Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH SOSIOLOGI DAN POLITIK

‘’KOMUNIKASI POLITIK’’

Dosen Pengajar : Dr. H. M. Harlie, MM

Disusun Oleh :
KELOMPOK 7

FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN SELATAN (UNISKA)

MUHAMMAD ARSYAD AL’BANJARI

BANJARBARU

2018

NAMA KELOMPOK
MAULID YUNITA (17.31.0173)
MUHAMMAD ABDUL LATIF (17.31.0334)
MUHAMMAD HAFFI (17.31.1067)
MUHAMMAD IRVAN (17.31.0145)
NORHASANAH (17.31.0433)
RIANTI PRATIWI (17.31.0071)
WEDEYA CAHAYA NI’MA (17.31.0407)

Kata Pengantar
 
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah Swt karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
sehinggakami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “KOMUNIKASI POLITIK’’
tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Bapak Dr. H. M. Harlie, MM, pada mata kuliah Sosiologi dan Politik.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam perbuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan senang
hati kami menerima segala saran dan kritik daari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang komunikasi politik ini dapat
memberikan manfaat serta memberi informasi terhadap pembaca.

Banjarbaru, April 2018

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tujuan utama sosialisasi Politik adalah pembentukan sikap serta watak insan politik.
Melalui proses sosialisassi individu –individu diharapkan berpartisipasi di dalam
kehidupan politik secara bertanggung jawab. Dengan partisipasi politik dimaksud
keterlibatan individu-individu sampai pada bermacam-macam tingkatan di dalam
sistem politik. Namun sosialisasi dan partisipasi politik tergantung dari komunikasi
politik.

Michael Rush dan Philip Althoff mendefinisikan komunikasi politik sebagai suatu
proses dimana informasi politik yang relevan diteruskan dari satu bagian sistem politik
kepada bagian lainnya, dan diantara sistem-sistem sosial dengan sistem-sistem politik.
Proses ini terjadi secara berkesinambungan dan mencakup pula pertukaran informasi
diantara individu-individu dengan kelompok-kelompoknya pada semua tingkatan.
Komunikasi politik merupakan suatu elemen yang dinamis dan yang menentukan
sosialisasi politik dan partisipasi politik. Pola-pola komunikasi politik – komunikasi
pengetahuan nilai-nilai dan sikap-sikap – yang dikembangkan oleh suatu Negara
menentukan bentuk sosialisasi politik dan partisipasi politik yang terjadi di Negara yang
bersangkutan. Dalam hal ini komunikasi politik menentukan corak perilaku insan
politik.

B. Rumusan Masalah
Komunikasi politik pada dasarnya adalah sebagai landasan pacu untuk melakukan
sosialisasi dalam membentuk suatu interaksi dalam sebuah kelompok yang bertujuan
untuk melakukan suatu tindakan tertentu.

C. Tujuan
     Sebagaimana hakekatnya sebuah makalah, saya bertujuan agar komunikasi politik

dimengerti dan dipahami dari berbagai sudut pandang. Tujuan yang lebih umum dalam
membangun masyarakat yang cerdas berpolitik.
BAB II
LANDASAN TEORI

1. Tinjauan umum tentang komunikasi

Proses komunikasi terdiri dari pengirim, pesan, dan penerima. Suatu tindakan
komunikasi bermula dari si pengirim. Kualitas komunikasi sebagian besar tergantung
dari keterampilan si pengirim. Tanggung jawab final dari si pengirim ialah mencari
feedback atau umpan balik dan mengevaluasinya secara hati-hati.
Pada suatu tahap dalam proses komunikasi pesan hanya berupa tinta padakertas
( misalnya dalam suatu buku cetakan) atau berupa suati gelombang elektronik di
udara (misalnya dalam kata-kata yang kita ucapkan ), atau berupa gelombang cahaya
(misalnya dalam komunikasi gambar). Makna tanda-tanda tersebut tergantung dari
kesepakatan dan pengalaman kita.
Pesan itu sebenarnya merupakan sesuatu yang sangat rumit. Bukan saja lantaran
artinya berbeda-beda bagi orang-orang yang berbeda, tetapi juga pesan itu pun
memiliki dua jenis arti yang berbeda yang disebut arti denotatife, yaitu arti umum
atau arti menurut kamus. Yang lain disebut arti konotatif, yaitu arti emosional atau
evaluative – betapa baik, betapa kuat, betapa aktif, betapa berbahaya sesuatu itu
misalnya, suatu palu dan arit akan memiliki suatu konotasi yang berbeda, meskipun
barang kali denotasinya sama bagi seorang komunis dan bagi seorang non komunis.
Ciri lain dari pesan ialah bahwa pesan itu biasanya berupa sejumalah pesan yang
pararel.

Hal-hal yang menggangu proses komunikasi disebut hambatan-hambatan


komunikasi. Hambatan-hambatan itu bisa berupa kebisingan, kerusakan fisik pada
saluran komunikasi, bisa juga berupa hambatan-hambatan alami seperti jarak yang
jauh, daerah bergunung-gunung dan sebgainya.

2. Pola-Pola Komunikasi Politik dan Saluranya

Pola-pola komunikasi yang dimaksud adalah pola komunikasi vertical ( dari


atas kebawah dan sebaliknya), pola komunikasi Horizontal (komunikasi antara
individu yang satu dengan individu yang lain), pola komunikasi Formal (komunikasi
melalui jalur-jalur organisani Formal) dan pola komunikasi informal (komunikasi
melalui pertemuan atau tatap muka langsung ).
Jaringan komunikasi politik melibatkan beragam sumber dan saluran serta
pendengar, juga menyangkut komunikasi vertical dan horizontal, komunikasi formal
dan informal.Dalam era global, internet pun merupakan salah satu saluran informasi
politik yang diandalkan, terutama oleh para politisi serta pengamat politik yang
berkantong tebal.
Kontak informal dan relasi face to face merupakan sarana komunikasi yang
paling umum dan paling sering terjadi dalam setiap masyarakat, meskipun
peranannya lebih sebagai pembentukan opini public (pendapat umum).

3. Pembentukan Pendapat Umum

Pendapat umum adalah pandangan berbagai kalangan warga masayarakat


mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan kehidupan bersama mereka dalam
suatu masyarakat. Proses pembentukan pendapat berkaitan erat dengan proses
sosialisasi politik, partisipasi, dan perekrutan politik.
Robert lane dan David Sears berpendapat bahwa pendapat umum
memberikan pengarahan bahwa beberapa individu akan menyetujui satu pandangan
tertentu, sedangkan individu yang lain menentangnya.
Pengarahan merupakan ciri pokok dari suatu pendapat. Ciri-ciri lain dari
pendapat adalah intensitas dan pentingnya masalah. Ciri intensitas tampak dari
frekuensi pelontaran suatu pendapat.Berkaitan dengan intensitas adalah tingkat
kepentingan masalah. Perilaku politik seseorang atau sekelompok orang pun bisa di
pengaruhi oleh tingkat kepentingan masalah tersebut.
Survei yang dilakukan di amerika serikat menunjukkan bahwa pendapat
umum itu menjadi tidak konsisten, berdasarkan 2 alasan. Pertama, karena
seseorang mungkin saja menganut suatu pendapat hanya pada tingkat tertentu.
Kedua, karena pendapat tertentu itu tidak sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki
seseorang.Keterlibatan seseorang dalam penentuan pendapat tidak mengandaikan
bahwa orang yang bersangkutan tahu banyak tentang yang bersangkutan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian komunikasi Politik

Komunikasi Politik? Komunikasi Politik sendiri memiliki dua unsur kata yang


sebenarnya sangat berlainan namun dapat dipadukan.‘Komunikasi’ sendiri memiliki
definisi sebagai sesuatu yang dilakukan oleh manusia atau individu dalam kehidupannya
untuk memberikan pesan berupa informasi kepada individu lainnya.

Sedangkan ‘Politik’ memiliki arti secara etimologis berasal dari kata ‘polis’. Polis


menunjukkan negara kota pada zaman kuno. Namun, seiring berjalannya waktu,
kata ‘Politik’ memiliki definisi sebagai suatu usaha yang ditempuh oleh warga negara
untuk berdiskusi dan mewujudkan tujuan bersama. 

Komunikasi Politik menurut tiga para ahli sendiri di antaranya :

 Maswadi Rauf : Seorang ahli politik yang berpendapat bahwa komunikasi


politik merupakan bagian objek dari kajian ilmu politik, karena pesan-pesan yang
diungkapkan dalam proses komunikasi bercirikan politik yakni berkaitan dengan
kekuasaan politik negara, pemerintahan dan juga aktivitas komunikator dalam
kedudukan sebagai pelaku kegiatan politik.
 Mueller (1973) : Komunikasi Politik didefinisikan sebagai hasil yang bersifat
politik apabila menekankan pada hasil. Sedangkan definisi Komunikasi Politik jika
menekankan pada fungsi komunikasi politik dalam sistem politik, adalah komunikasi
yang terjadi dalam suatu sistem politik dan antara sistem tersebut dengan
lingkungannya. 

Sebagai fungsi politik bersama-sama  fungsi artikulasi, agregasi, sosialisasi dan


rekruitmen yang terdapat di dalam suatu sistem politik dan komunikasi politik
merupakan prasyarat (prerequisite) bagi berfungsinya fungsi-fungsi politik yang lain.

Jika ditarik kesimpulannya, bahwa Komunikasi Politik merupakan bagian dari objek


kajian ilmu politik yang disebabkan karena adanya interaksi yang bersifat politik dan
memiliki fungsi agregasi, artikulasi,  sosialisasi dan juga rekruitmen.
B. Fungsi Komunikasi Politik

Adapun beberapa fungsi dari Komunikasi Politik itu di antaranya :

 Komunikasi Politik memiliki peranan yang sangat penting dalam kepekaan


hingga menangkap dengan jelas keberadaan sesuatu yang ditimbulkan dalam dunia
politik.
 Komunikasi Politik ini nantinya akan diperlukan dalam komunikasi internasional,
hubungan internasional, maupun dalam lingkup internasional Komunikasi Politik.
 Komunikasi Politik juga memiliki mata rantai disiplin ilmu. Disiplin ilmu tersebut
yang kemudian akan menjelaskan bahwa Komunikasi Politik juga berhubungan dengan
media sosial, budaya, agama, dan lain sebagainya. 
 Memberikan peluang untuk para praktisi mempelajari.

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Politik

Pola-pola komunikasi itu terjadi dan dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya :

1. Faktor Fisik (alam), alam pun dapat mempengaruhi faktor komunikasi politik.


Dengan adanya perbedaan letak geografis, dapat mempengaruhi komunikasi politik
yang berbeda-beda. Seperti halnya, seorang pesisir pantai yang memiliki bahasa
komunikasi politik berbeda dengan seseorang yang tinggalnya di kota apalagi
lingkungan pemerintahan. 
2. Faktor Teknologi, ketika terjadinya perkembangan teknologi, komunikasi politik
pun akan mengalami perubahan juga. Sehingga, komunikasi politik pun akan terjadi
perubahan  yang lebih meningkat dari sebelumnya.
3. Faktor Ekonomis, segi ekonomi pada suatu negara akan memberikan pengaruh
pada perguncangan politik dan kehidupan masyarakat. Sehingga terjadinya perubahan
dan pergeseran komunikasi politik juga di dalam masyarakat.
4. Faktor Sosiokultural, faktor ini bisa meliputi pendidikan dan budaya. Dengan
kata lain, pendidikan dan budaya ini dapat mempengaruhi komunikasi politik yang
kerap kali berubah sesuai dengan budaya dan pendidikan yang ada.
5. Faktor Politis, dari keempat faktor di atas, sebenarnya faktor inilah yang paling
mempengaruhi di antara keempat sebelumnya. Karena faktor inilah yang akan
membawa dampak bagi komunikasi politik.
D. Manfaat Mempelajari Komunikasi Politik

Jika kita mempelajari Komunikasi Politik, maka kita akan mendapat manfaatnya sebagai
berikut :

 Kita akan memahami bagaimana para politisi itu berbahasa, sehingga kita tidak
mengalami kesalahapahaman ketika mengartikan berita politik.
 Tidak terprovokator oleh berita-berita isu yang menggunakan
bahasa Komunikasi Politik
 Sebagai praktisi, kita dapat jadikan kajian ini sebagai kajian ilmu multidisipliner
dan mempraktikan ke dalam kehidupan dengan baik dan benar.
 Agar kita tidak awam lagi soal politik yang mulai runyam di negara kita.

Ya, itulah beberapa ulasan tentang Komunikasi Politik yang dapat digunakan di dalam


kehidupan kita sehari-hari khususnya di dunia politik yang mulai marak di dalam
lingkungan masyarakat ini. Sebagai manusia, kita juga perlu memahami politik agar kita
mengerti dan memahami bahwa politik itu bukanlah semata-mata sebagai kekuasaan,
namun memiliki fungsi untuk mencapai kemufakatan bersama dalam menemukan
tujuan bersama.

E. Saluran, Fokus, Praktik, dan Komponen Komunikasi Politik

1. Saluran Komunikasi Politik


Saluran komunikasi politik merupakan alat yang membantu untuk menyampaikan
pesan secara praktis. Dengan kata lain, saluran komunikasi politik ini merupakan media
yang digunakan untuk berkomunikasi. Saluran ini bisa berupa lambang, gambar, kata-
kata, tulisan, maupun tindakan atau visual kinetis. Bahkan saluran ini dapat dikombinasi
secara teratur bentuknya. Adapun beberapa tipe saluran komunikasi politik di
antaranya:

1. Komunikasi Massa, yang meliputi :


o Tatap Muka, seperti contoh : pemimpin perusahaan yang memimpin rapat
di depan anggota perusahaannya.
o Perantara, seperti contoh : Seorang Presiden yang berbicara kepada
masyarakat dan disiarkan secara langsung melalui televisi dan radio.
2. Komunikasi Interpersonal, yang dilakukan dari satu individu ke indidvidu lain.
3. Komunikasi Organisasi, yang dilakukan seorang pemimpin organisasi ke
anggotanya dan atau organisasi satu ke organisasi lain.

2. Fokus Komunikasi Politik

Komunikasi politik merupakan salah studi yang bersifat interdisipliner. Karena


terdapat berbagai macam disiplin ilmu yaitu komunikasi dan politik. Namun, ketika
bidang komunikasi dikaitkan dengan politik, terkadang terdapat pengakuan tentang
aspek-aspek politik dari komunikasi publik. Sehingga kerap kali dikaitkan dengan
kegiatan seperti kampanye politik, persuasif pemilihan, hingga debat calon pemerintah
dengan menggunakan media massa sebagai alatnya. 

Sebenarnya, antara komunikasi dengan pilitik merupakan kajian yang berbeda namun
bisa dihubungkan. Dari segi politik memiliki ruang lingkup yang sangat luas
dibandingkan dari segi komunikasi. Komunikasi lebih menitikkan ke suatu interaksi,
sedangkan politik lebih menitikkan kepada kekuasaan. Sehingga, masih banyak
masyarakat yang menganggap bahwa komunikasi politik ini menimbulkan propagan

3. Praktik Komunikasi Politik


Setelah terjadinya Perang Dunia II, kajian komunikasi politik tidak lagi condong ke
ilmu politik saja, tetapi lebih condong ke ilmu komunikasi, khususnya pada media
massa. Hal itni disebabkan oleh adanya media yang merupakan unsur tolak ukur dan
pusat perhatian yang paling utama di masyarakat.

Selain itu, komunikasi politik semakin banyak dilatar belakangi oleh para ahli
komunikasi seperti Dan Nimmo, William Rivers, dan lainnya. Sehingga komunikasi
memiliki peranan yang sangat penting dalam proses perpolitikkan.
Tampak perilaku politik yang lebih mudah dipahami melalui pengkajian ilmu
komunikasi. Sehingga, parkatik komunikasi politik ini lebih banyak dipengaruhi oleh
‘politik komunikasi’ dan perang fisikpun berevolusi menjadi ‘perang informasi’.
4. Komponen Sistem Komunikasi Politik
Dalam setiap kegiatan komunikasi seharusnya mencapai kesamaan. Sehingga,
komunikasi politik ini merupakan proses penyempurnaan ide, gagasa, pikiran, dan
perasaan seseorang yang berhubungan dengan aspirasi atau kepentingan politik.
Sehingga, komponen dalam berkomunikasi politik terdapat lima komponen di
antaranya:

1. Komunikator politik -Berperan sebagai penyampai pesan politik.


2. Pesan politik –  Isi atau ionformasi politik.
3. Saluran Komunikasi Politik – Media atau alat berkomunikasi politik.
4. Komunikan Politik – Penerima pesan atau informasi politik.
5. Efek Politik – Dampak dari pesan politik yang disampaikan.
BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN

     Kesimpulan : Komunikasi politik berasal dari dua kata dasar, komunikasi dan politik.
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi dari seseorang kepada orang lain,
baik dengan cara penggunaan media sebagai kemasan informasi atau melalui transmisi
secara simbolik. Sehingga informasi mudah dimengerti dan pada akhirnya dimiliki
kesamaan persepsi. Sedangkan politik adalah  segala upaya untuk memperoleh,
mempertahankan, dan memperluas wilayah kekuasaan.
     Sehinggga komunikasi politik bisa disimpulkan sebagai komunikasi yang melibatkan
didalamnya pesan - pesan politik dan aktor - aktor politik  atau komunikasi yang
berkaitan dengan kekuasaan , jalannya pemerintahan dan kebijakan  pemerintah. Proses
komunikasi politik dimaknai sebagai proses penyampaian pesan.
     Pesan politik yang berkaitan dengan  kekuasaan, jalannya pemerintahan, dan
kebijakan pemerintahan oleh faktor - faktor politik kepada komunikan melalui media
atau saluran - saluran komunikasi politik, sehingga dihasilkan tanggapan atau balasan
dari komunikan. Dalam bagan bangun komunikasi politik terdiri dari fungsi komunikasi
politik, proses komunikasi politik, pola - pola komunikasi politik, dan faktor yang
mempengaruhinya.
DAFTAR PUSTAKA

Michael Rush & Philip Althoff, Pengantar Sosiologi Politik ( Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada, 1997 ), hlm. 24

Wilbur Schramm (ed.), The Science of Human Communication ( New York : Basic Books,
1963 ), hlm. 7

Di unduh dalam jaringan, http://rohmanfikomjayabaya.blogspot.co.id/2014/03/makalah-


komunikasi-politik.html, pukul 14.00, kamis 5 April 2018

Di unduh dalam jaringan, https://pakarkomunikaspi.com/komunikasi-politik pukul


14.15, 5 April 2018

Anda mungkin juga menyukai