Anda di halaman 1dari 4

1.

ilmu ini menggambarkan usaha untuk mengubah kalor (perpindahan energi yang disebabkan
perbedaan suhu) menjadi energi serta sifat-sifat pendukungnya. Termodinamika berhubungan
erat dengan fisika energi, panas, kerja, entropi dan kespontanan proses.
Selain itu, Termodinamika juga berhubungan dengan mekanika statik. Cabang ilmu Fisika ini
mempelajari suatu pertukaran energi dalam bentuk kalor dan kerja, sistem pembatas dan
lingkungan. Aplikasi dan penerapan Termodinamika bisa terjadi pada tubuh manusia, peristiwa
meniup kopi panas, perkakas elektronik, Refrigerator, mobil, pembangkit listrik dan industri,
adalah peristiwa Termodinamika yang paling dekat dengan kehidupan sehari-hari.

2. - Rumus energi mekanik : “EM = E. potensial + E. kinetic”

-Rumus energi Potensial: “Ep = m.g.h

- Rumus Energi Kinetik : Ek = 1/2 x m x v2

-Rumus energi daya : P = ∆ W/∆t

-Rumus energi usaha (W) = Fxs

3. -Hukum Termodinamika 1 : Kenaikan energi internal dari suatu sistem termodinamika


sebanding
dengan jumlah energi panas yang ditambahkan ke dalam sistem dikurangi dengan kerja yang
dilakukan oleh sistem terhadap lingkungannya.
-Hukum Termodinamika 2 : Hukum kedua termodinamika mengatakan bahwa aliran kalor
memiliki arah; dengan kata lain, tidak semua proses di alam semesta
adalah reversible (dapat dibalikkan arahnya).
-Hukum Termodinamika 3 : Entropi kristal sempurna pada nol mutlak adalah tepat sama dengan
nol.

4. –Contohnya Massa Atur ialah sebagai contoh adalah saat kita memanaskan air 2 kg di tempat
tertutup, setelah dipanaskan kita dapat melihat jumlah air yang berada di tempat akan
berkurang, namun sebenarnya jumlah air yang berkurang tersebut tidak akan mengubah jumlah
massa sistem tersebut.
-Contohnya Volume Atur ialah batasan volume dimana materi di dalamnya terdapat hubungan
atau keterikatan. Materi yang berada di dalam volume atur berubah terhadap waktu selama
fluida mengalir melewatinya. Batas dari volume atur biasa disebut permukaan atur.

5. -Dalam suatu siklus cara kerja PLTU, pertama-tama air dari dalam kondisioner itu dipompakan
masuk ke dalam boiler.
-Setelah air menerima energi dari panas dalam boiler tersebut, kemudian secara langsung
berubah menjadi uap-uap yang panas.
-Uap panas tersebut tadi kemudian berhasil memutar turbin yang seporos dengan posisi
generator dan merubahnya dari energi panas menjadi suatu energi mekanik yang menggerakkan
turbin lalu kemudian energi listrik dibangkitkan dari generator.
-Terakhir adalah uap yang melepaskan energi panas didalam condenser dan kemudian berubah
kembali menjadi air. –

6. Turbin gas itu adalah sebuah mesin berputar yang mengambil energi dari arus gas pembakaran.
Dia memiliki kompresor naik ke-atas dipasangkan dengan turbin turun kebawah, dan sebuah
bilik pembakaran di-tengahnya. Energi ditambahkan di arus gas di pembakar, di mana udara
dicampur dengan bahan bakar dan dinyalakan. Pembakaran meningkatkan suhu, kecepatan dan
volume dari aliran gas. Kemudian diarahkan melalui sebuah penyebar (nozzle) melalui baling-
baling turbin, memutar turbin dan mentenagai kompresor Energi diambil dari bentuk tenaga
shaft, udara terkompresi dan dorongan, dalam segala kombinasi, dan digunakan untuk
mentenagai pesawat terbang, kereta, kapal, generator, dan bahkan tank.

b. Teori operasi
Turbin gas dijelaskan secara termodinamika oleh Siklus Brayton, di mana udara dikompresi
secara isentropic, pembakaran terjadi pada tekanan konstan, dan ekspansi terjadi di turbin
secara isentropik kembali ke tekanan awal.
Dalam praktiknya, gesekan dan turbulensi menyebabkan:

1. Isentropik non-kompresi: untuk suatu tekanan secara keseluruhan rasio, suhu pengiriman
kompresor lebih tinggi dari ideal.
2. Ekspansi non-isentropic: walaupun penurunan suhu turbin yang diperlukan untuk
menggerakkan kompresor tidak terpengaruh, tekanan terkait rasio lebih besar, yang
mengurangi ekspansi yang tersedia untuk menyediakan kerja yang bermanfaat.
3. Tekanan kerugian dalam asupan udara, combustor dan knalpot: mengurangi ekspansi yang
tersedia untuk menyediakan kerja yang bermanfaat.
Seperti semua siklus mesin panas, suhu pembakaran yang lebih tinggi berarti lebih besar
efisiensinya. Faktor pembatas adalah kemampuan baja, nikel, keramik, atau materi lain yang
membentuk mesin untuk menahan panas dan tekanan. Berbagai metode dibutuhkan untuk
menjaga temperatur. Kebanyakan turbin juga mencoba untuk memulihkan knalpot panas (heat
recovery), yang merupakan energi terbuang. Recuperator adalah heat exchanger yang
menangkap panas knalpot dan memindahkan panasnya ke udara terkompresi yang menuju
pembakaran. Gabungan siklus desain memanfaatkan panas terbuang ke sistem. Dan gabungan
panas dan daya (co-generation) menggunakan panas terbuang untuk produksi panas.
7. Untuk menghitung besar daya turbin yang dihasilkan akibat adanya energi kinetik dipergunakan
perumusan Pt = .
Efesiensi turbin dapat dihitung dengan persamaan: ɳ

Anda mungkin juga menyukai