Anda di halaman 1dari 6

Analisis Pemanfaatan Teknologi Informasi Menggunakan Pendekatan Innovation and

Diffusion Theory (IDT) dan Technology Acceptance Model (TAM)


1)
Slamet Erma Yudi, 2)Johan J.C. Tambotoh
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia
E-mail :1)682010026@student.uksw.edu, 2)johan.tambotoh@staff.uksw.edu

Abstrak
Adopsi teknologi informasi diharapkan mendukung terciptanya peningkatan kinerja organisasi. Namun dalam
praktiknya, implementasi dan pembaharuan teknologi informasi bukan berarti berlangsung tanpa masalah. Dalam bidang
pendidikan teknologi informasi telah banyak dimanfaatkan salah satunya untuk pendataan pendidikan. Penerapan teknologi
informasi untuk pendataan pendidikan diharapkan mampu mencapai rencana strategis pembangunan pendidikan nasional. Tetapi
di sisi lain penerapan sistem informasi pendataan pendidikan memberikan dampak negatif bagi pengguna. Sulitnya pengguna
pada proses adaptasi terhadap penerapan sistem informasi baru menyebabkan proses pendataan pendidikan menjadi rumit karena
yang pada awalnya dilakukan secara manual saat ini dilakukan berbasis internet. Selain itu sulitnya operator untuk adaptasi
dengan sistem informasi baru juga menyebabkan tingkat konsistensi pengumpulan data pendidikan tidak merata. Berbagai kajian
telah dilakukan untuk menentukan seberapa besar manfaat teknologi informasi bagi penggunanya. Kerangka Innovation and
Diffusion Theory (IDT) yang meliputi relative advantage, compatibility, complexity, trialability dan observability serta kerangka
Technology Acceptance Model (TAM) yang melihat persepsi pengguna terhadap manfaat (perceived usefulness) dan persepsi
pengguna terhadap penggunaan (perceived ease of use) dengan pendekatan deskriptif kualitatif telah mampu mengeksplorasi
persepsi pengguna terhadap pemanfaatan teknologi informasi secara spesifik. Latar belakang pendidikan, sumber daya manusia,
karakteristik pribadi pengguna, perubahan sistem dan pengenalan/pelatihan sistem informasi merupakan hal penting yang perlu
diperhatikan dalam proses difusi inovasi guna mengarahkan persepsi pengguna terhadap pemanfaatan teknologi informasi agar
dapat digunakan secara optimal. Adopsi teknologi informasi akan dapat dengan cepat diterima oleh lingkup sosial apabila
memiliki karateristik berupa tingkat penggunaan yang mudah, memberi manfaat dan memberi nilai tambah bagi individu maupun
organisasi.
Kata Kunci : Adopsi Teknologi Informasi, Sistem Informasi Pendataan Pendidikan, Innovation and Diffusion Theory (IDT),
Technology Acceptance Model (TAM), Deskriptif Kualitatif

1. Pendahuluan seperti Dapodik (Data Pokok Pendidikan), PAS


Perkembangan teknologi informasi dan (Paket Aplikasi Sekolah), EDS (Evaluasi Data
komunikasi merupakan satu hal yang tidak dapat Sekolah) dan lainnya.
dihindari oleh seluruh aspek kehidupan masyarakat.
Adanya aplikasi pendataan pendidikan
Saat ini teknologi informasi sudah banyak digunakan
diharapkan setiap sekolah dapat dengan mudah dan
sebagai pendukung proses bisnis di berbagai instansi.
tertib dalam melakukan pendataan pendidikan. Selain
Selama dua puluh tahun terakhir perubahan untuk
itu dengan aplikasi pendataan pendidikan tersebut
implementasi sistem informasi dalam organisasi telah
akan memudahkan Departemen Pendidikan Nasional
meningkat (Oudahi, 2008). Modernisasi teknologi
untuk menentukan kebijakan berdasarkan data
informasi dan komunikasi sebagai pendukung proses
pendidikan yang diperoleh. Namun di sisi lain
bisnis juga berdampak pada kemajuan suatu
penerapan sistem informasi pendataan pendidikan
organisasi. Namun dalam praktiknya, implementasi
memberikan dampak negatif bagi operator dan
dan pembaharuan teknologi informasi bukan berarti
sekolah yaitu munculnya kesulitan operator pada
berlangsung tanpa masalah.
proses adaptasi terhadap penerapan sistem informasi
Program perencanaan pendidikan nasional baru yang dapat mempengaruhi proses pendataan
merupakan salah satu bagian penting dalam proses menggunakan aplikasi pendataan pendidikan. Hal
mewujudkan rencana strategis pembangunan tersebut menyebabkan proses pendataan yang
pendidikan nasional yaitu peningkatan akses, mutu, dilakukan oleh operator menjadi sulit karena yang
tata kelola dan akuntabilitas pendidikan nasional pada awalnya dilakukan secara manual saat ini
(Priowirjanto, Prakoso, Nuryanto, dan Mustafa, dilakukan berbasis internet. Selain itu sulitnya
2008). Untuk mencapai rencana strategis operator untuk adaptasi dengan sistem informasi baru
pembangunan pendidikan nasional tersebut, berbagai juga menyebabkan tingkat konsistensi pengumpulan
sistem informasi pendataan pendidikan digunakan data pendidikan tidak merata.
untuk memenuhi kebutuhan akan data pendidikan,
Berbagai kerangka teori dikembangkan tersebut telah banyak digunakan dalam berbagai
untuk mendukung proses adopsi inovasi terkait penelitian, dengan tujuan untuk menilai penerapan
teknologi informasi, diantaranya adalah Innovation teknologi informasi dalam organisasi sebagai sumber
and Diffusion Theory (IDT) dan Technology daya yang mampu meningkatkan efektivitas kerja
Acceptance Model (TAM). Innovation and Diffusion (Taylor & Todd, 1995). Konsep Innovation and
Theory (IDT) adalah sebuah teori yang menjelaskan Diffusion Theory (IDT) dan Technology Acceptance
bagaimana dan mengapa suatu ide baru diterapkan Model (TAM) akan dijadikan dasar teori untuk
(Rogers,1995), sedangkan Technology Acceptance mengidentifikasi berbagai faktor yang berpengaruh
Model (TAM) merupakan sebuah model yang dalam pengumpulan data pendidikan yang
dibangun untuk menganalisis dan memahami berdampak pada sulitnya pendataan pendidikan
faktor‐faktor yang mempengaruhi diterimanya berbasis teknologi informasi dan tingkat konsistensi
penggunaan teknologi (Davis, 1986). Kedua teori pengumpulan data pendidikan yang tidak merata.

apapun. Pilihan terhadap pendekatan deskriptif


2. Metode Penelitian
kualitatif merupakan pilihan yang tepat, karena
Sesuai dengan kajian penelitian dan
pertanyaan-pertanyaan wawancara yang disampaikan
kerangka teori yang diusulkan dalam penelitian,
model pendekatan yang akan digunakan adalah kepada key informant akan mendapatkan penjelasan
deskriptif kualitatif. Hal ini dilakukan untuk yang lebih spesifik sesuai dengan pengalaman dan
apa yang dirasakan selama ini, sehingga peneliti
mendapatkan informasi secara lebih mendalam dan
dapat terhindar dari bias asumsi yang biasa dibuat
juga untuk memahami fenomena yang ada
dilapangan secara spesifik tanpa adanya manipulasi oleh para peneliti.

2.1. Tahapan Penelitian


Terdapat beberapa tahapan yang harus
dilakukan dalam penelitian ini, tahapan penelitian
dapat dilihat pada gambar 1 di bawah ini.

Tahap
Tahap Tahap Tahap
Penyusunan
Perencanaa Pengumpulan Data Analisa Data
Laporan & Publikasi

 Observasi
 Analisis
Permasalahan dan  Reduksi Data
 Penulisan Jurnal
Menentukan  Wawancara  Deskripsi Data
Penelitian
Tindakan Pemecahan  Kesimpulan
Masalah
 Perizinan Penelitian

Luaran 1 Luaran 2 Luaran 3 Luaran 4

 Perolehan data dari key


 Pencatatan dan
informant yang
pemetaan terhadap
merupakan operator dari
temuan permasalahan
Dapodik/PAS yang  Transkripsi data dalam
terkait pendataan
dianggap cukup bentuk teks
pendidikan yang ada di
representatif mulai  Pengkategorian temuan  Laporan penelitian dan
Disdikpora kota Salatiga.
jenjang Sekolah Dasar
 Pemetaan permasalahan penelitian punyusunan jurnal untuk
(SD), Sekolah Menengah  Model penelitian baru dipublikasikan
dan desain pemecahan
Pertama (SMP), Sekolah yang menggambarkan
masalah
Menengah Atas (SMA)
 Surat izin penelitian yang hasil akhir dari penelitian
dan Sekolah Menengah
diterbitkan oleh Badan
Kejuruan (SMK) dari total
Kesatuan Bangsa dan
empat kecamatan se-kota
Politik
Salatiga

Gambar 1. Tahapan Penelitian

2.2. Teknik Pengumpulan Data  Wawancara (interview), yaitu pengumpulan


 Observasi, yaitu pengumpulan data yang data yang diperoleh melalui tanya jawab dengan
diperoleh melalui pengamatan secara langsung pihak yang berwenang melakukan pendataan
terhadap aktivitas pendataan pendidikan.
pendidikan untuk mendapatkan informasi dan 2.3. Key Informant
data yang diperlukan dalam penelitian. Proses wawancara pertama kali dilakukan
 Dokumentasi atau studi kepustakaan, yaitu kepada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota
teknik pengumpulan data dengan cara mencatat Salatiga, kemudian dilanjutkan ke 25 sekolah yang
data-data dari dokumen atau arsip yang ada di meliputi 10 jenjang sekolah dasar (SD), 5 jenjang
Disdikpora. sekolah menengah pertama (SMP), 5 jenjang sekolah
menengah atas (SMA) dan 5 jenjang sekolah
menengah kejuruan (SMK) yang dipilih dan dianggap
cukup representatif dari jumlah total 4 kecamatan se-
kota Salatiga.

3. Data dan Pembahasan baru dan selama ditinggal operator yang belum
3.1. Data Key Informant (n=23) melakukan proses pendataan pendidikan, sedangkan 1
Wawancara dilakukan terhadap 25 key diantaranya tidak ingin dimintai keterangan karena
informant di berbagai sekolah dan jenjang memang selama ini sangat minim untuk pengumpulan
pendidikan dari 4 kecamatan se-kota Salatiga. Dari data pendidikan. Beberapa data dari key informant
jumlah total 25 key informant, 2 diantaranya tidak didapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini.
dapat dimintai keterangan karena merupakan operator

Tabel 1. Data Key Informant


Jenis n Usia n Jabatan n Pendidikan n Pengalaman n
Kelamin (Tahun) Menggunakan
Komputer
(Tahun)

Laki-Laki 16 <30 8 Pengajar 15 FKIP 10 <2 0


Perempuan 7 31-40 11 Non pengajar 8 TI 7 3-6 8
41-50 3 SMK 2 7-10 7
51-60 1 SMA 3 >10 8
SMP 1
Jumlah 23 23 23 23 23

3.2. Hasil Penelitian sama pada aplikasi yang berbeda. Pada jenjang SD
Dari proses wawancara yang telah dilakukan dan SMP belum secara optimal menggunakan
kepada masing-masing key informant didapatkan dapodik dan sebagian tidak mengerti peran dari
berbagai temuan terkait pemanfaatan sistem informasi dapodik. Berbagai kendala sering dijumpai oleh
pendataan pendidikan. Pemahaman sekolah tentang operator sekolah seperti jaringan internet, sinkronisasi
proses pendataan pendidikan tidak sepenuhnya data dari offline ke online, tenaga operator yang
mengerti tanpa adanya sosialisasi dari dinas sangat terbatas berbanding jumlah data yang
pendidikan kota Salatiga. Beberapa sekolah tidak diinputkan sangat banyak, dan juga kurangnya
begitu paham tentang manfaat pendataan pendidikan sosialisasi dari dinas pendidikan kota Salatiga.
yang sebenarnya. Pemahaman mereka tentang Bahkan salah satu operator dari jenjang sekolah dasar
pendataan pendidikan sebatas untuk melengkapi mengatakan “untuk wawasan teknologi informasi
sertifikasi guru. Bahkan salah satu operator dapodik mungkin sudah cukup mas, tapi karena tidak ada
dari jenjang sekolah dasar mengatakan “kalau untuk sosialisasi tadi jadi pendataannya ya kurang jelas,
sekolah saya rasa tidak berpengaruh sih mas lha wong belajarnya cuma dari tutorial-tutorial tok”
sebenarnya, itu kan pengaruhnya untuk pegawai yang
sudah sertifikasi itu mas ..”. Selama melakukan Sebagian besar wawasan teknologi informasi
proses pendataan pendidikan sekolah belum dari pengguna sudah cukup memadai untuk
menyadari adanya peran dari teknologi informasi. menggunakan sistem informasi pendataan pendidikan
Banyaknya aplikasi pendataan pendidikan membuat meskipun harus belajar secara bertahap dan otodidak,
sekolah semakin tidak memahami manfaat pendataan karena mereka menganggap bahwa latar belakang
pendidikan karena setiap saat harus mengisi data yang pendidikan tidak berpengaruh terhadap pemanfaatan
sistem informasi pendataan pendidikan asalkan operator sekolah. Belum memahami sepenuhnya dari
memiliki pengalaman teknis pengumpulan data versi yang lama muncul kembali versi yang baru
pendidikan dan diberi pelatihan. Salah satu operator bahkan aplikasi baru. Ditambah lagi minimnya
dari jenjang SMA mengatakan “untuk latar belakang pelatihan bagi operator sekolah membuat proses
pendidikan saya rasa tidak berpengaruh, semua bisa pendataan pendidikan semakin sulit dan merepotkan,
asal ditraining dan dilakukan evaluasi bersama apa karena memang banyak menyita waktu dan tenaga.
yang harus diperbaiki“ .Peran sistem informasi Salah satu operator dari jenjang SMA mengatakan
pendataan pendidikan dianggap sangat merepotkan “nah perubahan sistem itu mas yang salah satunya
karena pengguna harus banyak menginput sekian jadi kendala, kalau satu tahun data itu kan belum
banyak data pendidikan, seperti data sekolah, data tentu diupdate wong inputnya aja belum selesai, tapi
siswa dan data PTK. Salah satu operator dari jenjang ketika ganti tahun ajaran sistemnya sudah dirubah
SMK mengatakan “kalau saya pribadi lebih lagi kalau begitu kan sistemnya tidak konsisten “.
cenderung untuk tidak mendukung mas, karena kita Beberapa operator sekolah belum sepenuhnya
sudah mempunyai aplikasi sendiri tinggal bagaimana memaksimalkan pemanfaatan sistem informasi
itu nanti dionlinekan kan jadi lebih mudah ndak pendataan pendidikan, pelatihan menjadi faktor
menyulitkan kita”. Dinas pendidikan kota Salatiga utama sulitnya penggunaan aplikasi pendataan
menyadari akan sulitnya sistem informasi pendataan pendidikan. Secara garis besar sistem informasi
pendidikan karena output dari pendataan belum pendataan pendidikan mampu meningkatkan kinerja
secara langsung dirasakan oleh sekolah. Salah satu dalam hal pendataan pendidikan, hanya saja memang
staff Sub.Bag.Perencanaan dinas pendidikan kota banyak menyita waktu dan tenaga bagi operator untuk
Salatiga yang berwenang atas pendataan pendidikan melakukan pendataan. Disamping itu manfaat yang
mengatakan “untuk sementara ini kita sadari dirasakan oleh operator sebatas mempermudah dalam
memang itu menyulitkan karena input saja outputnya pencarian data dan beberapa sekolah merasakan
ndak ada, tapi nantinya kita pasti yakin kalau manfaatnya ketika sertifikasi guru telah selesai dan
inputnya baik pasti outputnya juga baik”. Disisi lain, bantuan dari pemerintah lebih cepat sampai ke
perubahan sistem dari waktu ke waktu pun sekolah.
mempersulit proses pendataan yang dilakukan oleh

3.3. Analisa Innovation and Diffusion Theory (TAM) akan dijadikan sebagai acuan untuk
(IDT) dan Technology Acceptance Model mengidentifikasi faktor yang berpengaruh terhadap
(TAM) pemanfaatan teknologi informasi untuk pendataan
Berdasarkan beberapa temuan di atas terbukti bahwa
pendidikan. Sebuah model penerimaan teknologi
terdapat berbagai kendala yang muncul dari
informasi didapatkan berdasarkan analisis Innovation
pemanfaatan sistem informasi pendataan pendidikan
and Diffusion Theory dan Technology Acceptance
selama digunakan sebagai sistem pendataan
Model (TAM) seperti terlihat pada gambar 2
pendidikan. Kajian Innovation and Diffusion
dibawah ini.
Theory(IDT) dan Technology Acceptance Model
IDT TAM

Trialability
Perceived
Compatibility usefulness
(PU)
Complexity

Observability
Perceived
Relative ease of use
Adventage (PEU)

Attitude Toward
Using
Kapasitas Pengguna
&
 Latar belakang pendidikan Actual System Use
 Sumber daya manusia
Ekspektasi TI
 Karakteristik pribadi
 Pengalaman pengguna
dengan komputer  Dampak yang dirasakan
 Tingkat penggunaan

Praktik Manajemen Proyek


 Perubahan sistem
 Pengenalan dan pelatihan
 Infrastruktur

Gambar 2. Model Penerimaan Teknologi Informasi

Gambar 2 di atas merupakan model penerimaan kurang optimal. Selain itu hasil dari penelitian ini
teknologi informasi menggunakan Innovation and juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Diffusion Theory (IDT) dan Technology Acceptance Amirkhani, Salehahmadi, Kheiri & Hajialiasgari
Model (TAM). Tampak jelas bahwa beberapa faktor (2011) yang menyatakan pengalaman pengguna
eksternal dari temuan kategori IDT yang mendasari sangat dibutuhkan untuk memaksimalkan peran
persepsi pengguna yang menyebabkan pemanfaatan teknologi informasi. Hal ini terbukti bahwa
sistem informasi pendataan pendidikan belum optimal pengalaman pengguna tentang teknologi informasi
dan masih menemui banyak kendala. Hal tersebut sangatlah berpengaruh dan diperlukan dalam
menjadikan proses pendataan yang dilakukan oleh melakukan pendataan pendidikan berbasis teknologi
operator sekolah menjadi sulit dan tingkat konsistensi informasi . Pernyataan lain disebutkan bahwa
pengumpulan data pendidikan di kota Salatiga tidak perilaku pengguna sangat berpengaruh terhadap
merata. Beberapa faktor yang berpengaruh kuat resiko yang diterima, hal ini memperkuat temuan
terhadap pembentukan persepsi pengguna dalam yang ada di lapangan bahwa tingkat pengumpulan
menggunakan sistem informasi pendataan pendidikan data pendidikan yang kurang menyebabkan sekolah
adalah latar belakang pendidikan, sumber daya tidak dapat merasakan dampak positif dari
manusia yang sangat terbatas, perubahan sistem yang pemanfaatan sistem informasi pendataan pendidikan.
selalu terjadi dari waktu ke waktu, pengenalan dan
pelatihan, infrastruktur dan karakteristik pribadi Model penelitian di atas terbentuk dari
penggunayang tidak melihat dan mengikuti beberapa faktor yang memiliki pengaruh kuat
perkembangan teknologi informasi saat ini. terhadap pemanfaatan sistem informasi pendataan
pendidikan yang mengacu pada masing-masing
Mengarah pada penelitian yang dilakukan konstruk dari kedua teori. Karakteristik IDT terbagi
oleh Jamal Oudahi (2008) yang menyebutkan adanya menjadi dua bagian, yaitu kapasitas pengguna yang
pelatihan, minat terhadap teknologi informasi, meliputi latar belakang pendidikan, sumber daya
keahlian dan kualitas dari sistem informasi manusia, karakteristik pribadi serta pengalaman
menyebabkan proses pemanfaatan sistem informasi menggunakan komputer, dan praktik manajemen
proyek yang meliputi perubahan sistem, keteramatan dan mampu untuk dicoba, dapat
pengenalan/pelatihan dan infrastruktur. Beberapa dijadikan sebagai dasar yang cukup menunjang dalam
faktor tersebut secara langsung mengarah pada dua penerapan sebuah inovasi teknologi informasi.
persepsi dari TAM yang masuk dalam bagian Adopsi teknologi informasi akan dapat dengan cepat
ekspektasi TI yang meliputi dampak yang dirasakan diterima oleh lingkup sosial apabila memiliki
dan tingkat penggunaannya. Semakin rumit karateristik berupa tingkat penggunaan yang mudah,
digunakan sistem informasi yang diterapkan semakin memberi manfaat dan memberi nilai tambah bagi
rendah tingkat penggunaannya. Semakin kecil individu maupun organisasi.
dampak positif yang dirasakan semakin kurang
bermanfaat sistem informasi tersebut untuk 5. Ucapan Terima Kasih
digunakan. Ucapan terimakasih penulis sampaikan
kepada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota
4. Kesimpulan
Salatigayang telah memberikan izin penelitian dan
Pendekatan deskriptif kualitatif mampu
mengeksplorasi persepsi pengguna terhadap juga sekolah-sekolah yang telah mendukung dan ikut
pemanfaatan sistem informasi pendataan pendidikan serta sebagai key informant dalam penelitian ini.
secara spesifik. Beberapa pengguna dari berbagai 6. Daftar Pustaka
sekolah menganggap pemanfaatan sistem informasi Ali, Mohamad., 1984. Penelitian Kependidikan dan
pendataan pendidikan merupakan sebuah tuntutan Strategi, Penerbit Angkasa Bandung.
yang harus dilakukan tanpa melihat perkembangan Amirkhani, A., Salehahmadi, Z., Kheiri, E., &
teknologi informasi saat ini. Akibat keterbatasan Hajialiasgari, F.,2011. The TAM Models
pemahaman ini, maka yang lebih terlihat adalah Application in Technology Transition.
proses pendataan pendidikan berbasis teknologi Interdisciplinary Journal of Contemporary
informasi hanya sebagai tambahan beban kerja bagi Research In Business, Vol.3, No. 3: 867-879.
pengguna.Banyaknya aplikasi pendataan pendidikan Borg & Walter, R., 1979. Educational Research.
yang diberikan oleh pemerintah pusat membawa Longman Inc (3rd Edition), New York.
dampak tersendiri terhadap niat pengguna untuk Gazbar, Yousra., 2013. Models Of Diffusion,
menggunakan aplikasi tersebut. Ditambah lagi jumlah Adoption, Innovation And Acceptance of A
data yang diinputkan tidak sedikit dengan sumber New Technology, And Social
daya manusia yang sangat terbatas dan tanpa adanya Communication. Interdisciplinary Journal of
pelatihan, menambah beban tersendiri bagi operator Contemporary Research In Business, Vol. 4.
sekolah karena harus banyak menyita tenaga dan No. 10: 810-821.
waktu. Ouhadi, Jamal., 2008. A Qualitative Analysis of
Factors Associated with User Acceptance
Pentingnya studi kelayakan dalam and Rejection of a New Workplace
pengembangan sistem informasi sangat berpengaruh Information System in the Public Sector; A
terhadap penerapan inovasi teknologi informasi. Latar Conceptual Model. Canadian Journal of
belakang pendidikan, sumber daya manusia, Administrative Sciences,Vol. 10. No. 25:
karakteristik pribadi pengguna, perubahan sistem dan 201-213.
pengenalan/pelatihan sistem informasi merupakan hal Rogers, E. M., 1995. Diffusion of Innovations(4th
penting yang perlu diperhatikan dalam proses difusi Ed.). New York: Free Press.
inovasi guna mengarahkan persepsi pengguna Taylor, S., & Todd, P. A.,1995.Understanding
terhadap pemanfaatan teknologi informasi agar dapat Information Technology Usage: A Test of
digunakan secara optimal. Dengan memperhatikan Competing Models. Information Systems
persepsi mengenai sifat-sifat inovasi seperti Research, 6 (1), 144-176.
keuntungan, kesesuaian, tingkat kerumitan,

Anda mungkin juga menyukai