Bab Ii
Bab Ii
LANDASAN TEORI
Proses komunikasi terdiri dari pengirim, pesan, dan penerima. Suatu tindakan
komunikasi bermula dari si pengirim. Kualitas komunikasi sebagian besar tergantung
dari keterampilan si pengirim. Tanggung jawab final dari si pengirim ialah mencari
feedback atau umpan balik dan mengevaluasinya secara hati-hati.
Pada suatu tahap dalam proses komunikasi pesan hanya berupa tinta padakertas
( misalnya dalam suatu buku cetakan) atau berupa suati gelombang elektronik di
udara (misalnya dalam kata-kata yang kita ucapkan ), atau berupa gelombang cahaya
(misalnya dalam komunikasi gambar). Makna tanda-tanda tersebut tergantung dari
kesepakatan dan pengalaman kita.
Pesan itu sebenarnya merupakan sesuatu yang sangat rumit. Bukan saja lantaran
artinya berbeda-beda bagi orang-orang yang berbeda, tetapi juga pesan itu pun
memiliki dua jenis arti yang berbeda yang disebut arti denotatife, yaitu arti umum
atau arti menurut kamus. Yang lain disebut arti konotatif, yaitu arti emosional atau
evaluative – betapa baik, betapa kuat, betapa aktif, betapa berbahaya sesuatu itu
misalnya, suatu palu dan arit akan memiliki suatu konotasi yang berbeda, meskipun
barang kali denotasinya sama bagi seorang komunis dan bagi seorang non komunis.
Ciri lain dari pesan ialah bahwa pesan itu biasanya berupa sejumalah pesan yang
pararel.
PEMBAHASAN
Pola-pola komunikasi itu terjadi dan dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya :
Jika kita mempelajari Komunikasi Politik, maka kita akan mendapat manfaatnya sebagai
berikut :
Kita akan memahami bagaimana para politisi itu berbahasa, sehingga kita tidak
mengalami kesalahapahaman ketika mengartikan berita politik.
Tidak terprovokator oleh berita-berita isu yang menggunakan
bahasa Komunikasi Politik
Sebagai praktisi, kita dapat jadikan kajian ini sebagai kajian ilmu multidisipliner
dan mempraktikan ke dalam kehidupan dengan baik dan benar.
Agar kita tidak awam lagi soal politik yang mulai runyam di negara kita.
Sebenarnya, antara komunikasi dengan pilitik merupakan kajian yang berbeda namun
bisa dihubungkan. Dari segi politik memiliki ruang lingkup yang sangat luas
dibandingkan dari segi komunikasi. Komunikasi lebih menitikkan ke suatu interaksi,
sedangkan politik lebih menitikkan kepada kekuasaan. Sehingga, masih banyak
masyarakat yang menganggap bahwa komunikasi politik ini menimbulkan propagan
Selain itu, komunikasi politik semakin banyak dilatar belakangi oleh para ahli
komunikasi seperti Dan Nimmo, William Rivers, dan lainnya. Sehingga komunikasi
memiliki peranan yang sangat penting dalam proses perpolitikkan.
Tampak perilaku politik yang lebih mudah dipahami melalui pengkajian ilmu
komunikasi. Sehingga, parkatik komunikasi politik ini lebih banyak dipengaruhi oleh
‘politik komunikasi’ dan perang fisikpun berevolusi menjadi ‘perang informasi’.
4. Komponen Sistem Komunikasi Politik
Dalam setiap kegiatan komunikasi seharusnya mencapai kesamaan. Sehingga,
komunikasi politik ini merupakan proses penyempurnaan ide, gagasa, pikiran, dan
perasaan seseorang yang berhubungan dengan aspirasi atau kepentingan politik.
Sehingga, komponen dalam berkomunikasi politik terdapat lima komponen di
antaranya:
PENUTUP
KESIMPULAN
Kesimpulan : Komunikasi politik berasal dari dua kata dasar, komunikasi dan politik.
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi dari seseorang kepada orang lain,
baik dengan cara penggunaan media sebagai kemasan informasi atau melalui transmisi
secara simbolik. Sehingga informasi mudah dimengerti dan pada akhirnya dimiliki
kesamaan persepsi. Sedangkan politik adalah segala upaya untuk memperoleh,
mempertahankan, dan memperluas wilayah kekuasaan.
Sehinggga komunikasi politik bisa disimpulkan sebagai komunikasi yang melibatkan
didalamnya pesan - pesan politik dan aktor - aktor politik atau komunikasi yang
berkaitan dengan kekuasaan , jalannya pemerintahan dan kebijakan pemerintah. Proses
komunikasi politik dimaknai sebagai proses penyampaian pesan.
Pesan politik yang berkaitan dengan kekuasaan, jalannya pemerintahan, dan
kebijakan pemerintahan oleh faktor - faktor politik kepada komunikan melalui media
atau saluran - saluran komunikasi politik, sehingga dihasilkan tanggapan atau balasan
dari komunikan. Dalam bagan bangun komunikasi politik terdiri dari fungsi komunikasi
politik, proses komunikasi politik, pola - pola komunikasi politik, dan faktor yang
mempengaruhinya.
DAFTAR PUSTAKA
Michael Rush & Philip Althoff, Pengantar Sosiologi Politik ( Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada, 1997 ), hlm. 24
Wilbur Schramm (ed.), The Science of Human Communication ( New York : Basic Books,
1963 ), hlm. 7