Materi SP
Materi SP
4. Tindakan keperawatan
a. Membina hubungan saling percaya.
b. Membantu pasien menyadari gangguan pola pikir atau waham
c. Bina hubungan saling percaya, salam terapeutik perkenalan diri, jelaskan tujuan
interaksi, ciptakan lingkungna yang tenang, buat kontrak yang jelas.
d. Beri kesempatan pada klien untuk mengungkap perasaannya.
SP I : KLIEN
1. Membina hubungan saling percaya ; mengidentifikasi kebutuhan yang tidak
terpenuhi dan cara memenuhi kebutuhan ; mempraktekkan pemenuhan kebutuhan
yang tidak terpenuhi
B. Strategi komunikasi
1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamualaikum, perkenalkan nama saya Dila Indriyani, saya mahasiswa
AKPER YATNA YUANA yang dinas pagi ini di Ruang ini. Saya dinas dari jam
07.00-14.00, saya yang akan membantu perawatan bapak hari ini. Nama bapak
siapa? senangnya dipanggil apa?”
b. Evaluasi / validasi
“Baiklah bapak R. Bagaimana keadaan bapak hari ini?”
c. Kontrak
“Bisa kita berbincang-bincang tentang apa yang bapak rasakan sekarang?”
“Berapa lama bapak mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit?”
“Dimana enaknya kita berbincang-bincang pak? “Baiklah pak, kita akan
berbincang-bincang disini.”
2. Fase kerja
“Saya mengerti pak R merasa bahwa pak R adalah seorang Nabi, tapi sulit bagi saya
untuk mempercayainya, karena setahu saya semua Nabi tidak hidup didunia ini, bisa
kita lanjutkan pembicaraan yang tadi terputus pak?” “Tampaknya pak R gelisa
sekali, bisa pak R ceritakan kepada saya apa yang pak R rasakan?” “Oooo, jadi pak
R merasa takut nanti diatur-atur oleh orang lain dan tidak punya hak untuk mengatur
diri pak R sendiri?” “Siapa menurut pak R yang sering mengatur-atur diri pak R?”
“Jadi teman pak R yang terlalu mengatur-atur ya pak, juga adik pak R yang lain?”
“Kalau pak R sendiri inginnya seperti apa?” “Ooo, Bagus pak R sudah punya
rencana dan jadwal unutk diri sendiri.” “Coba kita tuliskan rencana dan jadwal
tersebut pak R.” “Wah, bagus sekali, jadi setiap harinya pak R ingin ada kegiatan di
luar rumah sakit karena bosan kalau dirumah sakit terus ya?”
3. Terminasi
a. Evaluasi subjektif dan objektif
“Bagimana perasaan pak R setelah berbincang-bincang dengan saya?” “Apa saja
tadi yang telah kita bicarakan? Bagus.” “Bagaimana kalau jadwal ini pak R coba
lakukan, setuju pak?” “Bagaimana kalau bincang-bincang kita saat ini kita akan
lanjutkan lagi.” “Saya akan datang kembali dua jam lagi.”
b. Kontrak yang akan datang
Kita akan berbincang-bincang tentang kemampuan yang pernah pak R miliki?”
“Bapak mau kita berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau disini saja pak
R?”
2. Fase kerja
“Apa saja hobi pak R? Saya catat ya pak, terus apa lagi?” “Wah, rupanya pak R
pandai main suling ya.” “Bisa pak R ceritakan kepada saya kapan pertama kali
belajar main Suling, siapa yang dulu mengajarkannya kepada pak R, dimana?”
“Bisa pak R peragakan kepada saya bagaiman bermain suling yang baik itu.” “Wah,
bagus sekali pak. Bagaimana kalau kita buat jadwal untuk kemampuan pak R ini.
Berapa kali sehari/seminggu pak R mau bermain suling?”
“Apa yang pak R harapkan dari kemampuan bermain suling ini?”
“Ada tidak hobi atau kemampuan pak R yang lain selain bermain suling?”
3. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif dan objektif
“Bagaimana perasaan pak R setelah kita berbincang-bincang tentang hobi dan
kemampuan pak R?” “Setelah ini coba pak R lakukan latihan bermain suling
sesuai denga jadwal yang telah kita buat ya?”
b. Kontrak yang akan datang
“Bagaimana kalau bincang-bincang kita saat ini kita akan lanjutkan lagi.”
“Bagaiman kalau nanti sebelum makan siang? Nanti kita ketemuan di taman saja,
setuju pak?”
“Nanti kita akan membicarakan tentang obat yang harus pak R minum, setuju?”
2. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif dan objektif
“Bagaiman perasaan pak R setelah kita becakap-cakap tentang obat yang pak R
minum? Apa saja nama obatnya? Jam berapa minum obat?” “Mari kita
masukkan pada jadwal kegiatan! Jangan lupa minum obatnya dan nanti saat
makan minta sendiri obatnya pada perawat!”
“Jadwal yang telah kita buat kemarin dilanjutkan ya pak!”
“Sampai besok ya pak.”
b. Kontrak yang akan datang
“Pak besok kita ketemu lagi untuk melihat jadwal kegiatan yang telah
dilaksanakan. “Bagaimana kalau seperti biasa, jam 10 dan ditempat sama?”