Anda di halaman 1dari 5

Tetap Memerhatikan Ketentuan Syariah

Meski begitu, Menteri Agama Indonesia mengimbau para tim medis untuk
memerhatikan ketentuan syariah yang mungkin bisa dilakukan khususnya pada
jenazah muslim atau muslimah. 

"Untuk jenazah muslim/muslimah, pengurusan jenazah tetap memperhatikan


ketentuan syariah yang mungkin dilakukan, dan menyesuaikan dengan tata-cara
sesuai petunjuk rumah sakit rujukan," lanjutnya.

Tata Cara Sebelum Memandikan Jenazah


Seperti diketahui, virus corona merupakan salah satu virus yang mampu menular
ke sesama manusia. Untuk itu, perlu dilakukan sejumlah prosedur yang sudah
ditetapkan oleh WHO (Organisasi Kesehatan Dunia). Hal ini bertujuan untuk
mencegah terjadinya penyebaran infeksi virus corona. 
Berikut tata cara sebelum memandikan jenazah:

1. Petugas tim medis wajib mengenakan pakaian pelindung diri (APD). Mulai dari
sarung tangan hingga masker.
2. Semua pakaian pelindung harus disimpan di tempat terpisah dari pakaian biasa.
3. Petugas tim medis dilarang makan, minum, merokok hingga menyentuh wajah saat
berada di ruang penyimpanan jenazah, autopsi ataupun di area untuk melihat jenazah.
4. Hindari melakukan kontak langsung dengan cairan tubuh atau darah jenazah.
5. Pastikan selalu cuci tangan dengan cairan antiseptik.
6. Jika tim medis memang sedang memiliki luka, tutup terlebih dahulu dengan plester
atau perban tahan air.
7. Upayakan hindari risiko terluka oleh benda tajam.

Tata Cara Saat Terkena Cairan Tubuh Jenazah

Dikatakan sebelumnya, usahakan para tim medis untuk tidak terluka ataupun
terkena cairan dan darah jenazah. Sebab, hal tersebut mampu meningkatkan risiko
seseorang terinfeksi virus corona atau covid-19.

Adapun jika terkena cairan tubuh atau darah jenazah, berikut tata cara yang harus
dilakukan seperti dihimpun dari laman kemenag.go.id.

1. Bila petugas medis mengalami luka tertusuk yang cukup dalam, sesegera mungkin
bersihkan luka dnegan air mengalir.
2. Bila luka tusuk tergolong kecil, para tim medis cukup membiarkan darah keluar
dengan sendirinya.

Umumnya Menggunakan Cairan Desinfeksi

Perawatan jenazah saat terjadi wabah penyakit menular seperti virus corona ini
pada umumnya akan melibatkan cairan desinfektan. Biasanya para tim medis akan
menyemprotkan cairan berbahan klorin pada jenazah serta diri mereka sendiri yang
memang hendak menangani jenazah.

Akan tetapi, menurut Kementerian Agama, desinfeksi saja tidak cukup untuk
menghambat penyakit infeksi yang menular. Para petugas tim medis juga tetap
harus mengenakan alat pelindung diri (APD), sering mencuci tangan hingga mandi
dengan sabun khusus usai menangani jenazah.

Tata Cara Pelaksanaan Salat Jenazah

Untuk pelaksanaan salat jenazah, Menteri Agama Fachrul Razi menganjurkan


untuk tetap dilakukan di rumah sakit rujukan. Jika tidak, salat jenazah bisa
dilakukan di Masjid yang telah dilakukan proses pemeriksaan sanitasi menyeluruh.
Akan tetapi, tetap salat dilakukan tanpa menyentuh jenazah.

"Kemenag akan segera membuat Posko Corona/Covid 19 untuk menjawab


keluhan-keluhan dari lapangan, sekaligus mengintensifkan komunikasi dengan
Posko RS Rujukan," tegas Menag.

Tata Cara Mengurus Jenazah Virus Corona oleh MUI

Di sisi lain, Majelis Ulama Indonesia (MUI) turut mengeluarkan fatwa terkait jenazah
virus corona atau Covid-19. Melansir dari halodoc.com, MUI memaparkan,
pengurusan jenazah terinfeksi Covid-19 harus dilakukan sesuai dengan protokol
medis terutama dalam memandikan dan mengafani. 

Tidak hanya itu, prosedur juga harus dilakukan oleh pihak berwenang yang tetap
memperhatikan ketentuan syariat. Sedangkan, untuk mensalatkan dan
menguburkannya tetap dilakukan sebagaimana biasanya. Namun, tetap menjaga
kesterilan diri agar tidak terpapar virus corona.

Tata Cara Pemakaman Jenazah Covid-19

Sebelum dilakukan pemakaman ataupun kremasi, WHO (Organisasi Kesehatan


Dunia) menganjurkan jenazah untuk dimasukkan ke dalam peti mati atau kantong
mayat. Biasanya jenazah dengan penyakit menular akan berakhir dengan
penguburan atau kremasi.

1. Jika jenazah dikuburkan, lokasi penguburan harus berjarak paling tidak 50 meter dari
sumber air tanah yang digunakan untuk minum.
2. Lokasi penguburan juga paling tidak harus berjarak 500 meter dari pemukiman
warga terdekat.
3. Jika jenazah dikremasi, lokasi kremasi harus berjarak paling tidak 500 meter dari
pemukiman warga terdekat.
4. Kremasi juga sebaiknya dilakukan pada sejumlah jenazah sekaligus demi
mengurangi polusi asap yang ditimbulkan.
5. Bila dikuburkan, jenazah harus dikubur paling tidak pada kedalaman 1,5 meter.
6. Kemudian diikuti dengan menimbun tanah hingga setinggi 1 meter.
7. Tanah penguburan juga harus diurus secara hati-hati
8. Bila ada jenazah lain yang akan dikubur, jenazah itu sebaiknya dikubur di area
terpisah.
Tata Cara Setelah Proses Pemakaman

Usai melakukan seluruh prosedur pemakaman, semua bahan baik zat kimia hingga
benda lainnya yang tergolong limbah medis harus dibuang di tempat yang aman.

Desinfeksi juga harus kembali dilakukan oleh para tim medis. Tidak hanya itu,
semua barang yang telah digunakan untuk prosedur perawatan jenazah juga harus
diberi desinfeksi. Menurut Kementerian Agama. selama melakukan perawatan
jenazah Covid-19 sesuai prosedur keamanan dan kebersihan, maka risiko
terinfeksi virus kian rendah

Anda mungkin juga menyukai