Anda di halaman 1dari 162

Perawatan gigi anak harus dilakukan sejak dini 

perlu bantuan dokter gigi  pendekatan anak 


pendekatan orang tua
1. Perawatan Medis rujukan ke dokter
umum
2. Perawatan sistemik premedikasi, terapi
infeksi mulut
3. Perawatan persiapan profilaksis mulut,
kontrol karies, konsultasi ortodonti, bedah
mulut
4. Perawatan korektif konservasi gigi,
perawatan protetik, terapi interseptif ortodonti
5. Pemeriksaan periodik dan pemeliharaan
Meliputi :
 Perawatan kesehatan anak secara umum
 Perawatan gigi

Pertumbuhan dan perkembangan gigi sulung &


rahang
 perlu diketahui
 membantu keberhasilan perawatan
1. Pemeriksaan subjektif (Anamnesis)
2. Pemeriksaan objektif

Jenis pemeriksaan :
1. Pemeriksaan darurat
2. Periodik (recall Examination)  (4 – 6 bln 1X)
3. Menyeluruh (Complete Examination)
 Riwayat Sosial
Nama, alamat, umur, jenis kelamin, sekolah, jumlah saudara,
pekerjaan ayah ibu, dsb.

 Riwayat Kasus
Keluhan utama  Lokasi, kapan mulai terasa,
kualitas/kuantitas, spontan/rangsang, hal
yang meringankan/memberatkan, gejala
yang menyertai, perawatan yang pernah
dilakukan
Riwayat prenatal, natal, post natal, masa bayi
1. Keadaan umum :
Tinggi badan, berat badan, cara berjalan, cara berbicara
suhu, sikap tangan, cara duduk.

2. Pemeriksaan oral
- Ekstra : ukuran dan bentuk wajah, asimetri, tmj, telinga,
mata, hidung.
- Intra : pernafasan, bibir, mukosa, saliva, ginggival,
lidah, sublingual, palatum, faring dan tonsil, gigi.

3. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan radiografi, laboratorium
Cara Pemeriksaan
1. Inspeksi (pengamatan secara visual)
2. Palpasi (perabaan)
*Perubahan konsistensi
*Fluktuasi
*Krepitasi
*Sakit pada perabaan
*Fraktur gigi/rahang
3. Auskultasi
4. Perkusi (untuk kelainan membran perodontal)
Tes vitalitas gigi Tes membran Peridontal
1. Sondasi 1. Perkusi
2. Termis (tidak 2. Tekanan
dilakukan) 3. Mobilitas
3. Elektris (Vitaltester) (Fisiologis/patologis)
tidak dilakukan sesuai umur
4. Bor
A. Oral finding
1. Kedalaman karies
2. Lokasi karies
3. Vitalitas
4. Mobilitas
Contoh : 55 karies profunda, oklusal, non
vital
5. Kelainan jaringan lunak
6. Malposisi gigi
B. Diagnosis Karies Gigi

 IritasiPulpa  Pulpitis reversible


 Hiperemi pulpa
 Pulpitis akut  Pulpitis irreversible
kronis
 Gangren pulpa  Nekrosis pulpa
radiks
 Abses  Abses
3. Rencana Perawatan
1. Penambalan glass ionomer, amalgam,
komposit, inlay, SSC
2. Perawatan pulpa dan follow up
3. Ektraksi
4. Observasi
5. Space maintainer/space retainer
6. Topikal aplikasi flour
CARA PENGISIAN STATUS IKGA

ORAL FINDING DIAGNOSIS RENCANA PERAWATAN

1. Kedalaman 1. Pulpitis reversible 1. Penambalan GI, Amg.


karies 2. Pulpitis irreversible Komposit, inlay
2. Lokasi karies 3. Nekrosis pulpa 2. Perawatan pulpa + follow up
3. Vitalitas 4. Abses 3. Ekstraksi
4. Mobilitas 4. Observasi
5. SM/SR
6. Topikal aplikasi fluor

CONTOH
55 K.prof, okl, NV Nekrosis pulpa 55 Pro perawatan nekrosis follow up
penambalan kl 1 Amg. 55
TRAUMA GIGI PADA ANAK
TRAUMA…..
Trauma :
Kerusakan jaringan keras dan atau periodontal karena
kontak yang keras dengan suatu benda yang tidak terduga
sebelumnya pada gigi anterior baik pada rahang atas
maupun rahang bawah atau kedunya

Etiologi :
jatuh bermain, saat berolahraga (umum)
tindakan kriminalitas, child abuse, perkelahian, bencana
alam dsb
KLASIFIKASI ELLIS DAN DAVEY (1970),
berdasarkan struktur gigi yang terlibat:
Kelas 1 : E
Kelas 2 : E+D
Kelas 3 : E+D+P
Kelas 4 : Trauma Non Vital ada/tidak Mahkota
Kelas 5 : Hilangnya Gigi karena Trauma (avulsi)
Kelas 6 : Fraktur Akar dgn/tanpa hilangnya Mahkota
Kelas 7 : Perubahan posisi atau displacement gigi
Kelas 8 : Kerusakan akibat Trauma Gigi Sulung
FRAKTUR PADA GIGI SULUNG
DAN PERAWATANNYA
PENDAHULUAN

TUMBUH KEMBANG ANAK

1-3 TAHUN

FRAKTUR GIGI SULUNG

PERAWATAN
PERAWATAN FRAKTUR GIGI SULUNG

 SMOOTHING
 RESTORATION
 PERAWATAN PULPA
KLASIFIKASI 1. DIRECT PULP CAPING
(Ellis & Devey) 2. PULPOTOMI
3.PULPEKTOMI
 SPLINTING
KELAS 1

Email
(sudut incisal,proksimal)
Restorasi adhesive
smoothing
KELAS 2

Garis fraktur :
- Horizontal
- Diagonal
Pemberian Ca(OH)2
Restorasi:
-Tumpatan sementara
-Perekat adhesive,
-Mahkota seluloid dan
stainless stell crown (SSC).
KELAS 3

Fraktur melibatkan
pulpa
Perawatan :
-Direct pulp
caping
-Pulpotomi
-Pulpektomi
KELAS 4

Fraktur yang mengakibatkan gigi


nonvital dengan atau tanpa
kehilangan jaringan mahkota
kelas 4 gigi vital, gigi non vital dengan
pulpa terbuka akibat fraktur, dan
gigi non vital tetapi kamar pulpa
tidak terbuka.
Perawatan :
-Devitalisasi pulpektomi
-Pulpektomi
-Apeksifikasi bila apeks belum
sempurna
Avulsi, gigi lepas semua dari soket
KELAS 5 Perawatan :
Gigi sulung : tidak dirawat
Alasan :
1. Gigi sulung akan diganti dengan
gigi tetap
2. Efek samping yang terjadi :gigi
menjadi non vital, abses, resorpsi
akar, diskolorasi atau efek pada
enamel benih gigi tetap.
3. Sulit dalam melakukan stabilisasi
pada gigi sulung
4. Resorpsi akar fisiologis
KELAS 6

Fraktur akar gigi dengan atau


tanpa kehilangan mahkota
arah garis fraktur akar :
horizontal, oblique, dan
vertikal
Penanggulangan :
-Splin sementara
-Ekstraksi fu space
maintaner
KELAS 7 DAN 8

Perubahan letak
gigi dapat
disertai fraktur
atau tanpa
fraktur akar dan
mahkota.
Perubahan letak
(displacement):
kearah labial,
lingual, intrusi
atau ekstrusi dan
avulsi
Displacement Perawatan

labial reposisi

Ekstrusi/
intrusi ekstraksi

lingual

avulsi
TUMBUH KEMBANG GIGI DAN
TULANG RAHANG

ESTETIK

FUNGSI BICARA DAN


PENGUNYAHAN

PSIKOLOGIS
Fraktur Gigi Permanen Pada
Anak dan
Penatalaksanaannya
Kerusakan
struktur
gigi
Terjadi di
Rahang
luar
atas >
rumah

Trauma
etiologi

Pemeriks
Tes
diagnosis aan
vitalitas
Visual

radiografi
KLASIFIKASI TRAUMA MENURUT WHO
Application of International Classification of Diseases to Dentistry and Stomatology :

I. Kerusakan pada jaringan keras gigi dan pulpa


II. Kerusakan pada jaringan keras gigi, pulpa, dan tulang alveolar
III. Kerusakan pada jaringan periodontal
IV. Kerusakan pada gusi atau jaringan lunak rongga mulut
INFRAKSI

fraktur inkomplit/ retak dari email tanpa


kehilangan struktur gigi

Tes sensitivitas positif menunjukkan


bahwa pulpa masih dalam keadaan vital

Tidak diperlukan perawatan khusus


pada kasus ini dan pasien hanya
disarankan untuk kontrol rutin
FRAKTUR EMAIL
Tidak semua fraktur email
memerlukan penambalan

batas sudut fraktur memberikan


gambaran yang baik  dilakukan
penyesuaian pada gigi
kontralateral

Penambalan  haluskan
permukaan yang kasar kemudian
direstorasi dengan menggunakan
komposit
FRAKTUR EMAIL-DENTIN

mengakibatkan
Tes vitalitas yang
terbukanya tubuli dentin,
dilakukan memberikan
memungkinkan
hasil positif yang berarti
masuknya toksin bakteri
bahwa pulpa masih
yang dapat berakibat
dalam kondisi yang baik
inflamasi pulpa
PEMBUATAN RESTORASI SEMENTARA

Pemberian kalsium hidroksida


pada dasar kavitas gigi

penutupan email dengan


menggunakan resin komposit
atau glass ionomer

melindungi pulpa
MEREKATKAN KEMBALI FRAGMEN MAHKOTA

Simpan fragmen Preparasi


Etsa dan
mahkota yang permukaan
bonding agent
fraktur fraktur

Rekatkan
Resin komposit
kembali
FRAKTUR EMAIL,DENTIN DAN PULPA

Evaluasi seberapa besar pulpa terbuka


< 1 mm direct pulp capping
> 2 mm pulpotomi
Evaluasi perkembangan akar pulpotomi /
apeksifikasi
FRAKTUR MAHKOTA-AKAR TANPA MELIBATKAN
PULPA
PERAWATAN FRAKTUR MAHKOTA AKAR TANPA
MELIBATKAN PULPA

Menghilangkan fragmen dan melekatkan gusi kembali :


- Fragmen mahkota dibuang dan gusi dibiarkan untuk
melekat pada dentin yang terbuka.
- Setelah beberapa minggu gigi dapat direstorasi sampai
batas gusi.
FRAKTUR MAHKOTA-AKAR DENGAN KETERLIBATAN
PULPA

Meliputi email, dentin dan


sementum yang mengenai pulpa

Secara klinis terlihat meluas


hingga margin gingiva

Pemeriksaan radiografi tidak


terlihat fraktur meluas ke apikal
FRAKTUR AKAR

mengenai akar dan meliputi sementum,


dentin, dan pulpa

mahkota mungkin bergerak dan pada


beberapa kasus mengalami displacement

perubahan warna pada mahkota juga mungkin


terjadi
MEKANISME FRAKTUR AKAR
CEDERA JARINGAN LUNAK

CEDERA
Kerusakan jaringan kulit, otot, saraf
LUKA atau pembuluh darah akibat suatu
(Roberts and ruda paksa
Longhurst)

KLASIFIKASI (Roberts and Longhurst)

1. Luka memar (contusion)


2. Luka lecet (abrasion)
3. Luka robek (laceration)
4. Luka tembus (penetrating wounds)
1. LUKA MEMAR (CONTUSION)

PENYEBAB BENDA TUMPUL

 Pembengkakan dan memar


MANIFESTASI  Pendarahan di sub kutan & sub
KLINIS mukosa
 Tanpa diikuti terbukanya kulit
2. LUKA LECET (ABRASION)

PENYEBAB Gesekan / goresan benda kasar

 Superfisial  Wajah, siku,


MANIFESTASI
lutut
KLINIS  Dangkal  epitel jaringan
rusak
 Nyeri
 Perdarahan
3. LUKA ROBEK (LACERATION)

PENYEBAB Objek benda padat, tajam, gigitan gigi

MANIFESTASI  Bibir, mukosa mulut, gusi


 Epitel dan sub epitel
KLINIS
 Pembuluh darah, syaraf, otot ,
kelenjar ludah
 Disertai memar, lecet atau kombinasi
4. Luka Tembus (Penetrating Wounds)

PENYEBAB Objek benda padat, tajam, gigitan gigi

MANIFESTASI  Bibir, mukosa mulut, gusi


 Epitel dan sub epitel
KLINIS
 Pembuluh darah, syaraf, otot ,
kelenjar ludah
 Luka tembus
PENATALAKSANAAN CEDERA JARINGAN LUNAK

 Anamnesa (data lengkap dan riwayat medis


pasien)
 Stop perdarahan
 Membuang kotoran & membersihkan
 Menutup (hecting)
 Pemeriksaan Klinis
 Ekstra oral
 Intra oral
 Radiologi
PENATALAKSANAAN

JENIS PENATALAKSANAAN OBAT


Luka Memar  Kompres es  Tidak diperlukan
 Besar  pembedahan & ligasi Bila diperlukan :
 Analgetika
 Antibiotika
Luka Lecet  Membersihkan yg dalam  Bila diperlukan :
anestesi lokal  sikat bedah  Analgetika
 Bersih  tutup dengan kasa  Antibiotika
Luka Robek  Anestesi lokal  Analgetika
 Reposisi  Antibiotika
Luka Tembus  Foto Rontgen  Obat kumur 
 Hecting Chlorhexidine gluconat
 Dalam  Absorbable (Gut, 0,9%
Vicryl, Dexon)
 Luar  Non Absorbable (Silk,
Nylon, Prolene, Dacron)
FASE PENYEMBUHAN LUKA DAN FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI LUKA

1. Respon Vaskular 
Pemb. Darah vasokonstriksi
2. Inflamasi 
FASE PENYEMBUHAN Fagositosis
3. Proliferasi 
Angiogenesis
4. Maturasi

1. Usia
2. Nutrisi
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LUKA 3. Infeksi
4. Hematoma
5. Benda asing
6. Iskemia
7. Diabetes
8. Keadaan luka
9. Obat
GIGI TIRUAN SEBAGIAN
LEPASAN PADA ANAK
KERUSAKAN GIGI

PREMATURE LOSS

PERUBAHAN FUNGSI
GIGI DAN MULUT
FUNGSI GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN

• Pemulihan fungsi estetik.

• Peningkatan fungsi bicara(b,p,m; f,v, ph; th; d,s,c,j;


n,ng).
• Huruf yg diucapkan antara bibir bawah dgn tepi
insisal anterior RA : f,v, ph

• Perbaikan dan peningkatan fungsi pengunyahan

• Mempertahankan jaringan mulut yang ada

• Pencegahan migrasi gigi.


Klasifikasi Menurut Lindahl:

Kelas I : Kehilangan gigi posterior rahang atas satu sisi


Kelas II : Kehilangan gigi posterior rahang bawah satu sisi

Kelas III : Kehilangan gigi posterior rahang atas dua sisi


Kelas IV : Kehilangan gigi posterior rahang bawah dua sisi

Kelas V : Kehilangan gigi anterior-posterior rahang atas


Kelas VI : Kehilangan gigi anterior-posterior rahang bawah

Kelas VII : Kehilangan satu atau lebih gigi sulung/ gigi


permanen anterior
Kelas VIII : Kehilangan semua gigi sulung
INDIKASI

1. Secara radiografis, mempunyai gambaran gigi permanen


pengganti akan erupsi lebih dari 6 bulan
2. Tanggalnya gigi sulung secara dini
3. Gigi penyangga tidak mampu mendukung alat prostodonti
cekat
4. Kelainan kongenital, misalnya oligodonsia
5. Adanya celah pada palatum
6. Kehilangan gigi tetap muda akibat trauma
7. Pasien kooperatif
8. Usia di atas 2,5 tahun
KONTRAINDIKASI

1. Pasien tidak kooperatif


2. Faktor kesehatan secara umum yang tidak mendukung
untuk dilakukan perawatan
3. Keadaan sosial ekonomi
4. Hilangnya semua gigi
5. Foto rontgen : gigi pengganti akan erupsi
6. Pasien dengan kebutuhan khusus
KEUNTUNGAN

1. Mengembalikan fungsi mastikasi dan estetik.


2. Mudah dibersihkan.
3. Pasien serta orang tua pasien dapat memasang dan
mengeluarkan gigi tiruan.
4. Perawatan gigi tiruan lebih mudah
KERUGIAN

1. Perawatan tergantung pada pasien dan orang tua yang


kooperatif
2. Peningkatan akumulasi plak
3. Penyaluran daya kunyah yang tidak seimbang
4. Terjadi peradangan mukosa
5. Resorpsi tulang alveolar
6. Halitosis
7. Gingivitis dan periodontitis pada gigi penyangga
8. Karies dan kegoyangan pada gigi sandaran
DESAIN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN PADA ANAK

1. Garis fulkrum

2. Arah pemasangan cangkolan pada gigi kaninus dari mesial


ke distal, disesuaikan dengan erupsi gigi insisivus
permanen dan bergesernya gigi kaninus sulung ke arah
distal

3. Pemakaian pada rahang bawah dalam jangka waktu yang


panjang sebaiknya dibuat lingual bar dari logam dengan
arah 2 mm lebih ke lingual dari jaringan lunak
DESAIN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN PADA ANAK

4. Perkembangan alveolar akan berjalan ke arah lateral


desain landasan dibuat sampai 1/3 forniks atau
kurang lebih sejajar dengan puncak alveolar (alveolar
crest).

5. Perluasan sayap bukal pada rahang atas dibuat rendah


dan warna harus sesuai dengan jaringan sekitarnya

6. Jurusan pemasangan gigi tiruan memudahkan pasien


dalam memakai dan melepas

7. Faktor estetis
PERTIMBANGAN DALAM PEMBUATAN GIGI TIRUAN PADA
ANAK

DIGOLONGKAN BERDASARKAN USIA:


1. USIA 2,5 – 3 TAHUN

 Cangkolan pada gigi kaninus sulung tidak boleh memberikan


tekanan

 Cangkolan untuk gigi molar sulung harus dibuat dengan tangan


cangkolan harus mengelilingi permukaan terluar gigi.
PERTIMBANGAN DALAM PEMBUATAN GIGI
TIRUAN PADA ANAK

DIGOLONGKAN BERDASARKAN USIA:


1. USIA 2,5 – 3 TAHUN

 Pada RA perluasan landasan harus menutupi palatum sampai


batas daerah getar atau vibrating line.

 Perluasan ke arah bukal atau labial pada umumnya pendek (1/3


forniks).

 Pada rahang bawah dianjurkan menggunakan lingual bar yang


ditempatkan 2 mm dari jaringan lunak
PERTIMBANGAN DALAM PEMBUATAN GIGI
TIRUAN PADA ANAK
DIGOLONGKAN BERDASARKAN USIA:
1. USIA 5,5 – 6 TAHUN

• Cangkolan Adam dan cangkolan C

• Cangkolan C harus dilepas dari landasan pada saat erupsi gigi incisivus
dan gigi molar pertama permanen dan dilakukan perbaikan.

• Gigi molar pertama permanen yang telah erupsi seluruhnya dapat


dijadikan gigi sandaran untuk perawatan selanjutnya. Landasan yang
digunakan berupa tissue conditioner pada bagian labial dan bukal
dengan tujuan agar pertumbuhan rahang tidak terhambat.
PERTIMBANGAN DALAM PEMBUATAN GIGI
TIRUAN PADA ANAK

DIGOLONGKAN BERDASARKAN USIA:


1. USIA 7- 8 TAHUN

 Usia 7–8 tahun terjadi pertumbuhan pada daerah anteroposterior,


sehingga panjang landasan harus pendek dan sesuai dengan warna
jaringan lunak, selain itu digunakan tissue conditioner pada
daerah pertumbuhan.

 Cangkolan C digunakan untuk gigi molar pertama permanen


PERTIMBANGAN DALAM PEMBUATAN GIGI
TIRUAN PADA ANAK

DIGOLONGKAN BERDASARKAN USIA:


1. USIA 12 TAHUN

• Erupsi gigi telah lengkap, kecuali gigi M3

• Pertumbuhan rahang berjalan lambat, sehingga untuk penyesuaian


gigi tiruan sebagian lepasan dapat lebih mudah
KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENGGUNAAN
GIGI TIRUAN PADA ANAK

1. KEMAMPUAN DOKTER GIGI


2. USIA PASIEN
3. KERJASAMA ORANG TUA
PERAWATAN SETELAH PEMASANGAN GIGI TIRUAN
PADA ANAK

DILAKUKAN PENGONTROLAN SECARA BERKALA KURANG LEBIH 4 – 6


MINGGU, PENYESUAIAN DILAKUKAN DENGAN CARA
PENGURANGAN AKRILIK
KESIMPULAN

• GIGI TIRUAN MERUPAKAN ALAT YANG DAPAT DIGUNAKAN


UNTUK MENGGANTI GIGI YANG HILANG DAN
MEMPEROLEH DUKUNGAN DARI JARINGAN SEKITARNYA.

• KEBERHASILAN TERGANTUNG DARI DOKTER GIGI, USIA


PASIAN DAN KERJASAMA ORANG TUA
KESIMPULAN

• PENGGUNAAN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN PADA ANAK


UNTUK MEMPERTAHANKAN JARINGAN YANG ADA,
MENGEMBALIKAN FUNGSI MASTIKASI, BICARA, PENAMPILAN
DAN MENCEGAH KEBIASAAN BURUK DENGAN TIDAK
MENGHAMBAT PERTUMBUHAN GIGI
TERIMA KASIH
Mengisap Mainan dan mengisap Ibu
Jari
Mengisap ibu jari

Perilaku pertama yang Nyaman secara


berhubungan dengan otot psikologis
pada manusia

Dimulai intra
uterin
Refleks alami bayi
Kebiasaan dalam
rongga mulut

Bagian dalam
Gejala masalah
perkembangan
psikologis
normal

pertumbuhan yang
tidak normal
Paling sering
13% - 100% pada masa bayi.

Mengisap ibu
jari / jari

Menghilang Menetap

PERHATIKAN : frekuensi,
Mempengaruhi durasi, intensitas,
perkembangan struktur hubungan lengkung
rongga mulut rahang & tingkat
kesehatan anak
mengisap ibu jari

Normal Tidak normal

Selama usia 1 – 2 Menetap selama


tahun masa prasekolah

Menghilang Menimbulkan
bertambahnya efek yang
usia mengganggu
struktur
Tidak dentofasial.
menyebabkan
maloklusi.
Psikologis Kebiasaan

Kebiasaan dengan Tidak ada faktor


faktor emosional psikologis

Berhubungan
dengan rasa tidak
aman, penolakan,
dan kesepian.
Fase Perkembangan Dari
Kebiasan Mengisap
Ibu Jari
(Moyers)
Fase I – normal dan sub klinis yang signifikan
• 3 tahun pertama.
• hal yang normal
• tidak selalu berakhir pada akhir fase ini.
Fase II – mengisap secara klinis yang signifikan
• 3 – 6 tahun.
• merupakan indikasi bahwa anak dibawah kecemasan.
• Perawatan harus dimulai selama periode ini.
Fase III – mengisap permanen
• usia 4 – 5 tahun
• harus diwaspadai
• dokter gigi - aspek psikologis yang berkaitan.
Faktor Penyebab
1. Kebiasaan Pemberian Makanan

Banyak penelitian
Paling sering
 cara pemberian
terjadi selama
konsumsi yang
pemberian ASI
salah.

Dipengaruhi oleh : Durasi pemberian


waktu yang makan yang lebih
dihabiskan saat awal pada bayi 
periode mengisap <<< kebiasaan ini
2. Jumlah Saudara Kandung

Semakin banyak Perhatian orang tua


jumlah saudara terhadap anaknya
kandung akan terbagi.

Seorang anak yang merasakan diabaikan oleh


orang tua akan berusaha untuk mengkompensasi
perasaan ketidakamanannya dengan kebiasaan ini.
3. Status Sosioekonomi
Tinggi  mendapat makanan
yang banyak & tingkat kelaparan
anak mudah tercukupi.

Rendah  memiliki waktu yang


lama untuk mendapatkan makanan
 keinginan untuk mengisap akan
terbentuk.

Calisti dkk : status ekonomi yang tinggi menunjukan


kebiasaan dalam rongga mulut yang lebih banyak
4. Faktor Psikologis

Anak melakukan kebiasaan untuk membuat nyaman


dirinya dari kondisi yang membuat stress secara psikologis.

Terdapat perubahan total dalam kimia tubuh ketika anak-


anak mengisap ibu jari mereka.

Otak akan memproduksi endorphin untuk ketenangan


tubuh & membuat kesenangan untuk anak.

Karena alasan ini, kebanyakan anak membuat kebiasaan


untuk melawan alasan psikologis.
Kebiasaan menjadi lebih sering dilakukan ketika anak
merasa terancam keamananya  kebiasaan jelas
disebabkan oleh emosional.

Perasaan
Ketakutan Frustasi Stress
tidak aman

Ibu yang Perawat yang


Kecemasan Bosan
bekerja tidak aman

Penolakan Ayah yang


Perselisihan Saudara
secara pecandu
orang tua kandung lain
emosional alkohol
Gambaran Klinis
Ekstraoral Intraoral

• Jari
• Sangat bersih, • Open bite anterior
kemerahan, merekah • Konstriksi maksila
dengan kuku jari yang • Cross bite posterior
pendek.
• Kalus fibrosa
• Bibir
• Pendek dan hipotonus,
• Bentuk analisis wajah &
profil
• Mandibula yang retrusi
• maksila yang protusi
• profil wajah konveks.
Pencegahan
1. • Pendekatan berdasarkan penyebab

2. • Terlibat dengan anak dalam beberapa aktivitas

• Mencegah gangguan psikologis dengan


memberikan perawatan, tindakan, dan perhatian
3. yang baik untuk semua anak dan selalu membuat
anak merasa aman dan dirawat dengan baik.

• Latihan pemberian makan untuk anak


4. mendapatkan kepuasaan dalam rasa lapar dan
keinginan untuk mengisap.
Cara Perawatan
Status psikologis Faktor usia

Pertimbangan
perawatan

Kedewasaan Kekooperatifan
pasien pasien
1 •Terapi psikologis

2 •Perawatan kimia
3 •Terapi pengingat
4 •Pelindung ibu jari

5 •Konseling orang tua


6 •Terapi mekanis
1 •Terapi psikologis

2 •Perawatan kimia
3 •Terapi pengingat
4 •Pelindung ibu jari

5 •Konseling orang tua


6 •Terapi mekanis
Enam langkah
Hipotesa Sistem tiga
penghentian
dunlop tanda
kebiasaan (Norton & Gellin 1968)
(Larson & Johnson)

Pendekatan
Thumb buddy to
Sistem hadiah dengan balutan
love
pada ibu jari

Ibu jari – home


concept
Enam langkah
Hipotesa Sistem tiga
penghentian
dunlop tanda
kebiasaan (Norton & Gellin 1968)
(Larson & Johnson)

Pendekatan
Thumb buddy to
Sistem hadiah dengan balutan
love
pada ibu jari

Ibu jari – home


concept
Penguatan konsentrasi pada saat
dia melakukan kebiasaan tersebut

Belajar untuk menghentikan


tindakan tersebut.

Anak diminta duduk didepan kaca  mengamati


dirinya sendiri ketika dia ingin mengikuti
kebiasaannya.
Enam langkah
Hipotesa Sistem tiga
penghentian
dunlop tanda
kebiasaan (Norton & Gellin 1968)
(Larson & Johnson)

Pendekatan
Thumb buddy to
Sistem hadiah dengan balutan
love
pada ibu jari

Ibu jari – home


concept
1 • Penyaringan untuk komponen psikologis

2 • Kesadaran kebiasaan

• Pengurangan kebiasaan dengan respon


3
yang lebih baik

4 • Perhatian terhadap respon

• Meningkatkan DRO ( penguatan perilaku


5
yang lain)

6 • Meningkatkan DRO dengan teguran


Enam langkah
Hipotesa Sistem tiga
penghentian
dunlop tanda
kebiasaan (Norton & Gellin 1968)
(Larson & Johnson)

Pendekatan
Thumb buddy to
Sistem hadiah dengan balutan
love
pada ibu jari

Ibu jari – home


concept
Sebuah tabel dengan hari & ruang
kosong.
Menggunakan 3 tanda

2. Siku tangan 3. Jika kebiasaan


1. membungkus dibungkus tersebut
jarinya dengan balutan elastic menjadi
perekat yang setebal 2 inch persisten,
kasar dengan pin pembalut
pengaman dikencangkan
Enam langkah
Hipotesa Sistem tiga
penghentian
dunlop tanda
kebiasaan (Norton & Gellin 1968)
(Larson & Johnson)

Pendekatan
Thumb buddy to
Sistem hadiah dengan balutan
love
pada ibu jari

Ibu jari – home


concept
Diberikan dorongan & hadiah

Perjanjian antara anak, dokter gigi, orang tua

Perjanjian tersebut secara


sederhana diutarakan agar anak
tidak mengisap ibu jarinya pada
periode waktu tertentu.
Enam langkah
Hipotesa Sistem tiga
penghentian
dunlop tanda
kebiasaan (Norton & Gellin 1968)
(Larson & Johnson)

Pendekatan
Thumb buddy to
Sistem hadiah dengan balutan
love
pada ibu jari

Ibu jari – home


concept
Untuk 20 bintang anak akan
mendapatkan hadiah
Enam langkah
Hipotesa Sistem tiga
penghentian
dunlop tanda
kebiasaan (Norton & Gellin 1968)
(Larson & Johnson)

Pendekatan
Thumb buddy to
Sistem hadiah dengan balutan
love
pada ibu jari

Ibu jari – home


concept
Tersedia di pasaran

Alat pengajar +

Bebas dari metode


kimia
Enam langkah
Hipotesa Sistem tiga
penghentian
dunlop tanda
kebiasaan (Norton & Gellin 1968)
(Larson & Johnson)

Pendekatan
Thumb buddy to
Sistem hadiah dengan balutan
love
pada ibu jari

Ibu jari – home


concept
Merupakan konsep yang paling terbaru.

Sebuah kantong kecil diberikan


kepada anak-anak  diikatkan pada
sekitar pergelangan tangannya
selama anak tidur  ibu jari juga
akan tidur di rumahnya  anak
tidak mengisap ibu jari sepanjang
malam.
Perilaku dipercaya dapat dihilangkan dengan
menghilangkan keinginan menjadikewajiban

Membuat anak untuk mengisap semua jari


sepanjang hari sehingga hal ini menghasilkan
reaksi yang tidak nyaman dan menghilangkan
kebiasaan secara bertahap
1 •Terapi psikologis

2 •Perawatan kimia
3 •Terapi pengingat
4 •Pelindung ibu jari

5 •Konseling orang tua


6 •Terapi mekanis
Kimia pahit & asam telah digunakan pada
ibu jari untuk menghentikan kebiasaan

Kina

Merica

Caster oil
1 •Terapi psikologis

2 •Perawatan kimia
3 •Terapi pengingat
4 •Pelindung ibu jari

5 •Konseling orang tua


6 •Terapi mekanis
Menggambar sesuatu yang menyenangkan pada ibu jari

Pelindung fisik seperti perban, sarung tangan dll juga


dapat digunakan.
1 •Terapi psikologis

2 •Perawatan kimia
3 •Terapi pengingat
4 •Pelindung ibu jari

5 •Konseling orang tua


6 •Terapi mekanis
Menggunakan pelindung jari 
tidak dapat menghasilkan vakum 
mengisap tidak terlalu memuaskan

Menggunakan lengan baju panjang


dengan membuat panjangnya dua
kali lipat anak kesulitan untuk
mengisap.
1 •Terapi psikologis

2 •Perawatan kimia
3 •Terapi pengingat
4 •Pelindung ibu jari

5 •Konseling orang tua


6 •Terapi mekanis
Peran orang tua dalam mengkoreksi sangat membantu.

Masalah dan efek yang timbul harus diberitahu.

Maka dari itu sebuah perubahan di lingkungan rumah & sehari-


hari  membantu anak untuk mengatasi masalah ini.

Omelan, cacian / menakuti anak harus dihindari  membuat


negative & tekanan  lebih sering melakukan kebiasaan.

Orang tua harus meluangkan banyak waktu dengan anak


sepanjang hari.
1 •Terapi psikologis

2 •Perawatan kimia
3 •Terapi pengingat
4 •Pelindung ibu jari

5 •Konseling orang tua


6 •Terapi mekanis
Palatal crib Hay rakes
lepasan atau (KNP untuk
cekat anak 3.5)

Alat Blue
Alat Blue
Grass
Grass
Modifikasi

Quad Helix Oral Screen


Palatal crib
lepasan atau Hay rakes
cekat

Alat Blue
Alat Blue
Grass
Grass
Modifikasi

Quad Helix Oral Screen


Menghilangkan tekanan penghisapan
jari pada bagian anterior

Membuat kebiasaan yang tidak


menyenangkan.
Palatal crib
lepasan atau Hay rakes
cekat

Alat Blue
Alat Blue
Grass
Grass
Modifikasi

Quad Helix Oral Screen


Mack (1951)

Anak berusia > 3,5 tahun yang mengisap ibu jari


secara menetap.

Dibuat dengan sebuah


pagar yang mencegah
pengisapan.
Palatal crib
lepasan atau Hay rakes
cekat

Alat Blue
Alat Blue
Grass
Grass
Modifikasi

Quad Helix Oral Screen


Bruce S hasked (1991).

Alat cekat yang menggunakan


gulungan teflon

Anak-anak diantara usia 7 – 13 tahun.

Mainan baru yang memadai untuk dimainkan.

Instruksi : menggulung gulungan sebagai pengganti


mengisap jari.
Palatal crib
Alat Blue
lepasan atau
Grass
cekat

Alat Blue
Grass Quad Helix
Modifikasi

Oral Screen
Sebuah modifikasi dari alat yang asli

Perbedaan alat ini memiliki dua gulungan dengan


berbeda warna dan material

Jika pasien mencoba untuk mengisap ibu jarinya 


penghisapan tidak dapat terjadi & ibu jarinya akan
tergelincir dari gulungan
Palatal crib
lepasan atau Hay rakes
cekat

Alat Blue
Alat Blue
Grass
Grass
Modifikasi

Quad Helix Oral Screen


Alat cekat untuk mengekspansi rahang atas
yang berkonstriksi

Menghasilkan ingatan untuk anak untuk tidak


meletakan jari di dalam mulut
Palatal crib
lepasan atau Hay rakes
cekat

Alat Blue
Alat Blue
Grass
Grass
Modifikasi

Quad Helix Oral Screen


Newell (1912)

Alat fungsional

Mengalihkan tekanan otot & jaringan lunak sekitar


pipi dan bibir  mencegah anak untuk meletakan ibu
jari / jari kedalam rongga mulut selama jam tidur.
KESIMPULAN
• Kebiasaan lebih memiliki keterlibatan
psikologis
• Diterapi melalui konseling & pendekatan
psikologis > terapi mekanis
• Penatalaksanaan kebiasaan dapat diperoleh
dari seluruh praktisi karena tidak bergantung
pada prosedur yang khusus atau sensitif.
• Kepedulian harus dibuat pada tingkat
komunitas sehingga penghentian kebiasaan
dapat dicapai.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai