Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PERSAMAAN DIFERENSIAL

PENGANTAR DAN SIFAT TRANSFORMASI LAPLACE

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1

NAMA ANGGOTA

1. NUNUNG RUSDIYAWANTI (E1R11048)


2. NURHADIATUN NUFUS (E1R115050)
3. SANTY ASTRIYANI (E1R115058)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2017
BAB I

1. Pengantar

Transpormasi Laplace adalah suatu teknik untuk menyederhanakan


permasalahan dalam suatu sistem yang mengandung masukan dan keluaran, dengan
melakukan transformasi dari suatu domain pengamatan ke domain pengamatan yang
lain. Sedangkan transformasi adalah suatu proses perubahan dari bentuk satu ke
bentuk lainnya, seperti contoh: kipas angin, listrik tenaga air, megickom, setrika, dll.
Dalam matematika jenis trasformasi ini merupakan suatu konsep yang penting
sebagai bagian dari analisis fungsional, yang dapat membantu dalam melakukan
analisis system invariant –waktu linier, seperti: rangkaian elektonik, osilator
harmonic, devais optik, sistem-sistem mekanik. Dengan mengetahui deskripsi
matematika atau fungsional sederhana dari masukan atau keluaran atau sistem,
transformasi laplace dapat memberikan deskripsi funsional alternatif yang kadsng
dapat menyederhanakan proses analisis kelakuan dari sistem atau membuat suatu
sistem baru yang berdasarkan suatu kumpulan spesipikasi. Transformasi Laplace
memiliki peran penting dalam aplikasi-aplikasi dalam bidang fisika, optic, rekayasa
listrik, rekayasa kendali, pemrosesan sinyal dan teori kemungkinan. Nama teori ini
diberikan untuk menghormati seorang ahli matematika dan astronomi , Pierre Simon
Laplace, yang menggunakan teknik trasformasi ini pada hasil karyanya dalam teori
kemungkinan. Sebenarnya teknik ini ditemukan sebelumnya oleh Leonhard Euler,
seorang ahli matematika prolific Swiss abad kedelapanbelas.

Pada bab ini akan diperlihatkan bagaimana menggunakan transformasi


Laplace (Laplace transform) untuk menyelsaikan persamaan diferensial. Terdapat
beberapa jenis transformasi yang ada di dunia. Transformasi Laplace dan
Transformasi Fourier kemungkinan merupakan dua jenis transformasi yang
digunakan untuk menyelsaikan PD. Seperti yang dilihat pada pasal berikutnya,
trasformasi Laplace dapat digunakan untuk mereduksi persamaan diferensial ke
suatu masalah aljabar. Aljabar tersebut dapat menjadi rumit pada suatu kejadian,
tetapi sebenarnya dalam beberapa kasus ini akan lebih sederhana dari pada
menyelsaikan persamaan diferensial secara langsung. Selanjutnya diaplikasikan
transpormasi Laplace invers (invers laplace transform) untuk mendapatkan kembali
penyelsaian dari masalah aslinya. Transformasi Laplace dapat juga digunakan untuk
menyelsaikan masalah nilai awal yang tidak bisa diselsaikan dengan metode
sebelumnya. Berikut ini adalah ilustrasi penggunaan transformasi Laplace.

Masalah Nilai Transformasi Laplace Masalah


Awal Aljabar

Sulit Sangat Mudah

Penyelsaian Penyelsaian
Masalah Nilai Masalah Aljabar
Awal Transformasi Laplace Invers

Gambar Ilustrasi Transformasi Laplace

Pada bab sebelumnya hanya diperhatikan persamaan diferensial tak homogeny


dengan f(x) adalah fungsi kontinu yang cukup sederhana. Pada baba ini akan mulai
dilihat f(x) yang tidak kontinu. Ini merupakan masalah yang memberikan alasan
untuk menggunakan trasformasi Laplace.

Sebelum mulai dengan definisi Transformasi Laplace, diperlukan untuk


mempuyai definisi lain dari hal tersebut. Suatu fungsi dikatakan kontinu sepotong-
sepotong (piecewise continuous) pada suatu interval jika interval tersebut dapat
dipecah menjadi berhingga subinterval sehingga fungsi kontinu pada setiap
subinterval terbuka (yaitu subinterval tanpa titik akhir) dan mempuyai limit kiri dan
limit kanan yang berhingga (tidak perlu sama) pada setiap titik akhir dari setiap
subinterval.

2. Definisi
 Definisi 2.1

Misalkan f ( x ) fungsi yang terdefinisikan untuk setiap x ≥ 0, transformasi laplace


dari fungsi f ( x ) didefinisikan sebagai:


L { f ( x ) }=F ( s )=∫ e−st f ( x ) dx
0
Dengan s adalah real dan L dinamakan operator transformasi Laplace

Dengan notasi F ( s ) , dicatat bahwa sebenarnya nilai transformasi merupakan


suatu fungsi dari variable baru s dan semua x akan hilang dalam proses
integrasi.

 Teorema 2.1 (Syarat Eksistensi)

Transformasi Laplace L { f ( x ) } yang didefinisikan ada untuk semua s>a jika

1. f ( x ) adalah kontinu sepotong-sepotong pada 0 ≤ x ≤ ∞, dan


2. f ( x ) adalah tingkat eksponensial (eksponential order) kalau x → ∞, yaitu
terdapat konstanta real K , a ,dan T sehingga
|f ( x)|≤ K eax , umtuk semua x >T > 0.
 Definisi 2.2
Jika tranformai laplace untuk f ( x ) adalah F ( s ) , maka dikatakan bahwa
transformasi laplace invers untuk F ( s ) adalah f ( x ), atau

L−l { F( s) } =f ( x).

Dengan L−l dinamakan operator transformasi Laplace Invers.

 Teorema 2.2 (Syarat untuk eksistenti)

Syarat cukup untuk eksistensi suatu transformasi laplace invers untuk F ( s ) :

lim F (s )=0 dan lim sF ( s ) =L< ∞.


x→ ∞ x→ ∞

Transformasi Laplace dari beberapa fungsi:

No. F(t ) L{F(t )}


1. 1 1
, s>0
s
2. T 1
, s>0
s2
3. 2 2
t , s>0
s3
n
4.
t n!
, s >0
n = 0,1,2,3,…. s n+1
5.
at 1
e , s> 0
s−a
6. sin at a
, s >0
s 2 +a2
7. cos at s
, s >0
s 2 +a2
8. sinh at a
, s>|a|
s −a2
2

9. cosh at s
, s>|a|
s −a2
2

10. 2
s −a
t cos at
( s 2 +a 2 )2
11. t sin at s
2a ( s 2 +a 2 )2

Contoh:
Tentukan Transfoemasi Laplace untuk
a. f ( x )=1 , x> 0
b. f ( x )=eax , x >0
c. f ( x )=cos ( bx ) , x >0

Penyelesaian:

∞ R x=R
e−sx
a. L { 1 }=∫ e
0
−sx
= lim ∫ e
R →∞ 0
−sx
dx= lim
R → ∞ −s
[ ] x=0

x= R
1−e−sR 1
¿ lim
R →∞
[ s ] = , s>0
s
∞ R
ax −sx − ( s −a) x
b. L { e } =∫ e ( x )= lim ∫ e dx
0 R→∞ 0

x=R
e−( s−a ) x 1−e−(s−a )R
¿ lim
R →∞
[s−a ] x=0
= lim
R→∞
[ s−a ]
1
¿ , s>0
s−a

−sx
c. L { cos ⁡(bx) } =∫ e ( cos ( bx )) dx
0


¿ lim ∫ e−sx cos ( bx ) dx
R →∞ 0

x=R
e−sx
[
¿ lim 2 2 (−s cos ( bx ) +b sin( bx) )
R →∞ s +b ] x=0

e−sR
¿ lim
[ 2 2
(−s cos ( Rx ) + b sin(Rx) ) + 2 s 2 ]
R →∞ s +b s +b
s
¿ ,s>0
s + b2
2

3. Sifat-sifat Transformasi Laplace


3.1. Sifat Linear
Untuk sembarang konstanta k1 dan k2 dipunyai
L{k1 f1(x) + k2 f2(x)} = k1 L { f1(x)} + k2 L { f2(x)}
Contoh:
Tentukan transformasi Laplace untuk f ( x )=ax+ b.
Penyelesaian:
Berdasarkan sifar linear , dipunyai
L { ax+ b }=a L { x } +b L {1 }
1 1 a+bs
L { ax + b } = a 2 + b = 2 , s >0
s s s
3.2. Transalasi Fungsi
kita akan mencari transformasi Laplace dari fungsi yang ditranslasikan
f (x−α ) disini ,
untuk nilai f ( x ) →0 untuk nilai x >0 atau dengan kata lain
f (x−α )→ 0 untuk nilai x <¿α

Karena f ( x−α )=0 untuk 0< x <α


F ( s ) =∫ f (u)e−su du, dimana u=x−¿ α
0


¿ ∫ f ( x−α) e−s (x−α ) dx
0

αs
¿e ∫ f ( x−α ) e− sx dx
0

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

L [ f ( x−α ) ] =e−αs F(s)

3.3. Perkalian f (x) dengan e−αx



L [ e−αx f ( x) ] =∫ e−αx f ( x ) e−sx dx
0


L [ e−αx f (x) ] =∫ f (x )e−sx−αx dx
0


¿ ∫ f ( x)e−(s +α ) x dx
0


f (x) ] =∫ f (x )e−( s+ α ) x dx
−αx
L [e
0

¿ F (s +α )
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
L [ e−αx f (x) ] =F(s+ α )

3.4. Penskalaan waktu f ( αx )



x x −sx
[ ( )] ( )
L f
α
=∫ f
0 α
e dx

∞ −αsx
¿∫ f
0
x
α
e() α
d ( αx ) , jika αx =τ

¿ ∫ f (¿ τ )e−αsτ d (τ)¿
0

¿ αF (s)
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
x
[ ( )]
L f
α
=αF ( s)
DAFTAR PUSTAKA
Nugroho, Didit Budi, 2011, Persamaan Diferensial Biasa dan Aplikasinya, Graha Ilmu,
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai