Anda di halaman 1dari 2

Nur Amalia(180303070)

1. Jika manusia berbuat kebaikan, maka alam pun akan merespon dengan hal yang baik
pula. Sebaliknya, jika manusia memperlakukan alam ini dengan semena-mena maka
tentu hal buruk akan terjadi pada manusia itu sendiri entah itu berupa bencana,
kerusakan alam ataupun yang lainnya. Berbuat baik dengan lingkungan yaitu dengan
menjaga kelestarian alam dengan tidak membuat kerusakan, memelihara kebersihan
lingkungan, tidak menggunakan air berlebihan, tidak mengeksploitasi SDA untuk
kepentingan sendiri, dan menghimbau kepada manusia yang tidak bertanggung jawab
untuk memperbaiki kembali SDA yang telah rusak. Alam ini diciptakan Allah swt
dalam keadaan yang sangat harmonis, seimbang dan dengan keteraturan, untuk
memenuhi kebutuhan semua makhluk. Maka kita harus menjaganya jika tidak
akibatnya akan berdampak bagi kita juga.

Manusia berhak mendapatkan sumber daya alam, manusia berhak untuk mengolah sumber


daya alam, dan manusia berhak untuk menikmati sumber daya alam. Tetapi manusia sebagai
khalifah di muka bumi harus memiliki prinsip tanggung jawab terhadap alam, yaitu dengan
tidak egois mengambil hasilnya saja tanpa menjaga atau melestarikanya, harus memiliki
prinsip kepedulian terhadap alam, apabila sudah tertanam prinsip ini pada setiap hati manusia
maka pastilah yang ada hanya rasa untuk mencintai, menyayangi, dan melestarikan alam
semesta dan seluruh isinya, tanpa diskriminasi dan tanpa dominasi. Kasih sayang dan
kepedulian ini juga muncul dari kenyataan bahwa semua makhluk hidup mempunyai hak
untuk dilindungi, dipelihara, tidak disakiti, dan dirawat.
(Al Qasas:77)

ِ ْ‫َواَل تَب ِْغ ْالفَ َسا َد فِي اأْل َر‬


‫ض‬
(Al A'raf:56)

ِ ْ‫ُوا فِي األَر‬


‫ض‬ ْ ‫َوالَ تُ ْف ِسد‬
Allah Swt. melarang perbuatan yang menimbulkan kerusakan di muka bumi, hal-hal yang
membahayakan kelestariannya, karena sesungguhnya apabila segala sesuatunya berjalan
sesuai dengan kelestariannya, kemudian terjadilah pengrusakan padanya, hal tersebut akan
membahayakan semua makhluk Allah, Allah Swt. melarang hal tersebut.

‫وقال صلى هللا عليه وسلم من أحيا أرضا ميتة فيه أجر وما أكلت العافية منها فهو له صدقة‬
“Rasulullah bersabda: Barangsiapa menghidupkan tanah yang mati, maka baginya pahala
tanah itu. Dan segala apa yang dimakan makhluk dari tanamannya, maka itu merupakan
sedekah” (HR. Ahmad, 14271).
Islam menganjurkan agar manusia secara aktif mengolah tanah agar tetap subur sebab dengan
demikian akan dapat menjaga keberlangsungan kehidupan manusia dan satwa lainnya
sehingga manusia dapat mengambil banyak manfaat daripadanya.
Daftar Pustaka:
Ramly, Nadjamuddin. 2007. Islam Ramah Lingkungan..,. Jaksel: Grafindo Khazanah.
Shihab, M.Quraish. 2003. Tafsir Al- Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an.
Jakarta: Lentera Hati.
Aplikasi Al Qur’an & Kutubussittah (Tafsir Ibnu Katsir)
Muwafik Saleh, Akhmad. 2020. “ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN”.
https://kanal24.co.id/read/islam-dan-pelestarian-lingkungan. Diakses pada tanggal 5
November 2020 pukul 20:46.X

Anda mungkin juga menyukai