Anda di halaman 1dari 23

#Kesehatan Reproduksi Remaja

Elizabet Catherine Jusuf │ POGI MAKASSAR


DEFINISI

Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi


sehat yg menyangkut sistem, fungsi dan proses
reproduksi yg dimiliki oleh remaja.
Sehat disini bukan semata-mata bebas dari penyakit
atau kecacatan namun juga sehat mental dan sosio
kultural (sehat menurut WHO).
Siapa Remaja itu ?
WHO (World Health Organization) : Peraturan MenKes No. 25 Tahun
Usia Rentang 10- 19 Tahun 2014 Usia Rentang 10- 18 Tahun
BKKBN (badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) :
Usia Rentang 10-24 tahun

pra-remaja remaja awal remaja


remaja
pertengahan akhir
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

pra-pubertas pubertas

Sumber : F.J. Monks, Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta:Gadjah Mada Press, 2002), hal. 262
Siapa Remaja itu ?

Peralihan
Anak-anak Dewasa
c. Pubertas
Apa yang terjadi? ∙ Payudara
∙ Panggul
• Perubahan fisik ∙ Rambut di:
• Perempuan ∙ Ketiak
• Laki-laki ∙ Sekitar vagina
∙ Menstruasi

• Perubahan psikologis
• Perempuan
• Laki-laki
c. Pubertas
∙ Suara membesar
Apa yang terjadi? ∙ Rambut di:
∙ Ketiak
• Perubahan fisik ∙ Atas bibir (kumis)
• Perempuan ∙ Bawah bibir (janggut)
• Laki-laki ∙ Sekitar penis
∙ mimpi basah

• Perubahan psikologis
• Perempuan
• Laki-laki
c. Pubertas

Apa yang terjadi? ∙ Sensitif


∙ Mudah tersinggung
• Perubahan fisik ∙ Mudah marah
• Perempuan ∙ Irasional
• Laki-laki ∙ Stress
∙ Takut
∙ Ingin mandiri
∙ Ekspresif
• Perubahan psikologis ∙ Selalu ingin tahu
• Perempuan
• Laki-laki
Masa remaja merupakan masa storm and stress, karena remaja
mengalami banyak tantangan baik dari diri mereka sendiri
(biopsychosocial factors) ataupun lingkungan (environmental factors).

Apabila remaja tidak memiliki kemampuan untuk menghadapi


berbagai tantangan tersebut, mereka dapat berakhir pada berbagai
masalah kesehatan yang begitu kompleks sebagai akibat dari
perilaku berisiko yang mereka lakukan.
Kompleksnya permasalahan kesehatan pada remaja, tentunya
memerlukan penanganan yang komprehensif dan terintegrasi yang
melibatkan semua unsur dari lintas program dan sektor terkait.
Permasalahan Kesehatan Reproduksi Pada Remaja

Hubungan
Seksual Aborsi
Pra-nikah

Infeksi
Kehamila Menular
n Remaja Seksual
HIV/AIDS
Hubungan Seks - Pranikah
▪ Dr. Boyke th 1980 (5%); th 2000 (20% - Jakarta, Surabaya,
Banjarmasin); Palu (29.9%)
▪ YKB (1993) 10 – 31% (n=300 / kota dari 12 kota besar di Indonesia)
pernah melakukan hubungan seksual pranikah
▪ Pangkahila (1996) 23.4% dari 633 pelajar SLTA kelas II (22% laki2; 18%
wanita) pernah melakukan hubungan seksual pranikah
▪ Studi PKBI (1997) 75 dari 100 remaja di Lampung pernah melakukan
hubungan seksual pranikah
▪ Situmorang (2001) 27% laki2, 9% wanita (15 – 24 th) di Medan
pernah melakukan hubungan seksual pranikah
Sensus 2010 :
total populasi
remaja
Indonesia
10-19 tahun
adalah 43,5 juta
Akibat Seks - Pranikah
● Sering merupakan kehamilan yang tidak dikehendaki
abortus tidak aman
● Fisik, mental, emosional belum siap untuk menjadi ibu
anak terlantar • Anemia
● Sering disertai penyulit kehamilan • Hipertensi
• Partus macet
● kesakitan dan kematian • Depresi Postpartum
● Bayi prematur. BBLR, kematian bayi
● Infeksi menular seksual
● Berisiko kanker serviks
• Akibat dari Infeksi Menular Seksual

• Kemandulan
• Komplikasi pada kehamilan
• Hamil di luar kandungan
• Cacat janin
• Kanker mulut rahim dan leher rahim
• Keguguran spontan
• HIV / AIDS

● Tidak semua penyakit infeksi menular seksual menampakkan gejala


● Sebagian besar TIDAK BERGEJALA, namun tetap berpotensi

MENULARKAN penyakit
1. Disebabkan oleh human papilloma virus (HPV)
2. Di Indonesia 15.000 wanita/tahun terkena kanker servik
8.000 berakhir dengan kematian
3. Mayoritas penderita
Wanita pada usia di atas 30 tahun
Wanita yang telah melakukan hubungan seksual aktif usia <20
tahun
Wanita dengan banyak kelahiran
Hindari faktor risiko
Vaksinasi kanker leher rahim, bisa dimulai dari umur 9 tahun
Lakukan Pap’s smear
Tiga tahun setelah hubungan seks yang pertama atau saat usia 21 ketas.
Periksa pap’s smear secara rutin
Fact : Remaja Indonesia
Memiliki informasi
KESPRO BAGI yang benar
mengenai fungsi,
REMAJA peran & proses
reproduksi

Memiliki sikap serta NO DRUGS


tingkah laku yang NO FREE SEKS
bertanggungjawab NO EARLY MARRIED
mengenai proses DO THE BEST IN
reproduksi. YOUNG
Pengetahuan dasar yang perlu bagi remaja

• Pengenalan mengenai sistem, proses dan fungsi alat reproduksi


(aspek tumbuh kembang remaja)
• Alasan remaja perlu mendewasakan usia kawin serta bagaimana
merencanakan kehamilan agar sesuai dengan keinginannya dan
pasangannya
• Penyakit menular seksual dan HIV/AIDS serta dampaknya terhadap
kondisi kesehatan reproduksi
Pengetahuan dasar yang perlu bagi remaja

• Bahaya penggunaan obat-obatan/narkoba pada kesehatan


reproduksi
• Pengaruh sosial dan media terhadap perilaku seksual
• Kekerasan seksual dan bagaimana menghindarinya
• Mengembangkan kemampuan berkomunikasi termasuk
memperkuat kepercayaan diri agar mampu menangkal hal-hal yang
bersifat negatif
• Hak-hak reproduksi
UPAYA PEMERINTAH
Permenkes Nomor 25 Tahun 2014 ditujukan agar setiap anak memiliki kemampuan
berperilaku hidup bersih dan sehat, memiliki keterampilan hidup sehat, dan keterampilan
sosial yang baik sehingga dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis 7 dan
optimal menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.

Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja sebagaimana dimaksud pada Pasal
28 ayat 3 bahwa pelayanan itu dilakukan paling sedikit melalui: Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS) dan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR).

Pelayanan PKPR diberikan kepada semua remaja, dilaksanakan di dalam atau di luar gedung
untuk perorangan atau kelompok.

Pengembangan PKPR di Puskesmas sampai tahun 2017 sudah mencapai 5015 Puskesmas
yang tersebar di 514 kabupaten/kota. Puskesmas PKPR memberikan layanan mulai dari KIE,
konseling, pembinaan konselor sebaya, layanan klinis/medis dan rujukan serta
pemberdayaan remaja dalam bentuk keterlibatan aktif dalam kegiatan kesehatan.
KEGIATAN POSYANDU REMAJA
1. Meningkatkan peran remaja dalam perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi posyandu remaja
2. Meningkatkan Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS)
3. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan remaja tentang kesehatan
reproduksi bagi remaja
4. Meningkatkan pengetahuan terkait kesehatan jiwa dan pencegahan
penyalahgunaan Napza
5. Mempercepat upaya perbaikan gizi remaja
6. Mendorong remaja untuk melakukan aktifitas fisik
7. Melakukan deteksi dini dan pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM)
8. Meningkatkan kesadaran remaja dalam pencegahan kekerasan
PARTISIPASI POGI/HOGSI dalam PKRR

JENIS PROGRAM PESERTA KEGIATAN


Family Life Education Pelajar Pendidikan / abstinesi seksual
Kesehatan reproduksi
Kehamilan dan risikonya
Manfaat KB untuk kesehatan ibu dan
kesejahteraan keluarga
Kesetaraan gender
Perencanaan keluarga dan Keluarga
berencana
Klinik Kesehatan Semua kaum Pelayanan KB *
Reproduksi Remaja remaja Penyuluhan dan upaya pencegahan dan
pengobatan PMS termasuk HIV/AIDS
Pencegahan dan penanggulangan dari Unsafe
Abortion
Pelayanan kesehatan lain

Penundaan kehamilan bagi yang menikah pada usia remaja ( < 20 tahun) dengan
mengacu pada Medical Eligibility Criteria for Contraceptive Use - WHO )

10/16/2020 21
Terima
Kasih
BIODATA
Nama : Dr. dr. Elizabet Catherine Jusuf, M.Kes, SpOG (K)
Instansi: Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi Dept. Obstetri & Ginekologi FK-UNHAS
Status : Menikah (3 putra)
Riwayat Pendidikan
2001: Dokter Umum FK-UNHAS, Makasar
2009: Spesialis Obstetri dan Ginekologi FK-UNHAS, Makassar
2009: S2 Biomedik Combined Degree Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin, Makassar
2015: Konsultan Obstetri dan Ginekologi Sosial (K-Obginsos), Joglosemar UGM, Yogyakarta
2016: S3 Ilmu Kedokteran Doktoral Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin, Makassar
Riwayat Pekerjaan
2002: Dokter Umum/UGD RS. Graha Juanda Bekasi
2002-2004: Dokter PTT Puskesmas Tapalang Kab. Mamuju
2006: PNS Dikti Bag. Obstetri & Ginekologi FK-UNHAS Makassar
2010: Dokter Obgin BLU RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar
2012: Dokter Obgin RS Siloam, Makassar
Pengalaman Organisasi: Anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Perhimpunan Obstetri dan
Ginekologi Indonesia (POGI), Indonesian Gynecology Endoscopy Society (IGES), Himpunan
Obstetri & Ginekologi Sosial Indonesia (HOGSI), Persatuan Menopause Indonesia (PERMI),
International Menopause Society (IMS)

Anda mungkin juga menyukai