Anda di halaman 1dari 18

EVALUASI PENERAPAN E-LEARNING : EDMODO PADA MAHASISWA

AKUNTANSI PSDKU UNAIR BANYUWANGI

Disusun :

Kelompok

Ari Fachruddin 041411535008

Shella Brilliant Minar Faisty 041411535025

Shela Ardika 041511535047

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PSDKU UNIVERSITAS AIRLANGGA BANYUWANGI

2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perubahan teknologi dan sistem informasi yang semakin pesat, mempengaruhi
ke dalam segi kehidupan di berbagai bidang. Salah satunya dunia pendidikan
(education). Perubahan sistem pendidikan yang menyesuaikan perkembangan global
merubah metode yang mulanya pengajaran (teaching) mejadi lebih fokus terhadap
menjadi metode pembelajaran (learning). Trend pengajaran (teaching) yang dulunya
menempatkan guru sebagai satu-satunya komunikator aktif menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi dalam proses belajar mengajar, kini telah mengalami
perubahan besar; guru (pendidik/ pengajar) dan siswa (pembelajar) telah ditempatkan
dalam posisi yang sama-sama aktif menggunakan teknologi dan media dalam proses
pembelajaran (learning).
TIK sebagai media informasi yang luar biasa telah menjadi sebuah
kemajuanpositif bagi dunia pendidikan. Sadiman dan kawan-kawan (2009:7)
menyimpulkanbahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses
belajarterjadi. Penggunaan TIK dalam hal ini tentunya dapat diarahkan untuk
mendukung proses pembelajaran.
Berbagai kelebihan dalam penerapan teknologi instruksional seperti;
penggunaan Web (E-Learning) dapat diasumsikan sebagai salah satu faktor
pendorong berkembangnya proses pembelajaran pada institusi-institusi pendidikan.
Salah satunya yakni penerapan e-learning pada kampus PSDKU UNAIR Banyuwangi
pada Program Studi Akuntansi. Program Studi Akuntansi menerapkan e-learning
dengan memanfaatkan media sosial EDMODO dalam pembelajarannya.
Berdasarkan uraian diatas peneliti ingin mengetahui hasil dari penerapan
pembelajaran e-learning pada mahasiswa Akuntansi PSDKU UNAIR Banyuwangi.
Dengan melakukan penelitian berdasarkan data wawancara, dengan metode deskriptif
kualitatif atas penerapan e- learning. Sehingga peneliti menyusun proposal
“EVALUASI PENERAPAN E-LEARNING : EDMODO PADA MAHASISWA
AKUNTANSI PSDKU UNAIR BANYUWANGI”.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka muncul pertanyaan penelitian yaitu


bagaimana dampak penerpan e-learning : edmodo pada mahasiswa Akuntansi
PSDKU UNAIR Banyuwangi.

1.3 Tujuan Penelitian


Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui penerapan penerpan e-
learning : edmodo pada mahasiswa Akuntansi PSDKU UNAIR Banyuwangi.
1.4 Kontribusi Penelitian
Penelitian ini memiliki kontribusi diantaranya sebagai berikut : pertama,
mengetahui penerapan e-learning pada mahasiswa Akuntansi PSDKU Banyuwangi.
Kedua, mengetahui dampak penerapan pembelajaran e-learning pada mahasiswa
Akuntansi PSDKU Banyuwangi. Ketiga, evaluasi akan memberikan hasil sebagai
bahan perbandingan dalam mngembangkan sistem pembelajaran berbasis sistem
Informasi yang lebih baik lagi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 895) berarti :
• penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh
mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai
yang diberikan guru.
• kemampuan yang sungguh- sungguh ada atau dapat diamati (actual
ability) dan yang dapat diukur langsung dengan tes tertentu.
Menurut Sumadi Suryabrata (2006: 297), prestasi dapat pula didefinisikan
sebagai berikut : “nilai merupakan perumusan terakhir yang dapat diberikan oleh guru
mengenai kemajuan/prestasi belajar siswa selama masa tertentu”. Jadi, prestasi adalah
hasil usaha siswa selama masa tertentu melakukan kegiatan.
Menurut pendapat Hutabarat (1995: 11-12), hasil belajar dibagi menjadi empat
golongan yaitu :
a. Pengetahuan, yaitu dalam bentuk bahan informasi, fakta, gagasan,
keyakinan, prosedur, hukum, kaidah, standar, dan konsep lainya.
b. Kemampuan, yaitu dalam bentuk kemampuan untuk menganalisis,
mereproduksi,mencipta,mengatur, merangkum, membuat generalisasi,
berfikir rasional dan menyesuaikan.
c. Kebiasaaan dan keterampilan, yaitu dalam bentuk kebiasaan perilaku dan
keterampilan dalam menggunakan semua kemampuan.
d. Sikap, yaitu dalam bentuk apresiasi, minat, pertimbangan dan selera.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil
usaha siswa yang dapat dicapai berupa penguasan pengetahuan, kemampuan
kebiasaan dan keterampilan serta sikap setelah mengikuti proses pembelajaran yang
dapat dibuktikan dengan hasil tes. Prestasi belajar merupakan suatu hal yang
dibutuhkan siswa untuk mengetahui kemampuan yang diperolehnya dari suatu
kegiatan yang disebut belajar.
2.1.2 Pengertian Media Pembelajaran
Kata “media” berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata
“Medium”yang secara harfiah yaitu “perantara” atau pengantar pesan daripengirim
pesan kepada penerima pesan (Azhar Arsyad, 2010: 6). Menurut Oemar Hamalik
(2010: 201) “media adalah suatu eksistensi manusia yang memungkinkan
mempengaruhi orang lain yang tidak mengadakan kontak langsung dengan dia.”
Sedangkan definisi media pembelajaran menurut John D. Latuheru yang
dikutip oleh Santoso S. Hamidjojo (1998: 16) yaitu “media adalah semua bentuk
perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide,
sehingga ide, atau pendapat, atau gagasan yang dikemukakan atau disampaikan itu
bisa sampai pada penerima”.
Pendapat lain yang dikemukakan oleh Sudjana dan Rivai (2010: 1) “media
pengajaran adalah alat bantu mengajar yang ada dalam komponen metodologi
pengajaran, sebagai salah satu lingkungan belajar yang diatur oleh guru”.
Dari teori-teori di atas dapat diambil kesimpulan bahwa media pembelajaran
adalah suatu alat, bahan ataupun berbagai macam komponen yang digunakan dalam
kegiatan belajar mengajar dari pengajar (guru) kepada pembelajar (siswa) agar dapat
memudahkan pembelajar dalam menerima suatu materi.

2.1.3 Fungsi Media Pembelajaran


Rusman (2009:154) mengungkapkan peranan media dalam proses
pembelajaran dapat ditempatkan sebagai berikut :
a. Sebagai alat untuk memperjelas bahan pembelajaran pada saat guru
menyampaikan pelajaran. Dalam hal ini media digunakan guru sebagai
variasi penjelasan verbal mengenai bahan pembelajaran
b. Alat untuk mengangkat atau menimbulkan persoalan untuk dikaji lebih
lanjut oleh para siswa dalam proses belajarnya. Paling tidak guru dapat
menempatkan media sebagai sumber pertanyaan atau stimulus belajar
siswa.
c. Sumber belajar bagi siswa, artinya media tersebut berisikan bahan-bahan
yang harus dipelajarai para siswa baik secara individual maupun
kelompok. Dengan demikian akan banyak membantu tugas guru dalam
kegiatan mengajar.
2.1.4 Manfaat Media Pembelajaran
Kemp dan Dayton (Azhar Arsyad, 2010: 21)mengemukakan dampak positif
dari penggunaan media pembelajaran, yaitu penyampaian pelajaran menjadi lebih
baku, pembelajaran bisa lebih menarik, pembelajaran menjadi lebih interaktif, lama
waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat, kualitas hasil belajar
meningkat, pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana saja, sikap positif siswa
terhadap apa yang mereka pelajari dan proses belajar dapat ditingkatkan, peran guru
dapat berubah ke arah yang lebih positif.
Manfaat dari penggunaan media pembelajaran akan dapat dirasakan secara
optimal apabila guru mampu memilih dan menggunakan media tersebut sesuai dengan
tujuan dan fungsinya .

2.1.5. Pengetian e-learning


Soekartawi (2008) menyebutkan bahwa e-learning atau electronic learning kini
semakin dikenal sebagai salah satu cara untuk mengatasi masalah pendidikan, baik di
negara-negara maju maupun di negara yang sedang berkembang. Banyak orang
menggunakan istilah yang berbeda-beda dengan e-learning, namun pada prinsipnya e-
learning adalah pembelajaran yang menggunakan jasa elektronika sebagai alat bantunya.
e-learningterdiri dari dua bagian, yaitu ‘e’ yang merupakan singkatan dari ‘electronica’
dan ‘learning’ yang berarti ‘pembelajaran’.
Jadi e-learning berarti pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat
elektronika. Dalam pelaksanaannya e-learning menggunakan jasa audio, video atau
perangkat komputer atau kombinasi dari ketiganya. Atau dengan kata lain E-learning
merupakan sebuah bentuk teknologi informasi yang diterapkan di bidang
pendidikan dalam bentuk dunia maya. Istilah E-learning lebih tepat ditujukan
sebagai usaha untuk membuat sebuah transformasi proses pembelajaran yang ada di
sekolah atau perguruan tinggi ke dalam bentuk digital yang dijembatani teknologi
internet.
Atau dapat disimpulkan bahwa E-learning merupakan pembelajaran yang
memerlukan alat bantu elektronika. Bisa berupa technology base learning seperti audio
dan video atau web-base learning (dengan bantuan perangkat komputer dan internet).
2.1.6 Pengertian media sosial
Media sosial/social media adalah sebuah media online,dengan para penggunanya
bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring
sosial, wiki, forum, dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk
media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat diseluruh dunia. Pendapat
lain mengatakan bahwa media sosial adalah media online yang mendukung interaksi
sosial dan media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah
komunikasi menjadi dialog interaktif.
Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai “sebuah
kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi
Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content”.
Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi,
kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi.
Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook, Myspace, dan Twitter. Jika media tradisional
menggunakan media cetak dan media broadcast, maka media sosial menggunakan internet.
Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi
kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam
waktu yang cepat dan tak terbatas. SOSIAL MEDIA : sosial media adalah media online yang
mendukung seseorang untuk bisa berinteraksi melalui internet/situs-situs berbasis web
contohnya saja Edmodo

2.1.7 Pengertian edmodo

Edmodo merupakan platform pembelajaran berbasis jejaring sosial yang diperuntukan


untuk guru, murid sekaligus orang tua murid.Edmodo pertama kali dikembangkan pada akhir
tahun 2008 oleh Nic Borg dan Jeff O’hara dan Edmodo sendiri bisa dibilang merupakan
program e-learning yang menerapkan sistem pembelajaran yang mudah, efisien sekaligus
lebih menyenangkan.

2.1.8Manfaat Edmodo untuk Pembelajaran

Edmodo mempunyai beberapa manfaat dalam pembelajaran sebagai berikut :

1. Edmodo merupakan wahana komunikasi dan diskusi yang sangat efiesien untuk para
guru dan murid
2. Dengan Edmodo, siswa satu dengan siswa lainnya dapat dengan mudah berinteraksi
dan berdiskusi dengan pantauan langsung dari gurunya.
3. Selain itu, Edmodo mempermudah komunikasi antara guru, murid sekaligus orang tua
murid.
4. Sebagai sarana yang tepat untuk ujian maupun quiz.
5. Guru dapat memberikan bahan ajar seperti pertanyaan, foto, video pembelajaran
kepada murid dengan mudah. Selain itu, murid juga dapat mengunduh bahan ajar
tersebut
6. Dengan adanya Edmodo, orang tua murid dapat memantau kegiatan belajar anaknya
dengan mudah.
7. Mempermudah guru dalam memberikan soal dari mana saja dan kapan saja.

2.2. Kerangka Berpikir


Bahwa dalam pengembangan model pembelajaran e-learning, merupakan hal
yang penting untuk dikembangkan khususnya pada Mahasiswa Unair PSDKU
Banyuwangi. E-learning dapat dikembangkan jika perangkat pendukung e-learning
diantaranya adalah ketersediaan infrastruktur e-learning berupa perangkat keras dan
lunak teknologi informasi, kemampuan dosen dalam memanfaatkan teknologi informasi
untuk pengembangan elearning, disain model pembelajaran melalui e-learning,
keaktifan mahasiswa memanfaatkan elearning,yang pada akhirnya dapat memberikan
kontribusi yang positif yang berpengaruh terhadap peningkatan kualitas pembelajaran
Mahasiswa Akuntansi Unair PSDKU Banyuwangi. Selanjutnya kerangka berpikir ini
digambarkan sebagai berikut.

2.3. Kajian Riset Sebelumnya


Pada penelitian sebelumnya telah dibahas tentang pemanfaatan E-Learning untuk
kebutuhan pembelajaran jarak jauh. E-learning menjadi salah satu solusi bagi
permasalahan dunia pendidikan yang semakin sibuk dengan berbagai layanan yang
menawarkan fleksibilitas dan mobilitas yang tinggi. Universitas Terbuka (UT)
sebagai perguruan tinggi jarak jauh sudah memanfaatkan e-learning sebagai media
pembelajaran, seperti tutorial online, suplemen berbasis web, latihan mandiri, kit
tutorial, dan sebagainya. Makalah ini merupakan telaah pemanfaatan teknologi dan
informasi berbasis e-learning pada pendidikan tinggi jarak jauh.Terdapat juga penelitian
terdahulu tentang E-Learning di STMIK Asia Malang, pada penelitian tersebut telah
dihasilkan web e-learning dengan berbasis open source dan menggunakan software open
source CMS Moodle. Hasil penelitian ini adalah web e-learning sebagai media
perkuliahan secara online dengan alamat web www.elearning. Asia.ac.id. Hal yang
diharapkan ke depannya oleh penelitian ini adalah penggunaan perangkat
pembelajaran dapat meningkatkan mutu dan kualitas perkuliahan yang berdampak
pada peningkatan kualitas dan daya saing lulusan.
BAB III
DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Sasaran Penelitian
Sasaran penelitian ini adalah civitas akademika PSDKU Universitas Airlangga di
Banyuwangi.Alasan memilih civitas akademika kampus PSDKU Universitas Airlangga di
Banyuwangi sebagai sasaran penelitian karena mereka yang merasakan dampak yang
signifikan terhadap penerapan e-learning dalam proses pembelajaran di PSDKU
universitas Airlangga di Banyuwangi khususnya dalam penggunaan sistem pembelajaran
mahasiswa menggunakan media sosial “Edmodo”. Lokasi penelitian ini terletak di Jl.
Wijaya Kusuma No , Jl. Ikan Wijinongko No. 18, Sobo , Kelurahan Mojopanggung dan
Kelurahan Sobo.
3.2 Data dan Sumber Data
Dalam penelitian ini memerlukan berbagai jenis data yang akan digunakan untuk analisis
untuk tujuan penelitian. Sumber data terbagi menjadi dua yaitu primer dan sekunder.
1. Data Primer
Data primer adalah segala informasi, fakta, dan realitas yang terkait atau relevan
dengan penelitian, dimana kaitan atau relevansinya sangat jelas, bahkan secara
langsung.Disebut sebagai data utama (primer), karena data tersebut menjadi penentu
utama berhasil atau tidaknya sebuah penelitian.Dalam penelitian kualitatif, sumber
data utama itu adalah kata-kata dan tindakan orang yang diamati atau diwawancarai.
2. Data Sekunder
Data skunder adalah segala informasi, fakta dan realitas yang juga terkait atau
relevan dengan penelitian, namun tidak secara langsung, atau tidak begitu jelas
relevansi. Bahkan data skunder ini lebih bersifat kulitnya saja, yang tidak mampu
menggambarkan substansi terdalam dari informasi, fakta dan realitas yang dikaji atau
diteliti.Sumber data tambahan adalah segala bentuk dokumen, baik dalam bentuk
tertulis maupun foto.
3.3 Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kualitatif, dimana cara kerja penelitian menekankan pada aspek pendalaman data demi
mendapatkan kualitas dari hasil suatu penelitian. Dengan kata lain, pendekatan kualitatif
(qualitative approach) adalah suatu mekanisme kerja penelitian yang mengandalkan
uraian deskriptif kata, atau kalimat, yang disusun secara cermat dan sistematis mulai dari
menghimpun data hingga menafsirkan dan melaporkan hasil penelitian. Karena itu
menurut Prof. Burhan Bungin, pendekatan kualitatif adalah proses kerja penelitian yang
sasarannya terbatas, namun kedalaman datanya tak terbatas. Semakin dalam dan
berkualitas data yang diperoleh atau dikumpulkan maka semakin berkualitas hasil
penelitian tersebut (Bungin, 2013: 29).
Metodologi penelitian kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
pendekatan Focus Group Discussion (FGD). Focus Group Discussion adalah
sebuahperancanganpenelitian yang menggunakanpendapatsekelompok orang yang
memenuhikriteriasebagaisumber data. Pada dasarnya penelitian dengan jenis studi FGD
adalah untuk mengeksplorasi masalah yang spesifik, yang berkaitan dengan topik yang
dibahas. Teknik ini digunakan dengan tujuan untuk menghindari pemaknaan yang salah
dari peneliti terhadap masalah yang diteliti. FGD digunakan untuk menarik kesimpulan
terhadap makna-makna inter-subjektif yang sulit diberi makna sendiri oleh peneliti karena
dihalangi oleh dorongan subjektivitas peneliti (Kresno S. dkk., 1999)
3.4 Metode Pengumpulan Data
Ada berbagai metode pengumpulan data yang dapat dilakukan dalam sebuah
penelitian. Metode pengumpulan data ini dapat digunakan secara sendiri-sendiri, namun
juga dapat pula digunakan dengan menggabungkan dua metode atau lebih. Beberapa
metode pengumpulan data antara lain:

1. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan
tanya jawab langsung antara peneliti dan narasumber. Seiring perkembangan teknologi,
metode wawancara dapat pula dilakukan melalui media-media tertentu, misalnya
telepon, email, atau skype. Wawancara terbagi atas dua kategori, yakni wawancara
terstruktur dan tidak terstruktur.
a) Wawancara Terstruktur
Dalam wawancara terstruktur, peneliti telah mengetahui dengan pasti informasi apa
yang hendak digali dari narasumber. Pada kondisi ini, peneliti biasanya sudah
membuat daftar pertanyaan secara sistematis. Peneliti juga bisa menggunakan
berbagai instrumen penelitian seperti alat bantu recorder, kamera untuk foto, serta
instrumen-instrumen lain.
b) Wawancara Tidak Terstruktur
Wawancara tidak terstuktur adalah wawancara bebas.Peneliti tidak menggunakan
pedoman wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan spesifik, namun hanya
memuat poin-poin penting dari masalah yang ingin digali dari responden.
2. Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data yang kompleks karena melibatkan
berbagai faktor dalam pelaksanaannya.Metode pengumpulan data observasi tidak hanya
mengukur sikap dari responden, namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai
fenomena yang terjadi.Teknik pengumpulan data observasi cocok digunakan untuk
penelitian yang bertujuan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, dan gejala-
gejala alam.Metode ini juga tepat dilakukan pada responden yang kuantitasnya tidak
terlalu besar. Metode pengumpulan data observasi terbagi menjadi dua kategori, yakni:
a) Participant Observation
Dalam Participant Observation, peneliti terlibat secara langsung dalam kegiatan
sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data.
b) Non Participant Observation
Berlawanan dengan participant observation, non participant observation merupakan
observasi yang penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses
yang sedang diamati.
3. Studi Dokumen
Studi dokumen adalah metode pengumpulan data yang tidak ditujukan langsung kepada
subjek penelitian.Studi dokumen adalah jenis pengumpulan data yang meneliti berbagai
macam dokumen yang berguna untuk bahan analisis. Dokumen yang dapat digunakan
dalam pengumpulan data dibedakan menjadi dua, yakni:
a) Dokumen Primer
Dokumen primer adalah dokumen yang ditulis oleh orang yang langsung mengalami
suatu peristiwa, misalnya: autobiografi.
b) Dokumen Sekunder
Dokumen sekunder adalah dokumen yang ditulis berdasarkan oleh laporan/ cerita
orang lain, misalnya: biografi.
3.5 Research Design
Research design merupakan kerangka yang membantu peneliti dalam penelitian yang
memberikan garis besar dan rincian dari tiap prosedur penelitian mulai dari pertanyaan
untuk masalah penelitian hingga analisis data.
Research design perlu disusun diawal karena dapat memberikan arahan yang sistematis
tentang kegiatan apa yang harus dilakukan, kapan akan dilakukan, dan bagaimana
cara melakukannya.

3.5.1 Langkah Penelitian


Dalam penelitian ini, agar pelaksanaannya terarah dan sistemastis maka disusun
tahapan-tahapan penelitian. Menurut Moleong (2007: 127-148), ada empat tahapan
dalam pelaksanaan penelitian yaitu sebagai berikut:

1. Tahap pra lapangan


Peneliti mengadakan survei pendahuluan yakni dengan mencari subjek sebagai
narasumber. Selama proses survei ini peneliti melakukan penjajagan lapangan
(field study) terhadap latar penelitian, mencari data dan informasi tentang manfaat
pendirian UNAIR di Banyuwangi. Pada tahap ini peneliti melakukan penyusunan
rancangan penelitian yang meliputi garis besar metode penelitian yang digunakan
dalam melakukan penelitian.Tahap pra lapangan dilakukan peneliti selama bulan
September 2017.
2. Tahap pekerjaan lapangan
Dalam hal ini peneliti memasuki dan memahami latar penelitian dalam rangka
pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi.Tahap ini
dilaksanakan selama bulan Oktober – November 2017.
3. Tahap analisis data
Tahapan yang ketiga dalam penelitian ini adalah analisis data. Peneliti dalam
tahapan ini melakukan serangkaian proses analisis data kualitatif sampai pada
interpretasi data-data yang telah diperoleh sebelumnya. Selain itu peneliti juga
menempuh proses triangulasi data yang diperbandingkan dengan teori
kepustakaan. Tahap analisis data dilakukan selama bulan November – Desember
2017.
4. Tahap evaluasi dan pelaporan
Pada tahap ini peneliti berusaha melakukan konsultasi dan pembimbingan dengan
dosen pembimbing yang telah ditentukan.
3.5.2 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian menurut (Arikunto, 2006) merupakan alat bantu bagi peneliti
dalam mengumpulkan data. Instrumen yang digunakan oleh peneliti dalam hal ini
adalah instrumen pokok dan instrumen penunjang. Instrument penelitian dijabarkan
sebagaimana berikut ini :
1. Instrumen pokok dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri.
Peneliti sebagai instrumen dapat berhubungan langsung dengan responden dan
mampu memahami serta menilai berbagai bentuk dari interaksi di lapangan.
Menurut (Moleong, 2007) Kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif adalah
ia sekaligus merupakan perencana, pelaksana, pengumpulan data, analisis,
penafsir data, pada akhirnya ia menjadi pelapor hasil penelitiannya.
Untuk membantu peneliti sebagai instrumen pokok, maka penelit membuat
instrumen penunjang. Dalam penyusunan instrumen penunjang tersebut,
(Arikunto, 2006) mengemukakan pemilihan metode yang akan digunakan peneliti
ditentukan oleh tujuan penelitian, sampel penelitian, lokasi, pelaksana, biaya dan
waktu, dan data yang ingin diperoleh. Dari tujuan yang telah dikemukakan
tersebut, dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara dan
dokumentasi.Setelah ditentukan metode yang digunakan, maka peneliti menyusun
instrument pengumpul data yang diperlukan untuk mengumpulkan data yang
diperlukan.
2. Instrumen kedua dalam penelitian ini adalah dengan observasi. Secara umum,
penyusunan instrumen pengumpulan data berupa observasi dilakukan dengan
tahap-tahap berikut ini :
a. Mengadakan identifikasi terhadap variabel-variabel yang ada di dalam
rumusan judul penelitian atau yang tertera di dalam problematika penelitian.
b. Menjabarkan variabel menjadi sub atau bagian variabel.
c. Mencari indikator setiap sub atau bagian variabel.
d. Menderetkan deskriptor menjadi butir-butir instrumen.
e. Melengkapi instrumen dengan pedoman atau instruksi dan kata pengantar
(Arikunto, 2006)
3. Instrumen ketiga dalam penelitian ini adalah dengan metode wawancara. Secara
umum, penyusunan instrumen pengumpulan data berupa pedoman wawancara
dilakukan dengan tahap-tahap berikut ini :
a. Mengadakan identifikasi terhadap variabel-variabel yang ada di dalam rumusan
judul penelitian atau yang tertera di dalam problematika penelitian.
b. Menjabarkan variabel menjadi sub atau bagian variabel.
c. Mencari indikator setiap sub atau bagian variabel.
d. Menderetkan deskriptor menjadi butir-butir instrumen.
e. Melengkapi instrumen dengan pedoman atau instruksi dan kata pengantar
(Arikunto, 2006)
4. Intrumen keempat pada penelitian ini adalah dokumentasi. Hasil penelitian dari
observasi dan wawancara akan lebih kredibel jika didukung oleh sejarah pribadi
kehidupan di masa kecil, di sekolah, di tempat kerja, di masyarakat, dan
autibiografi (Sugiyono, 2013). Dalam penelitian ini, dokumen yang digunakan
untuk mendukung data hasil wawancara adalah mengenai dokumen yang
berkaitan dengan Balanced Scorecard berupa laporan keuangan dan laporan non
keuangan.
3.6 Analisis dan Interpretasi
3.6.1 Teknik Analisis Data

Analisis Sebelum Dilapangan :


Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data sekunder,
yang akan digunakan untuk menentukan focus penelitian. Namun demikian, fokus
penelitian ini masih bersifat sementara dilapangan karena digunakan sebagai acuan
dalam melakukan penelitian.

Analisis Selama Dilapangan :

1. Reduksi Data
Dalam melakukan reduksi data, peneliti berpedoman pada tujuan penelitian.
Sehingga apabila peneliti menemukan sesuatu yang dipandang asing, tidak berpola,
dan tidak sesuai dengan kajian studi yang digunakan, maka hal tersebut yang akan
menjadi perhatian dalam melakukan reduksi data.
2. Data Display (Penyajian Data)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya yaitu menyajikan data. Dalam
penelitian ini, penyajian data akan dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,
dan hubungan antar kategori.
3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi
Langkah selanjutnya yaitu menarik kesimpulan dari penelitian yang dilakukan dan
memverifikasi kesimpulan tersebut dengan bukti-bukti yang ditemukan selama
penlitian dilakukan.
3.6.2 Analisis Dan Interpretasi

Menurut (Vredenbregt, 1978) dalam menganalisis dan interpretasi data terdapat enam
langkah sebagai berikut:
1. Mengelola data
Pada tahap ini peneliti membuat dan mengorganisasi data yang diperoleh dari
penelitian secara teratur. Hasil dari wawancara dan observasi di
dokumentasikan dengan baik dan teratur.
2. Membaca dan Membuat Catatan
Pada tahap kedua peneliti melakukan pendalaman data dengan cara membaca
seksama data yang telah diperoleh, kemudian membuat catatan terhadap data
yang diperoleh serta membentuk susunan catatan yang sistematis.
3. Mendeskripsikan
Tahap selanjutnya peneliti melakukan pendeskipsian mengenai kejadian, aturan
social, tokoh yang berpengaruh, serta menggambarkan peraturan yang
diterapkan dalam sebuah organisasi.
4. Mengklasifikasi
Menganalisa data yang telah diklasifikasikan pada tahap deskipsi menjadi
beberapa bagian yang penting dalam penelitian.
5. Menginterpretasikan
Menginteroretasikan dan membuat makna dari tiap hasil temuan penelitian yang
telah dilakukan sebelumnya.
6. Mempresentasikan dan Memvisualisasikan
Terakhir adalah dengan mempresentasikan hasil temuan penelitian dengan
membuat narasi, menampilakn argument dengan alat bantu table maupun
diagram.
DAFTAR PUSTAKA

• Chariri,A.2009. Landasan Filsafat dan Metode Penelitian Kualitatif. Laboratorium


Pengembangan Akuntansi (LPA). Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Semarang.
• Crotty, M. J. 1998. Foundations of Social Research: Meaning and Perspective in
theResearchProcess. SAGE Publications.
• Kurniawan, Sabar dan Rahman Asfah.2011.The Using Web (E-Learning) In Learning
ProcessIn Briton International English School Of Makassar. Wahana Lingkungan
Hidup Indonesia (WALHI) Sulawesi Selatan. Universitas Negeri Makassar.
• Yilman,Ramazan.2017.Exploring the role of e-learning readiness on student
satisfaction andmotivation in flipped classroom. Faculty of Education, Department of
Computer Education and Instructional Technology, Bartin University, Bartin, Turkey.
LAMPIRAN

TRANSKRIP WAWANCARA

Daftar Pertanyaan :

1. Wawancara untuk mahasiswa


1) Siapa nama mahasiswa/i?
2) Berapa nim mahasiswa/i?
3) Bagaimana kondisi IPK mahasiswa/i?
4) Apa peran media sosial untuk mahasiswa/i?
5) Apa manfaat adanya aplikasi Edmodo untuk perkuliahan di kampus UNAIR
PSDKU Banyuwangi ?
6) Bagaimana kondisi nilai anda sebelum diterapkan aplikasi edmodo dan
sesudah diterapkanya aplikasi edmodo?

2. Wawancara untuk Dosen


1) Siapa nama Bapak/Ibu ?
2) Mengajar mata kuliah apa Bapak/Ibu?
3) Apakah ada sistem belajar mengajar dengan media sosial yang bapak terapkan
pada mahasiswa?
4) Jika ada, bagaimana sistem penerapanya?
5) Apa manfaatnya untuk mahasiswa dan dosen ?
6) Apa harapannya dengan adanya sistem belajar/mengajar dengan media sosial
tersebut?

Anda mungkin juga menyukai