakteristik siswa dari aspek fisik,
agama dan moral, sosial, kultural, ▪ 100% guru-guru memiliki kemampuan pedagogik yang
emosional, dan intelektual dalam mumpuni untuk membuat kegiatan pembelajaran yang
pembelajaran; (2) Memilih teori kreatif, inovatif dan mendidik.
belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran yang sesuai dengan
- 27 -
karakteristik siswa; (3) merancang
kegiatan pembelajaran siswa
berdasarkan kurikulum; (4)
▪ Sekolah dapat membantu
menyelenggarakan pembelajaran memfasilitasi guru-guru yang
yang mendidik; (5) menggunakan belum mengikuti UKG untuk
teknologi informasi dan komunikasi dapat segera mengikuti.
serta bahan ajar untuk kepentingan
penyelenggaraan kegiatan
pengembangan yang mendidik dan
(6) kompetensi pedagogik lainnya.
5.1.6. Berkompetensi kepribadian minimal baik Guru memiliki nilai UKG baik yang 100 ▪ 100% guru memiliki nilai UKG yang sesuai dengan
mampu: (1) bertindak sesuai dengan standar dan sesuai dengan norma-norma yang berlaku.
norma agama, hukum, sosial, dan
kebudayaan nasional Indonesia; (2)
menampilkan diri sebagai pribadi
yang jujur, berakhlak mulia, dan
teladan bagi siswa dan masyarakat;
(3) menampilkan diri sebagai
pribadi yang mantap, stabil, dewasa,
arif, dan berwibawa; (4)
menunjukkan etos kerja, tanggung
jawab yang tinggi, rasa bangga
menjadi guru, dan rasa percaya diri;
(5) menjunjung tinggi kode etik
profesi guru.
5.1.7. Berkompetensi profesional minimal baik Guru memiliki nilai UKG baik yang 100 ▪ 100% guru menguasai dengan baik materi pembelajaran
mampu: (1) menguasai materi, dan semua kompetensi inti pembelajaran serta
struktur, konsep, dan pola pikir memanfaatkan seluruh sumber belajar yang ada dengan
keilmuan yang mendukung mata
baik.
pelajaran yang diampu; (2)
menguasai kompetensi inti dan
kompetensi dasar mata pelajaran
yang diampu; (3) mengembangkan
materi pembelajaran yang diampu
secara kreatif; (4) mengembangkan
keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan melakukan
tindakan reflektif; (5)
memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi
untuk berkomunikasi dan
mengembangkan diri.
5.1.8. Berkompetensi sosial minimal baik Guru memiliki nilai UKG baik yang 100 ▪ 100% guru memiliki kompetensi sosial yang baik dengan
- 28 -
mampu: (1) komunikasi sesama rekan kerja, siswa, orangtua murid dan masyarakat
guru dibuktikan melalui pengamatan sekitar.
asesor selama visitasi (2)
Komunikasi guru dengan tenaga ▪ 100% guru mengikuti program visitasi, dimana guru lain
kependidikan dibuktikan melalui masuk ke kelas untuk mengobservasi guru dan siswa
pengamatan asesor selama visitasi. selama proses pembelajaran.
(3) Komunikasi guru dengan siswa
▪ 100% adanya pertemuan dengan orang tua dan guru
dibuktikan melalui wawancara,
minimal satu semester dua kali.
observasi kelas, dan melihat hasil
supervisi kepala sekolah. (4)
Komunikasi guru dengan orangtua
dibuktikan melalui dokumen
pertemuan berkala guru dengan
orangtua dan catatan guru BK. (5)
Komunikasi guru dengan
masyarakat dibuktikan melalui
dokumen pertemuan guru dengan
masyarakat.
5.2. Ketersediaan dan kompetensi kepala sekolah sesuai ketentuan
5.2.1. Berkualifikasi minimal S1/D4 Memiliki kualifikasi akademik 100 ▪ 100% semua guru memiliki kualifikasi akademik
sarjana (S1) atau diploma empat (D- minimal jenjang S1.
IV) kependidikan atau non
kependidikan pada perguruan tinggi
yang terakreditasi
5.2.2. Berusia sesuai kriteria saat pengangkatan Berusia setinggi tingginya 56 tahun 100 ▪ 100% bahwa Kepala sekolah berusia kurang dari 56
saat diangkat sebagai kepala sekolah tahun saat diangkat menjadi kepala sekolah.
5.2.3. Berpengalaman mengajar selama yang Memiliki pengalaman mengajar 100 ▪ 100% semua guru memiliki pengalaman mengajar diatas
ditetapkan sekurang kurangnya 5 (lima) tahun 5 tahun
menurut jenjang sekolah masing-
masing.
5.2.4. Berpangkat minimal III/c atau setara Memiliki pangkat serendah- - ▪ Belum ada guru yang sudah PNS
rendahnya III/c bagi pegawai negeri
sipil (PNS) dan bagi non-PNS
disetarakan dengan kepangkatan
▪ Sekolah dapat membantu
yang dikeluarkan oleh yayasan atau
kesempatan untuk guru-guru
lembaga yang berwenang.
jika ingin mengikuti tes
5.2.5. Bersertifikat pendidik Memiliki sertifikasi pendidik yang - ▪ Belum ada guru yang bersertifikat pendidik CPNS
dikeluarkan oleh lembaga pendidik
dan tenaga kependidikan
5.2.6. Bersertifikat kepala sekolah Memiliki sertifikat kepala sekolah 100 ▪ Kepala sekolah memiliki sertifikat kepala Sekolah
yang diterbitkan oleh lembaga yang

- 29 -
ditetapkan Pemerintah
5.2.7. Berkompetensi kepribadian minimal baik Hasil UKKS baik yang mampu (1) 100 ● Kepala sekolah mengikuti UKKS dan mendapat hasil
berakhlak mulia, (2) memiliki yang baik dan memiliki bakat dan minat sebagai
integritas kepribadian sebagai pemimpin serta mampu
pemimpin. (3) memiliki keinginan
yang kuat dalam pengembangan diri (1) berakhlak mulia,
sebagai kepala sekolah; (4) bersikap (2) memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin. (3)
terbuka dalam melaksanakan tugas
memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri
pokok dan fungsi; (5)
sebagai kepala sekolah;
mengendalikan diri dalam
menghadapi masalah dalam (4) bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan
pekerjaan sebagai fungsi
kepala sekolah; (6) memiliki bakat (5) mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam
dan minat jabatan sebagai pemimpin
pekerjaan sebagai kepala sekolah
pendidikan.
(6) memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin
pendidikan
5.2.8. Berkompetensi manajerial minimal baik Hasil UKKS baik yang mampu (1) 100 ● Kepala sekolah mampu menyusun perencanaan dan organisasi
menyusun perencanaan sekolah sekolah sesuai kebutuhan, hal ini dibuktikan dengan adanya
untuk berbagai tingkatan pelaporan pelaksanaan program kegiatan sekolah dan SK
perencanaan; (2) mengembangkan penempatan jam kerja guru yang sesuai dengan kemampuan
organisasi sekolah sesuai dengan dan kompetensi guru serta
kebutuhan; (3) memimpin sekolah
(1) menyusun perencanaan sekolah untuk berbagai tingkatan
dalam rangka pendayagunaan
perencanaan;
sumber daya sekolah secara
optimal; (4) mengelola perubahan (2) mengembangkan organisasi sekolah sesuai dengan kebutuhan;
dan pengembangan sekolah menuju (3) memimpin sekolah dalam rangka pendayagunaan sumber daya
organisasi pembelajar yang efektif; sekolah secara optimal; (
(5) menciptakan budaya dan iklim
sekolah yang kondusif dan inovatif 4) mengelola perubahan dan pengembangan sekolah menuju
bagi pembelajaran siswa; (6) organisasi pembelajar yang efektif;
mengelola pendayagunaan sumber (5) menciptakan budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan
daya manusia secara optimal; (7) inovatif bagi pembelajaran siswa;
melakukan monitoring, evaluasi,
(6) mengelola pendayagunaan sumber daya manusia secara
dan pelaporan pelaksanaan program
optimal;
kegiatan sekolah dengan prosedur
yang tepat, serta merencanakan (7) melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
tindak lanjutnya (8) kompetensi program kegiatan sekolah dengan prosedur yang tepat, serta
manajerial lainnya merencanakan tindak lanjutnya
(8) kompetensi manajerial lainnya
5.2.9. Berkompetensi kewirausahaan minimal baik Hasil UKKS baik yang mampu (1) 100 ● Kepala sekolah mampu menciptakan suasana sekolah
menciptakan inovasi yang berguna yang kondusif serta dapat menyelesaikan masalah yang
bagi pengembangan sekolah; (2)
- 30 -
bekerja keras untuk mencapai terjadi di lingkungan sekolah dengan baik dan
keberhasilan sekolah sebagai
(1) menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan
organisasi pembelajar yang efektif;
sekolah;
(3) memiliki motivasi yang kuat
untuk sukses dalam melaksanakan (2) bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah sebagai
tugas pokok dan fungsinya sebagai organisasi pembelajar yang efektif;
pemimpin sekolah; (4) pantang (3) memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam
menyerah dan selalu mencari solusi melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin
terbaik dalam menghadapi kendala sekolah;
yang dihadapi sekolah; (5) memiliki
naluri kewirausahaan dalam (4) pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam
mengelola kegiatan produksi/jasa menghadapi kendala yang dihadapi sekolah;
sekolah sebagai sumber belajar (5) memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan
siswa. produksi/jasa sekolah sebagai sumber belajar siswa.
5.2.10. Berkompetensi supervisi minimal baik Hasil UKKS baik yang mampu (1) 100 ● Kepala sekolah telah dengan baik menjalankan tugas
merencanakan program supervisi supervisi serta pembinaan terhadap guru dengan baik.
akademik dalam rangka peningkatan Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi/supervisi yang
profesionalisme guru; (2)
dilakukan dari hasil pembinaan baik secara tertulis
melaksanakan supervisi akademik
maupun pemberian seminar-seminar guru untuk
terhadap guru dengan menggunakan
pendekatan dan teknik supervisi meningkatkan kualitas mengajar guru serta
yang tepat; (3) menindaklanjuti (1) merencanakan program supervisi akademik dalam rangka
hasil supervisi akademik terhadap peningkatan profesionalisme guru;
guru dalam rangka peningkatan
(2) melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan
profesionalisme guru.
menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat;
(3) menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam
rangka peningkatan profesionalisme guru.
5.2.11. Berkompetensi sosial minimal baik Hasil UKKS baik yang mampu (1) 100 ● Kepala sekolah memiliki kemampuan sosial yang baik
bekerja sama dengan pihak lain dan dapat dilihat dari berbagai acara sekolah yang
untuk kepentingan sekolah; (2) melibatkan masyarakat sosial/kelompok tertentu
berpartisipasi dalam kegiatan sosial
kemasyarakatan dan (3) memiliki
kepekaan sosial terhadap orang atau
kelompok lain.
5.3. Ketersediaan dan kompetensi tenaga administrasi sesuai ketentuan
5.3.1. Tersedia Kepala Tenaga Memiliki kepala TAS (Tenaga - SD tidak ada kepala Tenaga Administrasi
Administrasi Administrasi Sekolah).

5.3.2. Memiliki Kepala Tenaga • Kepala TAS SD berpendidikan - ● SD tidak memiliki Kepala Tenaga Administrasi
Administrasi berkualifikasi minimal minimal lulusan SMK atau yang
sederajat, program studi yang
SMK/sederajat
relevan dengan pengalaman

- 31 -
kerja sebagai tenaga administrasi
sekolah minimal 4 (empat)
tahun.
• Kepala TAS SMP berpendidikan
minimal lulusan D3 atau yang
sederajat, program studi yang
relevan, dengan pengalaman
kerja sebagai tenaga administrasi
sekolah minimal 4 (empat) tahun
• Kepala TAS SMA/SMK
berpendidikan S1 program studi
yang relevan dengan
pengalaman kerja sebagai tenaga
administrasi sekolah minimal 4
(empat) tahun, atau D3 dan yang
sederajat, program studi yang
relevan, dengan pengalaman
kerja sebagai tenaga administrasi
sekolah minimal 8 (delapan)
tahun
5.3.3. Memiliki Kepala Tenaga Memiliki sertifikat kepala tenaga - ● SD tidak memiliki Kepala Tenaga Administrasi
Administrasi bersertifikat administrasi sekolah dari lembaga
yang ditetapkan oleh pemerintah.
5.3.4. Tersedia Tenaga Pelaksana Urusan Sekolah memiliki tenaga pelaksana 100 ● Sekolah memiliki tenaga pelaksana administrasi
Administrasi urusan administrasi yang meliputi:
100 ● 1 tenaga administrasi kepegawaian serta administrasi
(1) Pelaksana Urusan Administrasi
Kepegawaian diangkat apabila persuratan dan pengarsipan
jumlah pendidik dan tenaga ● 4 tenaga administrasi urusan keuangan
kependidikan minimal
50 orang; (2) Pelaksana Urusan ● 3 administrasi sarpras
Administrasi ● 2 tenaga administrasi urusan kurikulum
Keuangan; (3) Pelaksana Urusan
● 1 tenaga administrasi urusan umum
Administrasi
Sarana dan Prasarana; (4) Pelaksana ● 3 penjaga sekolah/satpam
Urusan ● 1 tenaga pengurus fasilitas sekolah
Administrasi Hubungan Sekolah
dengan Masyarakat diangkat apabila
● 3 tenaga kebersihan
sekolah memiliki minimal 9 ● 2 pengemudi/supir sekolah
(sembilan) rombongan belajar; (5)
Pelaksana Urusan Administrasi ● 2 pesuruh
Persuratan dan
Pengarsipan; (6) Pelaksana Urusan
Administrasi Kesiswaan diangkat
- 32 -
apabila sekolah memiliki minimal 9
(sembilan) rombongan belajar (7)
Pelaksana Urusan Administrasi
Kurikulum diangkat apabila sekolah
memiliki minimal 12 rombongan
belajar; (8) Pelaksana Urusan
Administrasi Umum
untuk SD; (9) Penjaga Sekolah; (10)
Tukang Kebun diangkat apabila luas
lahan kebun minimal 500 m2.; (11)
Tenaga Kebersihan; (12) Pengemudi
diangkat apabila sekolah memiliki
kendaraan roda empat; (13) Pesuruh
5.3.5. Memiliki Tenaga Pelaksana Urusan • Pelaksana Urusan Administrasi 100 ● 100% Sekolah memiliki Pelaksana Urusan Administrasi
Administrasi berpendidikan sesuai Kepegawaian berpendidikan Kepegawaian berpendidikan S1
ketentuan minimal lulusan
● 100% Sekolah memiliki Urusan Administrasi Keuangan
SMA/MA/SMK/MAK atau yang berpendidikan S1
sederajat,
● 100% Sekolah memiliki Pelaksana Urusan Administrasi Sarana
• Pelaksana Urusan Administrasi dan Prasarana berpendidikan S1
Keuangan berpendidikan
● 100% Sekolah memiliki Pelaksana Urusan Administrasi
minimal lulusan SMK/MAK,
Hubungan Sekolah berpendidikan S1
program studi yang relevan, atau
SMA/MA dan memiliki ● 100% Sekolah memiliki Pelaksana Urusan Administrasi
sertifikat yang relevan. Persuratan dan Pengarsipan berpendidikan S1
• Pelaksana Urusan Administrasi ● 100% Sekolah memiliki Pelaksana Urusan Administrasi
Sarana dan Prasarana Kesiswaan berpendidikan S1
berpendidikan minimal lulusan ● 100% Sekolah memiliki Pelaksana Urusan Administrasi
SMA/MA/SMK/MAK atau yang Kurikulum berpendidikan berpendidikan S1
sederajat.
● 100% Sekolah memiliki Pelaksana Urusan Administrasi Umum
• Pelaksana Urusan Administrasi
berpendidikan S1
Hubungan Sekolah dengan
Masyarakat berpendidikan ● 100% Sekolah memiliki Penjaga Sekolah berpendidikan
minimal lulusan berpendidikan SMA
SMA/MA/SMK/MAK atau yang ● 100% Sekolah memiliki Tukang Kebun berpendidikan
sederajat. berpendidikan SMP
• Pelaksana Urusan Administrasi ● 100% Sekolah memiliki Tenaga Kebersihan berpendidikan
Persuratan dan Pengarsipan SMP
berpendidikan minimal lulusan
● 100% Sekolah memiliki Pengemudi berpendidikan SMA
SMK/MAK, program studi yang
relevan. ● 100% Sekolah memiliki Pesuruh berpendidikan SMP
• Pelaksana Urusan Administrasi
Kesiswaan berpendidikan
minimal lulusan
- 33 -
SMA/MA/SMK/MAK atau yang
sederajat.
• Pelaksana Urusan Administrasi
Kurikulum berpendidikan
minimal lulusan
SMA/MA/SMK/MAK atau yang
sederajat.
• Pelaksana Urusan Administrasi
Umum untuk
SD/MI/SDLB berpendidikan
minimal SMK/MAK/SMA/MA
atau yang sederajat.
• Penjaga Sekolah berpendidikan
minimal lulusan SMP/MTs atau
sederajat.
• Tukang Kebun berpendidikan
minimal lulusan SMP/MTs atau
sederajat.
• Tenaga Kebersihan
berpendidikan minimal lulusan
SMP/MTs atau yang sederajat.
• Pengemudi berpendidikan
minimal lulusan SMP/MTs atau
yang sederajat, memiliki SIM
yang sesuai.
• Pesuruh berpendidikan minimal
lulusan SMP/MTs atau yang
sederajat.
Nom Standar/Indikator/ Rubrik Penilaian Penilaian Catatan Rekomendasi
or Sub Indikator [2] [3] [4] [5] (untuk tiap indikator) [6]
[1]
5.3.6. Berkompetensi kepribadian minimal baik Memiliki (1) integritas dan akhlak 100 ● Semua tenaga administrasi sekolah memiliki kepribadian
mulia; (2) etos kerja; (3) yang baik serta pekerjaan diselesaikan dengan penuh
mengendalikan diri; (4) rasa percaya tanggung jawab dan memiliki
diri; (5) fleksibilitas; (6) ketelitian;
(7) kedisiplinan; (8) kreativitas dan (1) integritas dan akhlak mulia;
inovasi; (9) tanggung jawab (2) etos kerja;
(3) mengendalikan diri;
(4) rasa percaya diri;
(5) fleksibilitas;

- 34 -
(6) ketelitian;
(7) kedisiplinan;
(8) kreativitas dan inovasi;
(9) tanggung jawab
5.3.7. Berkompetensi sosial minimal baik Kepala tenaga administrasi sekolah - ● SD tidak ada Kepala TAS
memiliki kompetensi: (1) Bekerja
sama dalam tim; (2) memberikan
layanan prima; (3) memiliki
kesadaran berorganisasi; (4)
berkomunikasi efektif;
(5) membangun hubungan kerja
5.3.8. Berkompetensi teknis minimal baik Kepala tenaga administrasi sekolah - ● SD tidak ada Kepala TAS
dan pelaksana urusan memiliki
kompetensi: (1) melaksanakan
administrasi kepegawaian,
keuangan, sarana dan prasarana,
hubungan sekolah dengan
masyarakat, persuratan dan
pengarsipan, kesiswaan, kurikulum,
layanan khusus; (2) menerapkan
Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK).
Petugas layanan khusus memiliki
kompetensi: (1)
Menguasai kondisi keamanan
sekolah; (2)
Menguasai teknik pengamanan
sekolah; (3) Menerapkan prosedur
operasi standar pengamanan
sekolah; (4) menguasai penggunaan
peralatan pertanian dan atau
perkebunan, pemeliharaan tanaman,
teknik-teknik kebersihan, teknik
mengemudi, teknik perawatan
kendaraan, prosedur pengiriman
dokumen dinas.
5.3.9. Berkompetensi manajerial minimal baik Kepala tenaga administrasi sekolah - ● SD tidak ada Kepala TAS
memiliki kompetensi: (1)
mendukung pengelolaan standar
nasional pendidikan; (2) menyusun
program dan laporan kerja; (3)

- 35 -
mengorganisasikan staf; (4)
mengembangkan staf; (5)
mengambil keputusan,
(6) menciptakan iklim kerja
kondusif, (7) mengoptimalkan
pemanfaatan sumber daya, (8)
membina staf, (9) mengelola
konflik, (10) menyusun laporan
5.4. Ketersediaan dan kompetensi laboran sesuai ketentuan
5.4.1. Tersedia Kepala Tenaga Sekolah memiliki kepala laboran - ● SD tidak ada Kepala Tenaga Laboratorium
Laboratorium
5.4.2. Memiliki Kepala Tenaga Minimal sarjana (S1) untuk jalur - ● SD tidak ada Kepala Tenaga Laboratorium
Laboratorium berkualifikasi sesuai guru/Minimal diploma tiga (D3)
untuk jalur laboran/teknisi.
5.4.3. Memiliki Kepala Tenaga Memiliki sertifikat kepala - ● SD tidak ada Kepala Tenaga Laboratorium
Laboratorium bersertifikat laboratorium sekolah dari
perguruan tinggi atau lembaga
lain yang ditetapkan oleh
pemerintah.
Nom Standar/Indikator/ Rubrik Penilaian Penilaian Catatan Rekomendasi
or Sub Indikator [2] [3] [4] [5] (untuk tiap indikator) [6]
[1]
5.4.4. Tersedia Kepala Tenaga Laboratorium Minimal 3 tahun sebagai pengelola - ● SD tidak ada Kepala Tenaga Laboratorium
berpengalaman sesuai praktikum untuk jalur guru dan
minimal 5 tahun sebagai laboran
atau teknisi untuk jalur guru.
5.4.5. Tersedia Tenaga Teknisi Laboran Memiliki tenaga teknisi 100 ● Sekolah memiliki 1 tenaga teknisi laboran
laboratorium
5.4.6. Memiliki Tenaga Teknisi Laboran (1) Minimal lulusan program 100 ● Sekolah memiliki 1 tenaga teknisi laboran dan lulusan
berpendidikan sesuai ketentuan diploma dua (D2) yang relevan S1
dengan peralatan laboratorium, yang
diselenggarakan oleh perguruan
tinggi yang ditetapkan oleh
pemerintah dan (2) Memiliki
sertifikat teknisi laboratorium
sekolah dari perguruan tinggi atau
lembaga lain yang ditetapkan oleh
pemerintah
5.4.7. Tersedia Tenaga Laboran Memiliki tenaga teknisi 100 ● Sekolah memiliki 1 tenaga laboran
laboratorium

- 36 -
5.4.8. Memiliki Tenaga Laboran berpendidikan (1) Minimal lulusan program ● Sekolah memiliki 1 tenaga laboran lulusan S1
sesuai ketentuan diploma satu (D1) yang relevan
dengan jenis laboratorium, yang
diselenggarakan oleh perguruan
tinggi yang ditetapkan oleh
pemerintah dan (2) memiliki
sertifikat laboran
5.4.9. Berkompetensi kepribadian minimal baik Memiliki kompetensi: (1) 100 ● Tenaga laboran memiliki kepribadian yang baik dan
menampilkan diri sebagai pribadi kompetensi
yang dewasa, mantap, dan
(1) menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, mantap, dan
berakhlak mulia dan (2)
berakhlak mulia
menunjukkan komitmen terhadap
tugas (2) menunjukkan komitmen terhadap tugas
5.4.10. Berkompetensi sosial minimal baik Memiliki kompetensi: (1) bekerja 100 ● Tenaga laboran dapat bersosialisasi dengan baik dan
sama dalam pelaksanaan tugas dan dapat bekerja sama dengan lingkungan sekitar dan
(2) berkomunikasi secara lisan dan kompetensi
tulisan
(1) bekerja sama dalam pelaksanaan tugas
(2) berkomunikasi secara lisan dan tulisan
5.4.11. Berkompetensi manajerial minimal baik Memiliki kompetensi: (1) 100 ● Tenaga laboratorium berkompeten dalam merancang
merencanakan kegiatan dan kegiatan pengembangan Lab sekolah serta mengevaluasi
pengembangan laboratorium kinerja dengan baik dibuktikannya dengan adanya
sekolah; (2) mengelola kegiatan
program kerja Laboran dan kompetensi
laboratorium sekolah; (3) membagi
tugas teknisi dan laboran (1) merencanakan kegiatan dan pengembangan laboratorium
laboratorium sekolah; (4) memantau sekolah;
sarana dan prasarana laboratorium (2) mengelola kegiatan laboratorium sekolah;
sekolah; (5) mengevaluasi kinerja
teknisi dan laboran serta kegiatan (3) membagi tugas teknisi dan laboran laboratorium sekolah;
laboratorium sekolah (4) memantau sarana dan prasarana laboratorium sekolah;
(5) mengevaluasi kinerja teknisi dan laboran serta kegiatan
laboratorium sekolah
5.4.12. Berkompetensi profesional minimal baik Memiliki kompetensi: (1) 100 ● Tenaga laboratorium menerapkan dengan baik prinsip
menerapkan gagasan, teori, dan kegiatan laboratorium sekolah dengan merawat dan
100
prinsip kegiatan laboratorium menjaga peralatan laboratorium serta menggunakan alat-
sekolah;
alat lab di ruangan lab sekolah serta memiliki
(2) memanfaatkan laboratorium
kompetensi
untuk kepentingan pendidikan dan
penelitian di sekolah; (3) (1) menerapkan gagasan, teori, dan prinsip kegiatan laboratorium
menyiapkan kegiatan laboratorium sekolah;
sekolah; (4) merawat peralatan dan (2) memanfaatkan laboratorium untuk kepentingan pendidikan dan
bahan di laboratorium sekolah; (5) penelitian di sekolah;

- 37 -
merawat ruang laboratorium (3) menyiapkan kegiatan laboratorium sekolah;
sekolah; (6) mengelola bahan dan
(4) merawat peralatan dan bahan di laboratorium sekolah;
peralatan laboratorium sekolah; (7)
melayani kegiatan praktikum; (8) (5) merawat ruang laboratorium sekolah;

menjaga kesehatan dan keselamatan (6) mengelola bahan dan peralatan laboratorium sekolah;
kerja di laboratorium sekolah (7) melayani kegiatan praktikum;
(8) menjaga kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium
sekolah
● Guru memakai alat pelindung saat praktikum di
Laboratorium.
5.5. Ketersediaan dan kompetensi pustakawan sesuai ketentuan
5.5.1. Tersedia Kepala Tenaga Memiliki kepala tenaga pustakawan 100 ● Sekolah memiliki kepala tenaga pustakawan
Pustakawan
5.5.2. Memiliki Kepala Tenaga Serendah-rendahnya diploma empat 90 ● Kepala pustakawan memiliki gelar S2, namun bukan S2
Pustakawan berkualifikasi sesuai (D4) atau sarjana (S1) untuk jalur Pustakawan
guru
Berkualifikasi diploma dua (D2)
Ilmu Perpustakaan dan Informasi
bagi pustakawan
Berkualifikasi diploma dua (D2)
non-Ilmu Perpustakaan dan
Informasi bagi yang bukan
pustakawan
5.5.3. Memiliki Kepala Tenaga Memiliki sertifikat kompetensi 90 ● Kepala pustakawan memiliki sertifikat dari sekolah
Pustakawan bersertifikat pengelolaan perpustakaan sekolah pusat.
dari lembaga yang ditetapkan oleh
pemerintah untuk jalur guru dan
yang bukan pustakawan
5.5.4. Memiliki Kepala Tenaga Minimal 3 tahun untuk guru dan 90 ● Kepala pustakawan sudah menjadi guru tetap Yayasan
Pustakawan berpengalaman sesuai minimal 4 tahun di perpustakaan selama 6 tahun.
sekolah untuk yang bukan
pustakawan
5.5.5. Tersedia Tenaga Pustakawan Memiliki sekurang-kurangnya satu 100 ● Sekolah memiliki 1 tenaga pustakawan
tenaga perpustakaan sekolah
5.5.6. Memiliki Tenaga Pustakawan berkualifikasi SMA atau yang 100 ● Tenaga pustakawan berpendidikan S1 Komputer
berpendidikan sesuai ketentuan sederajat bersertifikat kompetensi
pengelolaan perpustakaan sekolah
dari lembaga yang ditetapkan oleh ● Sekolah dapat
pemerintah. memberikan pembinaan
5.5.7. Berkompetensi manajerial minimal baik Kepala Tenaga pustakawan 100 atau pelatihan untuk
● Tenaga pustakawan dapat dengan baik merencanakan
- 38 -
memiliki kompetensi: serta mengatur sistem manajemen perpustakaan dan meningkatkan kinerja
(1) Memimpin tenaga perpustakaan memiliki kompetensi pustakawan sekolah
sekolah; (2)
(1) Memimpin tenaga perpustakaan sekolah;
Merencanakan program
(2) Merencanakan program perpustakaan sekolah;
perpustakaan sekolah; (3)
(3) Melaksanakan program perpustakaan sekolah;
Melaksanakan program
perpustakaan sekolah; (4) (4) Memantau pelaksanaan program perpustakaan sekolah;
Memantau pelaksanaan program (5) Mengevaluasi program perpustakaan sekolah;
perpustakaan sekolah; (5)
Mengevaluasi program
Tenaga pustakawan memiliki kompetensi:
perpustakaan sekolah;
Tenaga pustakawan memiliki (1) Melaksanakan kebijakan;
kompetensi: (1) Melaksanakan (2) Melakukan perawatan koleksi;
kebijakan; (2) Melakukan perawatan
(3) Melakukan pengelolaan anggaran dan keuangan
koleksi; (3) Melakukan pengelolaan
anggaran dan keuangan
5.5.8. Berkompetensi pengelolaan informasi Memiliki kompetensi: (1) 100 ● Tenaga pustakawan mengelola administrasi
minimal baik Mengembangkan koleksi perpustakaan dengan mencatat peminjaman dan
perpustakaan sekolah; (2) pengembalian buku dengan menggunakan TIK dengan
Mengorganisasi informasi; (3)
baik.
Memberikan jasa dan sumber
informasi; (4) Menerapkan
teknologi informasi dan komunikasi
Nom Standar/Indikator/ Rubrik Penilaian Penilaian Catatan Rekomendasi
or Sub Indikator [2] [3] [4] [5] (untuk tiap indikator) [6]
[1]
5.5.9. Berkompetensi kependidikan minimal baik Memiliki kompetensi: (1) Memiliki 100 ● Tenaga pustakawan memiliki kemampuan atau wawasan
wawasan kependidikan; (2) pendidikan tentang buku dengan baik serta memiliki
Mengembangkan keterampilan kompetensi
memanfaatkan informasi; (3)
Mempromosikan perpustakaan; (4) (1) Memiliki wawasan kependidikan;
memberikan bimbingan literasi (2) Mengembangkan keterampilan memanfaatkan informasi;
informasi
(3) Mempromosikan perpustakaan;
(4) memberikan bimbingan literasi informasi
5.5.10. Berkompetensi kepribadian minimal baik Memiliki kompetensi: (1) Memiliki 100 ● Tenaga pustakawan memiliki kepribadian yang baik
integritas yang tinggi dan (2) serta memiliki kompetensi
Memiliki etos kerja yang tinggi
(1) Memiliki integritas yang tinggi
(2) Memiliki etos kerja yang tinggi
5.5.11. Berkompetensi sosial minimal baik Memiliki kompetensi: (1) 100 ● Tenaga pustakawan mampu bersosialisasi dengan baik
Membangun Hubungan sosial dan
- 39 -
(1) Membangun Komunikasi serta memiliki kompetensi
(1) Membangun Hubungan social
(2) Membangun Komunikasi
5.5.12. Berkompetensi pengembangan profesi Memiliki kompetensi: (1) 100 ● Tenaga pustakawan kompeten dalam pengembangan
minimal baik Mengembangkan ilmu, (2) profesi mengenai perpustakaan serta memiliki
Menghayati etika profesi, (3) kompetensi
Menunjukkan kebiasaan membaca
(1) Mengembangkan ilmu,
(2) Menghayati etika profesi,
(3) Menunjukkan kebiasaan membaca
6 Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan
6.1. Kapasitas daya tampung sekolah memadai
6.1.1. Memiliki kapasitas rombongan belajar yang • Satu SD/MI memiliki minimum 100 ● Sekolah memiliki 12 rombongan belajar dari kelas 1-6
sesuai dan memadai 6 rombongan belajar dan
maksimum 24 rombongan
belajar.
• Satu SMP/MTs memiliki
minimum 3 rombongan belajar
dan maksimum 24 rombongan
belajar.
• Satu SMA/MA memiliki
minimum 3 rombongan belajar
dan maksimum 27 rombongan
belajar.
• Satu SMK/MAK memiliki
sarana dan prasarana yang dapat
melayani minimum 3
rombongan belajar dan
maksimum 48 rombongan
belajar.
6.1.2. Rasio luas lahan sesuai dengan jumlah Luas lahan minimum (1) dapat 100 ● Sekolah memiliki luas lahan yang mampu menampung
siswa menampung sarana dan prasarana sarpras yang ada disekolah dengan baik.
untuk melayani jumlah rombongan
belajar minimum, (2) memenuhi ● Sekolah memiliki lapangan futsal, tempat bermain serta
ketentuan rasio minimum luas lahan (1) dapat menampung sarana dan prasarana untuk melayani
terhadap siswa, (3) adalah seratus jumlah rombongan belajar minimum,
per tiga puluh dikalikan luas lantai
(2) memenuhi ketentuan rasio minimum luas lahan terhadap
dasar bangunan ditambah
siswa,
infrastruktur, tempat
bermain/berolahraga/upacara, dan (3) adalah seratus per tiga puluh dikalikan luas lantai dasar
luas lahan praktik. bangunan ditambah infrastruktur, tempat
- 40 -
bermain/berolahraga/upacara, dan luas lahan praktik.
6.1.3. Kondisi lahan sekolah memenuhi Lahan (1) terhindar dari potensi 100 ● Lahan sekolah berada di zona sekolah, dimana lokasi
persyaratan bahaya yang mengancam kesehatan sekolah berada di tempat yang aman dari bencana serta
dan keselamatan jiwa, serta
(1) terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan
memiliki akses untuk penyelamatan
keselamatan jiwa, serta memiliki akses untuk penyelamatan
dalam keadaan darurat, (2)
dalam keadaan darurat,
Kemiringan rata-rata kurang dari
15%, tidak berada di dalam garis (2) Kemiringan rata-rata kurang dari 15%, tidak berada di dalam
sempadan sungai dan jalur kereta garis sem-padan sungai dan jalur kereta api, (3) terhindar dari
api, (3) terhindar dari gangguan- gangguan-gangguan pencemaran air, kebisingan dan pencemaran
gangguan pencemaran air, udara,
kebisingan dan pencemaran udara,
(4) memiliki status hak atas tanah, dan/atau memiliki izin
(4) memiliki status hak atas tanah,
pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah sesuai ketentuan
dan/atau memiliki izin pemanfaatan
peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk jangka waktu
dari pemegang hak atas tanah sesuai minimum 20 tahun.
ketentuan peraturan perundang-
100 ● Tanah merupakan milik dari Yayasan Pancaran Harapan
undangan yang berlaku untuk
jangka waktu minimum 20 tahun.
Bangsa

6.1.4. Rasio luas bangunan sesuai dengan jumlah Luas lantai bangunan (1) dihitung 100 ● Luas bangunan sesuai dengan jumlah kelas dan jumlah
siswa berdasarkan banyak dan jenis siswa serta
program keahlian, serta banyak
(1) dihitung berdasarkan banyak dan jenis program keahlian, serta
rombongan belajar di masing-
banyak rombongan belajar di masing-masing program keahlian
masing program keahlian dan (2)
memenuhi ketentuan rasio minimum (2) memenuhi ketentuan rasio minimum luas lantai terhadap
luas lantai terhadap siswa. siswa.
6.1.5. Kondisi bangunan sekolah memenuhi Tata bangunan (1) dengan koefisien 100 ● Kondisi bangunan kokoh dan berada ditempat yang
persyaratan dasar bangunan tidak melebihi 30 nyaman serta
%, koefisien lantai bangunan,
(1) dengan koefisien dasar bangunan tidak melebihi 30 %,
koefisien ketinggian maksimum dan
koefisien lantai bangunan, koefisien ketinggian maksimum dan
jarak bebas bangunan sesuai
jarak bebas bangunan sesuai Peraturan Daerah,
Peraturan Daerah, (2) memenuhi
persyaratan keselamatan memiliki (2) memenuhi persyaratan keselamatan memiliki konstruksi yang
konstruksi yang stabil, kokoh, tahan stabil, kukuh, tahan gempa dan kekuatan alam lainnya,
gempa dan kekuatan alam lainnya,
(3) dilengkapi sistem proteksi pasif dan/atau proteksi aktif untuk
(3) dilengkapi sistem proteksi pasif
mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran dan petir,
dan/atau proteksi aktif untuk
mencegah dan menanggulangi (4) memenuhi persyaratan kesehatan,
bahaya kebakaran dan petir, (4) (5) memenuhi persyaratan kenyamanan,
memenuhi persyaratan kesehatan,
(6) dilengkapi sistem keamanan
(5) memenuhi persyaratan
kenyamanan, (6) dilengkapi sistem (7) dilengkapi instalasi listrik dengan daya minimum 900 watt
keamanan (7) dilengkapi instalasi untuk SD, 1300 watt untuk SMP dan SMA serta 2200 watt untuk
listrik dengan daya minimum 900
- 41 -
watt untuk SD, 1300 watt untuk SMK.
SMP dan SMA serta 2200 watt
(8) dapat bertahan minimum 20 tahun
untuk SMK. (8) dapat bertahan
minimum 20 tahun (9) dilengkapi (9) dilengkapi izin mendirikan bangunan dan izin penggunaan
izin mendirikan bangunan dan izin sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
penggunaan sesuai ketentuan (10) Pemeliharaan ringan dan pemeliharaan berat dilakukan
peraturan perundang-undangan yang berkala.
berlaku (10) Pemeliharaan ringan
dan pemeliharaan berat dilakukan
berkala.
6.1.6. Memiliki ragam prasarana sesuai ketentuan Ruang pembelajaran umum 100 ● Memiliki ruang pembelajaran umum
meliputi: (1) Memiliki ruang kelas;
(2) Memiliki laboratorium IPA ● 12 ruang kelas
untuk SD, SMP dan SMK; (3) ● 1 laboratorium IPA
Memiliki ruang perpustakaan; (4)
Memiliki tempat bermain/lapangan; ● 2 tempat bermain
(5) Memiliki laboratorium biologi ● Lapangan futsal
untuk SMA dan SMK; (6) Memiliki
laboratorium fisika untuk SMA dan ● 1 Ruang pimpinan
SMK (7) Memiliki laboratorium
● 2 ruang guru
kimia untuk SMA dan SMK (8)
Memiliki laboratorium komputer ● 1 ruang UKS
untuk SMA dan SMK; (9) Memiliki
● 1 tempat ibadah
laboratorium bahasa untuk SMA
dan SMK. ● 8 toilet
Ruang penunjang meliputi: (1)
● 1 gudang
ruang pimpinan; (2) ruang guru; (3)
ruang UKS; (4) tempat ibadah; (5)
jamban; (6) gudang; (7) ruang
sirkulasi; (8) ruang
tata usaha untuk SMP, SMA dan
SMK; (9) ruang konseling untuk
SMP, SMA dan SMK; (10) ruang
organisasi kesiswaan untuk SMP,
SMA dan SMK;
(12) kantin; (13) tempat parkir; (14)
unit kewirausahaan dan bursa kerja
untuk SMK
6.2. Sekolah memiliki sarana dan prasarana pembelajaran yang lengkap dan layak
6.2.1. Memiliki ruang kelas sesuai standar (1) Jumlah minimum ruang kelas 100 ● Memiliki ruang kelas yang memiliki standar kelas
sama dengan banyak rombongan berjumlah 24 siswa
belajar kecuali untuk SMK adalah
60% dari jumlah rombongan
- 42 -
belajar; (2) rasio minimum luas
ruang kelas adalah 2 m2/siswa.
6.2.2. Memiliki laboratorium IPA sesuai standar [Hanya untuk SD, SMP dan SMK] 100 ● Sekolah memiliki laboratorium IPA yang dapat
Sekolah menyediakan laboratorium menampung 1 rombongan
IPA yang (1) dapat menampung
minimum satu rombongan belajar,
kecuali SMK cukup menampung
setengah rombongan belajar; (2)
rasio minimum luas ruang
laboratorium IPA untuk SMP adalah
2,4 m2/siswa dan untuk SMK
adalah 3 m2/siswa; (3) tersedia air
bersih.
6.2.3. Memiliki ruang perpustakaan sesuai standar Sekolah menyediakan ruang 100 ● Sekolah memiliki ruangan perpustakaan yang cukup
perpustakaan yang (1) Luas untuk menampung satu rombongan serta
minimum sama dengan luas uang
(1) Luas minimum sama dengan luas ruang kelas;
kelas, kecuali SMK minimum 96
m2; (2) terletak di bagian sekolah (2) terletak di bagian sekolah yang mudah dicapai sekelompok
yang mudah dicapai sekelompok ruang kelas;
ruang kelas; (3) dilengkapi sarana
(3) dilengkapi sarana terdiri dari: buku, perabot, media
terdiri dari: buku, perabot, media
pendidikan, perlengkapan lainnya.
pendidikan, perlengkapan lainnya.
6.2.4. Memiliki tempat bermain/lapangan sesuai Sekolah menyediakan tempat 100 ● Sekolah memiliki lapangan futsal dan tempat bermain
standar bermain/lapangan yang (1) rasio bagian luar dan tempat bermain bagian dalam serta
minimum 3 m2/siswa; (2) terdapat
(1) rasio minimum 3 m2/siswa;
ruang bebas untuk tempat
berolahraga; (3) sebagian ditanami (2) terdapat ruang bebas untuk tempat berolahraga;
pohon penghijauan; (4) berada pada
(3) sebagian ditanami pohon penghijauan;
tempat yang tidak mengganggu
proses pembelajaran di kelas; (5) (4) berada pada tempat yang tidak mengganggu proses
tidak digunakan untuk tempat pembelajaran di kelas;
parkir; (6) dilengkapi sarana (5) tidak digunakan untuk tempat parkir;
peralatan Pendidikan dan
(6) dilengkapi sarana peralatan Pendidikan dan perlengkapan lain
perlengkapan lain minimal yang
minimal yang tersedia dalam jumlah minimal sesuai deskripsi
tersedia dalam jumlah minimal
kondisinya.
sesuai deskripsi kondisinya.
6.2.5. Memiliki laboratorium biologi sesuai [Hanya untuk SMA dan SMK] - -
standar

- 43 -
Menampung (1) minimum setengah
rombongan belajar SMK dan
minimum satu rombongan belajar
- -
SMA dan (2) rasio minimum 2,4
m2/siswa SMK dan 3 m2/siswa
SMK; (3) dilengkapi sarana perabot;
peralatan pendidikan, media
Pendidikan;
dan perlengkapan lain minimal yang
tersedia dalam jumlah minimal
sesuai deskripsi kondisinya.
6.2.6. Memiliki laboratorium fisika sesuai standar [Hanya untuk SMA dan SMK]
(1) Dapat menampung minimum - -
setengah rombongan belajar SMK
dan minimum satu rombongan
belajar SMA dan (2) rasio minimum
2,4 m2/siswa SMA dan 3 m2/siswa
SMK; (3) dilengkapi sarana perabot;
peralatan pendidikan, media
Pendidikan; Bahan habis pakai; dan
perlengkapan lain minimal yang
tersedia dalam jumlah minimal
sesuai deskripsi kondisinya.
6.2.7. Memiliki laboratorium kimia sesuai standar [Hanya untuk SMA dan SMK]
(1) Dapat menampung minimum - -
satu rombongan belajar SMA dan
minimum setengah rombongan
belajar SMK; (2) rasio minimum 2,4
m2/siswa SMA dan 3 m2/siswa
SMK; (3) dilengkapi sarana perabot;
peralatan pendidikan, media
Pendidikan; Bahan habis pakai; dan
perlengkapan lain minimal yang
tersedia dalam jumlah minimal
sesuai deskripsi kondisinya.
6.2.8. Memiliki laboratorium komputer sesuai [Hanya untuk SMA dan SMK]
standar Sekolah menyediakan laboratorium - -
komputer yang (1) dapat
menampung minimum satu
rombongan belajar yang bekerja
dalam kelompok per 2 siswa SMA
dan minimum setengah rombongan

- 44 -
belajar; (2) rasio minimum 2
m2/siswa SMA dan 3 m2/siswa
SMK; (3) luas minimum 30 m2
untuk SMA dan 64 m2 termasuk
luas ruang penyimpanan dan
perbaikan 16 m2 bagi SMK; (4)
lebar minimum 5 m untuk SMA dan
8 m untuk
SMK; (5) dilengkapi sarana,
meliputi: Perabot, Peralatan
pendidikan; Media Pendidikan;
Perlengkapan.
6.2.9. Memiliki laboratorium bahasa sesuai [Hanya untuk SMA dan SMK]
standar Sekolah menyediakan laboratorium - -
bahasa yang (1) dapat menampung
minimum satu rombongan belajar
SMA dan minimum setengah
rombongan SMK, (2) rasio
minimum 2 m2/siswa SMA dan 3
m2/siswa SMK, (3) luas minimum
30 m2 untuk SMA dan 64 m2 untuk
SMK, (4) lebar minimum 5 m untuk
SMA dan minimum 8 m untuk
SMK, (5) dilengkapi sarana
meliputi: Perabot minimal yang
Nom Standar/Indikator/ Rubrik Penilaian Penilaian Catatan Rekomendasi
or Sub Indikator [2] [3] [4] [5] (untuk tiap indikator) [6]
[1]
tersedia dalam rasio minimal jumlah
per siswa sesuai deskripsi - -
kondisinya, Peralatan pendidikan
minimal yang tersedia dalam rasio
minimal jumlah per siswa sesuai
deskripsi kondisinya, Media
pendidikan minimal yang tersedia
dalam jumlah minimal sesuai
deskripsi kondisinya, Perlengkapan
lain minimal yang tersedia dalam
jumlah minimal sesuai deskripsi
kondisinya.
6.2.10. Kondisi ruang kelas layak pakai Kondisi ruang kelas termasuk dalam 100 ● Sekolah memiliki 12 ruang kelas yang baik dan cukup
kategori baik dalam sistem Dapodik untuk menampung siswa per kelasnya.

- 45 -
6.2.11. Kondisi laboratorium IPA layak pakai Kondisi laboratorium IPA termasuk 100 ● Sekolah memiliki 1 ruang laboratorium IPA yang layak
dalam kategori baik dalam sistem pakai dan mampu menampung 1 kelas dalam proses
Dapodik belajar.
6.2.12. Kondisi ruang perpustakaan layak pakai Kondisi ruang perpustakaan 100 ● Sekolah memiliki 1 ruang perpustakaan yang layak pakai
termasuk dalam kategori baik dalam dan mampu menampung 1 kelas dalam proses belajar.
sistem Dapodik
6.2.13. Kondisi tempat bermain/lapangan layak Kondisi tempat bermain/lapangan 100 ● Sekolah memiliki 2 tempat bermain indoor dan outdoor
pakai termasuk dalam kategori baik dalam serta memiliki lapangan futsal yang layak pakai.
sistem Dapodik
6.2.14. Kondisi laboratorium biologi layak pakai Kondisi laboratorium biologi - -
termasuk dalam kategori baik dalam
sistem Dapodik
6.2.15. Kondisi laboratorium fisika layak pakai Kondisi laboratorium fisika - -
termasuk dalam kategori baik dalam
sistem Dapodik
6.2.16. Kondisi laboratorium kimia layak pakai Kondisi laboratorium kimia - -
termasuk dalam kategori baik dalam
sistem Dapodik
6.2.17. Kondisi laboratorium komputer layak pakai Kondisi laboratorium komputer 100 ● Sekolah memiliki 1 ruang komputer yang mampu
termasuk dalam kategori baik dalam menampung 1 kelas dan layak pakai.
sistem Dapodik
6.2.18. Kondisi laboratorium bahasa layak pakai Kondisi laboratorium bahasa - -
termasuk dalam kategori baik dalam
sistem Dapodik
6.3. Sekolah memiliki sarana dan prasarana pendukung yang lengkap dan layak
6.3.1. Memiliki ruang pimpinan sesuai standar Sekolah menyediakan ruang 100 ● Sekolah memiliki 1 ruangan pimpinan dengan luas 12m2
pimpinan dengan (1) luas minimum , dan dikunci setiap saat serta
12 m2 kecuali untuk SMK adalah 18
(1) luas minimum 12 m2
m2; (2) lebar minimum 3 m; (3)
mudah diakses oleh guru dan tamu (2) lebar minimum 3 m;
sekolah, dapat dikunci dengan baik;
(3) mudah diakses oleh guru dan tamu sekolah, dapat dikunci
Dilengkapi sarana perabot dan
dengan baik; Dilengkapi sarana perabot dan perlengkapan lain
perlengkapan lain minimal yang
minimal yang tersedia dalam jumlah minimal sesuai deskripsi
tersedia dalam jumlah minimal
kondisinya.
sesuai deskripsi kondisinya.

- 46 -
6.3.2. Memiliki ruang guru sesuai standar Sekolah menyediakan ruang guru 100 ● Sekolah memiliki 2 ruang guru dengan luas 32m2.
dengan (1) rasio minimum luas
ruang guru 4 m2/pendidik; (2) luas
minimum: Untuk SD 32 m2. Untuk
SMP 48 m2. Untuk SMA 72 m2.
Untuk SMK 56 m2. (3) mudah
dicapai dari halaman sekolah
maupun dari luar lingkungan
sekolah, serta dekat dengan ruang
pimpinan; (4) dilengkapi sarana
perabot dan
perlengkapan lain minimal yang
tersedia dalam jumlah minimal
sesuai deskripsi kondisinya.
6.3.3. Memiliki ruang UKS sesuai standar Sekolah menyediakan ruang UKS 100 ● Sekolah memiliki ruang UKS dengan lengkap peralatan
dengan (1) luas minimum 12 m2; UKS serta memiliki luas 12m2 serta
(2) dapat dimanfaatkan sebagai
(1) dapat dimanfaatkan sebagai ruang konseling untuk SD;
ruang konseling untuk SD; (3)
dilengkapi sarana perabot dan (2) dilengkapi sarana perabot dan perlengkapan lain minimal yang
perlengkapan lain minimal yang tersedia dalam jumlah minimal sesuai deskripsi kondisinya.
tersedia dalam jumlah minimal
sesuai deskripsi kondisinya.
6.3.4. Memiliki tempat ibadah sesuai standar Sekolah menyediakan tempat ibadah 100 ● Sekolah memiliki ruang ibadah yang nyaman digunakan
dengan (1) jumlah sesuai dengan serta memiliki luas 12m2 dan memiliki
kebutuhan; (2) luas minimum 12 m2
kecuali SMK luas minimum adalah (1) dilengkapi sarana antara lain: lemari/rak 1 buah, Perlengkapan
ibadah yang disesuaikan dengan kebutuhan, Jam dinding 1
24 m2; (3) dilengkapi sarana antara
buah/tempat.
lain: lemari/rak 1 buah,
Perlengkapan ibadah yang
disesuaikan dengan kebutuhan, Jam
dinding 1 buah/tempat.
6.3.5. Memiliki jamban sesuai standar Sekolah menyediakan jamban (1) 100 ● Sekolah memiliki jamban khusus wanita dan laki-laki
minimum 1 unit untuk setiap 60 dengan kondisi layak dan bersih dengan luas satu jamban
siswa pria SD dan 40 siswa pria 2m2 serta
SMP, SMA dan SMK; (2) minimum
1 unit untuk setiap 50 siswa wanita (1) berdinding, beratap, dapat dikunci, dan mudah dibersihkan;
SD dan 30 siswa pria SMP, SMA (2) tersedia air bersih di setiap unit jamban.
dan SMK; (3) minimum 1 unit
untuk guru; (4) Jumlah minimum
setiap sekolah 3 unit; (5) luas
minimum 1 unit jamban 2 m2; (6)
berdinding, beratap, dapat dikunci,
dan mudah dibersihkan;(7) tersedia
- 47 -
air bersih di setiap unit jamban.
6.3.6. Memiliki gudang sesuai standar Sekolah menyediakan gudang 100 ● Sekolah memiliki ruangan Gudang yang mampu
dengan (1) luas minimum Gudang menampung peralatan sekolah dengan luas 18m2
SD 18 m2, gudang SMP dan SMA
21 m2 dan gudang SMK adalah 24
m2; (2) dapat dikunci; (3) dilengkapi
sarana meliputi: lemari 1 buah
berukuran memadai, rak 1 buah
berukuran memadai; meja kerja 1
buah yang kuat, stabil, dan aman
untuk gudang SMK, kursi
kerja/stool 1 buah yang kuat, stabil,
dan aman untuk gudang SMK.
6.3.7. Memiliki ruang sirkulasi sesuai standar Sekolah menyediakan ruang 100 ● Sekolah menyediakan ruang sirkulasi yang cukup baik
sirkulasi dengan (1) luas minimum untuk keluar masuknya udara
30% dari luas total seluruh ruang
pada bangunan, (2) koridor tanpa
dinding pada lantai atas bangunan
bertingkat dilengkapi pagar
pengaman dengan tinggi 90-110 cm;
(3) bangunan bertingkat dengan
panjang lebih dari 30 m dilengkapi
minimum dua buah tangga; (4) jarak
tempuh terjauh untuk mencapai
tangga pada bangunan bertingkat
tidak lebih dari 25 m; (5) Tangga
yang memiliki lebih dari 16 anak
tangga
harus dilengkapi bordes dengan
lebar minimum sama dengan lebar
tangga.
6.3.8. Memiliki ruang tata usaha sesuai standar [Hanya untuk SMP, SMA dan
SMK] - -
Sekolah menyediakan ruang tata
usaha yang (1) Rasio minimum luas
ruang tata usaha 4 m2/petugas; Luas
minimum 16 m2 untuk SMP dan
SMA, untuk SMK adalah 32 m2; (2)
mudah dicapai dari halaman sekolah
maupun dari luar lingkungan
sekolah serta dekat dengan ruang
pimpinan dan (3) dilengkapi sarana

- 48 -
terdiri dari perabot dan
perlengkapan lain minimal yang
tersedia dalam jumlah minimal
sesuai deskripsi kondisinya.
6.3.9. Memiliki ruang konseling sesuai standar Sekolah menyediakan ruang 100 ● Sekolah memiliki ruang konseling yang layak dan
konseling yang (1) dapat memiliki luas 9m2
memanfaatkan ruang UKS untuk
SD Luas minimum 9 m2 untuk SMP Serta memiliki
dan SMA, untuk SMK adalah 12 (1) kenyamanan suasana dan menjamin privasi siswa,
m2; (2) memberikan kenyamanan
(2) dilengkapi sarana terdiri dari perabot, peralatan konseling dan
suasana dan menjamin privasi
perlengkapan lain minimal yang tersedia dalam jumlah minimal
siswa, (3) dilengkapi sarana terdiri
sesuai deskripsi kondisinya.
dari perabot, peralatan konseling
dan perlengkapan lain minimal yang
tersedia dalam jumlah minimal
sesuai deskripsi kondisinya.
6.3.10. Memiliki ruang organisasi kesiswaan sesuai [Hanya untuk SMP, SMA dan - -
standar SMK]
Sekolah menyediakan ruang
organisasi kesiswaan yang (1) luas
minimum ruang organisasi
kesiswaan 9 m2 untuk SMP dan
SMA, untuk SMK minimum adalah
12 m2; (2) dilengkapi sarana terdiri
meja 1 buah yang kuat, stabil, dan
mudah dipindahkan, kursi 4 buah
yang kuat, stabil, dan mudah
dipindahkan, papan tulis 1 buah,
lemari 1 buah yang dapat dikunci,
kotak kontak 1 buah untuk
mendukung operasional peralatan
yang memerlukan daya listrik, jam
dinding dan tempat sampah
6.3.11. Menyediakan kantin yang layak Sekolah menyediakan kantin yang 100 ● Sekolah memiliki kantin yang bersih dan sehat dengan
(1) menempati area tersendiri; (2) luas 20m2 dan juga
luas total minimum 12 m2; (3)
(1) memperhatikan aspek kebersihan, kesehatan, keamanan;
memperhatikan aspek kebersihan,
kesehatan, keamanan; (4) memiliki (2) memiliki sanitasi yang baik;
sanitasi yang baik; (5) menyediakan
(3) menyediakan makanan dan minuman yang sehat dan bergizi
makanan dan minuman yang sehat
untuk warga sekolah.
dan bergizi untuk warga sekolah.

- 49 -
6.3.12. Menyediakan tempat parkir yang memadai Sekolah menyediakan tempat parkir 100 ● Sekolah memiliki lahan parkir yang cukup untuk
yang (1) menempati area tersendiri, menampung kendaraan yang ada dan sesuai dengan
(2) mengikuti standar yang standar yaitu
ditetapkan dengan peraturan daerah
atau (1) menempati area tersendiri,

peraturan nasional, (3) memiliki (2) mengikuti standar yang ditetapkan dengan peraturan daerah
sistem pengamanan, (4) dilengkapi atau peraturan nasional
dengan rambu rambu lalu lintas (3) memiliki sistem pengamanan,
sesuai dengan keperluan, (5) dijaga
(4) dilengkapi dengan rambu rambu lalu lintas sesuai dengan
oleh petugas khusus parkir.
keperluan,
(5) dijaga oleh petugas khusus parkir.

6.3.13. Menyediakan unit kewirausahaan dan bursa [Khusus SMK] - -


kerja Sekolah menyediakan (1) wahana
kewirausahaan yang memiliki:
ruang produksi/jasa, sistem usaha
sendiri, pembukuan yang tertib dan
transparan,
Sumber Daya Manusia, profit; serta
(2) Memiliki Bursa Kerja Khusus
(BKK) dengan kegiatan: kerjasama
dengan DUDI, memasarkan
lulusan, melakukan seleksi,
penyaluran lulusannya ke dunia
kerja yang relevan.
6.3.14. Kondisi ruang pimpinan layak pakai Kondisi ruang pimpinan termasuk 100 ● Sekolah memiliki ruang pimpinan yang standar.
dalam kategori baik dalam sistem
Dapodik
6.3.15. Kondisi ruang guru layak pakai Kondisi ruang guru termasuk dalam 100 ● Sekolah memiliki 2 ruang guru dengan kondisi baik
kategori baik dalam sistem Dapodik
6.3.16. Kondisi ruang UKS layak pakai Kondisi ruang UKS termasuk dalam 100 ● Sekolah memiliki 1 ruang UKS yang berkondisi baik
kategori baik dalam sistem Dapodik serta terdapat peralatan UKS
6.3.17. Kondisi tempat ibadah layak pakai Kondisi tempat ibadah termasuk 100 ● Sekolah memiliki tempat ibadah yang nyaman dan
dalam kategori baik dalam sistem kondisinya baik.
Dapodik
6.3.18. Kondisi jamban sesuai standar Kondisi jamban termasuk dalam 100 ● Sekolah memiliki jamban yang bersih dan kondisinya
kategori baik dalam sistem Dapodik baik.
6.3.19. Kondisi gudang layak pakai Kondisi gudang termasuk dalam 100 ● Sekolah memiliki Gudang yang berkondisi baik
kategori baik dalam sistem Dapodik

- 50 -
6.3.20. Kondisi ruang sirkulasi layak pakai Kondisi ruang sirkulasi termasuk 100 ● Sekolah memiliki ruang sirkulasi yang baik.
dalam kategori baik dalam sistem
Dapodik
6.3.21. Kondisi ruang tata usaha layak pakai Kondisi ruang tata usaha termasuk 100 ● Sekolah memiliki ruang tata usaha yang baik
dalam kategori baik dalam sistem
Dapodik
6.3.22. Kondisi ruang konseling layak pakai Kondisi ruang konseling termasuk 100 ● Sekolah memiliki ruang konseling yang baik
dalam kategori baik dalam sistem
Dapodik
6.3.23. Kondisi ruang organisasi kesiswaan layak Kondisi ruang organisasi kesiswaan
pakai termasuk dalam kategori baik dalam - -
sistem Dapodik
7 Standar Pengelolaan Pendidikan
7.1. Sekolah melakukan perencanaan pengelolaan
7.1.1. Memiliki visi, misi, dan tujuan yang jelas Sekolah (1) memiliki visi, misi, dan 100 (1) sekolah memiliki visi, misi dna tujuan sekolah
sesuai ketentuan tujuan sekolah (2) merumuskan
(2) sekolah merumuskan visi, misi dan tujuan sekolah
berdasarkan masukan dari warga
berdasarkan masukan dr warga sekolah, yayasan dan komite
sekolah, komite sekolah, dan pihak-
sekolah
pihak pemangku kepentingan, serta
selaras dengan tujuan pendidikan (3) visi, misi dan tujuan sekolah diputuskan dalam rapat dewan
nasional; (3) memutuskan dalam guru bersama dengan yayasan
rapat dewan pendidik yang dipimpin
(4) visi, misi dna tujuan sekolah disosialisasikan kepada seluruh
oleh
warga sekolah
kepala sekolah; (4)
(5) visi, misi dan tujaan skeolah ditinjau kembali setiap 5 tahun
menyosialisasikan kepada semua
warga sekolah dan pihak-pihak
pemangku kepentingan; (5)
meninjau kembali secara berkala
sesuai dengan perkembangan
pendidikan.
7.1.2. Mengembangkan rencana kerja sekolah Sekoah (1) membuat rencana kerja 100 (1) sekolah membuat RKJM dna RKT
ruang lingkup sesuai ketentuan jangka menengah dan rencana kerja
(2) RKT disususn berdasarkan evaluasi diri sekolah
tahunan; (2) menyusun sesuai
rekomendasi hasil evaluasi diri (3) RKT disusun dalam rapat dewan guru dipimpin kepala
sekolah; (3) memutuskan dalam sekolah
rapat dewan pendidik dengan
(4) Memiliki dokumen RKT tertulis
memperhatikan masukan dari
komite sekolah dan ditetapkan oleh
kepala sekolah; (4) menuangkan
dalam dokumen tertulis yang mudah
dibaca dan dipahami oleh pihak

- 51 -
pihak yang terkait.
7.1.3. Melibatkan pemangku kepentingan sekolah Sekolah (1) melibatkan masukan 100 (1) perumusan visi, misi dan tujuan sekolah melibatkan masukan
dalam perencanaan pengelolaan sekolah pemangku kepentingan termasuk dari komite sekolah
komite sekolah menjadi dasar
(2) visi, misi dan tujuan sekolah disosialisasikan kepada seluruh
perumusan visi; misi; tujuan
warga sekolah
sekolah; (2) mensosialisasikan
kepada warga sekolah dan segenap
pihak yang berkepentingan terkait
visi, misi dan tujuan sekolah.
7.2. Program pengelolaan dilaksanakan sesuai ketentuan
7.2.1. Memiliki pedoman pengelolaan sekolah Sekolah (a) memiliki pedoman yang 95 (1) sekolah memiliki dokumen KTSP 5 % dari pedoman ( tata tertib
lengkap mengatur aspek pengelolaan sekolah, pembagoan tuagas tendik,
(2) sekolah memiliki kalender pendidikan
meliputi (1) KTSP; (2) Kalender peraturan sekolah) perlu di tinjau
pendidikan/ akademik; (3) struktur (3) sekolah memiliki struktur organisasi sekolah ulang
organisasi sekolah; (4) Pembagian
tugas di antara guru.(5) Pembagian
(4) ada pembagian tugas antara guru
tugas di antara tenaga kependidikan. (5) ada pembagian tugas antar tenaga pendidik
(6) Peraturan akademik. (7) Tata
(6) ada peraturan akademik
tertib sekolah. (8)
Kode etik sekolah (9) Biaya (7) ada tata tertib sekolah
operasional sekolah; (b) meninjau (8) ada kode etik sekolah
kembali pedoman tersebut secara
berkala sesuai dengan (9) ada biaya operasional sekolah
perkembangan masyarakat.

95 % pedoman tersebut diatas ditinjau kembali


7.2.2. Menyelenggarakan kegiatan layanan Sekolah (1) menyusun dan 90 (1) SOP penerimaan siswa baru tersedia sesuai ketentuan yang
kesiswaan menetapkan petunjuk pelaksanaan berlaku
operasional mengenai proses
(2) 90 % layanan konseling dilakukan oleh guru kelas
penerimaan siswa meliputi kriteria
calon siswa, mekanisme penerimaan (3) ada layanan ekstra kurikuler dan kokurikuer untuk siswa
siswa sekolah dilakukan dan (4) ada program pembinaan prestasi unggulan
orientasi siswa baru yang bersifat
(5) ada data alumni lengkap
akademik dan pengenalan
lingkungan tanpa kekerasan dengan (6) ada evaluasi pelaksanaan layanan kesiswaan yang dilaporkan
pengawasan guru. (2) Memberikan kepada yayasan
layanan konseling kepada siswa
oleh guru kelas atau guru BK. (3) 10 % layanan konseling oleh
melaksanakan kegiatan ekstra dan
guru kelas masih perlu
kokurikuler untuk para siswa; (4)
ditingkatkan
melakukan pembinaan prestasi
unggulan; (6) melakukan pelacakan
terhadap alumni. (7)

- 52 -
mempertanggung-
jawabkan pelaksanaan pada rapat
dewan pendidik dan/atau sekolah
dalam bentuk laporan pada akhir
tahun ajaran yang disampaikan
sebelum penyusunan rencana kerja
tahunan berikutnya.
7.2.3. Meningkatkan dayaguna pendidik dan Sekolah memiliki program 90 (1) 90 % pengharagaan diberikan kepada guru dan tenaga
tenaga kependidikan pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan berprestasi 10 % program penghargaan
kependidikan dikembangkan sesuai
(2) ada penilaian kinerja bagi guru dan tenaga pendidik kepada guru dan tenaga
dengan kondisi sekolah antar lain
kependidikan masih perlu
(1) memberikan penghargaan untuk
pendidik dan tenaga kependidikan ditingkatkan
dan (2) menilai kinerja pendidik dan
tenaga kependidikan.
7.2.4. Melaksanakan kegiatan evaluasi diri Sekolah melakukan (1) evaluasi diri 100 (1) sekolah melakukan evaluasi diri terhadap kinerja sekolah
terhadap kinerja sekolah; (2)
(2) evaluasi proses pembelajaran dilakukan setiap akhir term
evaluasi proses pembelajaran secara
periodik, sekurang-kurangnya dua (3) evaluasi program kerja dilakukan sekali dalam semester
kali dalam setahun, pada akhir
semester akademik; (3) evaluasi
program kerja tahunan secara
periodik sekurang-kurangnya satu
kali dalam setahun, pada akhir tahun
anggaran sekolah berdasar pada data
dan infor-masi yang sahih.
7.2.5. Membangun kemitraan dan melibatkan Sekolah (1) melibatkan warga 90 (1) warga sekolah dilibatkan dalam pengelolaan akademik
peran serta masyarakat serta lembaga lain sekolah dalam pengelolaan
(2) 90 % masyarakat dilibatkan dalam kegiatan non akademik
yang relevan akademik (2) melibatkan
masyarakat pendukung sekolah (3) menjalin kemitraan dengan puskesmas, lembaga learning
dalam pengelolaan nonakade-mik center, lembaga pengelola ekstra kurikuler, lembaga
(3) menjalin kemitraan dengan pengembangan bakat
lembaga lain yang relevan,
(4) menjalin hubungan dengan alumni dengan memebrikan
berkaitan dengan input, proses,
testimony dan motivasi kepada siswa kelas 6 10 % masyarakt masih perlu
output, dan pemanfaatan lulusan
baik itu dilakukan dengan lem-baga dilibatkan dalam program non
pemerintah atau non-pemerintah; (4) akademik
melibatkan peran serta masyarakat
dan kemitraan untuk men-dukung
program sekolah
7.2.6. Melaksanakan pengelolaan bidang Sekolah (1) menetapkan petunjuk 100 (1) ada SOP mekanisme complain
kurikulum dan kegiatan pembelajaran pelaksanaan operasional yang

- 53 -
mengatur mekanisme penyampaian (2) ada peraturan akademik, pedoman tata tertib, kode etik dan
ketidakpuasan siswa dan norma
penyelesaiannya mengenai penilaian
hasil belajar; (2) menyusun
peraturan akademik, pedoman tata-
tertib, kode etik, norma

7.3. Kepala sekolah berkinerja baik dalam melaksanakan tugas kepemimpinan


7.3.1. Berkepribadian dan bersosialisasi dengan Kepala sekolah yang memperoleh 100 (1) kepala sekolah bertanggungjawab dalam keputusan anggaran
baik nilai UKKS baik dengan mampu (1)
(2) kepala sekolah bertanggungjawab dalam perencanaan dan
bertanggung jawab dalam membuat
pelaksanaan kurikulum
keputusan anggaran sekolah; (2)
bertanggung jawab atas perencanaan (3) kepala sekolah berkomunikasi dengan intensif kepad
partisipatif mengenai pelaksanaan aorangtua dan siswa dna masyarakat
kurikulum; (3) berkomunikasi untuk
(4) kepala sekoalh memberikan teladan dan menjaga nama baik
menciptakan dukungan intensif dari
sekolah
orang tua siswa dan masyarakat; (4)
(5) kepala sekolah memberikan teladan yang bertanggung jawab
memberi teladan dan menjaga nama
baik lembaga, profesi, dan Nilai UKKS Kepala sekoalh baik
kedudukan sesuai dengan
kepercayaan yang diberikan
kepadanya; (5) memberi
contoh/teladan/tindakan yang
5 % sumber daya masyarakat
bertanggung jawab.
masih perlu dimobilisasi

7.3.2. Berjiwa kepemimpinan Kepala sekolah yang memperoleh 95 (1) kepala sekolah mampu membangun tujuan bersama
nilai UKKS baik dengan mampu (1)
(2) kepala sekoalh melibatkan guru, komite dalam
membangun tujuan bersama; (2)
melibatkan guru, komite sekolah
pengambilan keputusan penting

- 54 -
dalam pengambilan keputusan (3) kepala sekolah menjalin kerjasama dengna komite
penting sekolah serta penyelenggara sekolah dna masyarakat
sekolah; (3) menjalin kerja sama
dengan orang tua siswa dan (4) kepala sekolah menanggapi kepentingan dan
masyarakat, dan komite sekolah (4) kebutuhan komuntias yang beragam
menanggapi kepentingan dan (5) 95 % kepala sekolah memobilisasi sumber daya
kebutuhan komunitas yang be-
masyarakat
ragam, dan (5) memobilisasi sumber
daya masyarakat;
7.3.3. Mengembangkan sekolah dengan baik Kepala sekolah yang memperoleh 100 (1) kepala sekolah mengembangkan motivasi pendidik
nilai UKKS baik dengan mampu (1)
(2) kepala sekolah membantu, membina dan mempertahankan
mengembangkan motivasi pendidik
lingkungan sekolah yang kondusif untuk proses KBM
dalam mengembangkan kompetensi.
(2) membantu, membina, dan (3) kepala skeolah meningkatkan mutu pendidikan
mempertahankan lingkungan (4) kepala sekolah menciptkaan lingkungan pembelajaran yang
sekolah dan pro-gram pembelajaran efektif bagi siswa
yang kondusif bagi proses belajar
siswa dan pertumbuhan profesional
para guru dan tenaga kependidikan;
(3) meningkatkan mutu pendidikan
dan (4) menciptakan lingkungan
pembelajaran yang efektif bagi
siswa
7.3.4. Mengelola sumber daya dengan baik Kepala sekolah yang memperoleh 100 (1) kepala sekolah mampu mengambil keputusan berbasis data
nilai UKKS baik dengan mampu (1)
(2) kepala sekolah menjamin manajemen organisasi dan
mengambil keputusan berbasis data;
pengoperasian sumber daya sekolah untuk emciptkaan
(2) menjamin manajemen organisasi
sekoalh aman, sehat, efisien dan efektif
dan pengoperasian sumber daya
sekolah untuk menciptakan
lingkungan belajar yang aman,
sehat, efisien, dan efektif;
Berjiwa kewirausahaan Kepala sekolah berjiwa 90 (1) kepala sekolah menajabarkan visi, misi dan tujuan skeoalh
kewirausaahn dengan (1) ke dalam target mutu
menjabarkan visi, misi dan tujuan
(2) kepala sekolah menganalisis tantangan, peluang, kekuatan
ke dalam target mutu yang akan
dan kelemahan ( analiss SWOT)
dicapai; (2) menganalisis tantangan,
peluang, kekuatan, dan kelemahan (3) kepala sekolah membuat perencanaan strategis dan RKT
sekolah; (3) membuat rencana kerja
(4) kepala sekolah menunjukkan inovasi dan kreasi dalam
strategis dan rencana kerja tahunan
untuk pelaksa-naan peningkatan
pengembangan kurikulum
mutu; (4) meningkatkan kreasi dan (5) kepala sekolah memfasilitasi pengembangan,
inovasi dalam mengembangkan

- 55 -
kurikulum; (5) memfasilitasi penyebarluasan dan pelaksanaan visi pembelajaran
pengembangan, penyebarluasan,
dan pelaksanaan visi pem-belajaran
(6) 90 % kepala sekolah meningkatkan motivasi kerja 10 % dari motivasi kerja
yang dikomunikasikan dengan baik pendidik dan tenaga kependidikan dengan system pendidika dan tenaga pendidik
dan didukung oleh komunitas penghargaan bagi yang berprestasi dan sangsi atas amsih perlu ditingkatkan dengan
sekolah; dan (6) menjaga dan pelanggaran peraturan pemberian penghargaan dan
meningkatkan motivasi kerja system sangsi yang transparan
pendidik dan tenaga kependidikan
dengan menggunakan sistem
pemberian penghargaan atas prestasi
dan sangsi atas pelanggaran
peraturan dan kode etik;

7.3.6. Melakukan supervisi dengan baik Kepala sekolah melaksanakan 100 (1) kepala sekolah mengembangkan system penilaian dalam
monitoring atau supervisi dengan memantau perkembangan kegiatan belajar
baik melalui (1) mengembangkan
(2) kepala sekolah melaksanakan dan merumuskan program
sistem penilaian dalam memantau
supervise
perkembangan belajar siswa dan (2)
melaksanakan dan merumuskan
program supervisi, serta
memanfaatkan hasil supervisi untuk
meningkatkan kinerja sekolah;
7.4. Sekolah mengelola sistem informasi manajemen
7.4.1. Memiliki sistem informasi manajemen Sekolah mengelola sistem informasi 100 (1) sekolah menggunakan system informasi yang emndukung
sesuai ketentuan manajemen yang memadai (1) untuk administrasi pendidikan yang efektif dna akuntabel
mendukung administrasi pendidikan
(2) sekolah menyediakan system informasi sekolah kepada
yang efektif, efisien dan akuntabel;
orangtua siswa
(2) menyediakan fasilitas informasi
yang efisien, efektif dan mudah (3) ada operator yang menegelola istem informasi sekolah
diakses; (3) menugaskan seorang
guru atau tenaga kependidikan (4) ada pelaporan data informasi kepada dinas pendidikan
untuk melayani per-mintaan
informasi maupun pemberian
informasi atau pengaduan dari
masyarakat berkaitan dengan
pengelolaan sekolah baik secara
lisan maupun tertulis dan semuanya
direkam dan didokumentasikan; (4)
melaporkan data informasi sekolah
yang telah terdokumentasikan
kepada Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota.
8 Standar Pembiayaan

- 56 -
8.1. Sekolah memberikan layanan subsidi silang
8.1.1. Membebaskan biaya bagi siswa tidak Sekolah (1) memiliki biaya yang 100 (1) ada program pengurangan biaya pendidikan bagi orangtua
mampu dialokasikan untuk membantu siswa siswa terdampak COVID 19
tidak mampu berupa:
pengurangan dan pembebasan biaya
pendidikan, pemberian bea siswa,
dan bentuk biaya lainnya (2)
meniadakan pungutan biaya
operasional lain (biaya yang
dikeluarkan oleh siswa selain uang
sekolah yang relevan) kepada siswa
tidak mampu yang meliputi: biaya
ujian; biaya praktikum; biaya
perpisahan; biaya study tour; (3)
menetapkan pendidikan gratis bagi
seluruh siswa sesuai peraturan
8.1.2. Memiliki daftar siswa dengan latar belakang (1) Terdapat data siswa tidak - Tidak ada siswa yang terdata tidak mampu
ekonomi yang jelas mampu, (2) terdapat data siswa
penerima beasiswa, (3) Terdapat
data
riil pemasukan pembayaran dari
orangtua siswa yang ada pada buku
kas/laporan keuangan.
8.1.3. Melaksanakan subsidi silang untuk (1) Menetapkan uang sekolah (iuran - Seluruh orangtua siswa terkategori mampu
membantu siswa kurang mampu bulanan) dengan
mempertimbangkan kemampuan
ekonomi orangtua siswa. (2)
melakukan bantuan subsidi silang
pengurangan dan pembebasan biaya
pendidi-kan (SPP) (3) pemberian
beasiswa
8.2. Beban operasional sekolah sesuai ketentuan
8.2.1. Memiliki biaya operasional non personil (1) Memiliki standar biaya yang 100 (1) memiliki SOP pembiayaan untuk 1 tahun
sesuai ketentuan diperlukan untuk membiayai
(2) memiliki standar biaya per siswa
kegiatan operasional nonpersonalia
selama 1 (satu) tahun; (2) terdapat
standar biaya operasi nonpersonalia
per sekolah/program keahlian, per
rombongan belajar, dan per siswa,
serta besaran presentase minimum
biaya alat tulis sekolah (ATS) dan
bahan dan alat habis pakai

- 57 -
(BAHP),
8.3. Sekolah melakukan pengelolaan dana dengan baik
8.3.1. Mengatur alokasi dana yang berasal dari Sekolah (1) menyusun pedoman 100 (1) ada pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional
APBD/APBN/Yayasan/sumber pengelolaan biaya investasi dan
(2) ada pedoman pembiayaan keuangan terkait sumbangan
operasional; (2) memiliki pedoman
lainnya pendidikan / dana masyarakat
pengelolaan keuangan terkait
sumbangan pendidikan atau dana (3) besarnay dana sumbangan ditetapkan oelhs ekolah
dari masyarakat; (3) menetapkan
(4) pengelolaan dana dari masyarakat dikerjakan secara
besarnya dana yang digali dari
transparan dalam RKAS
masyarakat sebagai biaya
operasional dengan melibatkan (5) RKAS dilaporkan secara epriodik kepada yayasan
berbagai pihak terkait; (4)
mengelola dana dari masyarakat
sebagai biaya personal secara
transparan, dan akuntabel yang
ditunjukkan dalam RKAS; (5)
melaporkan secara periodik kepada
komite atau yayasan atau diaudit
secara internal dan eksternal.
8.3.2. Memiliki laporan pengelolaan dana Memiliki pembukuan biaya 100 (1) memiliki kas umum
operasional berupa (1) buku kas
(2) memiliki buku pembantu bank
umum yang berisi-kan seluruh
transaksi dengan didukung catatan (3) memiliki buku pembantu pajak
dari buku pembantu kas yang
mencatat tiap transaksi tunai; (2)
Buku pembantu bank yang mencatat
tiap transaksi melalui bank (baik
cek, giro maupun tunai) serta(3)
buku pembantu pajak yang mencatat
semua transaksi yang harus dipun-
gut pajak serta memonitor pungutan
dan penyetoran pajak yang dipungut
selaku wajib pungut pajak
ditandatangani oleh Bendahara dan
Kepala Sekolah.
Nom Standar/Indikator/ Rubrik Penilaian Penilaian Catatan Rekomendasi
or Sub Indikator [2] [3] [4] [5] (untuk tiap indikator) [6]
[1]
8.3.3. Memiliki laporan yang dapat diakses oleh (1) Terdapat laporan 100 (1) ada laporan pertanggungjawaban keuangan
pemangku kepentingan pertanggungjawaban pengelolaan
(2) laporan pertanggungjawaban keuangan selama 1 tahun
keuangan, (2) berisi
dengan bukti pelaporan
komponenkomponen biaya

- 58 -
operasional yang telah dibelanjakan (3) la[poran keuangan dapat dipertanggungjawabkan kepada
selama satu tahun sesuai dengan yayasan disertai bukti bukti
disertai bukti pelaporan, (3) dapat
(4) laporan keuangan dapat diakses oleh pemangku kepentingan
dipertanggungjawabkan dan
dilaporkan kepada orangtua siswa,
masyarakat, dan pemerintah atau
yayasan, yang disertai dengan bukti-
bukti dan (4) dapat diakses oleh
pemangku kepentingan tersebut.

- 59 -

Anda mungkin juga menyukai