Anda di halaman 1dari 14

APLIKASI RENDAM KAKI DENGAN AIR

HANGAT UNTUK MENURUNKAN TEKANAN


DARAH TINGGI

Luluk Nur Asyfiqoh1, Yeni Yulistanti, S. Kep. Ns. M. Tr. Kep2 dan Ibu Heni
Yuniarti,S.Kep., Ns. MPH2
Poltekkes Kemenkes Semarang
Lulukasy19@gmail.com

Abstrak
Latar Belakang : Hipertensi memiliki beberapa metode dalam pengobatannya
yaitu dengan terapi farmakologi dan terapi non farmakologi. Salah satu terapi non
farmakologi yang mampu diterapkan yaitu dengan hidroterapi. Hidroterapi
merupakan sebuah teknik yang menggunakan air sebagai media untuk
menghilangkan rasa sakit dan mengobati penyakit. Hidroterapi memiliki efek
relaksasi bagi tubuh, sehingga mampu merangsang pengeluaran endophrin dalam
tubuh dan menekan hormon adrenalin
Tujuan : Untuk mengetahui terapi rendam kaki dapat dijadikan salah satu terapi
nonfarmakolohi untuk menurunkan tekanan drah tinggi pada lansia
Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan desain penelitian kajian literatur.
Kajian literatur merupakan metode yang sistematis, eksplisit, dan reprodusibel
untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan menganalisis hasil penelitian
sebelumnya.
Hasil : Terapi rendam kaki terbukti efektif dan dapat dijadikan salah satu terapi
nonfarmakologi untuk menurunkan tekanan darah tinggi pada lansia
Pembahasan : Terapi rendam kaki air hangat merupakan salah satu terapi
yang memberikan efek teraupetik karena air hangat mempunyai
dampak fisiologis bagi tubuh. Dampak tersebut dapat mempengaruhi
oksigenasi jaringan, sehingga dapat mencegah kekakuan otot,
menghilangkan rasa nyeri, menenangkan jiwa dan merilekskan tubuh
Kesimpulan : aplikasi rendam kaki air hangat dapat diterapkan sebagai salah satu
terapi non farmakologi untuk menurunkan tekanan darah tinggi pada lansia

Kata Kunci : Hipertensi, Lansia, Rendam kaki air hangat


PENDAHULUAN
Hipertensi atau tekanan darah tinggi termasuk dalam penyakit yang
mematikan dan sebagian besar dari kasus ini tidak memperlihatkan adanya tanda
dan gejala. Penyakit ini mampu menyerang siapa saja baik tua maupun muda.
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai peningkatan kronik pada tekanan darah,
yang tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya di atas 90
mmHg. Menurut WHO batas normal tekanan darah adalah 120-140 mmHg
tekanan sistolik dan 80-90 mmHg tekanan diastolik. Seseorang dinyatakan
mengidap hipertensi bila tekanan darahnya >140/90 mmHg (Fauci, Braunwald,
Kasper, Hauser, Longo, Jameson, et al, 2012). Seseorang yang hipertensi akan
mengalami keluhan seperti sakit kepala, pandangan kabur, sering berkemih, dan
bahkan kadang-kadang terjadi pembengkakan akibat tekanan kapiler (Corwin,
2009)
Hipertensi memiliki beberapa metode dalam pengobatannya yaitu dengan
terapi farmakologi dan terapi non farmakologi. Salah satu terapi non farmakologi
yang mampu diterapkan yaitu dengan hidroterapi. Hidroterapi merupakan sebuah
teknik yang menggunakan air sebagai media untuk menghilangkan rasa sakit dan
mengobati penyakit. Hidroterapi memiliki efek relaksasi bagi tubuh, sehingga
mampu merangsang pengeluaran endophrin dalam tubuh dan menekan hormon
adrenalin (Pranata, 2014).
Pengobatan secara non-farmakologis dapat dilakukan dengan mengubah
gaya hidup yang lebih sehat dan melakukan terapi dengan rendam kaki
menggunakan air hangat yang bisa dilakukan setiap saat. Efek rendam kaki air
hangat sama dengan berjalan dengan kaki telanjang selama 30 menit. Para
penderita hipertensi kebanyakan hanya mengkonsumsi obat–obatan dan
menghindari makanan asin saja untuk menurunkan tekanan darah, sedangkan
tindakan pemberian terapi rendam kaki air hangat belum pernah dilakukan dan
sampai saat ini pengaruhnya terhadap perubahan tekanan darah masih belum
dijelaskan (Kusumaastuti, 2008).
Menurut penelitian Solechah (2017) hidroterapi dapat menurunkan
tekanan darah pada penderita hipertensi. Penyakit hipertensi banyak menyerang
pada kelompok lansia. Lansia merupakan bagian dari anggota keluarga dan
anggota masyarakat yang semakin bertambah jumlahnya sejalan dengan
peningkatan usia harapan hidup.
Terapi 2 rendam kaki mampu dilakukan oleh lansia karena dalam terapi ini
tidak memerlukan alat dan bahan yang sulit didapatkan sehingga lansia mampu
melakukan secara mandiri di rumah (Santoso, 2015).

METODE

Penelitian ini menggunakan desain penelitian kajian literatur. Kajian


literatur merupakan metode yang sistematis, eksplisit, dan reprodusibel untuk
mengidentifikasi, mengevaluasi, dan menganalisis hasil penelitian sebelumnya.
Penulis mengidentifikasi dan menganalisis hasil penelitian sebelumnya tentang
pengaruh rendam kaki air hangat untuk menurunkan tekanan darah pada lansia.

Langkah-langkah yang dilakukan selama skrining sehingga peneliti


mendapatkan jumlah akhir artikel penelitian yang memenuhi kiteria yang telah
ditentukan (Jauhar et al, 2020).

287 Judul / Abstak


Google Scholar : 272
One Search : 15

136 Duplikasi dihapus

151 Judul artikel terskrining

Skrining inisial dihapus :


85

66 judul artikel direview

Review
Dihapus : 36
Duplikasi : 15
15 artikel dikaji sesuai kiteria
inklusi dan eksklusi

Kiteria inklusi dan


asesmen kualitas 7

5 artikel
HASIL

No Penulis Tahun Desain Sampel Hasil


1. Widha 2019 pre Teknik Penelitian ini
Rayuningtyas, eksperimental pengambilan merupakan jenis
Feri Catur dengan desain sampel secara penelitian pre
Yuliani, Erlina penelitian one purposive eksperimental
Hermawati group pretest- sampling dengan desain
posttest. sejumlah 37 penelitian one
lansia. group pretest-
posttest. Populasi
dalam penelitian ini
adalah semua lansia
yang berada di
poslansia amanah
Klaten sebanyak 60
lansia. Teknik
pengambilan sampel
secara purposive
sampling sejumlah
37 lansia. Instrumen
yang digunakan
berupa lembar
observasi tekanan
darah pretest -
posttest dan SOP
terapi rendam kaki
air hangat. Sebelum
diberikan terapi
rendam kaki air
hangat mayoritas
tekanan darah lansia
tergolong dalam
kategori hipertensi
ringan dan sedang
kemudian setelah
diberikan terapi
tergolong dalam
kategori ringan.
Hasil penelitian
menunjukkan
terdapat pengaruh
terapi rendam kaki
air hangat terhadap
perubahan tekanan
darah lansia
hipertensi di
Poslansia Amanah
Klaten.
2. Dwi Agung 2015 Penelitian ini Teknik Penelitian ini
Santoso, merupakan sampling merupakan
Ernawati M. penelitian Pre yang penelitian pre
Ali Maulana Eksperiment, digunakan eksperiment, tipe
tipe pretest yaitu teknik pretest dan posttest
dan posttest Non design. Sampel
design. Probability dalam penelitian ini
Sampel dalam Sampling adalah lansia
penelitian ini dengan penderita hipertensi
adalah lansia Purposive di wilayah kerja
penderita Sampling UPK Puskesmas
hipertensi di sejumlah 16 Khatulistiwa Kota
wilayah kerja orang Pontianak. Teknik
UPK pengambilan sampel
Puskesmas menggunakan
Khatulistiwa purposive sampling.
Kota Teknik pengambilan
Pontianak. T data dengan cara
observasi
menggunakan
sphygmomanometer
air raksa. Hasil
penelitian ada
pengaruh terapi
rendam kaki air
hangat terhadap
penurunan tekanan
darah pada lansia
penderita hipertensi
di wilayah kerja
UPK Puskesmas
Khatulistiwa Kota
Pontianak. Lansia
dengan hipertensi
dapat menggunakan
terapi rendam kaki
air hangat dalam
mengatasi hipertensi
yang dialami,
sebagai bentuk
terapi komplementer
yang murah dan
mudah dilakukan
secara mandiri.

3. Yessi Harnani, 2017 Penelian ini Jumlah Penelian ini


Astri Axmalia merupakan sampel pada menggunakan
penelian penelian ini metode penelitian
kuantaf, yaitu 20 pre Eksperimental
menggunakan orang. Teknik dan pretest dan
desain Pre pengambilan posest design.
Eksperimenta sampel dalam Sampel adalah
l dengan penelian ini sebagian lanjut usia
pendekatan menggunakan di Wilayah Kerja
one group teknik non Puskesmas Simpang
pretest- probability Tiga Pekanbaru.
postest. sampling Teknik sampling
Penelian ini dengan jenis menggunakan
dilakukan purposive purposive random
pengukuran sampling. sampling.
sebelum Pengumpulan data
diberikan menggunakan
intervensi observasi dan
(pre-test) dan tensimeter. Hasil
dilakukan penelian didapatkan
pengukuran ada pengaruh
setelah rendam kaki
diberikan menggunakan air
intervensi hangat terhadap
(post-test). penurunan tekanan
darah. Terapi
rendam kaki
menggunakan air
hangat efektif
terhadap penurunan
tekanan darah pada
lanjut usia.
Diharapkan kepada
lanjut usia yang
menderita hipertensi
untuk selalu
mengontrol tekanan
darah, jika terjadi
peningkatan tekanan
darah dapat
menggunakan terapi
rendam kaki air
hangat dalam
menurunkan tekanan
darah, sebagai
bentuk terapi
komplementer yang
murah dan mudah
dilakukan secara
mandiri

4. Intan Hardianti, 2018 Terapi


Khairun Nisa, komplementer dari
Riyan hipertensi ada
Wahyudo banyak macamnya,
salah satunya adalah
metode perendaman
menggunakan air
hangat. Dengan
metode perendaman
air hangat, resistensi
pada pembuluh
darah perifer dapat
menurun sehingga
dapat meningkatkan
cardiac output
sehingga aliran
darah menjadi
lancar dan
menormalkan
tekanan darah yang
tinggi.

5. Kusumawati R. 2018 Rancangan jumlah Penelitian ini


, Meilirianta, dalam sampel 35 menggunakan
Rustandi B. penelitian ini responden. metode penelitian
menggunakan pre-eksperimental
metode (one group pra-post
penelitian test design) dengan
pre- jumlah sampel 35
eksperimental responden. Teknik
(one group pengambilan sampel
pra-post test menggunakan
design) consecutive
sampling.
Pengukuran tekanan
darah menggunakan
spigmomanometer
air raksa dan
stetoskop. Hasil
penelitian terdapat
pengaruh hidroterapi
air hangat terhadap
penurunan tekanan
darah pada lansia
penderita hipertensi.
Hidroterapi air
hangat dapat
menurunkan tekanan
darah pada lansia
penderita hipertensi,
metode ini dapat
digunakan sebagai
terapi alternatif
komplementer
dalam menurunkan
tekanan darah
PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil data menunjukkan bahwa efektifitas terapi rendam


kaki air hangat dalam menurunkan tekanan darah pada pasien
hipertensi baik. Dengan melakukan terapi ini tubuh akan berespon
untuk menvasodilatasi pembuluh darah karena air hangat mempunyai
dampak fisiologis bagi tubuh yaitu memvasodilatasi pembuluh darah
sehingga peredaran darah lancar.

Secara teoritis perubahan tekanan darah setelah dilakukan rendam


kaki menggunakan air hangat disebabkan karena manfaat dari rendam kaki
menggunakan air hangat yaitu mendilatasi pembuluh darah, melancarkan
perederah darah, dan memicu syaraf yang ada pada telapak kaki untuk bekerja.
Saraf yang ada pada telapak kaki menuju ke organ vital tubuh diantarnya
menuju ke jantung, paru-paru, lambung, dan pankreas (Hembing, 2000)
dalam (Anisa 2015).
Terapi rendam kaki air hangat merupakan salah satu terapi yang
memberikan efek teraupetik karena air hangat mempunyai dampak
fisiologis bagi tubuh. Dampak tersebut dapat mempengaruhi oksigenasi
jaringan, sehingga dapat mencegah kekakuan otot, menghilangkan rasa
nyeri, menenangkan jiwa dan merilekskan tubuh (Kusumastuti, 2009).
Menurut umah. K, 2014 Rendam kaki air hangat akan merangsang saraf
yang terdapat pada telapak kaki untuk merangsang baroreseptor merupakan
reflex utama dalam menentukan control regulasi pada denyut jantung dan
tekanan darah Baroreseptor menerima rangsangan dari peregangan atau
tekanan tekanan yang berlokasi di arkus aorta dan sinus karoktikus. Pada saat
tekanan darah arteri meningkat dan arteri meregang , reseptor-reseptor ini
dengan cepat mengirim implusnya ke pusat vasomotor mengakibatkan
vasodilatasi, vena dan perubahan tekanan. Dilatasi arteriol menurunkan
tahanan perifer dan dilatasi vena menyebabkan darah menumpuk pada vena
sehingga mengurangi aliran balik vena dan dengan demikian menurunkan curah
jantung. Implus aferen suatu baroreseptor yang mencapai jantung akan
merangsang aktivitas saraf parasimpatis dan menghambat pusat simpatis
(kardioselator) sehingga menyebabkan penurunan denyut jantung dan daya
kontraktilitas jantung. Perubahan tekanan darah setelah dilakukan rendam
kaki air hangat disebabkan karena manfaat dari rendam kaki air hangat
yaitu mendilatasi pembuluh darah , melancarkan peredaran darah (Ulinuha,2017).
PENUTUP

A. Kesimpulan

Perawatan pasien hipertensi dapat diatasi salah satunya dengan


memberikan terapi rendam kaki air hangat, tujuan dilakukan intervensi ini
yaitu menurunkan tekanan darah pada hipertensi.

B. Saran

Berdasarkan implementasi yang dilakukan pada Ny. A yaitu terapi


rendam kaki dengan air hangat dapat menurunkan tekanan darah pada
pasien yang mengalami hipertensi. Terapi ini dapat diterapkan dirumah
sebagai terapi non farmakologi dan dilakukan secara mandiri.
DAFTAR PUSTAKA
Anisa, Rizqi. 2015 . Efektifitas Pemberian Rendam Kaki Air Jahe Hangat
Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi.
Di Panti Werdha Pucang Gading Semarang
Arovah, N. I. (2010). Dasar - Dasar Fisioterapi Pada Cedera. Yogyakarta.
Casey A, Benson H. (2012). Panduan Harvard Medical School : Menurunkan
Tekanan Darah. Jakarta : PT Bhuana Ilmu Populer
Corwin, E. J. (2009). Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC
Destia, D.,Umi, A., Priyanto. (2014). Perbedaan Tekanan Darah Sebelum dan
Sesudah Dilakukan Hidroterapi Rendam Hangat pada Penderita Hipertensi di
Desa Kebondalem Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang. Jurnal Stikes
Ngudi Waluyo Ungaran 2014. 4-9.
Dilianti, I. E. (2017). Efektifitas Hidroterapi Terhadap Penurunan Tekanan Darah
pada Lansia Penderita Hipertensi di Panti Wreda Al Islah Malang. Nursing News,
Vol. 2, No. 3.Kusumaastuti, P. (2008). Hidroterapi, Pulihkan Otot dan Sendi yang
Kaku
Kementrian Pendidikan Nasional. (2010). Pendidikan Karakter Teori dan
Praktek. Dipetik Septem.ber 9, 2017, dari www.kemendikbud.go.id.
Lalage, Z. (2015). Hidup Sehat Dengan Terapi Air . Klaten: Abata Press.
Nurarif .A.H. dan Kusuma. H. (2015). APLIKASI Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC – NOC. Jogjakarta:
MediAction.
Pranata, A.E. Yuwanto, M.A.2014. Pengaruh Hidroterapi (Rendam Kaki Air
Hangat) Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Di Desa Sumbersari
Kecamatan Maesan Kabupaten Bondowoso.Jurnal Kesehatan dr.
Soebandi. 2 : 121-177.
Santoso, D. 2015. Pengaruh Terapi Rendam Kaki Air Hangat Terhadap
Penurunan Tekanan Darah pada Lansia Penderita Hipertensi Di Wilayah
Kerja UPK Puskesmas Khatulistiwa Kota Pontianak. Universitas
TANJUNGPURA, Naskah Solechah, N., Massie, G., & Rottie, J. V. 2017.
Pengaruh Terapi Rendam Kaki Dengan Air Hangat Terhadap Penurunan
Tekanan Darah Pada Pasien Dengan Hipertensi Di Puskesmas
Smeltzer. (2013). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:EGC.
Triyanto, E. (2014). Pelayanan Keperawatan Bagi Penderita Hipertensi secara
Terpadu. In Graha Ilmu.
Ulinnuha, Anita Azmi. 2017. Tekanan Darah Setelah Dilakukan Hidroterapi
Rendam Kaki Air Hangat Pada Penderita Hipertensi Di Kelurahan
Sambiroto Kota Semarang. Undergraduate Thesis, Universitas
Muhammadiyah Semarang.XWulandari, P., Arifianto, & Sekarningrum, D.
(2016). Pengaruh Rendam Kaki Menggunakan Air Hangat dengan
Campuran Garam dan Serai Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada
Penderita Hipertensi di Wilayah Podorejo RW 8 Ngaliyan. Keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai