pra-pubertas pubertas
Sumber : F.J. Monks, Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta:Gadjah Mada Press, 2002), hal. 262
Siapa Remaja itu ?
Peralihan
Anak-anak Dewasa
c. Pubertas
Apa yang terjadi? ∙ Payudara
∙ Panggul
• Perubahan fisik ∙ Rambut di:
• Perempuan ∙ Ketiak
• Laki-laki ∙ Sekitar vagina
∙ Menstruasi
• Perubahan psikologis
• Perempuan
• Laki-laki
c. Pubertas
∙ Suara membesar
Apa yang terjadi? ∙ Rambut di:
∙ Ketiak
• Perubahan fisik ∙ Atas bibir (kumis)
• Perempuan ∙ Bawah bibir (janggut)
• Laki-laki ∙ Sekitar penis
∙ mimpi basah
• Perubahan psikologis
• Perempuan
• Laki-laki
c. Pubertas
Hubungan
Seksual Aborsi
Pra-nikah
Infeksi
Kehamila Menular
n Remaja Seksual
HIV/AIDS
Hubungan Seks - Pranikah
▪ Dr. Boyke th 1980 (5%); th 2000 (20% - Jakarta, Surabaya,
Banjarmasin); Palu (29.9%)
▪ YKB (1993) 10 – 31% (n=300 / kota dari 12 kota besar di Indonesia)
pernah melakukan hubungan seksual pranikah
▪ Pangkahila (1996) 23.4% dari 633 pelajar SLTA kelas II (22% laki2; 18%
wanita) pernah melakukan hubungan seksual pranikah
▪ Studi PKBI (1997) 75 dari 100 remaja di Lampung pernah melakukan
hubungan seksual pranikah
▪ Situmorang (2001) 27% laki2, 9% wanita (15 – 24 th) di Medan
pernah melakukan hubungan seksual pranikah
Sensus 2010 :
total populasi
remaja
Indonesia
10-19 tahun
adalah 43,5 juta
Akibat Seks - Pranikah
● Sering merupakan kehamilan yang tidak dikehendaki
abortus tidak aman
● Fisik, mental, emosional belum siap untuk menjadi ibu
anak terlantar • Anemia
● Sering disertai penyulit kehamilan • Hipertensi
• Partus macet
● kesakitan dan kematian • Depresi Postpartum
● Bayi prematur. BBLR, kematian bayi
● Infeksi menular seksual
● Berisiko kanker serviks
• Akibat dari Infeksi Menular Seksual
• Kemandulan
• Komplikasi pada kehamilan
• Hamil di luar kandungan
• Cacat janin
• Kanker mulut rahim dan leher rahim
• Keguguran spontan
• HIV / AIDS
MENULARKAN penyakit
1. Disebabkan oleh human papilloma virus (HPV)
2. Di Indonesia 15.000 wanita/tahun terkena kanker servik
8.000 berakhir dengan kematian
3. Mayoritas penderita
Wanita pada usia di atas 30 tahun
Wanita yang telah melakukan hubungan seksual aktif usia <20
tahun
Wanita dengan banyak kelahiran
Hindari faktor risiko
Vaksinasi kanker leher rahim, bisa dimulai dari umur 9 tahun
Lakukan Pap’s smear
Tiga tahun setelah hubungan seks yang pertama atau saat usia 21 ketas.
Periksa pap’s smear secara rutin
Fact : Remaja Indonesia
Memiliki informasi
KESPRO BAGI yang benar
mengenai fungsi,
REMAJA peran & proses
reproduksi
Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja sebagaimana dimaksud pada Pasal
28 ayat 3 bahwa pelayanan itu dilakukan paling sedikit melalui: Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS) dan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR).
Pelayanan PKPR diberikan kepada semua remaja, dilaksanakan di dalam atau di luar gedung
untuk perorangan atau kelompok.
Pengembangan PKPR di Puskesmas sampai tahun 2017 sudah mencapai 5015 Puskesmas
yang tersebar di 514 kabupaten/kota. Puskesmas PKPR memberikan layanan mulai dari KIE,
konseling, pembinaan konselor sebaya, layanan klinis/medis dan rujukan serta
pemberdayaan remaja dalam bentuk keterlibatan aktif dalam kegiatan kesehatan.
KEGIATAN POSYANDU REMAJA
1. Meningkatkan peran remaja dalam perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi posyandu remaja
2. Meningkatkan Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS)
3. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan remaja tentang kesehatan
reproduksi bagi remaja
4. Meningkatkan pengetahuan terkait kesehatan jiwa dan pencegahan
penyalahgunaan Napza
5. Mempercepat upaya perbaikan gizi remaja
6. Mendorong remaja untuk melakukan aktifitas fisik
7. Melakukan deteksi dini dan pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM)
8. Meningkatkan kesadaran remaja dalam pencegahan kekerasan
PARTISIPASI POGI/HOGSI dalam PKRR
Penundaan kehamilan bagi yang menikah pada usia remaja ( < 20 tahun) dengan
mengacu pada Medical Eligibility Criteria for Contraceptive Use - WHO )
10/16/2020 21
Terima
Kasih
BIODATA
Nama : Dr. dr. Elizabet Catherine Jusuf, M.Kes, SpOG (K)
Instansi: Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi Dept. Obstetri & Ginekologi FK-UNHAS
Status : Menikah (3 putra)
Riwayat Pendidikan
2001: Dokter Umum FK-UNHAS, Makasar
2009: Spesialis Obstetri dan Ginekologi FK-UNHAS, Makassar
2009: S2 Biomedik Combined Degree Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin, Makassar
2015: Konsultan Obstetri dan Ginekologi Sosial (K-Obginsos), Joglosemar UGM, Yogyakarta
2016: S3 Ilmu Kedokteran Doktoral Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin, Makassar
Riwayat Pekerjaan
2002: Dokter Umum/UGD RS. Graha Juanda Bekasi
2002-2004: Dokter PTT Puskesmas Tapalang Kab. Mamuju
2006: PNS Dikti Bag. Obstetri & Ginekologi FK-UNHAS Makassar
2010: Dokter Obgin BLU RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar
2012: Dokter Obgin RS Siloam, Makassar
Pengalaman Organisasi: Anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Perhimpunan Obstetri dan
Ginekologi Indonesia (POGI), Indonesian Gynecology Endoscopy Society (IGES), Himpunan
Obstetri & Ginekologi Sosial Indonesia (HOGSI), Persatuan Menopause Indonesia (PERMI),
International Menopause Society (IMS)