Anda di halaman 1dari 6

STRATEGI PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN HALUSINASI PENDENGARAN

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 1 : PENGKAJIAN DAN MENGENAL KLIEN


DENGAN WAHAM KEBESARAN
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Data Subjektif :
a. Klien mengatakan hal yang diyakini nya
Data objektif :
a. Klien tampak curiga
b. Klien tampak tegang
2. Diagnosa keperawatan
Perubahan pola pikir : waham b.d harga diri rendah
3. Tujuan tindakan keperawatan
Pasien mampu :
a. Membina hubungan saling percaya.
b. Mengidentifikasi kemampuan positif pasien dan membantu mempraktekannya.
c. Mengajarkan dan melatih cara minum obat yang benar

4. Tindakan keperawatan
a. Membina hubungan saling percaya.
b. Membantu pasien menyadari gangguan pola pikir atau waham
c. Bina hubungan saling percaya, salam terapeutik perkenalan diri, jelaskan tujuan
interaksi, ciptakan lingkungna yang tenang, buat kontrak yang jelas.
d. Beri kesempatan pada klien untuk mengungkap perasaannya.

SP I : KLIEN
1. Membina hubungan saling percaya ; mengidentifikasi kebutuhan yang tidak
terpenuhi dan cara memenuhi kebutuhan ; mempraktekkan pemenuhan kebutuhan
yang tidak terpenuhi
B. Strategi komunikasi
1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamualaikum, perkenalkan nama saya Dila Indriyani, saya mahasiswa
AKPER YATNA YUANA yang dinas pagi ini di Ruang ini. Saya dinas dari jam
07.00-14.00, saya yang akan membantu perawatan bapak hari ini. Nama bapak
siapa? senangnya dipanggil apa?”
b. Evaluasi / validasi
“Baiklah bapak R. Bagaimana keadaan bapak hari ini?”
c. Kontrak
“Bisa kita berbincang-bincang tentang apa yang bapak rasakan sekarang?”
“Berapa lama bapak mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit?”
“Dimana enaknya kita berbincang-bincang pak? “Baiklah pak, kita akan
berbincang-bincang disini.”
2. Fase kerja
“Saya mengerti pak R merasa bahwa pak R adalah seorang Nabi, tapi sulit bagi saya
untuk mempercayainya, karena setahu saya semua Nabi tidak hidup didunia ini, bisa
kita lanjutkan pembicaraan yang tadi terputus pak?” “Tampaknya pak R gelisa
sekali, bisa pak R ceritakan kepada saya apa yang pak R rasakan?” “Oooo, jadi pak
R merasa takut nanti diatur-atur oleh orang lain dan tidak punya hak untuk mengatur
diri pak R sendiri?” “Siapa menurut pak R yang sering mengatur-atur diri pak R?”
“Jadi teman pak R yang terlalu mengatur-atur ya pak, juga adik pak R yang lain?”
“Kalau pak R sendiri inginnya seperti apa?” “Ooo, Bagus pak R sudah punya
rencana dan jadwal unutk diri sendiri.” “Coba kita tuliskan rencana dan jadwal
tersebut pak R.” “Wah, bagus sekali, jadi setiap harinya pak R ingin ada kegiatan di
luar rumah sakit karena bosan kalau dirumah sakit terus ya?”

3. Terminasi
a. Evaluasi subjektif dan objektif
“Bagimana perasaan pak R setelah berbincang-bincang dengan saya?” “Apa saja
tadi yang telah kita bicarakan? Bagus.” “Bagaimana kalau jadwal ini pak R coba
lakukan, setuju pak?” “Bagaimana kalau bincang-bincang kita saat ini kita akan
lanjutkan lagi.” “Saya akan datang kembali dua jam lagi.”
b. Kontrak yang akan datang
Kita akan berbincang-bincang tentang kemampuan yang pernah pak R miliki?”
“Bapak mau kita berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau disini saja pak
R?”

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 2 : MENGIDENTIFIKASI KEMAMPUAN


POSITIF PASIEN DAN MEMBANTU MEMPRAKTEKANNYA
A. Prose keperawatan
1. Kondisi klien
Data subjektif :
a. Klien mengatakan dirinya hobi bermain suling
Data objektif :
a. Klien tampak memgang suling
b. Klien tampak memandang perawat dengan tatapan curiga
c. Klien tampak mengingat ingat akan hobi nya
2. Diagnosa keperawatan
Gangguan pola pikir : waham kebesaran
3. Tujuan tindakan keperawatan
Pasin mampu mengidentifikasi kemampuan positif pasien
4. Tindakan keperawatan
a. Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Jelaskan pentingnya mengidentifikasi kemampuan positif
B. Strategi komunikasi
1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamualaikum. Ibu masih ingat dengan saya?” “Bagaimana perasaan ibu hari
ini?”
b. Evaluasi / validasi
“Apakah pak R sudah mengingat-ngingat apa saja hobi atau kegemaran pak R?”
“Bagaimana kalau kita bicarakan hobi tersebut sekarang?”
“Dimana enaknya kita berbincang-bincang tentang hobi pak R tersebut?”
“Berapa lama pak R mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit?”
c. Kontrak
“Sesuai janji “Bagaimana kalau kita bicarakan hobi tersebut sekarang?”
“Dimana enaknya kita berbincang-bincang tentang hobi pak R tersebut?”
“Berapa lama pak R mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit?”

2. Fase kerja
“Apa saja hobi pak R? Saya catat ya pak, terus apa lagi?” “Wah, rupanya pak R
pandai main suling ya.” “Bisa pak R ceritakan kepada saya kapan pertama kali
belajar main Suling, siapa yang dulu mengajarkannya kepada pak R, dimana?”
“Bisa pak R peragakan kepada saya bagaiman bermain suling yang baik itu.” “Wah,
bagus sekali pak. Bagaimana kalau kita buat jadwal untuk kemampuan pak R ini.
Berapa kali sehari/seminggu pak R mau bermain suling?”
“Apa yang pak R harapkan dari kemampuan bermain suling ini?”
“Ada tidak hobi atau kemampuan pak R yang lain selain bermain suling?”
3. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif dan objektif
“Bagaimana perasaan pak R setelah kita berbincang-bincang tentang hobi dan
kemampuan pak R?” “Setelah ini coba pak R lakukan latihan bermain suling
sesuai denga jadwal yang telah kita buat ya?”
b. Kontrak yang akan datang
“Bagaimana kalau bincang-bincang kita saat ini kita akan lanjutkan lagi.”
“Bagaiman kalau nanti sebelum makan siang? Nanti kita ketemuan di taman saja,
setuju pak?”
“Nanti kita akan membicarakan tentang obat yang harus pak R minum, setuju?”

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 3 : MENGAJARKAN DAN MELATIH CARA


MINUM OBAT YANG BENAR
A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
Data subjektif :
a. Klien mengatakan hal yang diyakini nya
Data objektif :
a. Klien tampak curiga
b. Klien tampak tegang
2. Diagnosa keperawatan
Gangguan persepsi : waham kebesaran
3. Tujuan tindakan keperawatan
Klien mampu minum obat dengan benar sesuai yang di ajarkan.
4. Tindakan keperawatan
a. Evaluasi ke jadwal harian
b. Mengajarkan pasien untuk meminum obat dengan benar
c. Menganjurkan untuk meminum obat dengan benar dan memberitahu dampak dari
salah minum obat
B. Strategi komunikasi
1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamualaikum. Selamat pagi pak ” “Bagaimana pak, sudah dicoba latihan
main sulingnya? Bagus sekali.” “Sesuai dengan janji kita tadi, kita akan
membicarakan tentang obat yang harus pak R minum, Bagaimana kalau kita
mulai sekarang pak?” “Berapa lama pak R mau kita membicarakannya?
Bagaimana kalau 20 atau 30 menit saja?”
b. Evaluasi / validasi
“Pak R berapa macam obat yang diminum, jam berapa saja obat yang diminum?”
c. Fase kerja
“Pak R perlu minum obat ini agar pikirannya jadi tenang, tidurnya juga tenang.”
“Obatnya ada tiga macam pak, yang warnanya oranye namanya CPZ gunanya
agar tenang, yang putih ini namanya THP gunanya agar rileks, dan yang merah
jambu ini namanya HLP gunanya agar pikiran jadi teratur. Semuanya ini
diminum 3 kali sehari, jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7 malam.”
“Bila nanti setelah minum obat mulut pak R terasa kering, untuk membantu
mengatasinya pak R bisa banyak minum dan mengisap-isap es batu.” “Sebelum
minum obat ini pak R mengecek dulu label dikotak obat apakah benar nama pak
R tertulis disitu, berapa dosis atau butir yang harus diminum, jam berapa saja
harus diminum. Baca juga apakah nama obatnya sudah benar!”
“Obat-obat ini harus diminum secara teratur dan kemungkinan besar harus
diminum dalam waktu yang lama. Agar tidak kambuh lagi, sebaiknya pak R tidak
menghentikan sendiri obat yang harus diminum sebelum berkonsultasi dengan
dokter.”

2. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif dan objektif
“Bagaiman perasaan pak R setelah kita becakap-cakap tentang obat yang pak R
minum? Apa saja nama obatnya? Jam berapa minum obat?” “Mari kita
masukkan pada jadwal kegiatan! Jangan lupa minum obatnya dan nanti saat
makan minta sendiri obatnya pada perawat!”
“Jadwal yang telah kita buat kemarin dilanjutkan ya pak!”
“Sampai besok ya pak.”
b. Kontrak yang akan datang
“Pak besok kita ketemu lagi untuk melihat jadwal kegiatan yang telah
dilaksanakan. “Bagaimana kalau seperti biasa, jam 10 dan ditempat sama?”

Anda mungkin juga menyukai