I. Tujuan Percobaan
Mahasiswa dapat memahami pengaruh formulasi sediaan obat terhadap laju disolusi
parameter uji disolusi mempengaruhi karakteristik disolusi zat aktif. Faktor – faktor
tersebut seperti sifat dan karakteristik media disolusi, pH, lingkungan dan suhu
sekeliling telah mempengaruhi daya guna disolusi suatu zat aktif (Siregar, 2010).
Uji hancur pada suatu tablet didasarkan pada kenyataan bahwa, tablet itu pecah
menjadi partikel-partikel kecil, sehingga daerah permukaan media pelarut menjadi lebih
luas, dan akan berhubungan dengan tersedianya obat dalam cairan tubuh. Namun,
sebenarnya uji hancur hanya menyatakan waktu yang diperlukan tablet untuk hancur di
bawah kondisi yang ditetapkan. Uji ini tidak memberikan jaminan bahwa partikel-partikel
itu akan melepas bahan obat dalam larutan dengan kecepatan yang seharusnya. Oleh
sebab itu, uji disolusi dan ketentuan uji dikembangkan bagi hampir seluruh produk tablet.
Laju absorpsi dari obat-obat bersifat asam yang diabsorpsi dengan mudah dalam saluran
pencernaan sering ditetapkan dengan laju larut obat dalam tablet (Voigt, 1995).
Agar diperoleh kadar obat yang tinggi di dalam darah, maka kecepatan obat dan tablet
melarut menjadi sangat menentukan. Karena itu, laju larut dapat berhubungan langsung
dengan efikasi (kemanjuran) dan perbedaan bioavaibilitas dari berbagai formula. Karena
itu, dilakukannya evaluasi mengenai apakah suatu tablet melepas kandungan zat aktifnya
atau tidak bila berada di saluran cerna, menjadi minat utama dari para ahli farmasi (Voigt,
1995).
2. Prosedur Kerja
a. Pembuatan Baku Induk 1000 ppm
1) Ditimbang baku parasetamol sebanyak 100 mg.
2) Dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL.
3) Ditambahkan dengan aquades sebanyak 50 mL, lalu diaduk sampai larut.
4) Ditambah dengan aquades sampai tanda batas, lalu dikocok sampai
homogen.
1.200
1.000 c. Hasil
0.800
0.600
0.400
0.200
0.000
5 10 15 20 25 30 35
Konsentrasi (ppm)
V. Analisa Data
Hasil uji disolusi sampel tablet parasetamol
Kadar (%)
Menit Ke-
Vessel Kiri Vessel Tengah Vessel Kanan
5
10
15
VI. PEMBAHASAN
VII . PENUTUP
Kesimpulan
VII. DAFTAR PUSTAKA
Gennaro, A. R., 2000, Remington: The Science and Practice of Pharmacy, 20th ed, Vol. II,
Mack Publsihing Company, Pennsylvania.
Shargel, L & Andrew. 2012. Applied Biopharmaceutics & Pharmacokinetics. New York:
McGraw-Hill Companies.
Siregar, C.J.P., 2010, Teknologi Farmasi Sediaan Tablet Dasar Dasar Praktis, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta. 54 – 55, 98 – 115.
Voigt, R., 1995, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Diterjemahkan oleh Soendani N. S.,
Yogyakarta : UGM Press.