KESEHATAN GIGI
Waktu : 30 menit
I. Latar Belakang
Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang
tidak dapat dipisahkan satu dan lainnya karena akan mempengaruhi kesehatan
tubuh keseluruhan. Gigi merupakan salah satu bagian tubuh yang berfungsi untuk
mengunyah, berbicara dan mempertahankan bentuk muka, sehingga penting untuk
menjaga kesehatan gigi sedini mungkinagar dapat bertahan lama dalam rongga
mulut. Kelainan-kelainan yang bisa terjadi di dalam mulut adalah gigi berlubang,
penyakit atau radang gusi dan gigi berjejal. Karies gigi dan radang gusi ( gingivitis)
merupakan penyakit gigi dan jaringan pendukung gigi yang bnyak dijumpai pada
anak-anak sekolah dasar serta cenderung meningkat setiap dasawarsa.
Masalah terbesar yang dihadapi penduduk Indonesia dan Negara-negara
berkembang di lainnya di bidang kesehatan gigi dan mulut adalah gigi berlubang
dan karies gigi. Hal ini karena prevalensi gigi berlubang dan karies di Indonesia
mencapai 80%. Usaha untuk mengatasinya belum memberikan hasil yang nyata
bila diukur dengan indicator kesehatan gigi di masyarakat.
Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni dimana terdapat upaya untuk mengatasi
masalah sanitasi yang mengganggu kesehatan. Adapun usaha-usaha
pengorganisasian masyarakat ditujukan untuk perbaikan sanitasi lingkungan,
pemberantasan penyakit, pendidikan kebersihan perseorangan, pengorganisasian,
pelayanan-pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosa dini dan pengobatan
pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang terpenuhi kebutuhan
hidup yang layak dalam memelihara kesehatannya. Pengorganisasian masyarakat
dalam rangka pencapaian tujuan kesehatan masyarakat, pada hakikatnya adalah
menghimpun potensi masyarakat/sumber daya (resources) yang ada dalam
masyarakat itu sendiri untuk upaya :preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan),
promotif (promosi kesehatan), dan rehabilitatif kesehatan mereka sendiri.
Pengorganisasian masyarakat dalam bentuk penghimpunan dan pengembangan
potensi dan sumber daya masyarakat dalam konteks ini, pada hakikatnya adalah
menumbuhkan, membina, mengembangkan partisipasi, masyarakat dalam bidang
perseorangan.
Berdasarkan hal tersebut di atas, untuk memberikan informasi kepada
masyarakat tentang gosok gigi khususnya anak-anak karena frekuensi kejadian
kesakitan berkaitan dengan kesehatan gigi pada anak-anak menurut Depkes (2013)
mencapai 60-90%, maka dari itu Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
(LP2M) dan mahasiswa Program Profesi Ners STIKES Bina Usada Bali berniat
untuk mengadakan Pengabdian Masyarakat yang bertemakan “Gosok Gigi”.
Kegiatan ini juga merupakan salah satu jabaran dari Tri Dharma Perguruan Tinggi
STIKES Bina Usada Bali. Adapun masalah yang menjadi perhatian saat ini adalah
mengenai kesehatan gigi pada anak-anak dan mencegah kejadian kesakitan
berkaitan dengan kesehatan gigi dengan menggosok gigi dengan baik dan benar.
Diharapkan melalui kegiatan ini, STIKES Bina Usada Bali dapat
berpartisipasi dan dapat menjadi bukti pengabdian STIKES kepada masyarakat di
daerah yang benar-benar membutuhkan bantuan kesehatan sehingga akan terjadi
perbaikan taraf hidup serta peningkatan kesejahteraan berupa perubahan perilaku
masyarakat. (Zatnika,2012)
IV. Materi
V. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
VI. Media
a. Flipchart
b. Pasta Gigi
c. Sikat Gigi
d. Air
e. Tissue
Keterangan gambar :
: Keluarga Tn.S
: penyaji
d. Manfaaat menggosok
gigi
45 menit
e. Cara menggosok gigi
Mendemonstrasikan cara
gosok gigi yang benar
Memberikan Kooperatif,bersemanga
Menyimpulkan hasil
penkes
Kontrak waktu
berikutnya bila masih
dibutuhkan
Salam penutup
IX. Evaluasi
Menggosok gigi yang baik apabila memnuhi syarat menurut ( Tambun, 2012 )
1. Sikat Gigi
Posisi kepala sikat membentuk sudut 45° di daerah perbatasan antara gigi dan
gusi
2. Gerakkan sikat dengan lembut dan memutar, sikat bagian luar permukaan setiap
gigi.
3. Gunakan gerakan yang sama untuk menyikat gigi bagian dalam permukaan gigi
4. Gosok semua bagian gigi yang digunakan untuk mengunyah . Gunkan hanya
ujung bulu sikat gigi untuk membersihkan gigi dengan tekanan ringan sehingga
bulu sikat tidak membengkok.
5. Untuk membersihkan gigi bagian dalam , gosok gigi dengan posisi tegak dan
gerakan kearah atas dan bawah melewati garis gigi
6. Sikat lidah untuk menyingkirkan bakteri dan agar nafas lebih segar
7. Ganti sikat gigi apabila bulu sikat sudah rusak
8. Jangan meminjamkan sikat gigi karena mengandung banyak bakteri yang dapat
berpindah walaupun sudah dibersihkan.
DAFTAR PUSTAKA
Reno Rr Pudentiana, 2010. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut. Medika. Jakarta
Zatnika I. 2012. 85% anak Indonesia menderita penyakit gigi dan mulut. Depkes RI