Anda di halaman 1dari 15

1

MAKALAH
PARADIGMA PENGEMBANGAN IPTEKS
(Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah KEMUHAMMADIYAHAN III)
Dosen Pengampu :
Drs. H. Sofyan Sori, M. Ag

Di susun oleh:
Kelompok VI
Nama : 1. Nyil Kurnianto (19.72.021560)
2. Desae Natalia (19.72.021573)
Kelas : B Semester III
Prodi : Analis Kesehatan

PROGRAM STUDI D III ANALIS KESEHATAN FAKULTAS ILMU


KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
2020
2

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan “Makalah
paradigma pengembangan ipteks ” sesuai dengan waktu yang ditentukan. Makalah ini
disusun sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Analis Kesehatan di
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih atas segala arahan,
bimbingan, bantuan serta dukungan dari berbagai pihak dalam penyusunanPenulis telah
berusaha untuk menyelesaikan Makalah etika pengembangan dan penetapan iptek dalam
pandangan islam .
Penulis telah berusaha untuk menyelesaikan Makalah paradigma pengembangan
ipteks ini dengan sebaik-baiknya, namun penulis menyadari bahwa masih terdapat
kekurangan pada laporan seminar ini.

Palangka Raya, Oktober 2020

Penulis
3

DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM ............................................................................................. 1

KATA PENGANTAR ........................................................................................ 2

DAFTAR ISI ....................................................................................................... 3

BAB I .................................................................................................................. 4

BAB II................................................................................................................... 5

BAB III.................................................................................................................12

BAB IV................................................................................................................. 21

BAB V...................................................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................26
4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Protein merupakan bahan yang sangat penting bagi struktur dan


fungsi sel-sel makhluk hidup. Contohnya, protein struktural digunakan
sebagai penyusun membran sel, sedangkan protein fungsional (misalnya,
enzim) digunakan sebagai biokatalisator untuk berbagai proses sintesis dari
sel. Protein tersusun atas satu atau lebih rantai polinukleotida.
Polinukleotida tersusun atas beberapa peptide. Adapun peptida tersusun
atas banyak asam amino.

Sintesis protein menggunakan kombinasi berbagai jenis asam


amino untuk menghasilkan beragam jenis protein yang berbeda.
Diperlukan bahan dasar berupa 20 macam asam amino, pelaksana berupa
mRNA, tRNA, dan rRNA; sumber energi berupa ATP; dikatalis oleh
enzim polimerase.

Ada banyak tahapan antara ekspresi genotip ke fenotip.Gen-gen


tidak dapat langsung begitu saja menghasilkan fenotip-fenotip tertentu
misalnya warna hijau, bentuk biji yang lonjong, atau celah pada
dagu.fenotip suatu individu ditentukan oleh aktivitas enzim.enzim yang
berbeda akan menimbulkan fenotip yang berbeda.Perbedaan satu enzim
dengan enzim lainnya ditentukan oleh jumlah jenis dan susuna asam amino
penyusu protein enzim. Pembentukan asam amino tersebut ditntukan oleh
gen atau DNA.

Ekspresi gen merupakan proses di mana informasi yang dikode di


dalam gen diterjemahkan menjadi urutan asam amino selama sintesis
protein.Ekspresi gen merupakan sintesis protein yang terdiri dari dua
tahap.tahap pertama, urutan rantai nukleotida template ( cetakan) dari
suatu DNA untai molekul RNA. Proses ini disebut transkripsi dan
berlangsung dalam inti sel. Tahap kedua, merupakan sintesis polipeptida
5

dengan urutan spesifik berdasarkan rantai RNA yang di buat pada tahapan
pertama.Proses ini disebut translasi.Proses tersebut membutuhkan pengikat
dan pergerakan ribosom di sitoplasma pada sepanjang rantai RNA untuk
menterjemah urutan nukleotida rantai RNA tersebut menjadi urutan asam
amino untuk membentuk rantai polipeptida. Pada proses ini digunakan
istilah penerjemah karena bahasa pada nukleotida RNA diterjemahkan
menjadi bahasa baru, yaitu bahasa asam amino suatu protein. Maka dalam
makalah ini akan dijelaskan secara lebih terperinci lagi tentang sintesis
protein.

B. Rumusan Masalah

Sintesis protein menggunakan kombinasi berbagai jenis asam


amino untuk menghasilkan beragam jenis protein yang berbeda. Dalam
sinteisi protein terdapat 3 tahapan sebelum menghasilkan rantai
polipeptida. Bagaimana Proses berjalannya tahapan tersebut ?

C. Tujuan

Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan


Sintesis Protein, Tahapannya, dan hasil dari sintesis protein tersebut.

BAB II
6

PEMBAHASAN

A. Pengertian sintesis Protein

Sintesis protein merupakan reaksi yang menghubungkan fungsi


DNA dengan penyusunan molekul tubuh, yaitu protein. Protein yang
dibentuk melalui sintesis protein akan mengalami banyak modifikasi, ada
yang menjadi protein struktur, proteksi, dan enzim (biokatalisator).

Kita tahu bahwa semua proses atau reaksi dalam tubuh kita hampir
tidak terjadi tanpa adanya enzim. Hal itu menunjukkan betapa pentingnya
enzim dalam tubuh kita, dan proses dasar atau awal pembuatan enzim yang
berasal dari proses sintesis protein.

Sintesis protein terjadi di ribosom, yang mana bisa berada melekat


pada retikulum endoplasma kasar ataupun berada bebas pada sitoplasma.
Setelah selesai disintesis, protein pertama kali mengalami modifikasi pada
organel badan golgi. Proses pemindahan protein dari RE ke badan golgi
melalui suatu struktur gelembung atau sering dinamakan sebagai vesikula.

Vesikula yang membawa protein dari RE merupakan hasil


pelepasan membran pada RE dan bisa melalukan fusi atau penggabungan
membran dengan badan golgi. Oleh karena itu, struktur membran pada RE
dan badan golgi memiliki persamaan. Selain itu, secara garis besar, badan
golgi dan RE memiliki persamaan model, yaitu membran yang berlipat-
lipat.

Sintesis protein secara singkat dapat didefinisikan sebagai proses


penerjemahan informasi yang ada pada DNA (sumber materi genetik) yang
mengkode asam-asam amino sehingga menjadi rantai peptida (rantai
protein). Akan tetapi, pengertian yang semacam bisa didapati berbeda,
tergantung dari sumber yang digunakan sebagai acuan meskipun isinya
sebenarnya sama saja.
7

Dalam Sintesis Protein terdapat beberapa komponenKomponen


yang berperan dalam sintesis protein adalah inti sel, RE kasar, Ribosom
(rRNA), mRNA, tRNA, RNA polimerase.

 Inti sel
Inti sel merupakan lokasi dimana sumber informasi genetik berada, yaitu
DNA. Jadi, informasi yang akan diterjemahkan pada sintesis protein
berasal dari inti sel.
 RE Kasar & Ribosom (rRNA)
RE kasar merupakan lokasi dimana ribosom melekat. Selain itu, rRNA
atau Ribosomal RNA merupakan tempat terjadinya sintesis protein.
 tRNA (RNA transfer)
tRNA merupakan salah satu jenis RNA yang bertugas untuk mengikat
asam amino dari sitoplasma dan menggabungkannya dengan asam
amino lain pada tahapan sintesis protein.
 RNA polymerase
RNA polimerase merupakan enzim yang berperan dalam proses
perangkaian molekul RNA dari molekul DNA.

Sintesis proteinmerupakan penyusunan amino pada rantai polipeptida.


Sintesis proteinmerupakan penyusunan amino pada rantai polipeptida. Dalam
proses tersebut melibatkan DNA (Timin”T”,Adenine”A”,Sitosin”C”,Guanin”G”)
dan RNA (Urasil”U”,Adenin”A”,Sitosin”C”,Guanin”G”) . DNA berfungsi sebagai
bahan genetic untuk sel baik prokariot maupun eukariot, karena prokariot tidak
memiliki system internal, DNA tidak terpisahkan dari inti sel lainnya. Pada
Eukariot DNA terletak di inti dipisahkan dari sitoplasma oleh selubung inti.
Proses sintesis protein terbagi atas transkripsi dan translasi. Seperti kita ketahui
DNA sebagai media untuk proses transkripsi suatu gen berada di kromosom dan
terikat oleh protein histon. Saat menjelang proses transkripsi berjalan, biasanya
didahului signal dari luar akan kebutuhan suatu protein atau molekul lain yang
dibutuhkan untuk proses pertumbuhan, perkembangan, metabolisme, dan
fungsi lain di tingkat sel maupun jaringan.DNA berfungsi sebagai bahan genetic
untuk sel baik prokariot maupun eukariot, karena prokariot tidak memiliki
system internal, DNA tidak terpisahkan dari inti sel lainnya. Pada Eukariot DNA
terletak di inti dipisahkan dari sitoplasma oleh selubung inti. Proses sintesis
protein terbagi atas transkripsi dan translasi. Seperti kita ketahui DNA sebagai
8

media untuk proses transkripsi suatu gen berada di kromosom dan terikat oleh
protein histon. Saat menjelang proses transkripsi berjalan, biasanya didahului
signal dari luar akan kebutuhan suatu protein atau molekul lain yang dibutuhkan
untuk proses pertumbuhan, perkembangan, metabolisme, dan fungsi lain di
tingkat sel maupun jaringan.
Kemudian RNA polymerase II akan mendatangi daerah regulator
element dari gen yang akan ditranskripsi. Kemudian RNA polymerase ini akan
menempel (binding) di daerah promoter spesifik dari gene yang akan disintesis
proteinnya, daerah promoter ini merupakan daerah consesus sequences, pada
urutan -10 dan -35 dari titik inisiasi (+1) yang mengandung urutan TATA-Box
sebagai basal promoter. Setelah itu, polimerase ini akan membuka titik inisiasi
(kodon ATG) dari gene tersebut dan mengkopi semua informasi secara utuh
baik daerah exon maupun intron, dalam bentuk molekul immature mRNA
(messenger RNA).
Kemudian immature mRNA ini diolah pada proses splicing dengan
menggunakan smallnuclearRNA (snRNA) complex yang akan memotong
hanya daerah intron, dan semua exon akan disambungkan menjadi satu urutan
gen utuh tanpa non-coding area dan disebut sebagai mature mRNA. Pada tahap
berikutnya, mRNA ini diproses lebih lanjut pada proses translasi di dalam
ribosom, dalam tiga tahapan pokok yaitu inisiasi sebagai mengawali sintesis
polipeptida dari kodon AUG yang ditranslasi sebagai asam amino metionin.
Pertumbuhan karakter menempuh reaksi-reaksi kimia yang kompleks.
Reaksi kimia selalu dilancarkan oleh enzim dimana enzim adalah protein.
Oleh karena itu sintesa protein menentukan karakter. RNA diperlukan dalam
proses sintesa protein untuk membawa informasi yang dibawa oleh gen ke
tempat sintesis protein dalam sitoplasma.
Replikasi DNA terjadi di dalam sel saat persiapan untuk proses pembelahan sel,
baik mitosis maupun miosis. Tanpa replikasi, sel-sel anak tidak akan menerima
kumpulan informasi yang dibutuhkan untuk mempertahankan kehidupan. Proses
transkripsi membentuk rantai RNA, yaitu salinan dari segmen DNA yang
terbentuk.
Sebagian molekul RNA yang terbentuk terlibat dalam beragam proses
biokimia, sisanya digunakan dalam translasi informasi RNA menjadi protein.
Tahapan sintesis protein adalah :
1. Pencetakan RNA-m melalui proses transkripsi.
9

2. Penterjemahan informasi genetis berupa urutan asam amino melalui


proses translasi. prosesnya :
• replikasi : yang terjadi seperti pada sel membelah waktu mitosis
• transkripsi :informasi genetic pada DNA, di salin oleh mRNA
• translasi : mRNA ke sitoplasma ke reticulum

B. Tahapan Sintesis Protein

Sebelum sel membelah, DNA harus direplikasi dalam fase S dari


siklus sel. Proses replikasi melibatkan enzim polymerase. Proses ini
melibatkan pembukaan utas ganda DNA, sehingga memungkinkan
terjadinya perpasangan basa untuk membentuk utas baru. Pembentukan
utas komplementer terjadi melalui perpasangan basa antara A dengan T
dan G dengan C. Dalam replikasi DNA, setiap utas DNA lama berperan
sebagai cetakan untuk membentuk DNA baru.

Proses penyalinan urutan basa-basa nukleotida purin dan pirimidin


dalam untai ganda DNA inang ke sel turunan (replikasi semikonservatif :
setengah untai asli setengah sintesis baru). Diawali dari pelepasan untai
ganda oleh enzim DNA gyrase Terbentuk garpu repliakasi (replication
fork) Garpu bergerak dalam 2 arah berlawanan sampai kedua ujung
bertemu menghasilkan DNA baru Masing untai DNA induk berperan
sebagai cetakan Untai baru dijamin komplementer dengan untai lama oleh
DNA polymerase Untai baru memiliki polaritas berlawanan dengan untai
induk

Model DNA Watson dan Crick menyatakan bahwa saat double


heliks bereplikasi, masing-masing dari kedua molekul anak akan
mempunyai satu untai lama yang erasal dari satu molekul induk dan satu
untai yang baru. Model replikasi ini disebut model semikonservatif.
Model lainnya adalah model konservatif dimana molekul induk tetap dan
molekul baru disintesis sejak awal. Model ketiga disebut model dispersif
yaitu bahwa keempat untai DNA, setelah replikasi double heliks,
mempunyai campuran anatara DNA baru dan DNA lama. Pengujian yang
dilakukan oleh Meselson dan Stahl menunjukkan bahwa replikasi DNA
10

terjadi secara semikonservatif. Daerah penggandaan bergerak sepanjang


DNA induk membentuk replication fork. Pada daerah ini, kedua utas
DNA yang baru, disintesis dengan bantuan sekelompok enzim, salah
satunya adalah DNA polimerase.

Sintesis DNA tidaklah berjalan secara kontinu pada kedua utas


cetakan. Hal ini karena kedua utas DNA tersusun sejajar berlawanan arah
atau antiparalel. Maka utas DNA baru akan tumbuh dari 5′ - 3′ sedang
yang lainnya dari 3′ - 5′ pada cetakan. Sintesis dari 3′ - 5′ tidak mungkin
dilakukan karena tidak ada DNA polymerase untuk arah 3′ - 5′. Replikasi
DNA pada cetakan 3′ - 5′ terjadi seutas demi seutas dengan arah 5′ - 3′
yang berarti replikasi berjalan meninggalkan replication fork. Utas-utas
pendek tersebut kemudian dihubungkan oleh enzim ligase DNA.

Dalam replikasi DNA terdapat utas DNA yang disintesis secara


kontinu yang terjadi pada cetakan 5′ - 3′. Utas DNA yang disintesis secara
kontinu ini disebut utas utama atau leading strand. Sedangkan utas DNA
baru yang disintesis pendek-pendek seutas-demi seutas disebut utas lambat
atau lagging strand. Utas-utas pendek atau fragmen-fragmen pendek yang
terbentuk disebut fragmen Okazaki. Sintesis pada leading strand
memerlukan molekul primer pada permulaan replikasi Setelah replication
fork terbentuk, polymerase akan bekerja secara kontinu sampai utas DNA
baru selesai direplikasi.

Pada sintesis lagging strand, diperlukan enzim lain primase DNA.


Setelah utas DNA terbuka untuk melakukan replikasi, dan setelah terbuka
pada lagging strand, utas harus dijaga agar tetap terbuka. Jadi dalam
proses replikasi DNA melibatkan beberapa protein baik berupa enzim
maupun non-enzim yaitu :

a) Polimerase DNA : enzim yang berfungsi mempolimerisasi nukleotida-


nukleotida
b) Ligase DNA: enzim yang berperan menyambung DNA utas lagging
c) Primase DNA: enzim yang digunakan untuk memulai polimerisasi DNA
pada lagging strand.
11

d) Helikase DNA: enzim yang berfungsi membuka jalinan DNA double


helix
e) Single strand DNA-binding protein : mestabilkan DNA induk yang
terbuka
f) Replication fork berasal dari struktur yang disebut replication bubble
yaitu daerah menggelembung tempat pilinan DNA induk terpisah untuk
berfungsi sebagi cetakan pada sintesis DNA. Hubungan antara DNA
(Gen) dengan Protein (Enzim) adalah :
 DNA berada di inti sel (nukleus) dan tidak dijumpai di sitoplasma
 Protein yang berperan dalam metabolisme ada di sitoplasma dan
tidak ada di inti.

Perlu adanya penghubung antara DNA dengan Protein, yaitu molekul yang
dijumpai di inti maupun di sitoplasma

a) Tahap Transkripsi
Transkripsi adalah proses penyalinan kode-kode genetic yang ada pada
urutan DNA menjadi molekul RNA. Transkripsi adalah proses yang
mengawali ekspresi sifat-sifat genetic yang nantinya akan muncul sebagai
fenotipe. Urutan nukleotida pada salah satu untaian molekul DNA digunakan
sebagai cetakan (template) untuk sintesis molekul RNA yang komplementer.
Molekul RNA yang disintesis dalam proses transkripsi pada garis besarnya
dapat dibedakan menjadi tiga kelompok molekul RNA,yaitu :
1. mRNA (messenger RNA)
2. tRNA (transfer RNA)
3. rRNA (ribosomal RNA)
Molekul mrna adalah RNA yang merupakan salinan kode-kode genetic
pada DNA yang dalam proses selanjutnya (yaitu proses translasi) akan
diterjemahkan menjadi urutan asam-asam amino yang menyusun suatu
polipeptida atau protein tertentu. Molekul trna adalah RNA yang berperan
membawa asam-asam amino spesifik yang akan digabungkan dalam proses
sintesa protein (translasi).
Molekul rRNA dan RNA yang digunakan untuk menyusun ribosom,
yaitu suatu partikel di dalam sel yang digunakan sebagai tempat sintesis
protein. Molekul tRNA dan rRNA tidak pernah ditranslasi karena molekul
yang digunakan adalah RNA-nya itu sendiri.
12

Salah satu pita DNA tunggal mencetak mRNA. Pita tersebut dinamakan
pita sense, sedangkan pita yang tidak mencetak mRNA disebut pita
antisense. mRNA yang telah dicetak kemudian keluar dari inti sel melalui
pori-pori nukleus masuk ke dalam sitoplasma ,Susunan tiga basa mRNA
komplementer dengan susunan tiga buah pita sense DNA.
Sintesis RNA ini selalu terjadi menurut arah 5’ ke 3’. Transkripsi akan
berakhir jika RNA polimerase mentranskripsi urutan DNA terminator yang
berfungsi sebagai sinyal terminasi. Dalam proses transkripsi, beberapa
komponen utama yang terlibat adalah :
1. urutan DNA yang akan ditranskripsi (cetakan/template)
2. enzim RNA polymerase
3. factor-faktor transkripsi
4. precursor untuk sintesis RNA
Urutan DNA yang ditranskripsi adalah gen yang diekspresikan. Secara
garis besar gen dapat diberi batasan sebagai suatu urutan DNA yang
mengkode urutan lengkap asam amino suatu polipeptida atau molekul RNA
tertentu. Gen yang lengkap terdiri atas tiga bagian utama, yaitu :
1) daerah pengendali (regulatory region) yang secara umum disebut
promoter,
2) bagian structural, dan
3) terminator. promoter adalah bagian gen yang berperanan dalam
mengendalikan proses transkripsi dan terletak pada ujung.

b) Tahap Translasi
Translasi merupakan pemindahan informasi genetik dari RNA dan
membentuk protein yang sesuai. Pada proses ini terjadi penerjemahan
informasi genetik yang berupa serangkaian kodon di sepanjang molekul
mRNA oleh tRNA menjadi asam amino. Setiap molekul tRNA
menghubungkan kodon tRNA tertentu dengan asam amino tertentu. tRNA
akan terus datang membawa asam amino ke ribosom dan menyatukan asam
aminonya sehingga terbentuk polipeptida yang makin panjang. Setiap
molekul tRNA akan dilepaskan dari ribosom setelah memberikan asam
aminonya.
Peristiwa ini berlanjut hingga kodon “stop” mencapai ribosom. Kodon
“stop” berfungsi sebagai sinyal untuk menghentikan translasi. Selanjutnya
protein dan ribosom akan pisah dari mRNA. Perlu dipahami bahwa hanya
molekul mRNA yang ditranslasi, sedangkan rRNA dan tRNA tidak di
translasi. Molekul mRNA merupakan transkripsi (salinan) urutan DNA yang
13

menyusun suatu gen dalam bentuk ORF (open reading frame=kerangka baca
terbuka). Molekul rRNA adalah salah satu molekul penyusun ribosom, yakni
organel tempat berlangsungnya sintesis protein, sedangkan tRNA adalah
pembawa asam-asam amino yang akan disambungkan menjadi rantai
polipeptida. Suatu ORF dicirikan oleh :
1. Kodon inisiasi translasi, yaitu urutan ATG (pada DNA) atau AUG (pada
mRNA)
2. Serangkaian urutan nukleotida yang menyusun banyak kodon
3. Kodon terminasi translasi, yaitu TAA (UAA pada mRNA), TAG (UAG
pada mRNA), atau TGA (UGA pada mRNA).
Translasi berlangsung di dalam ribosom. Ribosom disusun oleh molekul-
molekul rRNA dan beberapa macam protein. Ribosom tersusun atas dua
subunit, yaitu subunit kecil dan subunit besar. Pada jasad prokaryot, subunit
kecil mempunyai koofisien sedimentasi sebesar 30S (unit Svedberg)
sedangkan subunit besar berukuran 50S, tetapi pada saat kedua unit tersebut
bergabung, koofisien sedimentasinya adalah 70S.pada jasad eukaryote,
subunit kecil berukuran 40S, sedangkan subunit besar berukuran 60S, tetapi
sebagai suatu kesatuan, ribosom eukaryote mempinyai koofisien sedimentasi
sebesar 80S.

BAB III
14

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sintesis protein merupakan reaksi yang menghubungkan fungsi DNA dengan
penyusunan molekul tubuh, yaitu protein. Protein yang dibentuk melalui sintesis
protein akan mengalami banyak modifikasi, ada yang menjadi protein struktur,
proteksi, dan enzim (biokatalisator).Secara garis besar dikenal empat tipe habitat
utama yakni: daratan,perairantawar,perairan payau,dan estuaria serta perairan
bahari/laut.Berdasarkan variasi habitat menurut waktu, Berdasarkan variasi kondisi
habitat menurut ruang.
Sintesis protein terjadi di ribosom, yang mana bisa berada melekat pada
retikulum endoplasma kasar ataupun berada bebas pada sitoplasma. Setelah selesai
disintesis, protein pertama kali mengalami modifikasi pada organel badan golgi.
Proses pemindahan protein dari RE ke badan golgi melalui suatu struktur gelembung
atau sering dinamakan sebagai vesikula.
Tahapan Sintesis Protein adalah Replikasi, Transkripsi, Dan
Translasi.Replikasiadalah Proses Penggandaan DNA yang terjadi sebelum sel
membelah waktu mitosis. Transkripsi adalah pencetakan mRNA (kode) oleh DNA
(DNA template/ DNA sense) dengan menggunakan enzim RNA polimerase. Kode
pada mRNA akan terbaca oleh ribosom dengan dibantu oleh tRNA yang terdapat di
dalam sitoplasma.
Hasil dari proses sintesis protein adalah rantai primer protein (rantai polipeptida)
yang masih belum fungsional. Untuk menjadi fungsional, protein harus dimodifikasi
di badan golgi sesuai kebutuhan sel.

B. Saran
Sebaiknya pembelajaran tentang Proses Sintesis Protein lebih diperdalam dengan
cara kuliah interaktif agar semua mahasiswa paham mengenai proses sintesis protein.

BAB IV
15

DAFTAR PUSTAKA

Albert, B., D. Bray, J. lewis, M. Raff, K. Roberts, J.D. Watson., 1994. Molecular
Biology of the cell. Garland Publishing, Inc, New York.

Campbell, N.A., Reece, J.B., Mitchell, L.G., 2010. Biologi Jilid I. Alih bahasa
lestari, R. et al. safitri, A., Simarmata, L., Hardani, H.W. (eds). Erlangga, Jakarta.

Reksoatmodjo, S.M.I., 1993. Biologi Sel. Departemen Pendidikan dan


kebudayaan, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Proyek Pembinaan Tenaga
Kependidikan, Pendidikan Tinggi.

Watson, J.D., T.A. Baker, S.P. Bell, A. Gann, M. Levine, R. Losick., 2008.
Molecular Biology of The Gene. Pearson Education, Inc, San Francisco.

Wicelle, V., 2009. Cell Performance. Genetics Journal Vol. 1 No. 1 December
2009 Pages 28.

Yulianto, S. E., 2011. Sintesis Protein. http://konsepbiologi.wordpress.com.


Diakses Pada tanggal 24 April 2013 pukul 21.23 WITA.

Anda mungkin juga menyukai