1. Definisi Lansia
Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi pada
melalui tiga tahap kehidupannya, yaitu anak, dewasa, dan tua (Wahyudi, 2008).
tahan tubuh dalam menhadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh yang
dengan waktu, sudah dimulai sejak lahir dan berlanjut sepanjang hidup. Usia
tua adalah fase akhir dari rentang kehidupan (Fatimah, 2010). Usia lanjut
adalah kelompok orang yang sedang mengalami suatu proses perubahan yang
usianya lebih dari 60 tahun dan mengalami perubahan biologik, fisik, dan sosial
12
a. Menurut organisasi dunia ( WHO ) lansia meliputi :
sebagai berikut : lanjut usia lebih dari 65 tahun atau 70 tahun. Terbagi
untuk umur 70–75 tahun ( young old ), 75– 80 tahun ( old ), dan lebih dari
B. Konsep Keluarga
1. Pengertian Keluarga
keluarga selalu berinteraksi satu dengan yang lain (Mubarak, dkk 2009
hidup dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi satu sama lainnya
2009).
2. Karakteristik Keluarga
sebagai berikut :
a. Terdiri dari dua atau lebih individu yang di ikat oleh hubungan darah,
3. Bentuk/Type Keluarga
Menurut Allender dan Spradley (2001) dalam buku Zaidin Ali (2009),
a. Keluarga Tradisional
suami, istri dan anak atau suatu rumah tangga yang terdiri dari
ayah, ibu, dan anak yang hidup dalam rumah tangga yang sama.
2) Keluarga besar (extended family), adalah keluarga yang terdiri dari
dari tiga generasi yang hidup bersama dalam satu rumah, seperti
paman, bibi.
terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup bersama dalam
satu rumah.
4) Single parent family, adalah keluarga yang terdiri dari satu orang
terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya atau
6) Keluarga usia lanjut yaitu rumah tangga yang terdiri dari suami
2) Orang tua (ayah/ibu) yang tidak ada ikatan perkawinan dan anak
berikut :
a. Keluarga berantai (sereal family), adalah keluarga yang terdiri dari pria
dan wanita yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu
keluarga inti.
4. Struktur Keluarga
dan pola komunikasi diantara orang tua, orang tua dan anak, diantara
anggota keluarga ataupun dalam keluarga besar. Komunikasi dalam
pada saat istri marah pada suami, maka suami akan mengklarifikasi
dari nilai budaya terkait. Norma mengarah kepada nilai yang dianut
6. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
konsep diri yang positif, rasa dimiliki dan memiliki, rasa berarti serta
keluarga.
dimana setiap anggota keluarga baik orang tua maupun anak diakui
terpenuhi.
b. Fungsi sosialisasi
sosialisasi.
c. Fungsi reproduksi
disisi lain banyak kelahiran yang tidak diharapkan atau diluar ikatan
(single parent).
d. Fungsi ekonomi
dilaksanakan.
Kelima tugas kesehatan tersebut saling terkait dan perlu dilakukan oleh
7. Ciri-ciri Keluarga
sebagai berikut :
tertentu yang dianggap stabil, meskipun setiap keluarga melalui tahap dan
family)
Tahapan ini dimulai sejak ibu hamil sampai dengan kelahiran anak
pertama dan berlanjut sampai dengan anak pertama berusia 30 bulan atau
2,5 tahun.
adalah :
menfasilitasi hubungan orang tua dan bayi yang positif dan hangat
sehingga jalinan kasih sayang antara bayi dan orang tua dapat tercapai.
Tahap ini dimulai saat anak pertama berumur 2,5 tahun dan
dan berakhir pada saat anak berumur 12 tahun. Pada tahap ini biasanya
dengan anak.
biaya sekolah
anggota keluarga.
Pada tahap ini anak perlu berpisah dengan orang tua, memberi
tahapan ini sering kali ditemukan perbedaan pendapat antara orang tua
dan anak remaja, apabila hal ini tidak diselesaikan akan berdampak
keluarga.
center family)
pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Remaja yang akan beranjak
dewasa harus sudah siap meninggalkan kedua orang tuanya untuk mulai
jumlah anak dan ada atau tidaknya anak yang belum berkeluarga dan tetap
2) Mempertahankan komunikasi
anak-anak.
5) Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
rumah dan berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal.
Pada beberapa pasangan fase ini dianggap sulit karena masa usia
lanjut, perpisahan dengan anak dan perasaan gagal sebagai orang tua.
sebagainya.
penjajakan tahap II bila ditemui data maladapti pada keluarga. Lima tugas
adalah :
yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya
sumber yang ada dalam keluarga serta sikap keluarga terhadap anggota
didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan
sebagai berikut :
a. Peranan Ayah adalah ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak,
b. Peranan Ibu adalah sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu
spiritual.
a. Pendidik (educator)
secara mandiri.
kesehatannya.
b. Koordinator
c. Pelaksana
yang sakit.
d. Pengawas kesehatan
kunjungan ini.
e. Konsultan (Penasehat)
f. Kolaborasi
g. Fasilitator
h. Penemu kasus
i. Modifikasi lingkungan
1. Definisi Hipertensi
lebih dari suatu periode. Hal ini terjadi bila aeteriole-arteriole kontriksi.
jantung dan pembuluh darah, batasan tekanan darah yang masih dianggap
2. Klasifikasi.
Tekanan darah dikatakan normal apabila sistolik < 130 mmHg dan
diastolic < 85 mmHg, dikatakan normal tinggi apa bila sistolik 130-139
mmHg dan diastolic 85-89 mmHg, hipertensi dibagi atas 4 stadium yaitu :
Tabel 2.5
Stadium Hipertensi
Stadium Sistol (mmHg) Diastol (mmHg)
Paling baik (optimal) < 120 < 80
Normal 120-130 80-85
Normal tinggi (High Normal/ 130-140 85-90
Pra Hipertensi)
Hipertensi Stadium 1 : 140-160 90-100
Ringan (Mild)
Hipertensi Stadium 2 : 160-180 100-110
Sedang (Moderate)
Hipertensi Stadium 3 : >180 >110
Berat (Severe)
Hipertensi Stadium 4 :
˃ 210 > 120
Sangat Berat (Very Severe)
Sumber : Baradero., (2008) dan Vitahealth (2009)
a. Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140
mmHg.
diketahui penyebabnya.
3. Etiologi Hipertensi.
1) Genetik (keturunan)
2) Jenis kelamin
3) Umur
sedangkan pada wanita terjadi setelah umur 45 tahun. Tekanan darah akan
perubahan struktur dan fungsi. Jumlah sel otot polos berkurang dan
meningkat menjadi 25% pada usia 50 tahun dan 50% pada usai 70 tahun
(Davy, 2006).
4) Obesitas (kegemukan)
kadiovaskular.
fisiologis jika kadar garam dalam tubuh berlebih, maka tubuh akan
Soetarjo, 2005).
6) Kurang Olahraga
tekanan darah. Orang yang kurang aktif berolah raga pada umunya
b. Hipertensi sekunder
suatu kondisi fisik yang ada sebelumnya seperti penyakit ginjal atau
gangguan tiroid. Menurut (Wajan Juni Udjianti, 2010 hal. 113) etiologi
darah.
5) Obat-obatan
4. Patofisiologi
c. Aldosteron
plasma meningkatkan volume secukup dan curah jantung. Hal ini juga
volume darah.
yang menetap.
garam Natrium dan Air (Soenardi, dan Soetardjo, 2005). Berikut efek
RAA :
rendah.
endotel.
fungsi ginjal.
5. PATHWAYS / WOC
Sumber : Suyono, Slamet. 2010
Kesadaran menurun.
b. Sakit kepala
c. Pusing / migraine
f. Sukar tidur
h. Nokturia
i. Azotemia
7. Komplikasi
a. Stroke
b. Penyakit Jantung
c. Gagal Ginjal
2006).
8. Pencegahan Hipertensi
sayuran.
b. Penurunan berat badan
memberi tekanan yang lebih besar pada dinding pembuluh darah dan
arteri.
teratur serta cukup (30-40 menit atau lebih) sebanyak 3-4 hari
pada bacaan sistolik dan diastolik. Olahraga secara teratur selain dapat
tubuh.
tekanan darah.
Asupan lemak yang di anjurkan adalah 27% dari total energi dan
mmHg.
suplementasi potasium.
laki-laki usia 19-49 tahun, 1000 mg untuk wanita dan laki-laki usia 50
dikemas, keju, dan ikan teri asin sebagai sumber kalsium tidak
yang belum diawetkan. Selain itu, penggunaan ikan teri asin dapat
h. Keseimbagan magnesium
hari.
i. Berhenti merokok
pembuluh darah sehingga terjadi tekanan yang lebih tinggi. Gas karbon
j. Manajemen Stres
berdenyut lebih cepat dan lebih kuat sehingga tekanan darah akan
meningkat.
Saat stres datang, manajemen stres seperti melakukan latihan
9. Pemeriksaan Penunjang
berikut :
a. Check-up sederhana
lemak, gangguan saluran cerna dan kemih, infeksi firus hepatitis, dan
c. Pemeriksaan mata
Yang bisa dilakukan adalah tes air seni untuk mendeteksi gangguan
ginjal dan tes darah untuk mengetahui fungsi ginjal secara langsung.
D. Konsep Seledri
dapat tumbuh dengan baik dan memiliki batang daun yang tebal dan
dengan warna putih. Seledri dapat tumbuh subur pada iklim, atau
panen setelah berusia enam minggu sampai enam belas minggu sejak
ditanam.
masak untuk penyebab sup, kuah baso, dan kuah sayuran yang lain.
beberapa mineral seperti kalium, zat besi dan fosfor. Senyawa yang
1. Penelitian terkait
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Safitri (2015) dengan
judul “Pengaruh Pemberian Air Rebusan Seledri terhadap Penurunan
Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik Penderita Hipertensi
Lingkungan Kerja Puskesmas Tiga Balata Tahun 2015” tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat pemberian air rebusan
seledri terhadap penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik pada
penderita hipertensi di puskesmas Tiga Balata. Desain penelitian ini
adalah Quasi exsperimen dengan pendekatan One group pretest-
posttest, jumlah sampel 30 orang responden maka dapat disimpulkan
Ha diterima, berarti ada pengaruh air rebusan seledri untuk
menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik pada penderita
hipertensi, di dapatkan hasil rata-rata intensitas nyeri sebelum
diberikan air rebusan seledri sebesar 4,73 dengan standar deviasi
1,311. Rata- rata tinggi tekanan darah setelah diberikan air rebusan
seledri dengan standar deviasi 1,008.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Susanti 2014 dengan
judul “pemberian air rebusan seledri terhadap penurunan tekanan darah
pada penderita hipertensi pada lansia di PSTW Kasih Sayang Ibu Batu
Sangkar Tahun 2014” tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh pemberian air rebusan seledri terhadap
perubahan tekanan darah pada penderita hipertensi. Desain penelitian
ini adalah Pre eksperimental dengan pendekatan One group pretest-
posttest, jumlah sampel 20 orang responden maka dapat disimpulkan
Ha diterima, berarti ada pengaruh air rebusan seledri terhadap
penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi, di dapatkan hasil
rata-rata 3,80 sebelum diberikan air rebusan seledri, sedangkan rata-
rata hipertensi setelah diberikan air rebusan seledri 2,80 menunjukkan
ada penurunan tekanan darah.
F. Asuhan Keperawatan Keluarga
1. Pengkajian
2008).
a. Data umum
5) Agama
c. Lingkungan
1) Karakteristik rumah
Diidentifikasi dengan melihat luas rumah, tipe rumah, jumlah
sarana eliminasi (tempat, jenis, jarak dari sumber air), sumber air
mempengaruhi kesehatan.
d. Struktur keluarga
4) Struktur peran
e. Fungsi keluarga
1) Fungsi efektif
2) Fungsi sosialisasi
perilaku.
3) Fungsi perawatan kesehatan
dilingkungan setempat.
4) Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji yaitu berapa jumlah anak, rencana keluarga
5) Fungsi ekonomi
f. Pemeriksaan fisik
g. Harapan keluarga
Keinginan keluarga terhadap perawat keluarga terkait permasalahan
2. Diagnosa Keperawatan
(Carpenito, 2010).
3. Intervensi Keperawatan
SKORING
No Kriteria Skor Bobot
1. Sifat masalah 1
Skala :
- Aktual 3
- Resiko 2
- Potensial 1
2. Kemungkinan masalah dapat 2
diubah
Skala :
- Mudah 2
- Sebagian 1
- Tidak dapat 0
4. Menonjolnya masalah 1
Skala :
- Ada masalah tetapi tidak 2
perlu ditangani 1
- Masalah tidak dirasakan 0
Cara Skoring
1) Tentukan skor untuk setiap criteria
2) Skor dibagi dengan makna tertinggi dan kalikanlah dengan
bobot
Skor x bobot
Angka tertinggi
3) Jumlahkan skor untuk semua criteria
4. Implementasi Keperawatan
5. Evaluasi Keperawatan