Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH TENTANG ZAKAT

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

KELAS 6

DI BUAT OLEH :

GHOZA ROY PUTRA RAMADHAN (11)

SD N 2 TAMBAKBOYO

KECAMATAN PEDAN KABUPATEN KIATEN 2020


1. Pengertian Zakat

Zakat dalam islam adalah harta yang dikeluarkan oleh seseorang untuk disumbangkan kepada
golongan yang berhak menerimanya. Golongan yang menerima zakat adalah mereka yang
membutuhkan bantuan secara finansial. Biasanya, ada pihak ketiga yang mengelola dan
menyalurkan zakat yang disebut dengan amil zakat. Ketentuan mengeluarkan zakat diatur oleh
islam dalam rukun islam yang ketiga. Jadi, zakat juga termasuk ke dalam ibadah umat muslim.

2. Dasar Hukum Mengeluarkan Zakat

Mengeluarkan zakat wajib bagi tiap-tiap muslim yang mempunyai harta benda menurut
ketentuan yang telah ditetapkan oleh hukum Islam. Zakat sebagai salah satu rukun Islam, zakat
adalah fardhu ‘ain Dalam al-Qur'an dan Hadis , perintah zakat sama pentingnya dengan perintah
shalat, puasa, dan haji. Orang yang mengingkari wajibnya zakat di hukum kafir. Seluruh ulama
salaf dan khalaf menetapkan, bahwa orang mengingkari hukum zakat, yakni mengikngkari
wajibnya zakat dihukumi kufur.

3. Dalil
ْ ‫وا ال َّز َكاةَ َوارْ َكع‬
َ‫ُوا َم َع الرَّا ِك ِعين‬ ْ ُ‫صالَةَ َوآت‬ ْ ‫َوأَقِي ُم‬
َّ ‫وا ال‬

“ Dan laksanakanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah, beserta orang yang rukuk,”(Qs. Al-
Baqarah : 43)

َّ ‫فَإ ِ ْن تَابُوا َوأَقَا ُموا ال‬


ِ ‫صاَل ةَ َوآتَ ُوا ال َّز َكاةَ فَإ ِ ْخ َوانُ ُك ْم فِي الد‬
‫ِّين‬

“Dan jika mereka bertobat dan melaksanakan shalat dan menunaikan zakat, maka (berarti
mereka itu) adalah saudara saudara seagama (QS. At-Taubah : 11)

‫س َشهَا َد ِة أَ ْن اَل إِلَهَ إِاَّل هَّللا ُ َوأَ َّن‬


ٍ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم بُنِ َي اإْل ِ ْساَل ُم َعلَى َخ ْم‬
َ ِ ‫ض َي هَّللا ُ َع ْنهُ َما قَا َل قَا َل َرسُو ُل هَّللا‬
ِ ‫ع َِن ا ْب ِن ُع َم َر َر‬
َ‫ضان‬ َ ‫صوْ ِم َر َم‬ ْ
َ ‫صاَل ِة َوإِيتَا ِء ال َّز َكا ِة َوال َحجِّ َو‬ ‫هَّللا‬
َّ ‫ُم َح َّمدًا َرسُو ُل ِ َوإِقَ ِام ال‬

Dari Ibnu Umar –semoga Allah meridhai keduanya (Umar dan anaknya)- beliau berkata:
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Islam dibangun atas 5 (rukun): Persaksian
(syahadat) bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan sesungguhnya
Muhammad adalah utusan Allah, dan menegakkan sholat, menunaikan zakat, haji, dan puasa
Ramadlan (H.R alBukhari dan Muslim)
4. Syarat –Syarat Wajib Zakat

a. Islam
Zakat hanya dikenakan kepada orang-orang yang beragama Islam.
b. Berakal dan Baligh
c. Dimiliki secara sempurna
Harta yang akan dizakatkan merupakan milik sendiri di tangan individu dan tidak berkaitan
dengan hak orang lain, atau harta tersebut disalurkan atas pilihannya sendiri.
d. Mencapai nisab
Nisab adalah batasan antara apakah kekayaan itu wajib zakat atau tidak. Jadi, harta yang dimiliki
seseorang telah mencapai nisab, maka kekayaan tersebut wajib dizakatkan.

5. Macam –Macam Zakat

a. Zakat Fitrah

Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan muslim menjelang Idul Fitri pada bulan suci
Ramadhan. Besar zakat ini setara dengan 2,5 kg atau 3,5 liter beras atau makanan pokok per
jiwa. Namun, beras atau makanan pokok tersebut dapat diganti dengan uang senilai 2,5 kg atau
3,5 liter beras dan diberikan kepada lembaga-lembaga penyalur zakat. Selain untuk dirinya
sendiri, seseorang juga wajib membayarkan zakat fitrah untuk semua orang yang berada dalam
tanggungannya termasuk anak-anak maupun orang tua.

b. Zakat Harta (Maal)

Zakat yang dikeluarkan seorang muslim yang mencakup hasil perniagaan, pertanian,
pertambangan, hasil laut, hasil ternak, harta temuan, emas dan perak.

Zakat maal dapat dihitung dengan rumus:

2,5% X jumlah harta yang tersimpan selama 1 tahun

Masing-masing jenis harta memiliki perhitungan sendiri-sendiri. Untuk hewan ternak seperti
sapi, kuda, dan kerbau memiliki nisab 30 ekor. Artinya, semua orang yang memiliki tiga jenis
(atau salah satu) dari hewan tersebut sebanyak 30 ekor atau lebih, wajib membayarkan zakat.
Sementara untuk kambing dan domba memiliki nisab 40 ekor dan unta 5 ekor. Untuk harta emas,
jika sudah mencapai 20 dinar (setara 85 gram) dan 200 dirham perak (setara 672 gram perak),
dalam setahun dikenakan wajib zakat sebanyak 2,5% dari total harta yang dimiliki.
6. Golongan Wajib (Berhak) Menerima Zakat
Berdasarkan Al-Quran Surah at-Taubah ayat 60, pihak-pihak yang berhak atas harta zakat
berjumlah delapan golongan. Mereka adalah:

 Fakir dan miskin


Fakir adalah orang yang tidak mempunyai harta dan usaha; atau mempunyai harta atau usaha
yang kurang dari seperdua kebutuhannya, dan tidak ada orang yang berkewajiban memberi
belanja. Miskin adalah orang yang mempunyai harta seperdua kebutuhannya atau lebih tetapi
tidak mencukupi. Atau orang yang biasa berpenghasilan, tetapi pada suatu ketika penghasilannya
tidak mencukupi. Mereka diberikan harta zakat untuk mencukupi kebutuhan primer dan
sekundernya selama satu tahun, sebagaimana dikemukakan oleh pendapat yang paling unggul
dari kalangan ahli fikih.

 Amil zakat
Amil zakat adalah orang yang diangkat penguasa atau wakilnya untuk mengurus zakat. Tugasnya
meliputi penghimpunan, pengelolaan dan pendistribusian zakat. Golongan ini tetap berhak
menerima dana zakat meskipun seorang yang kaya, tujuannya agar agama mereka terpeli hara.
Sebagian ulama berpendapat bahwa bagian amil dari harta zakat adalah seperdelapan dari total
yang terhimpun.

 Mualaf
Yang termasuk mualaf adalah:

1. Orang yang baru masuk Islam sedang imannya belum teguh.


2. Orang Islam yang berpengaruh pada kaumnya. Apabila ia diberi zakat, orang lain atau
kaumnya akan masuk Islam.
3. Orang Islam yang berpengaruh terhadap orang kafir. Kalau ia diberi zakat, orang Islam
akan terhindar dari kejahatan kafir yang ada di bawah pengaruhnya.
4. Orang yang menolak kejahatan terhadap orang yang antizakat.

 Riqab
Riqab adalah hamba yang telah dijanjikan oleh tuannya bahwa dia boleh menebus dirinya.
Hamba itu diberikan zakat sekadar untuk menebus dirinya.

 Garim
Garim ada tiga macam, yaitu:

1. Orang yang berutang karena mendamaikan antara dua orang yang berselisih.
2. Orang yang berutang untuk dirinya sendiri, untuk kepentingan mubah ataupun tidak
mubah, tetapi ia sudah bertobat.
3. Orang yang berutang karena jaminan utang orang lain, sedang ia dan jaminannya tidak
dapat membayar utang tersebut.
 Fi sabilillah
Fi sabilillah adalah balatentara yang membantu dengan kehendaknya sendiri, sedang ia tidak
mendapatkan gaji yang tertentu dan tidak pula mendapat bagian dari harta yang disediakan untuk
keperluan peperangan dalam dewan balatentara. Orang ini diberi zakat meskipun ia kaya
sebanyak keperluannya untuk memasuki medan perang, seperti membeli senjata dan lain
sebagainya.

 Ibnu sabil
Ibnu sabil adalah orang yang dalam perjalanan yang halal, dan sangat membutuhkan bantuan
ongkos sekadar sampai pada tujuannya.

7. Manfaat atau Faedah zakat

Zakat memiliki beberapa faedah yang sangat berguna bagi umat Islam, diantaranya faedah
agama (diniyyah), akhlak (khuluqiyah) dan kesosialan (ijtimaiyyah). Berikut penjelasan lebih
rinci mengenai faedah-faedahnya.

Faedah Diniyah (segi agama)

Dengan berzakat berarti telah menjalankan salah satu dari Rukun Islam yang mengantarkan
seorang hamba kepada kebahagiaan dan keselamatan dunia dan akhirat. Merupakan sarana bagi
hamba untuk taqarrub (mendekatkan diri) kepada Rabb-nya, akan menambah keimanan karena
keberadaannya yang memuat beberapa macam ketaatan.

Pembayar zakat akan mendapatkan pahala besar yang berlipat ganda, sebagaimana firman Allah,
yang artinya: “Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah” (QS: Al Baqarah: 276).
Dalam sebuah hadits yang muttafaq “alaih Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam” juga
menjelaskan bahwa sedekah dari harta yang baik akan ditumbuhkan kembangkan oleh Allah
berlipat ganda. Zakat merupakan sarana penghapus dosa, seperti yang pernah disabdakan
Rasulullah Muhammad SAW.

Dengan persepuluhan berarti telah menjalankan salah satu rukun Islam yang menyediakan budak
kebahagiaan dan keselamatan dunia dan akhirat.

Sebuah cara untuk hamba untuk taqarrub (mendekatkan diri) kepada Tuhannya, akan menambah
iman karena kehadirannya yang mencakup beberapa jenis ketaatan.

Wajib pajak akan mendapatkan pahala yang besar dua kali lipat, sebagaimana firman Allah, yang
artinya: “Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah” (Al-Baqarah: 276). Muttafaq
alaih dalam hadits, Nabi

Muhammad juga menjelaskan bahwa amal akan dikembangkan oleh keberuntungan Allah dua
kali lipat.
Faedah Khuluqiyah (Segi Akhlak)

Menanamkan sifat kemuliaan, rasa toleran dan kelapangan dada kepada pribadi pembayar zakat.

Pembayar zakat biasanya identik dengan sifat rahmah (belas kasih) dan lembut kepada
saudaranya yang tidak punya.

Merupakan realita bahwa menyumbangkan sesuatu yang bermanfaat baik berupa harta maupun
raga bagi kaum Muslimin akan melapangkan dada dan meluaskan jiwa. Sebab sudah pasti ia
akan menjadi orang yang dicintai dan dihormati sesuai ti1ngkat pengorbanannya. Di dalam zakat
terdapat penyucian terhadap akhlak.

1. Menanamkan sifat kemuliaan, toleransi dan toleransi terhadap wajib pajak pribadi.

2. Wajib pajak biasanya identik dengan sifat rahmat (kasih sayang) dan lembut kepada
saudaranya yang tidak memiliki.

3. Ini adalah fakta bahwa menyumbangkan sesuatu yang bermanfaat baik berupa harta maupun
raga bagi kaum

4. Muslimin akan melapangkan dada dan memperpanjang hidupnya. Untuk yakin dia akan
menjadi orang yang dicintai dan dihormati sesuai tingkat pengorbanan.

5. Dalam amal melawan pemurnian moral.

6. Menjadi tangan yang lebih baik daripada tangan di bawah.

Faedah Ijtimaiyyah (Segi Sosial)

Faedah Ijtimaiyyah (Segi Sosial Kemasyarakatan) Zakat merupakan sarana untuk membantu
dalam memenuhi hajat hidup para fakir miskin yang merupakan kelompok mayoritas sebagian
besar negara di dunia. Memberikan dukungan kekuatan bagi kaum Muslimin dan mengangkat
eksistensi mereka. Ini bisa dilihat dalam kelompok penerima zakat, salah satunya adalah
mujahidin fi sabilillah.

Zakat bisa mengurangi kecemburuan sosial, dendam dan rasa dongkol yang ada dalam dada fakir
miskin. Karena masyarakat bawah biasanya jika melihat mereka yang berkelas ekonomi tinggi
menghambur-hamburkan harta untuk sesuatu yang tidak bermanfaaat bisa tersulut rasa benci dan
permusuhan mereka. Jikalau harta yang demikian melimpah itu dimanfaatkan untuk
mengentaskan kemiskinan tentu akan terjalin keharmonisan dan cinta kasih antara si kaya dan si
miskin.

Zakat merupakan sarana untuk membantu dalam memenuhi hajat hidup miskin yang merupakan
kelompok mayoritas sebagian besar negara di dunia.
Hikmah dalam Zakat

1. Mensucikan Jiwa Dari Sifat Kikir

2. Mendidik Berinfak Dan Memberi

3. Berakhlaq Dengan Akhlaq Allah

4. Manifestasi Syukur Atas Nikmat Allah

5. Mengobati Hati Dari Cinta Dunia

6. Mengembangkan Kekayaan Batin

7. Mensucikan Harta Dari Bercampurnya Dengan Hak Orang Lain (Tapi zakat tidak bisa
mensucikan harta yang diperoleh dengan jalan haram)

8. Mengembangkan Dan Memberkahkan Harta

9. Membayar zakat itu berarti mensyukuri nikmat Allah. Nikmat yang disyukuri, dijanjikan oleh
Allah akan ditambah.

10. Kekayaan yang dikumpulkan oleh seseorang, belum tentu dari hasil jerih payah dan keringat
sendiri, oleh karena itu kita harus membagi kekayaan kepada fakir miskin.

11. Zakat mendidik orang jadi dermawan/pemurah. Manusia biasanya bersifat kikir padahal kikir
itu dibenci Allah. Zakat menghindarkan kita dari sifat Kikir

Anda mungkin juga menyukai