Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KONSEP DASAR ASKEP GADAR

Dosen : Ns. Efa Trisna.,S.Kep.,M.Kes

Disusun Oleh :

Niya Fesensya Manullang (1814401116)


Windi Putri Herawati (1814401117)
Indra Faksi Alam (1814401125)
Endang Natalia Sihotang (1814401126)

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG


JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNG KARANG
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep Dasar Askep Gadar”

Dalam penyusunan makalah ini penulis sangat menyadari bahwa masih banyaknya terdapat
kekurangan dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan, pengalaman serta kehilafan yang
penulis miliki. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat mendidik
dan membangun.
Penyusunan makalah ini tidak akan terlaksana dengan baik tanpa bantuan, bimbingan serta
saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih .
Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas dan selalu melimpahkan rahmat serta hidayahnya
atas bantuan yang telah diberikan kepada penulis dalam penyusunan makalah ini, akhirnya
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembangunan ilmu pendidikan dan ilmu
keperawatan serta bagi kita semua, Amin.

Bandar Lampung, 12 Januari 2021


Penulis

ii
DAFTAR ISI

JUDUL .................................................................................................................. i

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 1

C. Tujuan ............................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN TEORI ......................................................................... 3

A. Pengertian Keperawatan Gawat darurat ............................................................. 3

B. Peinsip Keperawatan Gawat darurat................................................................... 5

C.Karakteristik Kegawat daruratan…………………………………………………5

BAB III PENUTUP……………………………………………………………….6

A. Kesimpulan ....................................................................................................... 6

B.Saran…………………………………………………………………………..…6

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kegawatdaruratan atau dapat pula disebut sebagai emergency adalah suatu
situasi yang mendesak yang beresiko terhadap kesehatan, kehidupan, kesejahteraan
atau lingkungan. Suatu insiden dapat menjadi suatu kegawatdaruratan apabila
merupakan suatu insiden dan mendesak atau mengancam nyawa, kesehatan,
kesejahteran ataupun lingkungan; insiden yang sebelumnya menyebabkan hilangnya
nyawa seseorang, kecacatan, merusak kesejahteraan, ataupun merusak lingkungan;
atau insiden yang memiliki probabilitas yang tinggi untuk menyebabkan bahaya
langsung ke kehidupan, kesehatan, kesejahteraan ataupun lingkungan.
Kegawadaruratan medis adalah insiden cedera atau sakit yang akut dan
menimbulkan resiko langsung terhadap kehidupan atau kesehatan jangka panjang
seseorang (Caroline, 2013). Keadaan darurat tersebut memerlukan bantuan orang lain
yang idealnya memiliki kualisifikasi dalam melakukan pertolongan, hal ini
membutuhkan keterlibatan dari berbagai pelayanan multilevel, baik dari pemberi
pertolongan pertama, teknisi sampai kelayanan kesehatan gawat darurat.
Kegawatdaruratan medis merupakan keadaan harus mendapat intervensi
segera. Dalam merespon kegawatdaruratan telah dibentuk emergency medikal service
(EMS) atau di sebut pula layanan kegawatdaruratan medis. Tujuan utama dari layanan
ini adalah memberikan pengobatan kepada pasien yang membutuhkan perawatan
medis mendesak, dan tujuan menstabilkan kondisi saat itu, dan menyediakan transpor
efisien dan efektif bagi pasien menuju layanan pengobatan definitif.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian konsep keperawatan gawat darurat?
2. Jelaskan prinsip keperawatan gawat darurat?
3. Apa saja karakteristik kondisi kegawat daruratan ?

1
C. Tujuan
Untuk memahami konsep kegawatdaruratan agar dapat diketahui dan ditangani
dengan cepat dan tepat untuk menghindari keadaan buruk bagi masyarakat awam
umumnya serta bagi tenaga kesehatan khususnya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Keperawatan Gawat darurat


Gawat artinya mengancam nyawa, sedangkan darurat adalah perlu
mendapatkan penanganan atau tindakan segera untuk menghilangkan ancaman nyawa
korban. Jadi, gawat darurat adalah keadaan yang mengancam nyawa yang harus
dilakukan tindakan segera untuk menghindari kecacatan bahkan kematian korban
(Hutabarat & Putra, 2016).
Gawat darurat adalah keadaan klinis pasien yang membutuhkan tindakan
medis segera guna penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan lebih lanjut (UU
no 44 tahun 2009). Gawat darurat adalah suatu keadaan yang terjadinya mendadak
mengakibatkan seseorang atau banyak orang memerlukan penanganan/pertolongan
segera dalam arti pertolongan secara cermat, tepat dan cepat. Apabila tidak
mendapatkan pertolongan semacam itu meka korban akan mati atau cacat/ kehilangan
anggota tubuhnya seumur hidup. (Saanin, 2012).
Keadaan darurat adalah keadaan yang terjadinya mendadak, sewaktu-waktu/
kapan saja terjadi dimana saja dan dapat menyangkut siapa saja sebagai akibat dari
suatu kecelakaan, suatu proses medic atau perjalanan suatu penyakit (Saanin, 2012).
Pelayanan gawat darurat tidak hanya memberikkan pelayanan untuk mengatasi
kondisi kedaruratan yang di alami pasien tetapi juga memberikan asuhan keperawatan
untuk mengatasi kecemasan pasien dan keluarga.
Keperawatan gawat darurat adalah pelayanan professional keperawatan yang
diberikan pada pasien dengan kebutuhan urgent dan kritis. Namun UGD dan klinik
kedaruratan sering digunakan untuk masalah yang tidak urgent, sehingga filosofi
tentang keperawatan gawat darurat menjadi luas, kedaruratan yaitu apapun yang
dialami pasien atau keluarga harus di pertimbangkan sebagai kedaruratan (Hati, 2011
dalam Saanin, 2012).
Asuhan keperawatan gawat darurat merupakan rangkaian kegiatan praktek
keperawatan gawat darurat yang diberikan oleh perawat yang berkompeten. Untuk
mengatasi biopsikososial baik mendadak atau bertahap Terdiri dari 5 langkah meliputi

3
pengkajian, diagnosa keperawatan, interpensi keperawatan, implementasi dan
evaluasi.
1. Pengkajian
Pengkajian keperawatan gawat darurat harus dilakukan dengan cepat, sesuai
dengan prioritas, terfokus kepada permasalahan pasien, dan meliputi primary
survey, secondary dan pengkajian umum.
 Pengkajian primer
Prioritas berdasarkan : airway dan kontrol servikal, breathing, circulation dan
kontrol pendarahan, disability.
 Pengkajian sekunder : dilakukan setelah masalah ABC diatasi
2. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan dibuat sesuai dengan urutan masalah, penyebab, dan
data (problem, etiology, symptoms), baik bersifat aktual maupun resiko tinggi.
Terkadang di IGD hanya ditulis masalah keperawatan saja Prioritas masalah
ditentukan berdasarkan besarnya ancaman terhadap kehidupan klien ataupun
berdasarkan dasar/penyebab timbulnya gangguan kebutuhan klien.
Contoh masalah keperawatan pasien gawat darurat:
 Bersihan jalan nafas tidak efektif
 Pola nafas tidak efektif
 Gangguan pertukaran gas
 Penurunan curah jantung
 Gangguan perfusi jaringan perifer
 Gangguan perfusi jaringan serebral
 Nyeri dada
 Kelebihan/kekurangan volume cairan
 Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan Gangguan termoregulasi
(hiper dan hipo)
 Kecemasan/panik
 Resiko cedera
 Kerusakan mobilitas fisik
3. Intervensi keperawatan
 Berfokus kepada pemecahan masalah
 Meliputi penangganan ABCD dan sesuai permasalahan lainnya
4. Implementasi

4
 Mengacu kepada rencana meliputi tindakan mandiri, kolaborasi, dan tindakan
yang didelegasikan
 Observasi dan evaluasi dilakukan dari waktu ke waktu sesuai permasalahan
 Jangan lupa mencantumkan waktu pelaksanaan tindakan
5. Evaluasi
 Dilakukan secara berkelanjutan
 Mengacu kepada tujuan
 Merubah rencana asuhan

B. Prinsip Keperawatan Gawat darurat


Prinsip pada penanganan penderita gawat darurat harus cepat dan tepat serta
harus dilakukan segera oleh setiap orang yang pertama menemukan/mengetahui
(orang awam, perawat, para medis, dokter), baik didalam maupun diluar rumah sakit
karena kejadian ini dapat terjadi setiap saat dan menimpa siapa saja.
1. Bersikap tenang tapi cekatan dan berpikir sebelum bertindak (jangan panik).
2. Sadar peran perawat dalam menghadapi korban dan wali ataupun saksi.
3. Melakukan pengkajian yang cepat dan cermat terhadap masalah yang mengancam
jiwa (henti napas, nadi tidak teraba, perdarahan hebat, keracunan).
4. Melakukan pengkajian sistematik sebelum melakukan tindakan secara
menyeluruh. Pertahankan korban pada posisi datar atau sesuai (kecuali jika ada
ortopnea), lindungi korban dari kedinginan.
5. Jika korban sadar jelaskan apa yang terjadi, berikan bantuan untuk menenangkan
dan yakinkan akan ditolong.
6. Hindari mengangkat atau memindahkan yang tidak perlu, memindahkan jika
hanya ada kondisi yang membahayakan.
7. Jangan di beri minum jika ada trauma abdomen atau perkiraan kemungkinan
tindakan anastesi umum dalam waktu dekat.
8. Jangan dipindahkan (ditransportasi) sebelum pertolongan pertama selesai
dilakukan dan terdapat alat transportasi yang memadai.

C. Karakteristik kondisi kegawat daruratan


1. Tingkat kegawatan pasien sulit diprediksi
2. Ketebatasan waktu,data & sarana: Pengkajian, diagnosis, dan tindakan
3. Keperawatan diberikan untuk seluruh usia.

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kegawatdaruratan medis dapat diartikan menjadi suatu keadaan cedera atau
sakit akut yang membutuhkan intervensi segera untuk menyelamatkan nyawa atau
mencegah atau mencegah kecacatan serta rasa sakit pada pasien. Pasien gawat
darurat merupakan pasien yang memerlukan pertolongan segera dengan tepat dan
cepat untuk mencegah terjadinya kematian atau kecacatan.
Prinsip pada penanganan penderita gawat darurat harus cepat dan tepat serta harus
dilakukan segera oleh setiap orang yang pertama menemukan/mengetahui (orang
awam, perawat, para medis, dokter), baik didalam maupun diluar rumah sakit
karena kejadian ini dapat terjadi setiap saat dan menimpa siapa saja.

B. Saran
Kegawatdaruratan harus cepat dan tepat serta harus dilakukan segera oleh
setiap orang yang pertama menemukan/mengetahui (orang awam, perawat, para
medis, dokter), baik didalam maupun diluar rumah sakit karena kejadian ini dapat
terjadi setiap saat dan menimpa siapa saja.

6
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/2402/3/BAB%20II.pdf
https://www.slideshare.net/fanda2819/askep-gadar-46795927
https://slideplayer.info/slide/11619080/

Anda mungkin juga menyukai