Anda di halaman 1dari 13

ETUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA ROTI HAMIMAH DI DESA

RAMBAH KECAMATAN RAMBAH HILIR


KABUPATEN ROKAN HULU
(Studi Kasus Usaha Agroindustri Roti Bapak Sudarso)

SKRIPSI

Sebagai Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian
Pada Fakultas Pertanian Universitas Pasir Pengaraian

Oleh :
ABDUL MUKMIN
NIM : 1126009

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN


UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN
KABUPATEN ROKAN HULU
2016

i
i
ii
STUDI KELAYAKAN FINANSIAL AGROINDUSTRI ROTI HAMIMAH
DI DESA RAMBAH KECAMATAN RAMBAH HILIR
KABUPATEN ROKAN HULU
(Studi Kasus Usaha Agroindustri Roti Bapak Sudarso)

Abdul Mukmin1), Rina Febrinova2), Defidelwina3)


Agribisnis Universitas Pasir Pengaraian

ABSTRAK
Studi kelayakan usaha diperlukan untuk melihat sebuah gambaran mengenai layak atau
tidak, Dalam menjalankan usaha agroindustri roti, kebanyakan pengusaha belum
melakukan pencatatan khusus keuangan untuk usahanya, sehingga tidak diketahui berapa
biaya pengeluaran dan pendapatan pada usahanya. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis kelayakan finansial dan mengetahui permasalahan yang
dihadapiagroindustri roti Hamimah. Metode analisisyang digunakan dalam studi
kelayakan usaha meliputi aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis, aspek financialdan
analisis sensitivitas yang digunakan untuk menguji dampak kenaikan biaya terhadap
kelayakan bisnistersebut.Penelitian ini dilaksanakan dari bulan November2015 sampai
bulan Januari 2016. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah survei dan
wawancara secara langsung dengan responden.Hasil analisis kelayakan finansial pada
usaha agroindustri roti Hamimah ini dinyatakan layak dengan nilai Net Present Value
sebesar Rp. 2,184,214,511.- yaitu positif (NPV>0), Internal Rate of Return (IRR) 15,86%
dimana IRR tersebut lebih besar discount factor yang berlaku yaitu 12,95%, Net B/C
yaitu 1,3099 dimana Net B/C>1, Pay Back Period (PBP) selama 1 bulan 5 hari, dan Break
Even Point (BEP) 5 tahun 9 bulan 20 hari, artinya tidak mengalami keuntungan maupun
kerugian sebelum umur ekonomis peralatan berakhir. Hasil analisis sensitivitas kenaikan
biaya operasional sebesar 18% harga jual tetap dan analisis sensitivitas harga jual 18%
dan biaya produksi tetap dinyatakan layak. Semua hasil yang dianalisis dengan kriteria
investasi menyatakan bahwa usaha agroindustri roti Bapak Sudarso layak dijalankan.

Kata Kunci :Agroindustri Roti Hamimah, Analisis Kelayakan Usaha, Sensitivitas

1
STUDY FINANCIAL FEASIBILITY OF BREADHAMIMAH AGRO-
INDUSTRY IN RAMBAH VILLAGE RAMBAH HILIR DISTRICT
ROKAN HULU REGENCY
(Case Studies In Mr. Sudarso’s Bread Agro-industry )

Abdul Mukmin1), Rina Febrinova2), Defidelwina3)


Agribusiness University Pasir Pengaraian

ABSTRACT

Bussiness feasibility study is needed to see a figure out of feasibility to run a business. In
carrying out the business of bread Hamimah agro-industry, most employers have not
made a special recording of finance for their business, so it is not known how much its
expenses cost and revenue expenditure on its business. This research purpose to analyze
the financial feasibility of bread Hamimah agro-industry and knowing the problems
faced.Method ofanalysis usesfeasible analysis from various aspect such as market and
marketing aspects, technical aspects, financial aspects,in addition sensitivities analysis
also used to asses input of cost increase toward business feasibility.This research was
conducted from November 2015 until February 2016. Data collection methods used were
surveys and direct interviews with respondents. The results of a financial analysis on tofu
agro-indutry business as feasible with Net Present Value (NPV) of Rp.2,184,214,511,- is
positive (NPV> 0), Internal Rate of Return (IRR) IRR 15,86% which is greater discount
factor that applies, namely 12.95%, Net B / C is 1,3099 where the Net B / C> 1, Pay Back
period (PBP) 1 months5 day, and Break Even Point (BEP) 5 years 9 months 20 days,
meaning not experience gains and losses before the economic life of the equipment
expires.The results of the sensitivity analysis declared eligible by the increase in
operating costs by 18% the selling price fixed and the selling price sensitivity analysis
18% and fixed production costs feasible declared.All result were analyzed with the
investment criteria states that enterprises in Mr.Sudarso’s bread agro-industry is
feasible.
Keywords: Agro-Industry Bread, Feasibility Analysis, Sensitivity

2
proses pembuatannya juga harus benar
1. PENDAHULUAN dan higienis. Terutama pada saat
pengemasan. Pengemasan yang benar
Roti adalah produk makanan akan membuat daya simpan roti lebih
yang terbuat dari tepung terigu yang lama.
difermentasikan dengan ragi roti Studi kelayakan usaha adalah
Saccharomyces cerevisiae, air dan atau suatu kegiatan yang mempelajari secara
tanpa penambahan makanan lain yang mendalam tentang suatu usaha atau
diolah dengan cara dipanggang. Industri bisnis yang akan dijalankan, dalam
roti ini melakukan proses produksi rangka menentukan layak atau tidak
dengan mengelolah tepung terigu, gula, usaha tersebut dijalankan. Untuk
telur, mentega atau margarin, ragi roti menentukan layak atau tidaknya suatu
dan garam menjadi produk dengan nilai usaha dapat dilihat dari berbagai aspek
tambah dan siap dikonsumsi dengan Studi kelayakan dapat diartikan sebagai
kandungan gizi yang baik (Panggabean, penelitian tentang akan didirikan atau
2015). Saat ini roti merupakan salah satu perluasan suatu proyek guna mengetahui
kebutuhan makanan di Indonesia yang apakah layak atau tidak proyek tersebut
kini banyak diminati mulai dari anak- dijalankan dan menguntungkan
anak sampai orang tua. Kebutuhan yang dipandang dari aspek pasar, aspek
meningkat akan konsumsi roti pada teknis, aspek finansial, dan aspek sosial.
masyarakat membuat bisnis roti saat ini Studi kelayakan apabila dilakukan
berkembang pesat dan banyak diminati secara profesional akan dapat berperan
sebagai peluang usaha yang menjanjikan penting dalam peroses pengambilan
(Asih, 2012). keputusan investasi (Nurcahyo, 2011).
Penelitin(Dewi Purnamasari B. Aspek teknis atau produksi
H., 2014)dengan judul “Analisis adalah untuk menentukan lokasi, layout
Kelayakan Bisnis Usaha Roti Ceriwis Di gedung dan ruangan, serta teknologi
KotaBatam Kepulauan Riau”. yang akan dipakai. Lokasi yang menjadi
Berdasarkan hasil analisis kelayakan perhatian adalah lokasi yang akan
pada aspek pasar dan pemasaran, aspek dijadikan kantor pusat, lokasi pabrik dan
teknis dan aspek finansial menunjukkan lokasi gudang. Demikian juga dengan
bahwa usaha Roti Ceriwis ini layak penentuan layout gedung dan layout
untuk dijalankan. Berdasarkan hasil ruangan jaga akan dinilai (Kasmir,
analisis aspek finansial menunjukkan 2009). Produksi yaitu sekumpulan sub
nilai NPV positif yaitu Rp.826,202,247, sistem yang terdiri dari pengambiln
nilai IRR 67% dimana nilai ini lebih keputusan, kegiatan, pembatasan,
besar dari nilai suku bunga kredit pada pengendalian dan rencana yang
tahun 2013 yaitu 12% Net B/C 3.1 dan memungkinkan berlangsungnya
PP 0.2 tahun. perubahan input menjadi output melalui
Roti adalah produk makanan peroses produksi (Djatmiko, 2009).
yang terbuat dari tepung terigu yang Aspek Manajemen Dan
difermentasikan dengan ragi roti Organisasi adalah untuk mengukur
Saccharomyces cerevisiae, air dan atau kesiapan dan kemampuan sumber daya
tanpa penambahan makanan lain yang manusia yang akan menjalankan usaha
diolah dengan cara dipanggang. Bahan tersebut dan mencari bentuk organisasi
utama pembuatan roti adalah tepung yang sesuai dengan usaha yang akan
terigu, air, garam, ragi dicampur dengan dijalankan (Kasmir, 2009).
gula, lemak, susu, bread improver dan Aspek Pasar Dan Pemasaran
bahan tambahan lainnya (Septiawan, adalah meneliti seberapa besar pasar
2014).Umur simpan roti rata-rata adalah yang akan dimasuki dan seberapa besar
berkisar antara 2-3 hari (tanpa pengawet kemampuan perusahan untuk
dan kondisi penyimpanan benar). Agar menguasainya pasar serta bagaimana
roti bisa bertahan lebih lama maka strategi yang akan dijalankan nantiknya

3
(kasmir,2009). Tujuan aspek pasar dan 3. Net Benefit Cost Ratio (Net B/C)
pemasaran yaitu untuk mengetahui merupakan perbandingan antara net
bagaimana pemasaran peroduk yang benefit yang telah di discount positif
akan dihasilkan nantiknya (Jumingan, (+) dengan net benefit yang telah di
2011). discount negatif (-).Jika nilai Net B/C
Aspek ekonomi dan keungan lebih besar dari 1 (satu) berarti
adalah menyangkut perkiraan biaya gagasan usaha/proyek layak untuk
investasi, perkiraan biaya produksi dijalankan dan jika lebih kecil dari 1
(modal kerja), sumber pembiayaan, (satu) berarti tidak layak untuk
perkiraan pendapatan, penghitungan dikerjakan. Untuk Net B/C sama
kriteria investasi (Suartha, 2009). Aspek dengan 1 (satu) berarti cash in flows
Keuangan adalah untuk menilai sama dengan cash out flows, dalam
kemampuan perusahan dalam break even point (BEP), yaitu total
memperoleh pendapatan serta besarnya cost sama dengan total relevan
biaya yang dikeluarkan. Dari sini akan (Ibrahim, 2009).
terlihat pengembalian uang yang 4. Pay Back Period (PBP) adalah
ditanamkan seberapa lama akan kembali jangka waktu tertentu yang
(kasmir, 2009). menunjukkan terjadinya arus
Pada aspek ekonomi dan keuangan penerimanan (cash in flows) secara
akan dianalisis hasil kriteria investasi kumutatif sama dengan jumlah
yaitu Net Present Value (NPV), Internal investasi dalam bentuk present value
Rate of Return (IRR), Net Benefit Cost (Ibrahim, 2009).
Ratio (Net B/C), Pay Back Period 5. Break even point adalah suatu
(PBP), dan Break Even Point (BEP). keadaan dimana dalam suatu operasi
1. Net Present Value (NPV) adalah perusahaan tidak mendapat untung
kriteria unvestasi yang banyak maupun rugi/ impas (penghasilan =
digunakan dalam mengukur apakah total biaya) (Widodo, 2012).
satu proyek feasible atau tidak. Analisis sensivitas merupakan
Penghitungan Net Present Value analisis yang dilakukan untuk
merupakan net benefit yang telah mengetahui akibat dari perubahan
didiskon dengan menggunakan social parameter-parameter produksi terhadap
oportunity cost of capital (SOCC) perubahan kinerja system produksi
sebagai discount factor dalam menghasilkan keuntungan.
(Ibrahim,2009). Apabila hasil Dengan melakukan analisis sentivitas
penghitungan Net Present Value maka akibat yang mungkin terjadi dari
lebih besar dari 0 (nol), dikatakan perubahan-perubahan tersebut dapat
usaha/proyek tersebut feasibel (go) diketahui dan diantisifikasi sebelumnya
untuk dilaksanakan dan jika lebih (Amirudin, 2012).Tujuan penelitian ini
kecil dari 0 (nol) tidak layak untuk adalah menganalisis kelayakan finansial
dilaksanakan. agroindustri roti dan mengetahui
2. Internal Rate Of Return (IRR) adalah permasalahan yang dihadapi. Manfaat
suatu tingkat discount rate yang penelitian ini adalah sebagai tambahan
menghasilkan net present value sama pengetahuan serta merupakan salah satu
dengan 0 (nol). Dengan demikian syarat memperoleh gelar sarjana di
apabila hasil penghitungan IRR lebih Fakultas Pertanian Universitas Pasir
besar dari Social Opportunity Cost Pengaraian, penelitian ini dapat
Of Capital (SOCC) dikatakan memberikan informasi dan masukan
usaha/proyek tersebut feasible, bila terutama pada aspek keuangannya
sama dengan SOCC berarti pulang supaya usahanya bisa lebih berkembang
pokok dan di bawah SOCC proyek dengan selayaknya, dan hasil dari
disebut tidak feasible (Ibrahim, penelitian ini dapat dijadikan sebagai
2009). informasi atau referensi bagi para
peneliti-peneliti selanjutnya.

4
2.METODE PENELITIAN ∑
Net B/C =

Penelitian ini dilaksanakan di Dimana :
Desa Rambah Kecamatan Rambah Hilir Bt : Manfaat yang diperoleh
Kabupaten Rokan Hulu.Penelitian ini
pada tahun ke-t.
adalah studi kasus teknik pengambilan Ct : Biaya yang dikeluarkan
sempel yang digunakan yaitu secara pada tahun ke-t.
sengaja (purposive sampling) pada R : Tingkat suku bunga
usaha agroindustri roti Hamimah Di yang dikeluarkan pada
Desa Rambah Kecamatan Ramba Hilir.
tahun 2015.
Metode analisis data yang digunakan T : Waktu
adalah: n : Umur kegiatan
1.Internal Rate Of Return (IRR)
4. Pay Back Period (PBP)
Menurut (Kasmir,2009) rumus IRR
Menurut (Ibrahim, 2009) rumus
yang digunakan adalah : PBP yang digunakan adalah :
IRR= + X( - ) ∑ ̅ ∑
PBP = +
Dimana :
I1 : Tingkat bunga ke-1 Dimana:
(tidak discount rate PBP : Pay Back Period.
yang menghasilkan Tp-1 : Tahun sebelum
NPV1). terdapat PBP.
̅ : Jumlah investasi yang
I2 : Tingkat bunga ke-2
(tidak discount rate di-discount.
̅ : Jumlah benefit yang
yangmenghasilkan
NPV2). teleh di-discount
NPV1 : Net Present Value sebelum Pay Back
1. Period.
NPV2 : Net Present Value ̅ : Jumlah benefit pada
2. pay back period.

2.Net Present Value (NPV) 5. Break Even Point (BEP)


Menurut:(Kurniasih, 2013) rumus NPV Menurut (Ibrahim,2009), rumus
yang digunakan adalah : BEP yang digunakan adalah :
∑ ∑
NPV=∑ BEP = +
Dimana : Dimana :
NPV : Net Present Value BEP : Break Event Poin.
Bt :Benefit yang :Tahun sebelum
diperoleh pada tahun t. terdapat BEP.
Ct : Biaya yang ̅̿ : Jumlah total cost
dikeluarkan yang telah di-
pada tahun t. discount.
I : Tingkat suku bunga. ̅ : Jumlah benefit yang
N: Umur ekonomis telah di-discount
proyek. sebelum break event
poin.
3.Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) ̅ : Jumlah benefit pada
break event point
Menurut(Kurniasih,2013) rumus
berada.
Net B/C yang digunakan adalah :

5
2. HASIL DAN PEMBAHASAN Biaya Operasional Agroindustri Roti
Agroindustri roti Hamimah Hamimah Pada Tahun Ke 1 Sampai
yaitu suatu usaha olahan makanan yang Tahun Ke 7 dapat dilihat pada tabel 1
berbentuk roti.Tenaga kerja pada
agroindusti Hamimah dan bedakan Tabel 1 Rekapitulasi Biaya Operasional
menjadi 2 bagian yaitu tenaga kerja Agroindustri Roti Hamimah
produksi dan pengemasan, tenaga kerja Pada Tahun Ke 1 Sampai
pemasaran. Tenaga kerja produksi yaitu Tahun Ke 7
tenaga kerja yang bertugas untuk Tahun Operasional/Tahun
memproduksi roti sampai pengemasan 1 681.750.000
sedangkan tenaga kerja pemasaran yaitu 2 681.630.000
tenaga kerja yang bertugas untuk 3 722.520.000
memasarkan roti Hamimah .
4 711.280.000
Usaha roti Hamimah di dirikan pada
tahun 2003.Untuk memulai suatu usaha 5 745.452.000
tidak terlepas dari pengeluaran biaya, 6 749.826.000
begitu juga dengan agroindustri roti 7 747.237.000
Hamimah.Biaya-biaya yang dikeluarkan
agroindustri roti Hamimah terdiri dari Pada table 1 diatas dapat dilihat bahwa
biaya investasi dan biaya operasional. pengeluaran biaya operasional dalam
Biaya investasi yaitu biaya yang agroindustri roti Hamimah yang paling
dikeluarkan untuk pembelian alat besar terjadi pada tahun ke 6 yaitu
sedangkan biaya operasional yaitu biaya sebesar Rp. 749.826.000,-. Sedangkan
yang dikeluarkan untuk pembelian pengeluaran biaya paling rendah terjadi
bahan, tenaga kerja dan biaya-biaya pada tahun ke 2 yaitu sebesar Rp.
lainya. 681.630.000,-. Terjadinya perbedaan ini
di karenakan harga bahan-bahan yang
1. Biaya Investasi tidak stabil. Untuk mengatasi apa bila
Biaya yang termasuk dalam harga bahan-bahan naik agroindustri roti
biaya investasi adalah biaya yang Hamimah melakukan pengurangan
dikeluarkan untuk pembelian alat-alat jumlah timbabgan beberapa bahan dan
pada usaha agroindustri roti melakukan pengecilan ukuran roti
Hamimah.biaya Invesi adalah sebesar supaya tidak mempengaruhi jumlah
Rp.68.218.500,- dan sumber dana adalah produksi roti.
modal sendiri.Peralatan yang digunakan
untuk proses produksi roti Hamimah 3. Proses Produksi Roti Hamimah
adalah mixer, oven, timbangan besar, 1.Bahan Roti
timbangan kecil, loyang roti, baskom, Bahan-bahan yang digunakan
sendok, saringan, kuali, panci, mesin dalam proses produksi roti terdiri dari
kukur kelapa, meja, gayung, penipis bahan baku roti dan bahan penolong.
adonan, keranjang, tanah, bangunan dan Bahan baku roti yang digunakan adalah
lain-lain. tepung terigu, gula, margarin, ragi,
pelembut roti, garam, telur dan air.
2. Biaya Operasional Sedangkan bahan penolong dalam
Biaya operasional pada usaha pembuatan isi roti Hamimah yaitu
agroindustri roti Hamimah adalah biaya kelapa, tepung ketan, coklat bubuk,
yang dikeluarkan untuk berjalannya pewarna makanan, gula.
kegiatan usaha agroindustri roti
Hamimah hingga sekarang. Biaya 2.Proses Produksi Roti Hamimah
operasional agroindustri roti Hamimah Proses produksi pembuatan roti
antara lain biaya bahan baku, tenaga pada usaha agroindustri roti Hamimah
kerja dan biaya lain-lain. Rekapitulasi memiliki dua tahapan yaitu proses

6
pembuatan roti dan proses pembuatan isi Tabel 2. Pendapatan dalam
roti. Tahap pembuatan roti pada UsahaAgroindustri Roti
agroindustri hamimah adalah persiapan Bapak Sudarso selama 7
alat, Penimbangan Bahan, Pengadukan Tahun.
(mixing), Penipisan Adonan, Tahun Total Hasil Penjualan
Pembentukan, Fermentasi,
2009 0
Pemanggangan, Pendinginan, Pemberian
Isi Roti, Pengemasan. 2010 960.000.000
Peroses pembuatan isi roti 2011 960.000.000
1.Isi roti (kelapa) 2012 960.000.000
Cara pembuatan yaitu 2013 960.000.000
Masukkan semua bahan-bahan seperti 2014 960.000.000
kelapa yang sudah diparut, gula, air,. 2015 960.000.000
Masak hingga matang lalu angkat dan di 2016 960.000.000
dinginkan. Jumlah Total Rp. 6.720.000.000
2.Isi roti (selai)
Cara pembuatan Pertama
Dari tabel diatas pendapatan
masukkan semua bahan diantaranya
dalam usaha agroindustri roti Bapak
tepung ketan, santan kelapa, aduk
Sudarso selama 7 tahun yaitu Rp.
hingga mendidih lalu masukkan gula
6.720.000.000,-. Jumlah pendapatan
dan pewarna sekaligus sebagai penguat
sama besar dari tahun 2010-2016
rasa. Untuk pembuatan selai coklat
dikarenakan bapak sudarso tidak
tepung ketan di ganti dengan coklat
menurunkan dan menaikkan jumlah
bubuk. Setelah selai matang dan
produksi dan tidak pula menaikan harga
mengental masukkan kedalam baskom
jual roti.
dan dinginkan, selai siap di gunakan.
6. Analisis Kriteria Investasi
4. Aspek Pasar dan Pemasaran
Perhitungan kriteria investasi
yang digunakan dalam studi Kelayakan
Aspek pasar dan pemasaran
Agroindustri Roti Bapak Sudarso adalah
pada usaha roti Hamimah sudah cukup
Net Present Value(NPV), Internal Rate
membaik, meskipun adanya persaingan
of Return(IRR), Net Benefit Cost
dengan adanya agroindustri roti yang
Ratio(Net B/C), Pay Back Period (PBP),
lain. Pada usaha roti Hamimah untuk
Break Even Point (BEP) dengan
kendala pemasarannya lancar saja,
penilaian tingkat suku bunga 12,95%
meskipun adanya usaha roti yang lain.
pertahun.
Sistem pemasaran agroindustri roti
Hasil analisis dapat di lihat pada Tabel
Hamimah ini, ada konsumen yang
3.
membeli langsung kepabrik,dan menjual
Tabel 3 Hasil Penilaian Kriteria
rotinya kewarung-warung.
Investasi
5. Perkiraan Pendapatan Analisis Hasil Analisis Ket
Dalam menjalankan usaha Net Present Value Rp. Layak
pendapatan merupakan bagian yang Internal Rate of 2.184.214.511 Layak
terpenting, karena dengan adanya Return 15,86%
pendapatan maka kita dapat menentukan Layak
Net Benefit Cost
langkah untuk selanjutnya. Pendapatan 1,3099
Ratio
usaha agroindustri roti yang dijalankan
Pay Back Period 1 Bulan 5 Hari
Bapak Sudarso ini dapat dilihat pada
tabel 2. berikut. Break Even Point
5 Tahun 9 Bulan
20 Hari

7
Berdasarkan kriteria investasi diatas Tabel 4. Hasil Analisis Sensitivitas
dapat dilihat bahwa usaha Agroindustri Kenaikan Biaya Operasional
Roti Bapak Sudarso memperoleh Net 18% dan Harga Jual Tetap
Present Value positif (NPV>0) yaitu Analisis Hasil Analisis Ket
sebesar Rp.2.184.214.511,-.Hal ini
Net Present Rp. Layak
menunjukkan bahwa manfaat bersih
yang diterima dari usaha Agroindustri Value 989,065,575 Layak
Roti Bapak Sudarso selama umur Internal Rate 16,37%
proyek/usaha (7 tahun) terhadap tingkat ofReturn Layak
1,1101
diskon (discount rate) yang berlaku Net Benefit Cost
adalah sebesar Rp.2.184.214.511,- Ratio 1 Bulan 5 Hari
berarti usaha Agroindustri Roti Bapak Pay Back Period
Sudarso layak untuk diusahakan. Break Even Point 7 Tahun 9 Bulan
Kriteria investasi lainnya yang 19 Hari
dianalisis adalah Internal Rate of Return
(IRR). IRR yang diperoleh dari analisis
data adalah 15.86% hasil perhitungan Berdasarkan perhitungan
bisa dilihat pada (lampiran 6), dimana perhitungan analisis sensitivitas diatas,
IRR tersebut lebih besar dari discount usaha agroindustri roti Bapak Sodikin
factor yang berlaku yaitu 12,95%, maka masih layak untuk dijalankan. Nilai Net
usaha ini layak. Berdasarkan Present Value (NPV) yang didapatkan
perhitungan Net B/C, maka diperoleh sebesar Rp. 989,065,575,- Rincian dapat
nilai Net B/C adalah sebesar 1,3099 dilihat pada, nilai Internal Rate of
nilai tersebut menunjukkan bahwa usaha Return (IRR) hanya 16.37% lebih besar
Agroindustri Roti Bapak Sudarso ini dari discount factor yang berlaku yaitu
layak untuk dikembangkan karena nilai 12,95% Rincian dapat dilihat pada
Net B/C>l. Pada usaha Agroindustri (lampiran 11), nilai Net B/C sebesar
Roti Bapak Sudarso diperoleh Pay Back 1,1101, Pay Back Period (PBP) yaitu 1
Period (PBP) selama 1 Bulan 5 hari Bulan 5 hari dan Break Even Point
sedangkan nilai Break even Point (BEP) (BEP) 7 tahun 9 bulan 19 hari. Apabila
5 tahun 9 bulan 20 hari. Dari kelima terjadi kenaikan biaya operasinal 18%
kriteria investasi tersebut, dapat dan harga jual tetap maka usaha
disimpulkan bahwa usaha Agroindustri agroindustri roti Hamimah masih layak
Roti Bapak Sudarso ini layak untuk untuk diteruskan.
diteruskan.
Tabel 5.Hasil Analisis Sensitivitas
6. Analisis Sensitivitas Harga Jual Turun 18% dan
Analisis sensitivitas merupakan Biaya Produksi Tetap.
analisis yang dilakukan untuk
mengetahui akibat dari perubahan
parameter-parameter produksi yang
Analisis Hasil Ket
terjadi terhadap perubahan kinerja Analisis
sistem produksi dalam menghasilkan Net Present Rp. Layak
keuntungan. Dalam penelitian ini Value 564,353,773 Layak
menganalisis terhadap perubahan Internal Rate of 17,52%
Layak
kenaikan biaya operasional sebesar 18% Return
sedangkan harga jual roti diasumsikan 1,0741
Net Benefit Cost
tetap dan perubahan harga jual turun Ratio 1 Bulan 13 Hari
sebesar 18% sedangkan biaya produksi Pay Back Period
roti diasumsikan tetap. Break Even Point 7 Tahun 10

8
Bulan sebesar 1.1101 dimana Net B/C>1, Pay
Back Period (PBP) 1 Bulan 5 hari, dan
Break Even Point (BEP) 7 tahun 9 bulan
19 hari. Usaha agroindustri roti
Hamimah Bapak Sudarso ini layak
untuk dijalankan atau diteruskan.
Sedangkan perubahan analisis
sensitivitas harga jual 18% dan biaya
Berdasarkan hasil perhitungan
produksi tetap dari hasil perhitungannya
yang telah dilakukan, nilai harga jual
juga masih layak untuk dijalan dimana
atau benefit turun 18% dan biaya
Net Present Value (NPV) positif sebesar
produksi tetap usaha agroindustri roti
Rp. 564.353.773,- nilai Internal Rate of
Bapak Sudarso masih layak untuk
Return (IRR) yaitu 17,52%, Net B/C
diteruskan atau dijalankan dengan
yaitu 1,0741, Pay Back Period (PBP)1
perhitungan nilai NPV sebesar
bulan 13 hari, sedangkan Break Even
Rp.567,353,773-, IRR adalah 17,52%,
Point 7 tahun 10 bulan. Usaha
Net B/C yaitu 1,0741, Pay Back Period
agroindustri roti Hamimah Bapak
( PBP ) adalah 1 bulan 13 hari,
Sudarso ini masih tetap layak untuk
sedangkan nilai Break Even Point (BEP)
dijalankan .
adalah 7 tahun 10 bulan 60.
3. Dalam penelitian studi
3. KESIMPULAN DAN SARAN
kelayakan financial pada usaha
a. Kesimpulan
agroindustri roti Hamimah Bapak
Sudarso terdapat permasalahan-
1. Dalam penelitian ini studi
permasalahan yaitu persaingan dalam
kelayakan finansial usaha agroindustri
usaha roti, serta harga bahan baku yang
roti Bapak Sudarso berdasarkan
tidak setabil sehingga biaya produksi
perhitungan kriteria investasi
yang semakin naik hal ini
menggunakan Discount Factor 12,95%
mengakibatkan agroindustri hamimah
menunjukkan nilai Net Present Value
melakukan pengurangan jumlah
positif (NPV>0) yaitu sebesar Rp.
timbangan atau jumlah bahan yang akan
2.182.214.511,- nilai Internal Rate of
di produksi serta melakukan pengecilan
Return (IRR) 15,86% dimana IRR
ukuran roti agar tidak mempengaruhi
tersebut lebih besar discount factor yang
jumlah produksi roti dan belum
berlaku yaitu 12,95%, Net B/C yaitu
melakukan pencatatan khusus untuk
1,3099 dimana Net B/C>1, Pay Back
keuangan.
Period (PBP) selama 1 Bulan 5 hari, dan
Break Even Point (BEP) yaitu 5 tahun 9
bulan 20 hari. Kesimpulannya adalah b. Saran
1. Melihat prospek usaha
semua hasil perhitungan pada aspek
agroindustri roti yang memberikan
finansial menunjukkan bahwa usaha
keuntungan yang cukup besar,
agroindustri roti Hamimah Bapak
sebaiknya mulai melakukan pembukuan
Sudarso ini layak untuk dijalankan atau
usaha meliputi data penjualan, data
diteruskan.
pengeluaran usaha, dan data produksi
agar diketahui secara pasti angka
2. Berdasarkan hasil analisis
penjualan, pemasukan, dan pengeluaran
sensitivitas kenaikan biaya operasional
dari usaha agroindustri rotinya.
sebesar 18% dan harga jual tetap nilai
Net Present Value (NPV) positif yaitu
2. Sebaiknya dalam dalam
sebesar Rp. 989.065.575,- nilai Internal
melakukan pengembangan usaha
Rate of Return (IRR) sebesar 16,39%
kedepannya melihat keuntungan untuk
lebih besar dari discount factor yang
berlaku yaitu 12,95%, nilai Net B/C usaha agroindustri roti yang cukup
besar pengusaha sebaiknya melakukan

9
penambahan tenga kerja supaya usaha Ibrahim, Y., 2009. Studi Kelayakan
roti tersebut bisa menjadi lebih Bisnis Edisi Revisi. Jakarta: Rineka
berkembang. Cipta.

3. Sebaiknya usaha agroindustri roti Jumingan.,2011. Studi Kelayan Bisnis.


hamimah melakukan penambahan jenis Jakarta: PT Bumi Aksara.
dan rasa roti agar usaha roti dapat lebih
berkembang dan dapat menambah Kasmir, J., 2009. Studi Kelayakan Bisnis
konsumen. Edisi Revisi. Jakarta: Pranada Media
Group.
4. Sebaiknya usaha agroindustri roti
Hamimah memasang label tanggal kadar Kurniasih, P., 2013. Kelayakan Usahan
luarsa, komposisi, dan BPOM. Pembuatan Produk Kemasan Telur
Dari Kertas Limbah Di Sumatra
3. DAFTAR PUSTAKA Barat.[Online]. Available at:
http://fordamof.org/files/Jurnal_Sosek_v
Amirudin, A., 2012,. Analisis ol_10_no_3_2013-.[ Accessed 10
Sensitivitas Dan Titik Impas. [Online]. November , 2015].
Available at: http://achmad
amirudin21.blogspot.co.id/2012/05/anal Nurcahyo, D. F., 2011. Analisis
isis-sensitivitas-titik-impas.html.[ Kelayakan Bisnis Studi Kasus di
Accessed 10 November , 2015]. Pt.Pemuda Sejahtera. Depok:
Universitas Indonesia
Asih, A. L., 2012. Analisis Penentuan
Harga Pokok Produksi Berdasarkan Panggabean, G. D., 2015. Analisis
Activity Based Costing (ABC) Efisiensi Usaha Agroindustri Usaha
Pada Pabrik Roti "Sam Jaya" Roti Primata Sari Desa Rambah
Purwodadi.[http://www.unaki.ac.id/ejou Kecamatan Rambah Hilir . Pasir
rnal/index.php/jurnalinformatika/article Pengaraian: Universitas Pasir
/download/78/77]. [Accessed 12 januari Pengaraian.
2015].
Suartha, I. D. G., 2009. Studi Kelayakan
Dewi Purnamasari, B. H., 2014. Analisis Agribisnis Buah Naga
Kelayakan Bisnis Usaha Roti Ceriwis http://unmasmataram.ac.id/wp/wpconte
Sebagai Oleh-Oleh Khas nt/uploads/2.IDewaGedeSuartha.pdf[Ac
Batam.[Online].Available at: cesse d 10 November 2015].Genec
http://p2m.polibatam.ac.id/wpcontent/up Swara, III(2), PP.6-11
loads/2014/01/Microsoft-Word- 08-
artikel-ilmiah_analisis-kelayak anusaha Widodo, S., 2012. Analisis Titik Impas
-roti-ceriwis-sebagai-oleh-oleh-khas- (Break Even Pointn) Dan Analisis
kota-Batam_.pdf.[ Accessed 10 Sensitivitas (Sensitivity
November , 2015]. Analysis).[Online].Available at
http://sulistyowidodo.blogspot.co.id/201
Djatmiko, B., 2009)\. Studi Kelayakan 2/04/pengertian-analisis-titik- impas-
Bisnis. Bandung: LPPM STIE STAMBI. break.html.[ Accessed 10 November,
2015]

10

Anda mungkin juga menyukai