Anda di halaman 1dari 4

FORM REVIEW JURNAL

Isi paper review jurnal meliputi :


1. COVER

REVIEW JURNAL

(JUDUL JURNAL)

(LOGO )

(OLEH Kelompok……. :)

(NAMA+NIM ANGGOTA KEL)

Program Studi Ilmu Keperawatan


STIKES SM
2018

2. ISI

REVIEW JURNAL

Penulis Ariesanti Tri Handayani, Etika Widhiastuti, Ni Ketut Niti Susila, Ni Putu
Ekawati, I Gede Raka Widiana, Made Agus Kusumadjaj, Anak Agung
Mas Putrawati Triningrat
Tahun Terbit 2016
Judul Effects of topical vitamin A on conjunctival goblet cell density after
small incision cataract surgery
Lembaga penerbit Bali Journal Medis (Bali Med J)
Volume, nomer & Volume 5, Nomor 3 : 538-542
Halaman
Tanggal terbit -
Reviewer (mahasiswa- Antika cahyani, Desy meldawati, Masliani, Muji palhadad, Yunita
npm)

1. Pendahuluaan
a. Latar Belakang Operasi katarak sayatan kecil (SICS) adalah teknik ekstraksi katarak
yang paling efisien dan ekonomis bagi negara-negara berkembang
seperti Indonesia. Selama operasi, sayatan pada Tiva conjunc-, sklera
dan kornea dapat merusak jaringan. Sebagai hasil dari kerusakan, sel-
sel induk limbal dan sel-sel goblet Tival conjunc- mengurangi sekresi
musin dan mengganggu stabilitas film air mata. 1,2 Pasca operasi
inflam- mation, edema jaringan, penyembuhan luka, topikal thesia
anes- dengan pengawet benzalkonium klorida (BAK), dan zat beracun
lainnya karena mucin menjadi kurang hidrofilik sehingga stabilitas
film air mata menurun dan kondisi mata kering muncul. Survei
Kesehatan Nasional tahun 2001 menunjukkan bahwa prevalensi
katarak di Indonesia adalah sekitar 4,99%. Prevalensi katarak di Jawa-
Bali adalah 5,48% lebih tinggi dibandingkan dengan provinsi lain di
Indonesia. Prevalensi katarak di daerah pedesaan adalah 6.29%,
sementara di daerah perkotaan adalah 4,5%.
b. Alasan Alasan peneliti mengambil penelitian ini adalah Survei Kesehatan
Nasional tahun 2001 menunjukkan bahwa prevalensi katarak di
Indonesia adalah sekitar 4,99%. Prevalensi katarak di Jawa-Bali adalah
5,48% lebih tinggi dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia.
Prevalensi katarak di daerah pedesaan adalah 6.29%, sementara di
daerah perkotaan adalah 4,5%. 4
Dari data tersebut maka penangan katarak tersebut salah
satunya adalah dengan operasi ,maka dari itu peneliti operasi
katarak sayatan kecil (SICS) adalah teknik ekstraksi katarak yang
paling efisien dan ekonomis bagi negara-negara berkembang seperti
Indonesia. Selama operasi, sayatan pada Tiva conjunc-, sklera dan
kornea dapat merusak jaringan. Sebagai hasil dari kerusakan, sel-sel
induk limbal dan sel-sel goblet Tival conjunc- mengurangi sekresi
musin dan mengganggu stabilitas film air mata. 1,2 Pasca operasi
inflam- mation, edema jaringan, penyembuhan luka, topikal thesia
anes- dengan pengawet benzalkonium klorida (BAK), dan zat beracun
lainnya karena mucin menjadi kurang hidrofilik sehingga stabilitas
film air mata menurun dan kondisi mata kering muncul. 3
c. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan efek dari
topikal vitamin A pada kepadatan sel goblet konjungtiva setelah SICS.
d. Teori & hasil Penelitian oleh Khan et al. (2014) 14 menemukan bahwa penurunan
penelitian kepadatan sel goblet konjungtiva dikaitkan dengan usia dan adanya
sebelumnya gejala mata kering dan metaplasia skuamosa. kepadatan sel goblet
ditemukan menurun secara signifikan dalam kasus mata kering. 15
Usia rata-rata pasien dalam penelitian ini berusia antara 65 dan 75
tahun yang memiliki risiko yang lebih tinggi dari mata kering.

Studi oleh Sunariasih (2014) 16 di Bali mengungkapkan bahwa


katarak ditemukan lebih pada pria daripada wanita. Tsai et al (2003)
17 dijelaskan bahwa katarak pada wanita secara signifikan lebih tinggi
dibandingkan pada laki-laki. Athanasiov

Penelitian oleh Sinha et al (2014) 19 di India tanpa memandang ing


mata kering setelah operasi katarak dengan membandingkan
parameter sitologi kesan pada pasien bawah- pergi MSICS dan
fakoemulsifikasi, diperoleh penurunan rata kepadatan sel goblet di
kedua kelompok 3 bulan setelah operasi. Menurut Zu-Gou et al
(2002) 20 . ada peningkatan sekresi air mata 7 hari setelah operasi
dan kembali ke tingkat sebelum operasi, maka tidak ada perbedaan
yang signifikan dari sekresi air mata yang ditemukan antara sebelum
dan 30 hari setelah operasi.

2. Metodelogi
penelitian
a. Subjek penelitian Sampel dari penelitian ini adalah 19 sampel dan sampel yang diambil
adalah semua pasien yang direncanakan untuk operasi katarak
dengan teknik SICS yang datang ke klinik rawat jalan mata Rumah
Sakit Bali Mandara dan bertemu inklusi dan eksklusi crite- ria. Kriteria
inklusi adalah laki-laki dan perempuan di atas 50 tahun, pasien yang
direncanakan untuk ekstraksi katarak dengan teknik SICS, pasien
dengan antibiotik topikal dan steroid setelah operasi.
b. Teknik Kepadatan sel goblet sebelum dan sesudah SICS dihitung dengan
menggunakan uji-t berpasangan. Perbedaan sebelum dan sesudah
intervensi dalam setiap kelompok dihitung dengan menggunakan
independent t-test.
c. Pengumpulan data -
d. Alat pengumpulan - Pantocain
data - Kertas saring
- Gelas
- Alkohol
- mikroskop

e. Prosedur Pasien diberi pantocain 2% tetes mata sebelum blepharostat itu


penelitian dimasukkan ke kelopak mata. Filter nitroselulosa diterapkan di
daerah konjungtiva superior dan lembut tekan kertas saring selama 3-
5 detik. Selanjutnya kertas saring ditempatkan pada objek gelas dan
terpaku dengan alkohol 95%. The sitologi Kesan kemudian dibawa ke
Anatomi Laboratorium patologis di Rumah Sakit Umum Sanglah untuk
dianalisis dengan Papanicolaou pewarnaan dan pemeriksaan di
bawah mikroskop.
f. Analisis data Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam kepadatan sel goblet
konjungtiva sebelum SICS dan 1 minggu setelah operasi antara dua
kelompok, tapi perbedaan yang signifikan kepadatan sel goblet
konjungtiva ditemukan pada kelompok perlakuan dibandingkan
kelompok kontrol setelah intervensi ( p = 0,010). Ada juga tidak bisa
perbedaan penting didalam rata-rata sel goblet konjungtiva antara
dua kelompok setelah intervensi. ( p = 0,003)
3. Hasil dan
Pembahasan
a. Hasil Kepadatan sel goblet konjungtiva sebelum SICS adalah 15,5 ± 13,4
sel / 10 HPF dan setelah SICS adalah 15,7 ± 12,7 sel / 10 HPF ( p =
0,938). Berarti perbedaan densitas sel goblet konjungtiva sebelum
dan sesudah SICS pada kelompok intervensi 0,2 ± 11,7 sel / 10 HPF
dan pada kelompok kontrol adalah -10,2 ± 8,1 sel / 10 HPF ( p =
0,003). Perbedaan rata-rata antara kedua kelompok adalah 10,4 ± 3,2
sel / 10 HPF.
b. Pembahasan katarak senilis didefinisikan sebagai katarak yang muncul dalam
individu dengan usia di atas 50 tahun. 11 Berarti usia menurut
penelitian oleh Zaman et al (2009) 12 pada pengguna sutureless
ekstraksi kapsuler ekstra berusia 57,7 ± 12,2 tahun. Penelitian oleh
Retnaniadi et al di Malang tentang pengaruh sayatan operasi katarak
untuk mengeringkan mata menemukan bahwa rata-rata usia berusia
52-84 tahun, dengan sebagian besar berusia 60-69 tahun.
4. Kesimpulan,
keterbatasan saran
dan rekomendasi
a. Kesimpulan Ko Berarti konjungtiva sel goblet kepadatan perbedaan sebelum dan
sesudah SICS ditemukan tidak signifikan secara statistik. Perbedaan
rata-rata Tival kepadatan sel goblet conjunc- antara dua kelompok
setelah intervensi ditemukan signifikan secara statistik.
b. Keterbatasan Studi tentang pengaruh air mata buatan setelah operasi ract cata-
untuk gejala dan tanda-tanda mata kering masih terbatas. Studi di
siklosporin A 0,05% 2 kali sehari selama 1 bulan sebelum operasi dan
1 bulan setelah operasi mengakibatkan peningkatan keluhan tapi
tidak TBUT,kesulitan peniliti ini kesulitan untuk mengontrol
kepatuhan pasien dan dalam waktu singkat .

c. Saran Diperlukan studi lebih lanjut dengan tidak lanjut jangka panjang
dari intervensi yang dapat mencegah atau mengurangi kondisi
mata kering pasca operasi mata.
d. Rekomendasi Hendaknya peneliti mencantum tekhnik pengumpulan datanya.

5. Kekuatan dan
Kelemahan jurnal
oleh reviewer
a. Kekuatan Kekuatan dalam jurnal ini adalah peneliti menggunakan
indpendent t-test untuk menghitung setiap kelompok yang
sudah dilakukan intervensi sebelum dan sesudah operasi.
Penelitian ini telah disetujui oleh Komite Etik Penelitian Fakultas
Rumah Sakit Kedokteran Universitas Udayana / Sanglah General
Denpasar.
b. Kelemahan Penelitian ini sulit mengontrol kepatuhan pasien dan penelitian
dilakukan dalam waktu singkat dan tehnik pengumpulan data tidak
tercantum di dalam penelitian

Anda mungkin juga menyukai