Sukses dengan STBM pilar 1 mengantarkan kecamatan Nganjuk mencapai
ODF pada tahun 2013 dimana masalah terbesar waktu itu adalah kebiasan masyarakat BAB sembarangan, lingkungan kumuh sampah tidak dikelola dengan benar dan tidak adanya TPS, dan penyakit berbasis lingkungan yang meningkat, akirnya setelah kecamatan Nganjuk mencapai ODF berfikir untuk menerapkan 5 Pilar STBM secara menyeluruh menciptakan lingkungan dan perilaku masyarakat yang lebih baik dengan mewujudkan sebuah Kampung STBM di Kelurahan Payaman rw 7 dan Mangundikaran rw3 . Disitu masyarakat selain menerapkan 5 Pilar STBM juga dibuktikan dengan lingkungan yang sehat dan MANDIRI ( nyaman,damai, indah, rindang dan inofatif). Untuk mebentuk Kampung STBM bukan hal mudah,perlu pendekatan, motivasi secara menyeluruh terhadap seluruh elemen lintas sektor , program, masyarakat baik RT, RW, kader dan aparat desa/kelurahan sehingga muncul visi secara bersama untuk merubah perilaku tersebut yang akhirnya timbul perubahan yang kita inginkan dan akhirnya manfaatnya untuk lingkungan masyarakat itu sendiri. Kegiatan yang dilaksanakan di Kampung STBM adalah selain didukung dengan kondisi lingkungan yang MANDIRI, masyarakat juga dibina untuk menerapakan 5 Pilar STBM dengan pilar 1 masyarakat sudah tidak ada yang BAB sembarangan, pilar ke 2 masyarakat membiasakan cuci tangan pakai sabun ,sehingga disediakan sarana cuci tangan dari daur ulang sampah di setiap sudut kampung STBM, ke 3 masyarakat mengolah makanan dan minuman dengan aman,ke 4 pengolah sampah rumah tangga diasana ada bank sampah dan TPST ,masyarakat juga dibina membikin kerajinan daridaur ulang sampah, pilar 5 masyarakat mengolah limbah cair rumah tangga yang aman dan sehat. Membangun Germas menuju kampung STBM bukan hal yang mudah penuh hambatan dan tantangan , tidak akan terwujud tanpa dukungan berbagai lintas sektor. STBM pilar 1 merupakan kunci terwujudnya Kampung STBM
KATA KUNCI : Kampung,STBM,germas,hidup ,sehat
1. LATAR BELAKANG lingkungan (diare, amobiasis, ISPA,
Perilaku tidak sehat TB paru kulit atau lainnya). menyebabkan buruknya kondisi Perilaku tidak sehat yang kesehatan lingkungan dan sangat berbahaya dan mempercepat berdampak pula terhadap penularan penyakit indikator tersebut penyebaran penyakit menular dapat dilihat masih banyaknya BAB khususnya penyakit berbasis terbuka (OD), pengelolaan sampah yang jelek dan sebagainya. MANDIRI (Nyaman, Damai, Indah, Buruknya kondisi sanitasi tersebut Rindang, dan Inovatif) yang dipengaruhi oleh perilaku terkemas dalam Kampung STBM masyarakat itu sendiri, perilaku sekaligus mendeklarasikan kampung masyarakat tersebut berkaitan erat STBM tersebut sehiungga kegiatan dengan beberapa faktor mulai dari tersebut dapat dikatakan bahwa tingkat pendidikan, sosial, ekonomi, “Dari BABS Menuju Kampung budaya dan kebijakan lainnya. STBM Yang Sehat dan Indikator yang dapat dilihat Mandiri”( Kampung STBM Bukti dari sanitasi yang jelek adalah Nyata Germas Hidup Sehat ) penyakit berbasis lingkungan, data Kampung STBM adalah suatu dari Puskesmas Nganjuk kampung atau dukuh atau RW dimana menunjukan dari tahun 2008 terus masyarakanya berperilaku hidup bersih mengalami peningkatan dan masuk dan sehat dengan menerapkan 5 pilar dalam 10 besar penyakit Puskesmas STBM. sedangkan data akses jamban dari tahun ketahun semakin meningkat, 2. PERMASALAHAN sebelum dilakukan pemicuan akses Inilah permasalahan yang jamban masih sekitar 50%, data sering timbul yang secara perlahan akses jamban tahun 2008 : 74%, harus dikikis dan dimotivasi agar tahun 2009 : 78%, tahun 2010 : 81%, terjadi perubahan. Ini perlu pemikiran tahun 2011 : 84%, tahun 2012 : 88%, dan tenaga ekstra untuk tahun 2013 sampai dengan tahun melakukannya hal ini tak lepas dari 2017 sudah mencapai 100%. Sukses dukungan lintas proram, lintas sektor dengan keberhasilan mengantarkan dan dukungan Instansi terkait kecamatan Nganjuk ODF A. Kebiasaan BAB Sembarangan kecamatan, atas dasar tersebut Untuk merubah perilaku Kecamatan Nganjuk meningkat kebiasaan BABS adalah bukan menjadi ODF 5 Pilar STBM sehingga hal mudah, perlu pendekatan, dapat mewujudkan pula Kampung motivasi secara menyeluruh STBM ( Sanitasi Total Berbasis terhadap seluruh elemen Masyarakat ), masyarakat baik RT, RW, kader Keberhasilan tersebut tidak lepas dan aparat desa/kelurahan dari motivasi peran aktif lintas sehingga muncul visi secara program maupun lintas sektor bersama untuk merubah perilaku melalui gerakan masyarakat tersebut yang akhirnya timbul (Germas) yang dilakukan setiap perubahan yang kita inginkan jum’at dan minggu dan didukung yang akhirnya manfaatnya untuk pula Lomba RT Cantik yang lingkungan masyarakat itu sendiri diadakan setiap tahun sehingga dengan Germas tersebut akhirnya B. Lingkungan kumuh dan bisa mewujudkan ODF 5 pilar STBM. pengelolaan sampah yang Atas dasar ODF 5 pilar STBM kurang benar didukung pula tersebut akhirnya bisa mewujudkan tidak adanya TPS yang suatu lingkungan yang sehat dan terkelola Lingkungan kumuh dengan tentang lingkungan masa bodoh, penduduk pada tak lepas dari ini tantangan yang sangat berat pengelolaan sampah yang kurang yang dihadapi untuk perubahan benar apalagi tidak ada TPS atau perilaku di masyarakat. Untuk ada tapi tidak terkelola dengan mendukung dan mensukseskan benar, ini merupakan kegiatan tersebut kesabaran, terus permasalahan yang komplek. menerus memotivasi dan tak kalah Untuk mengatasi ini perlu pentingnya adalah dukungan motivasi, penyuluhan dan RT/RW dan perangkat setempat. pendekatan secara periodik dan butuh waktu panjang sehingga 3. TINJAUAN PUSTAKA perubahan akan nampak, langkah Kampung STBM adalah suatu awal yang perlu dilakukan adalah kampung dimana daerah tersebut membentuk bank sampah dan telah menerapkan 5 pilar STBM, ini terus memberi bimbingan dan dibuktikan dengan keadaan motivasi, bila ini berjalan masukan lingkungan yang indah, asri, nyaman paham 3R dan melakukan jejaring dengan pengelolaan sampah yang agar keberlanjutan bank sampah baik disetiap lingkungannya. tetap eksis dan tumbuh Kecamatan Nganjuk telah berkembang menetapkan sebagai kecamatan ODF pada tanggal 03 Desember Tahun 2013 C. Penyakit berbasis lingkungan dengan perilaku masyarakat yang sudah yg terus meningkat tidak ada BAB sembarangan. Indikator sanitasi yang jelek Kegiatan pemberdayaan masyarakat dapat dilihat dari penyakit desa/kelurahan untuk merubah perilaku berbasis lingkungan, bila kasus higiene dan sanitasi. Sukses dengan kesakitannya meningkat dari keberhasilan STBM pilar 1 diharapkan tahun ke tahun itu menunjukan agar masyarakat juga membiasakan 4 bahwa sanitasi lingkungan yang pilar STBM yang lain dengan tujuan jelek, hal ini harus segera perubahan perilaku higiene dan akses ditangani secara serius baik sanitasi masyarakat yang lebih baik. melalui pendekatan, motivasi, Kegiatan tersebut tidak akan berjalan pemberdayaan maupun berbagai tanpa bantuan lintas sektor dan lintas kegiatan lainnya, kasus penyakit program. Masyarakat yang telah berhasil berbasis lingkungan tersebut mencapai kondisi sanitasi total atau seperti: diare, disentri, salah satu pilar dalam penyelenggaraan kecacingan, penyakit kulit, ISPA, STBM berdasarkan penilaian Tim DBD dsb. Verifikasi, dapat melakukan deklarasi keberhasilan pelaksanaan D. Sosial ekonomi yang rendah STBM/Deklarasi ODF pada tahun 2013, Sosial ekonomi masyarakat langkah berikutnya selama kurang lebih yang rendah adalah juga 3 tahun bersama lintas sektor, lintas mempengarui perubahan perilaku program dan dukungan tokoh masyarakat disamping itu juga masyarakat dan kader dan pihak pihak pendidikan rendah dan kepedulian terkait, akan mewujudkan desa/kelurahan 5 pilar STBM atau prinsip mengurangi, memakai ulang, membentuk kampung STBM tahun 2016. dan mendaur ulang. Tujuan dari Kampung STBM tidak hanya penanganan sampah untuk menyelenggarakan 5 pilar tetapi juga menghindari penyimpanan sampah menjadi kampung yang SEHAT dan dalam rumah dengan segera MANDIRI dalam arti nyaman, damai, membuang sampah dan tidak indah, rindang dan inovatif. Sehingga menimbun agar tidak kampung tersebut didesain dengan membahayakan kesehatan kreatifitas masyarakat, kader, dan semua masyarakat dan lingkungannya. pihak yang terlibat. Masyarakat juga membiasakan Pilar STBM ada 5 secara rinci adalah untuk memilah sampah terhadap 2 a. Stop Buang Air Besar sembaranagn jenis sampah yaitu sampah organik adalah membudayakan perilaku dan sampah anorganik. buang air besar sehat yang dapat e. Pengamanan Limbah Cair Rumah memutus alur kontaminasi kotoran Tangga adalah melakukan kegiatan manusia sebagai sumber penyakit pengolahan limbahcair di rumah secara berkelanjutan. Menyediakan tangga yang berasal dari sisa dan memelihara sarana buang air kegiatan mencuci, kamar mandi dan besar yang memenuhi standar dan dapur yang memenuhi standar baku persyaratan kesehatan. Sehingga mutu kesehatan lingkungan dan dapat dikatakan bahwa suatu kondisi persyaratan kesehatan yang mampu ketika setiap individu sudah tidak memutus mata rantai penularan ada yang buang air besar penyakit. sembaranagn. b. Cuci Tangan Pakai Sabun adalah 4. PEMBAHASAN / PELAKSANAAN perilaku cuci tangan dengan KAMPUNG STBM menggunakan air bersih yang Kegiatan yang dilakukan dalam mengalir dan sabun, dengan mensukseskan progam menerapkan langkah-langkah cuci desa/kelurahan 5 Pilar tangan yang baik dan benar STBM/Kampung STBM c. Pengelolaan Air Minum dan a. Melakukan sosialisasi/ Makanan Rumah Tangga adalah pendekatan/ penyuluhan di melakukan kegiatan mengelola air kecamatan, pertemuan- minum dan makanan di rumah pertemuan desa (posyandu, tangga untuk memperbaiki dan pertemuan kader, pertemuan menjaga kualitas air dari sumber air desa/ kelurahan, dll) Sosialisas yang akan digunakan untuk air dan advokasi lintas sektor dan minum, serta untuk menerapkan lintas progam jejaring kerja dan prinsip higiene sanitasi pangan kemitraan dalam rangka dalam proses pengelolaan makanan penyelenggaraan di rumah tangga. pengembangan STBM. Dalam d. Pengamanan Sampah Rumah hal ini kerjasama dengan tim Tangga adalah melakukan kegiatan lomba di kecamatan misalnya pengolahan sampah di rumah lomba RT cantik, desa berseri tangga dengan mengedepankan dll, dengan tujuan terwujudnya ditanam untuk kerindangan , dan desa STBM yang terpadu. buahnya bisa dimanfaatkan oleh b. Melakukan kunjungan rumah / warga untuk dibuat sirup markisa. survei STBM dengan 5 pilar Di sepanjang jalan warga membuat STBM, di desa/kelurahan, pengecatan yang berwarna-warni, dengan menggunakan blangko tembok-tembok ditempeli bunga- survei yang dilakukan oleh kader bunga yang fase/tempatnya terbuat STBM, dari bahan bekas yaitu botol aqua c. Setelah didapatkan data hasil yang tidak dipakai, ada lampu survei kader dan melakukan penerangan yang dibuat warga dari pemantauan langsung, kami bahan yang tidak dipakai. berkoordinasi dengan pemangku Di kampung STBM setiap kebijakan untuk menentukan sudut atau beberapa meter ada wilayah mana yang bisa dibina tempat cuci tangan yang untuk terselenggaranya disediakan, sehingga masyarakat Kampung STBM. Melalui terbiasa untuk melakukan cuci koordinasi yang cukup panjang tangan tiap kali aktifitas walaupun akhirnya dipilih RW 7 Kelurahan diluar rumah, dilengkapi dengan Payaman dan RW 3 Kelurahan leatflet langkah-angkah cuci tangan Mangundikaran. yang baik dan benar. Memasang d. Kami juga melakukan baner-baner sebagai media penggalangan dana demi promosi agar masyarakat selalu terselenggaranya kampung ingat tentang 5 pilar STBM dan STBM sehingga diperoleh mitra menerapkan dalam kehidupan yang bersedia mensukseskan sehari-hari. kegiatan STBM 5 pilar. Dalam Di kampung STBM juga ada hal ini mitra yang bersedia pengolahan limbah rumah tangga adalah SPECTRA. yang bisa dimanfaatkan untuk e. Melakukan pelatihan-pelatihan menyiram tanaman setelah diolah yang berhubungan dengan 5 melalui filtrasi. Disana juga ada pilar STBM di masyarakat pekarangan yang dimanfaatkan misalnya membuat hasil karya untuk budidaya ikan, menanam dari bahan bekas, melakukan tanaman dan toga dll. praktek cuci tangan dengan Disetiap sudut ada tempat sabun. pembuangan sampah. Ada TPST Kampung STBM disini tidak ( Tempat Pengolahan sampah hanya menerapkan 5 pilar STBM Terpadu ) dimana merupakan ( Sanitasi Total Berbasis kegiatan pilar 4 pengelolaan Masyarakat ) tetapi dibuat seindah, sampah rumah tangga, di TPST sejuk dan senyaman mungkin ada sistim pemilahan, pengelolaan sehingga masyarakat cukup betah sampah dan pembibitan tanaman. untuk beraktifitas walaupun hanya Dari hasil kreatifitas tersebut untuk duduk-duduk dan santai. bisa menjadi sumber penghasilan Arah masuk menuju Kampung karena bisa dimanfaatkan/ dijual. STBM ada pohon markisa yang Setelah dilakukan pembinaan bersama lintas sektor akan melihat secara langsung untuk dilakukan Deklarasi 5 Pilar STBM study banding, proses terbentuknya sebagai wujud bahwa lingkungan Kampung STBM di Kabupaten tersebut masyarakat sudah Nganjuk. Tahun 2016 pada tanggal menerapkan 5 pilar STBM. 8 September 2016 Kabupaten Setelah masyarakat Pacitan, dan tanggal 29 Nopember menyatakan status 5 pilar STBM dari Kabupaten Blora. Mereka dan sudah dideklarasikan secara melihat langsung dan bersama-sama, tetap perlu mendengarkan testimoni dari pihat dilakukan pembinaan, pengawasan, yang terkait yang ikut mensuksekan pemantauan sehingga masyarakat progam Kampung STBM bersama di dalam Kampung STBM tersebut sanitarian Puskesmas Nganjuk. tetap menerapkan 5 Pilar STBM dan bisa meningkatkan ide dan kreatifitasnya dalam menunjang 1. KESIMPULAN keberadaan Kampung STBM. 1. Membangun Germas menuju Bersama tim lintas sektor, kampung STBM bukan hal yang kader STBM bersama-sama mudah, penuh hambatan dan mensukseskan Kampung STBM tantangan sehingga perlu dilakukan monitoring 2. Germas STBM dimulai dengan dan evaluasi secara kontinu meng-ODF kan STBM pilar 1 bersama tim ferifikasi minimal satu yaitu tidak BABS tahun sekali. 3. Germas STBM Pilar 1 adalah Kami juga membuat video kunci terwujudnya kampung yang diabadikan dalam bentuk STBM DVD, sebagai gambaran proses 4. Germas STBM tidak akan terbentuknya Kampung STBM / terwujud tanpa dukungan Succes Story. Dari kegiatan berbagai sektor seperti RT, RW, sosialisasi, komunikasi dan Kader, Perangkat Desa, Lurah koordinasi, pemicuan pilar 1 sampai dan Dinas Jawatan sebagai tim dengan pelaksanaan pilar 5, pembina verifikasi di lapangan dan Deklarasi 5. Kampung STBM terwujud Kampung STBM, testimoni dari merupakan bukti Nyata Germas kepala Puskesmas Nganjuk. Kepala Hidup Bersih dan Sehat Dinas Kesehatan, bapak camat, 6. Kampung STBM kecamatan kepala kelurahan, ketua RW, Nganjuk di Kelurahan semua terangkum lengkap dalam Mangundikaran dan Payaman video Kampung STBM. Juga tidak menjadi percontohan lupa SD Kauman 2 sebagai SD desa/kelurahan yang lain di yang peduli terhadap sanitasi dan kecamatan Nganjuk. kebersihan lingkungan. 7. Terus lakukan pembinaan dan Dengan keberadaan Kampung pemantauan secara periodik dan STBM Kelurahan Payaman RW 7 berkala Germas menuju dan Kelurahan Mangundikaran RW kampung STBM , tidak hanya 3, ada Kabupaten lain yang ingin tinggal sebuah nama 8. Pemahaman kepada individu 1. Modul maupun masyarakat adalah wajib STBM............................................... tanpa itu germas STBM menuju Kemenkes RI 2014 Kampung STBM tidak akan 2. Permenkes No. 75 tahun tumbuh dan berkembang di 2014 ...........................................Kem masyarakat enkes RI 2014 3. Khumpulan Undang – Undang 2. DAFTAR PUSTAKA Khusus Kesehatan... Reni Heryani, SST, S