Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH
SUSAN CH SILLA
NIM: 6270 2820
Kista ovarium merupakan suatu tumor, baik kecil maupun besar, kistik maupun solid,
Kista ovarium (kusta indung telur) beraati kantung berisis cairan, normalnya berukuran kecil,
Kista ovarium (kista indung telur berate kaantung berisi cairan , normalnya berukuran
keecil, yang terletak diindung telur (ovarium). Kista indung telur dapat terbentuk kapan saja,
pada masa pubertas sampai menopause juga selama masa kehamilan ( Biloota. K, 2012).
Kista indung telur adalah rongga terbentuk kantung berisi cairan didalam jaringan ovarium.
Kista ini disebut juga kista fungsional karena terbentuk setelah telur dilepaskan sewaktu
B. KLASIFIKASI
Kista fiungsional ini merupakan jenis kista ovarium yang paling banyaak ditemukan.
Kista ini berasal dari sel telur dan korpus luteum, terjadi bersamaaan dengan siklus
Kista fungsional akan tumbuh setiap bulan dan akan pecah pada masa subur, untuk
melepaskan sel telur yang pada waktunya siap dibuahi oleh sperma. Setelah pech, kista
fungsional akan menjadi kista folikuler dan akan hilang saat menstruasi. Kista fungsional
terdiri dari : kista folikel dan kista korpus luteum, keduanya tidak akan menganggu, tidak
menimbulkan gejala dan dapat menghilang sendiri dalam waktu 6-8 minggu.
2. Tipe Kista Abnormal
a. Kista denoma
Merupakan kista yang berasal dari bagian luar sel indung telur. Biasanya bersifat jinak,
Merupakan endometrium yang tidak pada tempatnya. Disebut kista coklat jarena
c. Kista dermoid
Merupakan kista yang berisi berbagai jenis bagian tubuh seperti kulit, kuku, rambut,
gigi dan lemak. Kista ini dapat ditemukan dikedua bagian indung telur. Biasanya
d. Kista Endometriosis
Merupakan kista yang terjadi karena ada bagian endometrium yang berada diluar
rahim, kista ini berkembang bersamaan dengan tumbuhnya lapisan endometrium setiap
bulan sehingga menimbulkan nyeri hebat, terutama saat menstruasi dan infertilitas
e. Kista hemorrhage
f. Kista Lutein
Merupakan kista yang serimg terjadi saat kehamilan. Kista lutein yang sesungguhnya,
Merupakan kista ynag terjadi karena kista ini tidapat pecah melepas sel telur secara
harus dilakukan untuk mengangkat kista tersebut agar tidak menimbulkan gangguan
C. ETIOLOGI
hormone). Kista folikuler dapat timbul akibat hipersekresi dari FSH dan LH yang gagal
mengalami Involusi atau mereabsorpsi cairan kista granulosalutein yang terjadi didalam
korpus luteum indung telur yang fungsional dan dapat membesar bukan karena tumor,
disebabkan oleh penimbunan darah yang berlebihan saat fase pemdarahan dari siklus
menstruasi. Kista theka-lutein biasanya besifat bilateral dan berisi cairan bening, berwarna
seperti jerami. Penyebab lain adalah pertumbuhan sel yang tidak terkendali di ovarium,
misalnya pertumbuhan abnormal dari folikel ovarium, korpus luteum, sel telur
D. MANIFESTASI KLINIS
wanita yang memiliki kista ovarium tidak memiliki gejala sampai periode tertentu. Namun
6. Siklus menstruasi tidak teratur, bisa juga jumlah darah yang keluar banyak.
E. PATOFISIOLOGI
Berdasarkan Smeltzer & Bare (2002) menyatakan bahwa fungsi ovarium yang normal
tergantung pada sejumlah hormon, dan kegagalan salah satu pembentukan hormon dapat
mempengaruhi fungsi ovarium tersebut. Ovarium tidak akan berfungsi secara normal jika
tubuh wanita tidak menghasilkan hormon hipofisa dalam jumlah yang tepat. Fungsi
ovarium yang abnormal dapat menyebabkan penimbunan folikel yang terbentuk secara
tidak sempurna didalam ovarium. Folikel tersebut gagal mengalami pematangan, gagal
berinvolusi, gagal mereabsorbsi cairan dan gagal melepaskan sel telur, sehingga
Setiap hari ovarium normal akan membentuk beberapa kista kecil yang disebut folikel
de graff. Pada pertengahan siklus, folikel dominan dengan diameter lebih dari 2.8cm akan
melepaskan oosit mature. Folikel yang ruptur akan menjadi korpus luteum, yang pada saat
Bila tidak terjadi fertilisasi pada oosit, korpus luteum akan mengalami fibrosis dan
pengerutan secara progresif. Namun bila terjadi fertilisasi, korpus luteum mula-mula akan
Kista ovari berasal dari proses ovulasi normal disebut kista fungsional dan selalu
jinak. Kista dapat berupa kista folikural dan luteal yang kadang-kadang disebut kista
theca-lutein. Kista tersebut dapat distimulasi oleh gonadotropin, termasuik FSH dan HCG.
f. Phatway
indung telur
sempurna
mereabsorbsi cairan
Pembedahan
Adanya cairan dalam Ansietas b.d
diperut bagian
bawah
Kerusakan integritas
jaringan b.d
faktor mekanik
Nyeri akut b.d agen
injury biologi
Klien mengalami
ketakutan
dalam
Hambatan mobilisasi
fisik b.d
kelemahan fisik
F. KOMPLIKASI
Menurut Wiknojosastro (2007: 347-349) komplikasi yang terjadi pada kista ovarium
diantaranya :
Adanya tumor didalam perut bagian bawah bisa menyebabkan pembesaran perut.
Tekanan terhaadap alat-alat disekitrnya disebabkan oleh besarnya tumor atau posisinya
dalam perut. Apabila tumor mendesak kandung kemih dan dapat menimbulkan gangguan
miksi, sedangkan kista ynag lebih besar tetapi terletak bebas di rongga perut kadang-
kadang hanya menimbulkan rasa berat dalam perut serta dapat juga mengakibatkan edema
pada tungkai
hormone.
minimal. Akan tetapi jika perdarahan terjadi dalam jumlah yang banyak akan terjadi
Torsio atau putaran tungkai terjadi pada tumor bertangkain dengan diameter 5 cm atau
lebih. Tersi meliputi ovarium, tuba follopi atau ligamentum rotundum pada uterus. Jika
dipertahankan torsi inin dapat berkembang menjadi infark, peritonitis dan kematian.
Torsi biasanya unilateral dan dikaitkan dengan kista, karsinoma, TOA, masa yang tidak
melekat atau ynag dapat muncul pada ovarium normal.torsi ini paling sering mncul
pada wanita usia reproduksi. Gejalannya meliputi nyeri mendadak dan hebat dikuadran
abdomen bawah, mual dam muntah. Dapat terjadi demam dan leukositosis.
adneksa gangren dibuang, setiap kista dibuang dan dievaluasi secara histologis.
Terjadi pada torsi tangkai, akan tetapi dapat pula sebagai akibat trauma, seperti
jatuh atau pukulan pada perut dan lebih sering pada saat besertubuh. Jika robekan
kista disertai hemoragi yang timbul secara akut, maka perdarahan bebas
berlangsung ke uterus kedalam rongga peritoneum dan menimbulkan rasa nyeri
e. Perubahan keganasan
ini mencurigakan, masa kista ovarium berkembang setelah masa menopause sehingga
besar kemungkinan untuk berubah menjadi kanker (maligna). Faktor inilah yang
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak jarang tentang penegakan diagnosis tidak dapat diperoleh kepastian sebelum
dilakukan operasi, akan tetapi pemeriksaan yang cermat dan analisis yang tajam dari gejala-
gejala yang ditemukan dapat membantu dalam pembuatan differensial diagnosis. Beberapa cara
yang dapat digunakan untuk membantu menegakan diagnosis adalah ( Billota, 2012:1)
1. Laparaskopi
Pemeriksaan ini sangat berguna untuk mengetahui apakah sebuah tumor berasal dari
2. Ultrasonografi (USG)
Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan letak dan batas tumor, apakah tumor berasal
dari uterus, ovarium, atau kandung kencing, apakah tumor kistik atau solid, dan dapat
pula dibedakan anatara cairan dalam rongga perut yang bebas dan yang tidak.
3. Foto Rontgen
Pemeriksaan ini berguna untuk menetukan adanya hidrotoraks. Selanjutnya, pada kista
4. Parasintesis
Fungsi asitesis berguna untuk menentukan sebab ascites. Perlu diperhatikan bahwa
tindakan tersebut dapat mencermarkan kavum peritonei dengan isi kista bila dinding kista
tertusuk.
H. PENATALAKSANAAN
1. Obervasi
Jika kista tidak menimbulkan gejala, maka cukup dimonitor (dipantau) selama 1-2
bulan karena kista fungsional akan menghilang dengan sendirinya setelah satu atau dua
siklus haid. Tindakan ini diambil jika tidak curiga ganas (kanker) (Nugroho, 2010 : 1005)
Bila tumor ovarium disertai gejala akut misalnya torsi, maka tindakan operasi
harus dilakukan pada waktu itu juga, bila tidak ada dua-dua gejala akut, tindakan operasi
harus dipersiapkan terlebih dahulu dengan seksama. Kista berukuran besar dan menetap
menopause yang memiliki kista ovarium juga disarankan operasi pengangkatan untuk
meminimalisir resiko terjadinya kanker ovaarium. Wanita usia 50-70 tahun memiliki resiko
cukup besar terkena kanker sejenis ini. Bila hanya kistanya yang diangkat, maka operasi ini
disebut ovarium cystectomy. Bila pembedahan mengangkat seluruh ovarium termasuk tuba
pembedahan, antara lain tergantung pada usia pasien, keinginan pasien untuk memiliki
Kista ovarium yang menyebabkan posisi batang ovarium terlilit (twised) dan
(emergency surgery) unuk mengembalikan posisi ovarium menurut Yatim, (2005: 23).
Prinsip pengobatan kista dengan pembedahan (operasi) menurut Yatim, ( 2005:23)
yaitu :
dimasukan kedalam rongga panggul 2-3 dengan melakukan sayatan kecil pada
(kanker) atau tidak. Bila sudah lama dalam proses keganasan, operasi sekalian
mengangkat ovarium dan saluran tuba, jaringan lemak sekitar serta kelenjar
limfe.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN KISTA OVARIUM
A. PENGKAJIAN
1. Langkah pertama
informasi yang akurat dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Perawat
mengumpulkan data daasar awal yang lengkap. Bila klien mengalami komplikasi yang
semua data yang dibutuhkan untuk mengevaluasi keadaan pasien. (Muslihatun, dkk,
2009:115)
a. Data subyektif
besar/ luas.
d. Thorax X ray
Untuk mengidentifikasi keadaan pulmo.
a. Analisa
a. Gas Darah
pernafasan.
4. Pemberian terapy
B. DIAGNOSA
Herdman (2011), kemungkinan diagnose yang muncul pada pasien dengan kista ovarium :
Pre operasi
Post operasi
Pre operasi
Post Operasi
D. IMPLEMENTASI
Pre Operasi
Post Operasi
pengunjung
P: Intervensi dilanjutkan
memberikan perawatan
paasien
Mempertahankan teknik
beresiko tinggi
Megajarkan mencuci
Mengajarkan cara
Menganjurkan
meningkatkan asupan
nutrisi
menganjurkan
meningkatkan asupam
cairan
Berkolaborasi pemberian
Bobak, Lowdermilk, & Jensen. (2004). Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Alih
Bahasa
Benson Ralp C Dan Martin L. Pelnoll. 2008. Buku Saku Obstetri Dan Ginekologi.
Jakarta : EGC
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Winkjosastro, Hanifa. 2007. Ilmu kandungan ED. 2. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Parawirohardjo.
Yatim, Faisal. 2005. Penyakit Kandungan, Myom, Kista, Indung Telur, Kanker
Obor