Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PEMBAHASAN
Isi Konstitusi
Dasar dibentuknya Negara
Dasar negara
Tujuan negara
Kewajiban Dasar Negara
Bentuk Pemerintahan
Lembaga-lembaga Negara
Hubungan antar lembaga negara
Hak-hak dan kewajiban dasar warga Negara
2.2.1 PengertiansistemPolitik
PengertianSistem
Sistemadalahsuatukebulatanataukeseluruhan yang
kompleksdanterorganisasi.
PengertianPolitik
Politikberasaldaribahasayunaniyaitu “polis” yang artinya Negara
kota.Padaawalnyapolitikberhubungandenganberbagaimacamkegiatandala
m Negara/kehidupan Negara. Dapat disimpulkan bahwa politik adalah
interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka proses
pembuatan kebijakan dan keputusan yang mengikat tentang kebaikan
bersama masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu.
PengertianSistemPolitik
Menurut Drs. Sukarno, sistempolitikadalahsekumpulanpendapat,
prinsip, yang membentuksatukesatuan yang berhubungansatusama lain
untukmengaturpemerintahansertamelaksanakandanmempertahankankekua
saandengancaramengaturindividuataukelompokindividusatusama lain
ataudengan Negara danhubungan Negara dengan Negara.
Pengertian Sistem Politik di Indonesia
Sistempolitik Indonesia
diartikansebagaikumpulanataukeseluruhanberbagaikegiatandalam Negara
Indonesia yang berkaitandengankepentinganumumtermasuk proses
penentuantujuan, upaya-upayamewujudkantujuan, pengambilankeputusan,
seleksidanpenyusunanskalaprioritasnya.
f) Masa Reformasi
Penyaluran tuntutan – tinggi dan terpenuh
Pemeliharaan nilai – Penghormatan HAM tinggi
Kapabilitas –disesuaikan dengan Otonomi daerah
Integrasi vertikal – dua arah, atas bawah dan bawah atas
Integrasi horizontal – nampak, muncul kebebasan (euforia)
Gaya politik – pragmatik
Kepemimpinan – sipil, purnawiranan, politisi
Partisipasi massa – tinggi
Keterlibatan militer – dibatasi
Aparat negara – harus loyal kepada negara bukan pemerintah
Stabilitas – instabil
2.2.3 Sejarah Sistem Politik di Indonesia
Sejarah Sistem Politik Indonesia bisa dilihat dari proses politik yang
terjadi di dalamnya. Namun dalam menguraikannya tidak cukup sekedar melihat
sejarah Bangsa Indonesia tapi diperlukan analisis sistem agar lebih efektif. Dalam
proses politik biasanya di dalamnya terdapat interaksi fungsional yaitu proses
aliran yang berputar menjaga eksistensinya. Adapun pelaku perubahan politik bisa
dari elit politik, atau dari kelompok infrastruktur politik dan dari lingkungan
internasional.Perubahan ini besaran maupun isi aliran berupa input dan output.
Proes mengkonversi input menjadi output dilakukan oleh penjaga gawang
(gatekeeper).
1) Kapabilitas Ekstraktif
Kemampuan Sumber daya alam dan sumber daya manusia. Kemampuan
SDA biasanya masih bersifat potensial sampai kemudian digunakan secara
maksimal oleh pemerintah. Seperti pengelolaan minyak tanah,
pertambangan yang ketika datang para penanam modal domestik itu akan
memberikan pemasukan bagi pemerintah berupa pajak. Pajak inilah yang
kemudian menghidupkan negara.
2) Kapabilitas Distributif
SDA yang dimiliki oleh masyarakat dan negara diolah sedemikian rupa
untuk dapat didistribusikan secara merata, misalkan seperti sembako yang
diharuskan dapat merata distribusinya keseluruh masyarakat. Demikian
pula dengan pajak sebagai pemasukan negara itu harus kembali
didistribusikan dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah.
3) Kapabilitas Regulatif (pengaturan)
Dalam menyelenggaran pengawasan tingkah laku individu dan kelompok
maka dibutuhkan adanya pengaturan. Regulasi individu sering
memunculkan benturan pendapat. Seperti ketika pemerintah membutuhkan
maka kemudian regulasi diperketat, hal ini mengakibatkan keterlibatan
masyarakat terkekang.
4) Kapabilitas simbolik
Kemampuan pemerintah dalam berkreasi dan secara selektif membuat
kebijakan yang akan diterima oleh rakyat. Semakin diterima kebijakan
yang dibuat pemerintah maka semakin baik kapabilitas simbolik sistem.
5) Kapabilitas responsif
Dalam proses politik terdapat hubungan antara input dan output, output
berupa kebijakan pemerintah sejauh mana dipengaruhi oleh masukan atau
adanya partisipasi masyarakat sebagai inputnya akan menjadi ukuran
kapabilitas responsif. kapabilitas dalam negeri dan internasional. Sebuah
negara tidak bisa sendirian hidup dalam dunia yang mengglobal saat ini,
bahkan sekarang banyak negara yang memiliki kapabilitas ekstraktif
berupa perdagangan internasional. Minimal dalam kapabilitas
internasional ini negara kaya atau berkuasa (superpower) memberikan
hibah (grants) dan pinjaman (loan) kepada negara-negara berkembang.
3. Bentuk Republik
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Untuk mengetahui lebih jauh dan lebih lengkap tentang sistem konstitusi
dan sistem politik di Indonesia, pembaca dapat mempelajari buku – buku dan
literatur yang berhubungan dengan sistem konstitusi dan sistem politik di
Indonesia. Disini, kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh
dari sempurna, sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun dan
menyempurnakan penulisan makalah – makalah selanjutnya sangat diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Prof.DR.H.KAELAN,M.S,DRS.H.ACHMAD ZUBAIDI,M.Si.2007.Pendidikan
Kewarganegaraan.sleman,Yogyakarta:Paradigma