Anda di halaman 1dari 2

PERAWATAN PASIEN DI KAMAR ISOLASI

Pengertian :

1.Ruang isolasi adalah ruangan untuk penempatan bagi pasien dengan penyakit infeksi yang menular agar
tidak menular kepada pasien lain, petugas, dan pengunjung.

2.Pasien yang memerlukan perawatan isolasi adalah pasien dengan infeksi yang menular melalui transmisi
kontak, yaitu misalnya MRSA/MSSA

3. Pasien dengan infeksi Mycobacterium Tuberculosis yang bukan termasuk TB Resisten Obat adalah
satu-satunya infeksi yang menular melalui transmisi airborne yang dapat dirawat di kamar isolasi RS Paru
RespiraTujuanMengoptimalkan fungsi kamar rawatan isolasi sehingga dapat mengurangi transmisi infeksi
terutama yang melalui metode transmisi kontak antar pasien, pasien ke pengunjung, maupun dari pasien
ke petugas.

Kebijakan

1. Kep. Menkes No. 1204 Tahun 2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan RS

2. Kep. Menkes No. 382 Tahun 2007 tentang Pedoman Pelaksanaan PPI RS

3. Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit, Ruang Isolasi yang diterbitkan Dit. JangMed Tahun 20144.
Kebijakan Rumah Sakit Paru Respira tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.

ProsedurPersiapan memasukkan pasien :

1. Di UGD atau Poliklinik Umum/Spesialis : DPJP memeriksa pasien dan menetapkan diagnosa pasien
serta menentukan perlunya pasien dirawat di ruang isolasi.

2. DPJP (atau dokter jaga yang mewakili) menjelaskan kepada pasien (dan dengan seijin pasien kepada
keluarga) mengenai penyakit yang dideritanya serta indikasi dan perlunya pasien dirawat di ruang rawat
isolasi.

3. Di Ruang Rawat Isolasi : Petugas memastikan semua jendela dan pintu terbuka lebar.

4. Petugas memastikan blower fan serta exhaust fan hidup serta terjadi aliran udara ke arah yang tepat
(menjauhi lorong, menuju pasien dan keluar ke udara bebas melalui jendela atau exhaust fan).

5. Petugas memakai Respirator N95, memastikan rapat sempurna, serta APD tambahan menurut
kebutuhan sebelum memasukkan pasien ke ruang rawatan isolasi.

6. Pasien dibawa menuju ruang rawatan isolasi dengan melewati jalur khusus yang ditentukan oleh DPJP
dan Tim PPI-RS. Petugas memastikan pasien memakai masker bedah dengan benar sebelum
memindahkan pasien menuju ruang rawatan isolasi.

7. Selama pasien dirawat : Perawat atau bagian Kesling setiap hari mengontrol ventilasi ruangan,
memastikan jendela terbuka, blower dan exhaust fan hidup dan memastikan telah memenuhi standar
minimal 12 ACH.

8. Anggota keluarga pasien tidak diperkenankan memasuki ruang perawatan kecuali dengan alasan kuat,
diijinkan dan didampingi oleh perawat/dokter jaga, dengan sebelumnya melakukan kebersihan tangan,
serta mengenakan APD lengkap (masker N95, gaun, sarung tangan bersih).

9. Perawat/dokter/petugas lain yang akan memasuki ruang isolasi harus melakukan kebersihan tangan dan
mengenakan APD lengkap (masker N95, gaun, sarung tangan bersih) sebelum memasuki ruangan.
10. Pembesuk pasien tidak diperkenankan memasuki ruangan dengan alasan apapun.

11. Pasien tidak diperbolehkan meninggalkan ruangan dengan alasan apapun sebelum dinyatakan boleh
pulang oleh DPJP.

12. Semua tindakan kedokteran/yang berhubungan dengan terapi dan manajemen penyakit pasien
dikerjakan di dalam ruang perawatan dengan memperhatikan kewaspadaan kontak (dan airborne pada TB
non Resisten Obat).

13. Pintu ruang Isolasi harus selalu dalam keadaan tertutup setelah ada yang masuk/keluar ruangan
tersebut.

Unit kerja terkait

1. Unit Gawat Darurat

2. Instalasi Rawat Jalan

3. Instalasi Rawat Inap

4. Laboratorium

5. Instalasi Radiologi

6. Instalasi Gizi

7. Unit Fisioterapi

8. Cleaning Service

Anda mungkin juga menyukai