MAKALAH
PARADIGMA PENGEMBANGAN IPTEKS
(Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah KEMUHAMMADIYAHAN III)
Dosen Pengampu :
Drs. H. Sofyan Sori, M. Ag
Di susun oleh:
Kelompok VI
Nama : 1. Nyil Kurnianto (19.72.021560)
2. Desae Natalia (19.72.021573)
Kelas : B Semester III
Prodi : Analis Kesehatan
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan “Makalah
paradigma pengembangan ipteks ” sesuai dengan waktu yang ditentukan. Makalah ini
disusun sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Analis Kesehatan di
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih atas segala arahan,
bimbingan, bantuan serta dukungan dari berbagai pihak dalam penyusunanPenulis telah
berusaha untuk menyelesaikan Makalah etika pengembangan dan penetapan iptek dalam
pandangan islam .
Penulis telah berusaha untuk menyelesaikan Makalah paradigma pengembangan
ipteks ini dengan sebaik-baiknya, namun penulis menyadari bahwa masih terdapat
kekurangan pada laporan seminar ini.
Penulis
3
DAFTAR ISI
BAB I .................................................................................................................. 4
BAB II................................................................................................................... 5
BAB III.................................................................................................................12
BAB IV................................................................................................................. 21
BAB V...................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................26
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dengan urutan spesifik berdasarkan rantai RNA yang di buat pada tahapan
pertama.Proses ini disebut translasi.Proses tersebut membutuhkan pengikat
dan pergerakan ribosom di sitoplasma pada sepanjang rantai RNA untuk
menterjemah urutan nukleotida rantai RNA tersebut menjadi urutan asam
amino untuk membentuk rantai polipeptida. Pada proses ini digunakan
istilah penerjemah karena bahasa pada nukleotida RNA diterjemahkan
menjadi bahasa baru, yaitu bahasa asam amino suatu protein. Maka dalam
makalah ini akan dijelaskan secara lebih terperinci lagi tentang sintesis
protein.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
6
PEMBAHASAN
Kita tahu bahwa semua proses atau reaksi dalam tubuh kita hampir
tidak terjadi tanpa adanya enzim. Hal itu menunjukkan betapa pentingnya
enzim dalam tubuh kita, dan proses dasar atau awal pembuatan enzim yang
berasal dari proses sintesis protein.
Inti sel
Inti sel merupakan lokasi dimana sumber informasi genetik berada, yaitu
DNA. Jadi, informasi yang akan diterjemahkan pada sintesis protein
berasal dari inti sel.
RE Kasar & Ribosom (rRNA)
RE kasar merupakan lokasi dimana ribosom melekat. Selain itu, rRNA
atau Ribosomal RNA merupakan tempat terjadinya sintesis protein.
tRNA (RNA transfer)
tRNA merupakan salah satu jenis RNA yang bertugas untuk mengikat
asam amino dari sitoplasma dan menggabungkannya dengan asam
amino lain pada tahapan sintesis protein.
RNA polymerase
RNA polimerase merupakan enzim yang berperan dalam proses
perangkaian molekul RNA dari molekul DNA.
media untuk proses transkripsi suatu gen berada di kromosom dan terikat oleh
protein histon. Saat menjelang proses transkripsi berjalan, biasanya didahului
signal dari luar akan kebutuhan suatu protein atau molekul lain yang dibutuhkan
untuk proses pertumbuhan, perkembangan, metabolisme, dan fungsi lain di
tingkat sel maupun jaringan.
Kemudian RNA polymerase II akan mendatangi daerah regulator
element dari gen yang akan ditranskripsi. Kemudian RNA polymerase ini akan
menempel (binding) di daerah promoter spesifik dari gene yang akan disintesis
proteinnya, daerah promoter ini merupakan daerah consesus sequences, pada
urutan -10 dan -35 dari titik inisiasi (+1) yang mengandung urutan TATA-Box
sebagai basal promoter. Setelah itu, polimerase ini akan membuka titik inisiasi
(kodon ATG) dari gene tersebut dan mengkopi semua informasi secara utuh
baik daerah exon maupun intron, dalam bentuk molekul immature mRNA
(messenger RNA).
Kemudian immature mRNA ini diolah pada proses splicing dengan
menggunakan smallnuclearRNA (snRNA) complex yang akan memotong
hanya daerah intron, dan semua exon akan disambungkan menjadi satu urutan
gen utuh tanpa non-coding area dan disebut sebagai mature mRNA. Pada tahap
berikutnya, mRNA ini diproses lebih lanjut pada proses translasi di dalam
ribosom, dalam tiga tahapan pokok yaitu inisiasi sebagai mengawali sintesis
polipeptida dari kodon AUG yang ditranslasi sebagai asam amino metionin.
Pertumbuhan karakter menempuh reaksi-reaksi kimia yang kompleks.
Reaksi kimia selalu dilancarkan oleh enzim dimana enzim adalah protein.
Oleh karena itu sintesa protein menentukan karakter. RNA diperlukan dalam
proses sintesa protein untuk membawa informasi yang dibawa oleh gen ke
tempat sintesis protein dalam sitoplasma.
Replikasi DNA terjadi di dalam sel saat persiapan untuk proses pembelahan sel,
baik mitosis maupun miosis. Tanpa replikasi, sel-sel anak tidak akan menerima
kumpulan informasi yang dibutuhkan untuk mempertahankan kehidupan. Proses
transkripsi membentuk rantai RNA, yaitu salinan dari segmen DNA yang
terbentuk.
Sebagian molekul RNA yang terbentuk terlibat dalam beragam proses
biokimia, sisanya digunakan dalam translasi informasi RNA menjadi protein.
Tahapan sintesis protein adalah :
1. Pencetakan RNA-m melalui proses transkripsi.
9
Perlu adanya penghubung antara DNA dengan Protein, yaitu molekul yang
dijumpai di inti maupun di sitoplasma
a) Tahap Transkripsi
Transkripsi adalah proses penyalinan kode-kode genetic yang ada pada
urutan DNA menjadi molekul RNA. Transkripsi adalah proses yang
mengawali ekspresi sifat-sifat genetic yang nantinya akan muncul sebagai
fenotipe. Urutan nukleotida pada salah satu untaian molekul DNA digunakan
sebagai cetakan (template) untuk sintesis molekul RNA yang komplementer.
Molekul RNA yang disintesis dalam proses transkripsi pada garis besarnya
dapat dibedakan menjadi tiga kelompok molekul RNA,yaitu :
1. mRNA (messenger RNA)
2. tRNA (transfer RNA)
3. rRNA (ribosomal RNA)
Molekul mrna adalah RNA yang merupakan salinan kode-kode genetic
pada DNA yang dalam proses selanjutnya (yaitu proses translasi) akan
diterjemahkan menjadi urutan asam-asam amino yang menyusun suatu
polipeptida atau protein tertentu. Molekul trna adalah RNA yang berperan
membawa asam-asam amino spesifik yang akan digabungkan dalam proses
sintesa protein (translasi).
Molekul rRNA dan RNA yang digunakan untuk menyusun ribosom,
yaitu suatu partikel di dalam sel yang digunakan sebagai tempat sintesis
protein. Molekul tRNA dan rRNA tidak pernah ditranslasi karena molekul
yang digunakan adalah RNA-nya itu sendiri.
12
Salah satu pita DNA tunggal mencetak mRNA. Pita tersebut dinamakan
pita sense, sedangkan pita yang tidak mencetak mRNA disebut pita
antisense. mRNA yang telah dicetak kemudian keluar dari inti sel melalui
pori-pori nukleus masuk ke dalam sitoplasma ,Susunan tiga basa mRNA
komplementer dengan susunan tiga buah pita sense DNA.
Sintesis RNA ini selalu terjadi menurut arah 5’ ke 3’. Transkripsi akan
berakhir jika RNA polimerase mentranskripsi urutan DNA terminator yang
berfungsi sebagai sinyal terminasi. Dalam proses transkripsi, beberapa
komponen utama yang terlibat adalah :
1. urutan DNA yang akan ditranskripsi (cetakan/template)
2. enzim RNA polymerase
3. factor-faktor transkripsi
4. precursor untuk sintesis RNA
Urutan DNA yang ditranskripsi adalah gen yang diekspresikan. Secara
garis besar gen dapat diberi batasan sebagai suatu urutan DNA yang
mengkode urutan lengkap asam amino suatu polipeptida atau molekul RNA
tertentu. Gen yang lengkap terdiri atas tiga bagian utama, yaitu :
1) daerah pengendali (regulatory region) yang secara umum disebut
promoter,
2) bagian structural, dan
3) terminator. promoter adalah bagian gen yang berperanan dalam
mengendalikan proses transkripsi dan terletak pada ujung.
b) Tahap Translasi
Translasi merupakan pemindahan informasi genetik dari RNA dan
membentuk protein yang sesuai. Pada proses ini terjadi penerjemahan
informasi genetik yang berupa serangkaian kodon di sepanjang molekul
mRNA oleh tRNA menjadi asam amino. Setiap molekul tRNA
menghubungkan kodon tRNA tertentu dengan asam amino tertentu. tRNA
akan terus datang membawa asam amino ke ribosom dan menyatukan asam
aminonya sehingga terbentuk polipeptida yang makin panjang. Setiap
molekul tRNA akan dilepaskan dari ribosom setelah memberikan asam
aminonya.
Peristiwa ini berlanjut hingga kodon “stop” mencapai ribosom. Kodon
“stop” berfungsi sebagai sinyal untuk menghentikan translasi. Selanjutnya
protein dan ribosom akan pisah dari mRNA. Perlu dipahami bahwa hanya
molekul mRNA yang ditranslasi, sedangkan rRNA dan tRNA tidak di
translasi. Molekul mRNA merupakan transkripsi (salinan) urutan DNA yang
13
menyusun suatu gen dalam bentuk ORF (open reading frame=kerangka baca
terbuka). Molekul rRNA adalah salah satu molekul penyusun ribosom, yakni
organel tempat berlangsungnya sintesis protein, sedangkan tRNA adalah
pembawa asam-asam amino yang akan disambungkan menjadi rantai
polipeptida. Suatu ORF dicirikan oleh :
1. Kodon inisiasi translasi, yaitu urutan ATG (pada DNA) atau AUG (pada
mRNA)
2. Serangkaian urutan nukleotida yang menyusun banyak kodon
3. Kodon terminasi translasi, yaitu TAA (UAA pada mRNA), TAG (UAG
pada mRNA), atau TGA (UGA pada mRNA).
Translasi berlangsung di dalam ribosom. Ribosom disusun oleh molekul-
molekul rRNA dan beberapa macam protein. Ribosom tersusun atas dua
subunit, yaitu subunit kecil dan subunit besar. Pada jasad prokaryot, subunit
kecil mempunyai koofisien sedimentasi sebesar 30S (unit Svedberg)
sedangkan subunit besar berukuran 50S, tetapi pada saat kedua unit tersebut
bergabung, koofisien sedimentasinya adalah 70S.pada jasad eukaryote,
subunit kecil berukuran 40S, sedangkan subunit besar berukuran 60S, tetapi
sebagai suatu kesatuan, ribosom eukaryote mempinyai koofisien sedimentasi
sebesar 80S.
BAB III
14
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sintesis protein merupakan reaksi yang menghubungkan fungsi DNA dengan
penyusunan molekul tubuh, yaitu protein. Protein yang dibentuk melalui sintesis
protein akan mengalami banyak modifikasi, ada yang menjadi protein struktur,
proteksi, dan enzim (biokatalisator).Secara garis besar dikenal empat tipe habitat
utama yakni: daratan,perairantawar,perairan payau,dan estuaria serta perairan
bahari/laut.Berdasarkan variasi habitat menurut waktu, Berdasarkan variasi kondisi
habitat menurut ruang.
Sintesis protein terjadi di ribosom, yang mana bisa berada melekat pada
retikulum endoplasma kasar ataupun berada bebas pada sitoplasma. Setelah selesai
disintesis, protein pertama kali mengalami modifikasi pada organel badan golgi.
Proses pemindahan protein dari RE ke badan golgi melalui suatu struktur gelembung
atau sering dinamakan sebagai vesikula.
Tahapan Sintesis Protein adalah Replikasi, Transkripsi, Dan
Translasi.Replikasiadalah Proses Penggandaan DNA yang terjadi sebelum sel
membelah waktu mitosis. Transkripsi adalah pencetakan mRNA (kode) oleh DNA
(DNA template/ DNA sense) dengan menggunakan enzim RNA polimerase. Kode
pada mRNA akan terbaca oleh ribosom dengan dibantu oleh tRNA yang terdapat di
dalam sitoplasma.
Hasil dari proses sintesis protein adalah rantai primer protein (rantai polipeptida)
yang masih belum fungsional. Untuk menjadi fungsional, protein harus dimodifikasi
di badan golgi sesuai kebutuhan sel.
B. Saran
Sebaiknya pembelajaran tentang Proses Sintesis Protein lebih diperdalam dengan
cara kuliah interaktif agar semua mahasiswa paham mengenai proses sintesis protein.
BAB IV
15
DAFTAR PUSTAKA
Albert, B., D. Bray, J. lewis, M. Raff, K. Roberts, J.D. Watson., 1994. Molecular
Biology of the cell. Garland Publishing, Inc, New York.
Campbell, N.A., Reece, J.B., Mitchell, L.G., 2010. Biologi Jilid I. Alih bahasa
lestari, R. et al. safitri, A., Simarmata, L., Hardani, H.W. (eds). Erlangga, Jakarta.
Watson, J.D., T.A. Baker, S.P. Bell, A. Gann, M. Levine, R. Losick., 2008.
Molecular Biology of The Gene. Pearson Education, Inc, San Francisco.
Wicelle, V., 2009. Cell Performance. Genetics Journal Vol. 1 No. 1 December
2009 Pages 28.