Tn CH usia 53 tahun sedang dirawat di Ruang ICU RSD Soebandi Jember dengan diagnosa
medis CVA Haemoragik. Klien mengalami penurunan kesadaran. Dua hari yang lalu pasien
mengalami demam, kemudian dibawa berobat ke dokter umum dan dikanyatakan mengalami
ISK. Kurang lebih 2 jam yang lalu pasien tiba-tiba tidak sadar, tidak bisa dibangunkan saat
tidur dalam kondisi ngorok. Sebelumnya tidak ada keluhan nyeri kepala, tidak ada muntah
dan tidak ada kejang sebelumnya. Keluarga membawa pasien ke Rumah Sakit Kasih Ibu
pukul 00.15 WIB. Kemudian RS Kasih Ibu merujuk klien ke IGD RSD Soebandi Jember
pukul 13.00 WIB. Klien datangdalam keadaan tidak sadar dengan GCS E1M2V1, kemudian
klien dibawa ke ruang ICU untuk mendapatkan perawatan intensife dengan ventilator. Saat
pengkajian di ICU klien soporkoma dengan GCS E1M2VET, terpasang ventilator dengan
SIM V, FiO2 70 %. PEEP +5, VT 487, RR 38 cx/mnt. Vital sign TD 140/90 mmHg, Heart
rate 160 x/mnt, suhu 38,5 dan SaO2 100 %. Kondisi Pupil keduanya miosis, reflek sahaya
+/-, ada akumulasi sekret di mulut dan selang ET, tidak terpasang mayo dan lidah tidak turun.
Terdapat retraksi otot dada dengan RR 38 x/mnt, terdengar ronchi basah di basal paru kanan,
CRT < 3 detik, terpasang NGT warna keruh, BU 13 x/mnt, urine tampung 200 cc/shift, BB
60 kg. Hasil EKG ada gambaran ST depresi inferior, Hasil rontgen cor dan pulmo dalam
batas normal. Di ICU klien sudah mendapatkan terapi brainact / 12 jam, alamin F/ 12 jam,
ranitidin / 12 jam dan infuse RL 20 tpm. Klien sudah menderita hipertensi selama 1 tahun.
Asupan Cairan / 24 Jam
Hari 1 : Parenteral 1500 CC, enteral 500 cc, urine 200 cc, feses 200 cc
Hari 2 : Parenteral 1800 cc, enteral 600 cc
Hari 3 : Parenteral 500 cc, enteral 200 cc, feses 200 cc