Anda di halaman 1dari 12

SBRU-3.2/4.2/1/2.

UNIT KEGIATAN BELAJAR MANDIRI


(UKBM)
(SB/3.2/4.2/1/2.2)

1. Identitas
a. Nama Mata Pelajaran : Seni Budaya / Seni Rupa
b. Semester/ Kelas : 1/ X
c. Kompetensi Dasar :

3.2 memahami karya seni rupa berdasarkan, jenis, tema, dan nilai
estetisnya
4.2 membuat karya seni rupa tiga dimensi dengan melihat model

d. Indikator Pencapaian Kompetensi :

3.2.1 Memahami dan mengklasifikasi jenis, tema, dan nilai dalam karya seni
patung figuratif
3.2.2 Memahami bahan, media, dan teknik dalam karya seni patung figuratif
3.2.3 Mampu mempresentasikan karya seni patung berdasarkan jenis, tema, dan
nilai estetisnya
4.2.1 Membuat sketsa(foto/gambar) patung figuratif berdasarkan karya
pematung
4.2.2 Menerapkan sketsa pada media dan teknik dalam pembuatan patung
figuratif
4.2.3 Menyajikan karya patung figuratif

e. Materi Pokok : Seni rupa tiga dimensi (Patung figurative)


f. Alokasi Waktu : 8 x 45 menit
g. Tujuan Pembelajaran :

Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran


berbasis Proyek dan metode amati, tiru, serta pendekatan saintifik, peserta
didik dapat memahami jenis, tema dan nilai estetis seni rupa tiga dimensi
secara mandiri dan kelompok, serta peserta didik dapat membuat karya
seni rupa tiga dimensi dengan melihat model, dengan rasa ingin tahu,
tanggung jawab, displin selama proses pembelajaran dan bersikap jujur,
percaya diri serta pantang menyerah

h. Materi Pembelajaran
o Lihat dan baca pada Buku Teks Pelajaran (BTP) Seni Budaya SMA
Kelas X
SBRU-3.2/4.2/1/2.2

2. Peta Konsep

Berkarya Seni Rupa 3D


(Patung Figuratif) Tema dan Fungsi

3. Kegiatan Pembelajaran
a. Pendahuluan
Sebelum belajar pada materi ini silahkan kalian amati gambar di bawah
ini.
a. Bahan apa yang digunakan
untuk membuat patung
disamping ini?
b. Bagaimanakah teknik
patung ini dibuat?
c. Digunakan untuk apa
patung dibuat?

Untuk dapat menyelesaikan persoalan tersebut, silahkan kalian lanjutkan


ke kegiatan belajar berikut dan ikuti petunjuk yang ada dalam UKBM ini.

b. Kegiatan Inti
1) Petunjuk Umum UKBM
SBRU-3.2/4.2/1/2.2

a) Baca dan pahami materi pada Buku Teks Pelajaran Seni Budaya
kelas X materi seni rupa 3D
b) Setelah memahami isi materidalam bacaan berlatihlah untuk
berfikir tinggi melalui tugas-tugas yang terdapat pada UKBM ini
baik bekerja sendiri maupun bersama teman sebangku atau
teman lainnya.
c) Kerjakan UKBM ini dibuku kerja atau langsung mengisi pada
bagian yang telah disediakan.
d) Kalian dapat belajar bertahap dan berlanjutmelalui
kegiatanayo berlatih, apabila kalian yakin sudah paham dan
mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan dalam
kegiatan belajarseni rupa 3Dkalian boleh sendiri atau mengajak
teman lain yang sudah siap untuk mengikuti tes formatifagar
kalian dapat belajar ke UKBM berikutnya.

2) Kegiatan Belajar

Ayo……ikuti kegiatan belajar berikut dengan penuh kesabaran dan


konsentrasi !!!

Kegiatan Belajar 1
Bacalah uraian singkat materi dan contoh berikut dengan penuh
konsentrasi !

1.1 Jenis karya seni patung figuratif


Seni patung merupakan jenis karya seni rupa yang ditentukan oleh tiga
ukuran, yakni: panjang, lebar, dan tinggi. Karya ini memiliki massa atau
meruang dan memungkinkan dapat dinikmati dari berbagai arah. Dalam
pembelajaran ini, dibatasi pada seni rupa tiga dimensi yaitu seni patung.
Jenis seni patung adalah sebagai berikut.
1. Seni Patung Teknik Modelling.
Teknik ini disebut membutsir, membentuk atau menguli. Menguli,
yaitu membuat karya tiga dimensi dari bahan yang lembek, lentur
ketika proses pembentukan. Bahannya antara lain gypsum,semen
atau tanah liat. Teknik ini memungkinkan pematung melakukan
prinsip penambahan dari bahan yang digunakan (seonggok
gumpalan tanah liat dapat ditambahkan unsur lain sehingga
membentuk wajah manusia).

2. Seni Patung Teknik Pahat.


Teknik dasar dalam membuat patung yang merupakan proses
mengambil bagian-bagian (dari bahan) yang tidak diperlukan. Dalam
teknik ini yang termasuk di dalamnya adalah wood carving (tatah
SBRU-3.2/4.2/1/2.2

kayu) dan stone carving (marmer termasuk dan digolongkan batu).


Banyak seniman yang kerap memakai teknik ini seperti salah satunya
Michel- angelo Bounarroti. Bahan yang digunakan batu, kayu, dan
gips. Alat yang digunakan pahat (seni pahat).

3. Seni Patung Teknik Cor.


Teknik cor, yakni cara mematung menggunakan bahan cair ketika
proses atau setengah cair (semen pasir), dan dapat beku dalam
waktu tertentu. Bahan yang digunakan, seperti logam perunggu,
gypsum, fiberglass, plastik dan tanah liat. Dalam menuang atau
mengecor sebuah karya, bahan cair dituangkan ke dalam cetakan,
dan setelah jadi keras dikeluarkan dari cetakan. Jika cetakan tetap
utuh, dapat membuat beberapa karya yang sama dari satu cetakan.

4. Seni Patung Teknik Konstruksi.


Teknik konstruksi, cara pembuatannya dengan menyusun,
mengkontruksi atau membangun komponen-komponen bahan yang
ada. Komponen itu, misalnya kayu, besi, atau lainnya. Konstruksi
menggunakan bahan yang ada untuk dirakit secara khusus disebut
assembling. Bahan yang diperlukan perekat, lem, las, mur, paku, dan
sebagainya. Teknik ini, perkembangannya memunculkan gagasan
seni patung bergerak (bersifat mobile design). Patung bergerak
dikenal dengan kinetic art. Karya awalnya, menyerupai mesin atau
alat-alat mekanis. Karya tersebut dikonstruksikan dari logam, plastik,
dan material industri lainnya. Dengan menggunakan bentuk
geometris untuk menciptakan interrelasi yang dinamis antara massa,
bidang, dan ruang yang berada dalam tegangan yang sempurna.
Faktor-faktor kubistis (bidang dan volume) merupakan penunjang
bagi hukum tentang kehidupan dan keindahan.

5. Rilief.
Berdasarkan penampilannya, patung dibedakan patung lepas dan
patung rilief. Patung lepas, pengamat dapat melihat dari berbagai
arah. Rilief dalam bahasa Indonesia sepadan dengan kata
”peninggian”, dalam arti kedudukannya lebih tinggi dari pada latar
belakangnya. Dikatakan rilief memang senantiasa ”berlatar
belakang”, karena peninggian itu ditempatkan pada suatu dataran.
Pada dasarnya rilief merupakan karya dua dimensi. Jenis lukisan
dinding yang timbul ini dapat menggunakan teknik pahat maupun
dengan menempelkan bahan-bahannya dengan alat khusus. Menurut
tinggi rendahnya peninggian ada beberapa jenis rilief, seperti: high
relief, low relief, middle relief, crushed relief, hollow relief. Berikut ini
karya rilief,dan seni patung.
SBRU-3.2/4.2/1/2.2

1.2 Bahan, media, dan teknik dalam karya seni patung figuratif
Teknik butsir dan modelling adalah teknik membuat patung dengan
menggunakan bahan lunak (gypsum,tanah liat, bubur kertas, malam
butsir, dll). Bahan tersebut bersifat plastis (mudah dibentuk sesuai
keinginan). Sedangkan bahan yang dapat dipakai dalam teknik ini
antara lain tanah liat, plastisin, bubur kertas, dan sejenisnya.
Untuk membuat patung dengan Teknik butsir, membutuhkan alat –
alat sebagai berikut : sudip, pisau, tali pemotong, rol penggilas serta
pahat pendukung lainnya.
Bahan untuk membuat patung dengan teknik butsir dan modelling
adalah tanah liat, semen, plastisin, lilin, bubur kertas, sabun, dan gips.

1.3 Evaluasi karya seni patung berdasarkan jenis, tema, fungsi, dan
nilai estetisnya
Aspek-aspek penilaian sbb:
Ada beberapa aspek yang menjadi pertimbangan dalam menilai
sebuah karya seni, walaupun tidak mutlak semua aspek tersebut
digunakan karena tidak semua karya seni cocok dengan ukuran
penilaian tersebut. Aspek-aspek atau ukuran penilaian itu adalah:
a.  Aspek ide/gagasan
Proses kreatif merupakan suatu proses yang timbul dari imajinasi
menjadi kenyataan. Proses mencipta suatu benda melalui pikiran,
dan melaksanakannya melalui proses sehingga masyarakat dapat
menikmati dan memanfaatkannya. Ekspresi yang muncul
akibat adanya rangsangan dari luar dan ilham dari dalam
menciptakan suatu keunikan sendiri. Keunikan ekspresi pribadi
itulah yang disebut kreativitas.

b.  Aspek penguasaan teknis


Teknik adalah cara untuk mewujudkan suatu ide menjadi hal-hal
yang kongkrit dan punya nilai. Ketidakterampilan dalam penggunaan
teknik akanberdampak pada karya yang dihasilkan. Demikian dalam
hal pemilihan teknik juga harus menjadi bahan pertimbangan dalam
pembuatan seni patung. Kesalahan dalam pemilihan teknik, juga akan
berdampak pada karya seni yang dihasilkan. Itulah sebabnya aspek
penguasaan teknik perlu dipertimbangkan dalam penilaian sebuah
karya seni.

c.  Aspek penguasaan bahan


Setiap bahan mempunyai sifat dan karakteristik yang
berbeda, misalnya logam adalah keras, tanah liat adalah plastis dan
masih banyak lagi. Untuk itu seorang pencipta karya seni harus tahu
betul sifat dan karakter bahan yang digunakan. Kesalahan
dalam memilih bahan juga akan berakibat pada hasil karya yang
dibuatnya. Untuk itulah aspek penguasaan bahan dalam penilaian
karya seni rupa terapan patut dipertimbangkan.
SBRU-3.2/4.2/1/2.2

d.  Aspek kegunaan
Sebagaimana dalam aspek pertimbangan penciptaan karya seni,
perlu mempertim-bangkan aspek kegunaan (applied), maka
dalam penilaian juga perlu mempertimbangkan aspek tersebut. Hal
ini sangatpenting mengingat fungsi utama dalam seni rupa terapan
adalah kegunaan. Segi-segi penilaian yang perlu dipertimbangkan
dalam kegunaan adalah segi kenyamanan dalam penggunaan, segi
keluwesan/fleksibelitas dan segi keamanan dalam penggunaannya.

e.  Aspek wujud (form)


Aspek wujud (form) adalah aspek yang berhubungan erat
dengan prinsip-prinsip komposisi. Prinsip-prinsip komposisi itu
meliputi proporsi,keseimbangan (balance), irama (ritme), kontras,
klimaks, kesatuan(unity).Prinsip itulah yang menjadi ukuran untuk
menilai karya seni dari segi wujud atau form.

f.   Aspek gaya atau corak


Karya seni adalah karya perseorangan, ia lahir dari cita, visi,
dan interpretasi individual seorang seniman. Seorang yang
mempunyai watak yang keras akan tercermin karya-karya yang keras
baik dalam segi bentuk, pewarnaan ataupun dalam pemilihan dan
pengelolahan tema. Gaya atau corak seseorang dalam menciptakan
karya seni, perlu juga dipertimbangkan dalam penilaian pada sebuah
apresiasi.

g.  Aspek kreativitas
Kreativitas yang dimaksud di sini adalah kreativitas
yang bersangkutan dengan karya seni. Banyak cara untuk
menemukan kreativitas,misalnya dalam penggunaan media, bahan,
alat, dan teknik yang berbedadari yang sebelumnya. Kreativitas juga
bisa didapat dengan menampilkan bentuk-bentuk baru atau
memadukan unsur baru dengan yang lama. Bila-halhal di atas dapat
dicapai pada penciptaan karya seni rupa, khususnya karya seni rupa
terapan, maka penilaian dari aspek ini menjadi penting
untuk dipertimbangkan.

h.  Aspek tempat
Pertimbangan tempat di mana karya itu akan diletakkan
harus mendapat perhatian dari seorang perancang karya seni
patung. 

i.    Aspek selera dan agama


Seorang seniman yang ingin membuat karya seni yang
dapat digunakan oleh orang banyak, harus dapat menyesuaikan
karyanya dengan selera dan agama yang dianut oleh pasar. Dalam hal
ini selera harus dipertimbangkan hal-hal yang sedang menjadi
trend di masyarakat, misalnyadari segi model/bentuk, warna,
ukuran, bahan yang digunakan.
SBRU-3.2/4.2/1/2.2

1.4 Sketsa patung figuratif berdasarkan aktifitas manusia


Pengertian dari sketsa adalah : gambar pendahuluan yang kasar
ringan, semata-mata garis dasar atau belum selesai. Kadang kala sketsa
hanya digunakan sebagai pembantu untuk pengingat saja. Sketsa atau
sket (sketch) secara umum dikenal sebagai bagan atau rencana untuk
sebuah patung. Dalam pengertian tersebut, sketsa lebih merupakan
gambar kasar dan bersifat sementara, baik di atas media kertas.
Menggambar adalah suatu usaha untuk menyampaikan perasaan dan
pikiran secara visual kepada orang lain. kegiatan menggambar, dapat
menuangkan pengalamannya mewujudkan simbol-simbol visual dari
apa yang pernah dilihatnya sehari-hari dalam kehidupan nyata melalui
bidang gambar.

Kegiatan menggambar pada dasarnya hanya memerlukan alat dan


bahan yang sangat sederhana untuk dapat membuat tanda goresan.
Beberapa garis jika digoreskan pada bidang datar akan dapat
memberikan suatu kesan simbol tentang bentuk yang ada di sekeliling
kita. Dengan demikian, pikiran dan perasaan dapat kita ungkapkan
dalam bentuk visual lewat kegiatan menggambar, sehingga
menggambar menjadi kegiatan yang mendasar dalam berkarya seni
patung.

Membuat Sketsa Patung Figuratif


Sketsa mempunyai beberapa manfaat atau fungsi, antara lain:
1. Untuk lebih dapat memberi gambaran tema
2. Meminimalisir kesalahan dalam menggambar
3. Mempertajam pengamatan pematung
4. Meningkatkan kemampuan pematung dalam mengkoordinasikan
hasil pengamatan dan keterampilan tangan.
Aturan-Aturan Dalam Membuat Sketsa. Adapun beberapa aturan
dalam membuat sketsa adalah sebagai berikut
1. Membuat kerangka gambar yang terdiri dari garis-garis vertikal,
horizontal, maupun lengkung secara tipis
2. Menggambar garis sekunder, misalnya sketsa kerangka lingkaran
atau kotak dalam keadaan tipis
3. Menebalkan garis sketsa yang sudah benar sesuai dengan karakter
jenis garis yang diinginkan oleh pematung.

Contoh
SBRU-3.2/4.2/1/2.2

Diatas adalah contoh sketsa patung. Agar lebih memahami, ayo berlatih
berikut.

Ayoo berlatih!
Sebelum berlatih membuat sketsa, ada baiknya kita melakukan latihan
drill dengan membuat berbagai jenis garis dengan menggunakan pensil
dan tinta. Latihlah tangan kita untuk menarik garis lurus tanpa bantuan
mistar secara berulang kali sampai garis yang dihasilkan sudah kelihatan
stabil, selanjutnya mari kita buat garis lengkung, zig-zag, dan
bergelombang dengan berbagai variasi ketebalan. Buatlah berbagai
macam garis pendek-pendek dengan berbagai variasi dan komposisi agar
tidak membosankan. Pada awalnya memang tampat meragukan, namun
jika sudah berlatih berulang kali garis yang dihasilkan akan terlihat lebih
luwes dan indah

Apabila kalian telah mampu membuat beraneka macam garis dengan drill, maka
kalian bisa melanjutkan pada kegiatan belajar 2 berikut.

Kegiatan Belajar 2
Setelah kalian belajar tentang sketsa patung pada contoh kegiatan belajar
1, sekarang perhatikan lanjutan materi berikut!

Sketsa merupakan gambar awal yang kasar dan ringan yang umumnya
digunakan sebagai kerangka dalam menghasilkan karya patung yang utuh
atau sebagai langkah awal untuk mengemukakan gagasan tentang sesuatu.
Gambar sketsa dapat digolongkan dalam seni rupa murni, namun
tujuannya dapat juga menjadi seni terapan. Kegiatan menggambar sketsa
umumnya dilakukan untuk mendahului kegiatan mematung. Gambar
SBRU-3.2/4.2/1/2.2

sketsa yang dihasilkan kemudian disempurnakan dengan metode tertentu


sehingga dihasilkan karya yang disebut seni patung. 

Jenis-Jenis Sketsa
    

1)     Gambar garis besar yaitu sketsa yang membuat garis-garis bentuk


sederhana tanpa rincian dan tidak selesai.
2)     Sketsa cepat yaitu sketsa yang menggunakan beberapa garis saja
untuk menampilkan citra suatu sketsa yang sudah selesai.
3)     Studi citra yaitu sketsa yang berupa coretan dengan cepat dan
kurang terperinci hanya menunjukan bentuk global.

      Komposisi Unsur Sketsa


            Komposisi memiliki peranan penting dalam terciptanya sebuah
sketsa yang bagus. Komposisi atau susunan unsur-unsur dalam seni
rupa harus berada pada perbandingan yang tepat agar dihasilkan karya
yang pas. Adapun unsur-unsur dalam sketsa antara lain :
a)      Garis.Garis adalah unsur yang memiliki peran utama di dalam
membentuk komposisi. Jenis garis yang dapat membentuk
komposisi : komposisi garis lurus; komposisi garis lengkung.
b)      Warna. Meskipun umumnya sketsa terdiri dari satu jenis warna,
akan tetapi pengaturan komposisi warna pada objek sktesa sangat
diperlukan agar memberikan kesan harmonis. Komposisi warna
pada sketsa umumnya diatur berdasarkan gelap terang
pencahayaan.
c)      Bidang dan bentuk. Bidang dan bentuk adalah unsur yang dibentuk
melalui garis-garis yang disusun atau digores sedemikian rupa.
Keharmonisan dari komposisi bentuk ditentukan dari berbagai
faktor unsur-unsurnya yaitu simetris, asimetris, sentral, dan
diagonal.
d)     Efek pencahayaan.Unsur gelap terang merupakan pelengkap dalam
pengkomposisian warna. Meskipun sketsa cenderung berupa
gambar kasar yang tidak selesai, akan tetapi goresan-goresan yang
dihasilkan kerap kali menghasilkan efek gelap terang sehingga
sebuah objek dapat diamati dengan cukup jelas.

       Aturan Dalam Membuat Sketsa


Membuat kerangka gambar yang terdiri dari garis-garis vertical,
horizontal, maupun lengkung secara tipis. Menggambar garis
sekundernya, misalnya melukis kerangka kubus atau kotak dalam
keadaan tipis. Menebalkan garis sketsa yang sudah benar. Ketebalan
sesuai dengan karakter jenis garis yang diinginkan.

      Fungsi atau Manfaat Membuat Skets


Senada dengan defenisinya, sktesa memiliki beberapa fungsi yaitu :
SBRU-3.2/4.2/1/2.2

1)      Untuk lebih memfokuskan gambaran atau gagasan tema


2)      Meminimalisir kesalahan
3)      Mempertajam pengamatan
4)     Meningkatkan kemampuan koordinasi hasil pengamatan dan
keterampilan tangan.

Jika sudah memahami, lanjutkan pada kegiatan ayo berlatih berikut.

Ayo berlatih!!
Setelah memahami contoh di atas, maka buatlah sketsa satu patung
figuratf.

Apabila kalian sudah mampu membuat skesta patung dengan baik, maka
kalian bisa melanjutkan pada kegiatan belajar 3 berikut.

Kegiatan Belajar 3
Ayo…sekarang perhatikan lagi contoh berikut ini dengan baik !

Dari contoh di atas, apakah ada hal yang belum kalian pahami? Jika kalian
sudah paham kerjakanlah soal pada bagian Ayoo berlatih dengan
semangat berikut!

Ayoo berlatih!!
Bentuk patung figuratif adalah yang dibuat dengan meniru bentuk alamiah,
seperti: manusia, hewan atau tumbuhan (dalam hal ini bentuk karya
pematung). Bentuknya utuh sesuai dengan sketsa. Bentuk ini juga bisa
dibuat dengan di sederhanakan dan stilasi atau digayakan. Teknik yang
dipilih adalah teknik membuat patung dengan menggunakan bahan
SBRU-3.2/4.2/1/2.2

gypsum. Bahan tersebut mudah dibentuk sesuai keinginan. Sedangkan


bahan yang dapat dipakai dalam teknik ini adalah cetakan gypsum dalam
bentuk balok.Adapun proses pembuatan patung sbb :
a) Siapkan cetakan gypsum dalam bentuk balok.
b) Siapkan alat bantu: alat tajam ,pemes,pisau.
c) Siapkan gambar rancangan patung (bersumber dari karya pematung.
Nama pematung telah ditentukan)
d) Terapkan sketsa pada rencana patung. Bentuk menyerupai sketsa
e) Bentuk sedetil mungkin
f) Jika bahan kurang bisa di tambah, sebaliknya bila berlebih bisa dikurangi
g) Sempurnakan bentuk dengan alat bantu
h) Berikan sentuhan akhir dengan pembentukan (detail patung) dengan
bantuan warna

Kerjakan bersama teman!Periksakan seluruh pekerjaan kalian kepada Guru


agardapat diketahui penguasaan materi sebelum kalian diperbolehkan belajar ke
UKBM berikutnya.

c. Penutup

Bagaimana kalian sekarang?


Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar
membuat patung, berikut diberikan Tabel untuk mengukur diri kalian
terhadap materi yang sudah kalian pelajari. Jawablah sejujurnya terkait
dengan penguasaan materi pada UKBM ini di Tabel berikut.
Tabel Refleksi Diri Pemahaman Materi
No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah kalian telah memahami definisi patung?
2. Dapatkah kalian menjelaskan bahan yang
digunakan untuk membuat patung?
3. Dapatkah kalian menjelaskan teknik membuat
patung?
4. Dapatkah kalian membuat patung dengan bahan
yang ada di sekitar kalian?

Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka


pelajarilah kembali materi tersebut dalam Buku Teks Pelajaran (BTP) dan
pelajari ulang kegiatan belajar seni rupa tiga dimensi patung yang
sekiranya perlu kalian ulang dengan bimbingan Guru atau teman sejawat.
Jangan putus asa untuk mengulang lagi!.Dan apabila kalian menjawab
“YA” pada semua pertanyaan, maka lanjutkan berikut.
SBRU-3.2/4.2/1/2.2

Dimana posisimu?
Ukurlah diri kalian dalam menguasai materi seni rupa tiga dimensi dalam
rentang 0 – 100, tuliskan ke dalam kotak yang tersedia.

Setelah kalian menuliskan penguasaanmu terhadap materi seni rupa tiga


dimensi, lanjutkan kegaitan berikut untuk mengevaluasi penguasaan
kalian!.

Yuk Cek Penguasaanmu terhadap Materi Seni Rupa tiga


dimensi Patung Figuratif !
Agar dapat dipastikan bahwa kalian telah menguasi materi seni rupa tiga
dimensi, maka kerjakan soal berikut secara mandiri di buku kerja kalian
masing-masing.

a. Apakah kalian telah memahami definisi patung?


b. Dapatkah kalian menjelaskan bahan yang digunakan untuk membuat
patung?
c. Dapatkah kalian menjelaskan teknik membuat patung?
d. Dapatkah kalian membuat patung dengan bahan yang ada di sekitar
kalian?
Setelah menyelesaikan soal di atas dan mengikuti kegiatan belajarseni rupa
tiga dimensi, bagaimana penyelesaian permasalahan pada bagian awal
pembelajaran tadi? Silahkan kalian berdiskusi dengan teman sebangku
atau teman lain. Kemudian tuliskan penyelesaian soal tersebut di buku
kerja masing-masing!.
Ini adalah bagian akhir dari UKBM materi seni rupa tiga dimensi, mintalah
tes formatif kepada Guru kalian sebelum belajar ke UKBM berikutnya.
Sukses untuk kalian!!!

Anda mungkin juga menyukai