Walaupun ikigai tidak diketauhi siapa penemu dan kapan ditemukannya, tetapi
konsep hidup orang Jepang ini sudah mengakar pada kebuudayaan mereka. Pengarang The
Book of IKIGAI, Ken Mogi, menyebutkan bahwa ikigai memberikan seseorang makna
dalam hidupnya dan memberikan kegigihan agar ia mau melanjutkan hidupnya. Banyak
orang merasa overthinking, tidak tahu tujuan hidupnya dan merasa was-was tentang masa
depan. Hal-hal tersebut membuat seseorang kebingungan untuk memulai sesuatu. Dan
akhirnya akan merasa hidupnya tidak berguna dan kehilangan motivasi untuk
menjalankan kehidupan. Salah satu cara agar membangkitkan semangat untuk
menentukan tujuan hidup adalah mencari ikigai. Lalu bagaimana mencari ikigai? Simak
keempat aspek penting dalam menentukan ikiga diri sendiri.
Untuk menemukan ikigai, perlu menyeimbangkan keempat aspek diatas. Di bawah ini
merupakan diagram ikigai :
2.Profesi
Irisan kedua merupakan fase saat melakukan kegiatan yang kamu kuasai dan dibayar, tetapi
kegiatan itu tidak disukai dan kurang memberi manfaat.
3.Pekerjaan
Pekerjaan merupakan fase dari irisan aspek apa yang dibutuhkan dunia dan dibayar. Dalam
fase ini yang dilakukan tidak disukai dan tidak dikuasai. Contohnya, bekerja di suatu
perusahaan dan dibayar namun tidak memiliki passion dalam hal tersebut. Beberapa orang
yang ada dalam fase ini mungkin akan merasa kurang semangat dalam bekerja.
4.Misi
Ketika pada fase ini, seseorang melakukan sesuatu yang ia suka dan bermanfaat bagi orang
banyak. Namun dalam melakukan kegiatan tersebut ia tidak mendapatkan bayaran dan tidak
disukai. Misalnya, kegiatan volunteering.
Untuk menemukan ikigai, harus menemukan dan menyeimbangkan keempat aspek tersebut
sampai akhirnya menemukan tujuan hidup. Tidak hanya berakhir menemukan ikigai,
Hector Gracia dan Francesc Miralles dalam bukunya IKIGAI : the Japaness Secret to a long and
happy life, menyatakan bahwa tantangan selanjutnya yang harus kita hadapi adalah bagaimana
caranya agar kita bisa berada di jalan yang benar dan hidup sesuai dengan ikigai kita.
Misalnya, seseorang yang memiliki bakat menulis dan ia menguasainya, maka ia telah
menemukan passion. Lalu agar passion tersebut dapat dibayar, maka ia harus menawarkan
karyanya kepada media massa. Dan untuk memenuhi aspek yang terakhir, apa yang
dibutuhkan dunia, ia dapat menulis sesuatu yang dapat bermanfaat untuk dipublikasikan.
Terlahir sebagai seorang perempuan tak lantas memberikan batasan bagi Suad. Ia
menolak stigma bahwa perempuan hanya memiliki kecantikan dan kepintaran
Judul Buku: Aku Lupa Bahwa untuk satu hal saja, karena perempuan menurutnya mampu melakukan
Aku Perempuan halselainmasak, macak,dan manak. Ia membuktikan bahwa dirinya dapat
Penulis : Ihsan Abdul Quddus menjadi seorang pemimpin terlihat dari pencapaiannya menjadi pimpinan
Penerbit : Pustaka Alvabet Asosiasi Wanita Karier dan sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Tahun Terbit : April 2012 Namun pencapaiannya sebagai wanita karier tanpa ia sadari telah memupuskan
Tebal : 228 halaman tabiat perempuannya. Ia melupakan suatu hal yang penting sebagai seorang
Dimensi : 13 x 20 cm perempuan, yaitu sebagai seorang istri juga seorang ibu.
Karier Suad memang gemilang, ia berhasil menjadi seorang pemimpin, tetapi 2 kali gagal membina
rumah tangga. Ia selalu gagal dalam menjalin hubungan dengan suaminya dan hubunganyang terjalin
antara ia dan anak semata wayangnya tak lebih dari relasi interorganisasional bahkan anaknya pun
tidak memanggilnya dengan sebutan ‘ibu’ atau sebutan lain selayaknya seorang anak pada ibunya.
Hingga di titik dimana Suad menyadari bahwa sangat sulit baginya untuk memiliki hubungan percintaan
yang baik karena terlalu fokus pada karier, ia tak mau anaknya menjalani hidup sepertinya. Suad tak
mau menghalangi hak dan tanggungjawab anaknya sebagai ibu rumah tangga. Meskipun ia sudah
terlambat untuk menjadi sosok ibu bagi anaknya, ia tetaplah seorang ibu dan ia ingin anaknya
menemukan kebahagiaan dalam rumah tangganya. Pada usia lima puluh lima tahun, ia memutuskan
untuk membunuh kebahagiannya sebagai perempuan dan kembali pada kariernya. Ia telah telah terbiasa
lupa bahwa ia adalah perempuan.
Meski jenis novel fiksi, Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan merupakan novel yang sangat menggugah.
Tak seperti kebanyakan bacaan tentang perempuan yang menjadikan perempuan sebagai korban, novel
ini dapat menjadi contoh bagi para perempuan bahwa perempuan dapat melawan dominasi kaum
patriarki. Perempuan juga mampu menjadi revolusioner. Plotnya yang juga sangat kontradiksi
menyadarkan kita bahwa dalam kehidupan tak selalu berjalan mulus dan tak ada manusia yang
sempurna seperti tokoh dalam novel ini. Alur yang cukup kompleks yang mengangkat permasalahan-
permasalahan perempuan terutama perempuan karier yang sudah menikah. Banyak sekali moral value
yang bisa didapatkan dari novel ini, dan yang utama adalah sebagai seorang perempuan tak lantas
menjadikan kita sebagai manusia yang mudah disepelekan karena sebagai sesama manusia, siapa saja
bisa menjadi sukses. Tetapi kesuksesan tak lantas membahagiakan kita karena ambisi yang berlebihan
dapat membuat indicator terpenting dalam diri seorang perempuan terlupakan yaitu bahwa kita adalah
perempuan.
SEMANGAT BERLITERASI!
Kepenulisan
"Sebenernya yang penting itu niat sih, dan perlu pemahaman kalo tulisan yang
bagus itu adalah tulisan yang selesai jadi kalo nulis ya jangan insecure dan takut
tulisanmu jelek, lanjutin aja sampe selesai. Terus kadang suka stuck dan bingung
mau nulis apa, itu menurutku jangan dipaksa, coba aja istirahat sejenak terus cari
hiburan entah itu membaca novel, nonton dll untuk mencari hiburan. Tapi
kusarankan baca buku sih, karena dengan membaca kita dapat mempelajari kosa
kata lebih banyak, dan bagaimana penulis-penulis itu memvariatifkan bahasa
Indonesia yang baik dalam tulisannya.
Masih dalam konteks rajin-rajin membaca buku, aku pernah dapat kata-kata
dari bapak pembina UKMP (bapak Ismail Lutfi), beliau berkata, 'Menjadi penulis
berarti harus belajar, apakah rela kamu menulis tapi tidak belajar? Sedangkan
tulisanmu akan dibaca oleh orang banyak.' Terus kalo udah jadi tulisannya, coba
minta pendapat orang terdekat tentang tulisan kita, jangan takut dikritik, karena
dengan dikritik itu biasanya tulisan kita bisa jadi lebih baik lagi. Selanjutnya kalau
bisa tahap terakhir sebelum mengirim naskah, jangan lupa dibaca ulang lagi
tulisan kita, kalau ada yang perlu diedit silahkan edit. Kalo sudah pas langsung
kirim."
Storytelling
Pengalaman LKK Kediri 2020
Dimulai Kamis, 17 September 2020 pertama kali
menginjakkan kaki di Kediri. Awalnya bingung,
pembekalan ilmu untuk LKK sangat minim. Benar-benar
belum siap secara mental, bukannya langsung ke cabang
untuk screening eh malah main dulu sama teman. Sampai
cabang malam, tanpa istirahat lagi langsung menuju pos
pertama untuk screening. Barulah paham medan selama
screening, yang saya kira sudah dibekali walaupun sedikit,
ternyata lebih dari kata minim nyaris nol pembekalan saya.
Merasa malu dan sangat terbelakang dari kader yang lain.
Selama 3 hari waktu screening digencarkan untuk
memperdalam segala materi di tiap pos dalam waktu
singkat. Alhamdulillah lulus meskipun nilai terbilang kecil.
Dilanjut dengan 15 materi selama 5 hari. Awalnya bingung
dengan judul materi yang cukup berat, namun semakin lama
Ayunda Berliantty semakin paham betapa idealnya HmI.
Apalagi materi disampaikan oleh para pemateri yang luar biasa hebat dan sangat
memotivasi. 15 topik bahasan menuju tercapainya tujuan HmI melalui materi LKK,
dimana KOHATI merupakan akselerator tercapainya tujuan HmI. Alhamdulillah-nya
lagi mendapatkan nilai tertinggi kedua dari seluruh peserta.
Beberapa orang mungkin sudah tahu saya kader yang membenci HmI, sangat
tidak suka. Tetapi 2 tahun di bidang PP dan menjadi kabid eksternal KOHATI membuat
saya merasa sangat kurang pengalaman dan menjadikan LKK sebuah kewajiban untuk
diri saya. Saya yang awalnya membedakan antara HmI dengan KOHATI ternyata salah
besar. Yang saya benci sebenarnya bukan HmI nya tetapi oknum di dalamnya yang
membuat HmI di MIPA UM pada akhirnya mengalami degradasi. Justru dengan saya
menjalankan proker yang ada pada KOHATI menjadikan HmI semakin dekat akan
tujuannya. Yang awalnya membenci menjadi respect dan segan pada HmI, saya jadi
paham betapa idealisnya HmI sebagai organisasi mahasiswa. Dan betapa mulianya
tujuan HmI. Bagi saya, kader HmI yang hanya menjalani LK 1 tidak ada bedanya
dengan orang biasa karena sama tidak pahamnya mengenai HmI. Jika ingin dikatakan
ber-HmI maka teruskanlah langkah kalian mengikuti LKK, LK2, LK3, ataupun SC
jangan berhenti di LK1. Dari training-training ini lah mata, hati, dan pikiran kalian
akan terbuka bahwa Himpunan Mahasiswa Islam tidak hanya berkutat pada organisasi
di dalam kampus tetapi bagaimana mahasiswa bisa bermanfaat untuk masyarakat
sesuai tujuan HmI dengan 5 insan citanya. Yakinkan dengan iman, usahakan dengan
ilmu, sampaikan dengan amal. YAKUSA! Yakin Usaha Sampai. Jayalah KOHATI,
Bahagia HmI