Anda di halaman 1dari 15

MODUL PRAKTIKUM

PENGELOLAAN KUALITAS AIR

Tim Dosen :
Yusnita La Goa, ST., MT.
Umar Rusli Marasabessy, ST.
Hendrik Pristianto, ST., MT.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SORONG
2016
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Adapun latar belakang pelaksanaan Praktikum Pengelolaan Kualitas Air, adalah
sebagai berikut :
a. bahwa air merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki fungsi sangat
penting bagi kehidupan dan perikehidupan manusia, serta untuk memajukan
kesejahteraan umum, sehingga merupakan modal dasar dan faktor utama
pembangunan;
b. bahwa air merupakan komponen lingkungan hidup yang penting bagi
kelangsungan hidup dan kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya;
c. bahwa untuk melestarikan fungsi air perlu dilakukan pengelolaan kualitas air dan
pengendalian pencemaran air secara bijaksana dengan memperhatikan
kepentingan generasi sekarang dan mendatang serta keseimbangan ekologis;
d. bahwa untuk mentransfer pengetahuan tentang pentingnya kualitas air di
lingkungan kita maka didalam kurikulum program studi teknik sipil Universitas
Muhammadiyah Sorong terdapat mata kuliah pilihan dengan nama Pengelolan
Kualitas Air
e. bahwa untuk menunjang point d) diatas , maka perlu diadakan praktikum di
laboratorium
f. bahwa karena keterbatasan peralatan, maka peralatan penunjang yang dipakai
baru dapat menganalisa 3 parameter fisik (Suhu, konduktifitas, salinitas) dan 1
parameter kimia (pH/derajat keasaman) dari sampel air.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN PRAKTIKUM

a. untuk menunjang proses pembelajaran kelas pada mahasiswa terkait mata


kuliah Pengelolaan Kualitas Air di prodi Teknik Sipil UM Sorong
b. untuk memberi pemahaman kepada mahasiswa terkait penggunaan
peralatan Laboratorium Kualitas Air
c. supaya mahasiswa dapat melakukan proses pemantauan kualitas air di
lingkungan
1.3 PESERTA PRAKTIKUM

Praktikum mata kuliah Pengelolaan Kualitas Air diikuti oleh khususnya


mahasiswa semester V dan umumnya mahasiswa semester ganjil pada prodi Teknik
Sipil UM Sorong.

1.4 WAKTU DAN TEMPAT PRAKTIKUM

Praktikum mata kuliah Pengelolaan Kualitas Air dilaksanakan di Laboratorium Teknik


Sipil UM Sorong sesuai jadwal yang ditentukan oleh Dosen Pengampu mata kuliah.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 PARAMETER YANG DAPAT DIANALISA


Dengan menggunakan peralatan Waterproof Tester IP-57, parameter yang bisa
dianalisa adalah :
A. Parameter Fisik
1. Suhu
Secara umum, kenaikan suhu perairan akan mengakibatkan kenaikan
aktifitas biologi sehingga akan membentuk O2 lebih banyak lagi. Kenaikan
suhu perairan secara alamiah biasanya disebabkan oleh aktifitas penebangan
vegetasi disekitar sumber air tersebut, sehingga menyebabkan banyaknya
cahaya matahari yang masuk tersebut mempengaruhi akuifer yang ada
secara langsung atau tidak langsung
2. Conductivity
Adalah parameter untuk mengetahui daya hantar listrik (DHL)
Satuannya sangat kecil, maka digunakan satuan mikrosiemen (μS/cm) atau
mikromhos (μmhos/cm). Daya hantar listrik ini diukur pada suhu standart yaitu
pada 25o C. Konduktivitas air bergantung pada jumlah ion-ion terlarut per
volumenya dan mobilitas ion-ion tersebut. Satuannya adalah (μmho/cm,
250C). Konduktivitas bertambah dengan jumlah yang sama dengan
bertambahnya salinitas. Secara umum, faktor yang lebih dominan dalam
perubahan konduktivitas air adalah temperatur. Untuk mengukur konduktivitas
digunakan konduktivitimeter. Berdasarkan nilai DHL, jenis air juga dapat
dibedakan melalui nilai pengukuran daya hantar listrik dalam μmho/cm pada
suhu 250C menunjukkan klasifikasi air sebagai berikut:
Tabel 1. Klasifikasi air berdasarkan Daya Hantar Listrik (DHL)
Berdasarkan batas konduktivitas listrik klasifikasi intrusi air laut dapat juga
dibedakan yaitu sebagai berikut:
Tabel 2. Klasifikasi intrusi air laut berdasarkan konduktivitas listrik

Kriteria penilaian DHL terhadap air sumur / air tanah dapat dilihat pada tabel
di bawah ini :
Tabel 3. Kriteria Penilaian DHL Air Sumur

3. Salinity dan TDS


Adalah parameter untuk menentukan jumlah garam terlarut, dan tingkat
salinitas juga bisa ditunjukkan melalui nilai TDS. Tubuh kita terdiri dari 80%
air, maka air memiliki peranan yang sangat penting untuk menjaga
kesehatan. Banyak diantara kita hanya mengetahui bahwa air yang layak
konsumsi adalah air yang bebas bakteri dan virus, pada hal kualitas air yang
layak konsumsi adalah lebih dari itu. Salah satu faktor yang sangat penting
dan menentukan bahwa air yang layak konsumsi adalah kandungan TDS
(Total Dissolved Solid) atau total zat padat terlarut. Menurut DEPKES RI
melalui Permenkes No: 492/Menkes/Per/IV/2010 standar TDS maksimum
yang diperbolehkan 500 mg/l
Tabel 1. Kriteria Penilaian TDS (Total Dissolved Solids)
Berdasarkan Permenkes RI No 416/MENKES/PER/IX/1990 disebutkan
bahwa :
Tabel 4. Daftar persyaratan TDS untuk kualitas air minum dan air bersih
Parameter syarat Air Minum Air Bersih
Jumlah Zat padat 1.000 mg/L 1.500 mg/L
Terlarut (TDS)

Sedang PP no 82 Tahun 2001menyebutkan bahwa :


Tabel 4. Klasifikasi Kelas Mutu Air berdasarkan nilai TDS-nya
Parameter syarat Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV
(mg/L) (mg/L) (mg/L) (mg/L)
Jumlah Zat padat Terlarut (TDS) / 1.000 1.000 1.000 2.000
Residu Terlarut

B. Parameter Kimia
1. pH (derajat keasaman)
Derajat keasaman air pada umumnya disebabkan gas oksida yang larut
dalam air terutama karbondioksida. Pengaruh yang menyangkut aspek
kesehatan dari pada penyimpangan standar kualitas air minum dalam hal pH
yang lebih kecil 6,5 dan lebih besar dari 9,2 akan tetapi dapat menyebabkan
beberapa senyawa kimia berubah menjadi racun yang sangat menggangu
kesehatan.
Berdasarkan Permenkes RI No 416/MENKES/PER/IX/1990 disebutkan
bahwa :
Tabel 4. Daftar persyaratan derajat keasaman untuk kualitas air minum dan
air bersih
Parameter syarat Air Minum Air Bersih
pH (derajat keasaman) 6,5 - 8,5 6,5 - 9,0
Sedang PP no 82 Tahun 2001 menyebutkan bahwa :
Tabel 4. Klasifikasi Kelas Mutu Air berdasarkan nilai pH-nya
Parameter syarat Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV
pH (derajat keasaman) 6-9 6-9 6-9 5-9
Satuan
Satuan tahanan listrik adalah ohm, sedangkan daya hantar listrik (DHL) atau
EC (electrical conductivity) adalah kebalikan dari tahanan dan mempunyai
satuan kebalikan dari ohm yakni mho. Maka satuan DHL adalah mhos/cm
dibakukan pada suhu air 25 C. Salinitas air dinyatakan dengan satuan: 1
0

mhos/cm pada suhu air 25 C = 1.000 mmhos/cm (millimhos/cm) = 1.000.000


0

m mhos/cm (mikromhos/cm). Siemen/meter (S/m) = 10 mmhos/cm; mS/cm =


mmhos/cm; mS/cm = mmhos/cm.
Formula Konversi Satuan:
1 meq/liter » 10 x EC (mmhos/cm); ppm (part per million) » 1 mg/liter » 640 x
EC (mmhos/cm); 1 mg/liter = eq.weight x meq/liter

2.2 KLASIFIKASI MUTU AIR


Berdasarkan PP no 82 Tahun 2001 tanggal 14 Desember 2001 disebutkan
dalam pasal 8 ayat 1 bahwa Klasifikasi mutu air ditetapkan menjadi 4 (empat) kelas
a. Kelas satu, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air
minum, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama
dengan kegunaan tersebut;
b. Kelas dua, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasarana/sarana
rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi
pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang
sama dengan kegunaan tersebut;
c. Kelas tiga, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan
ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau
peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan
kegunaan tersebut;
d. Kelas empat, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi
pertanaman dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang
sama dengan kegunaan tersebut.
BAB III
METODOLOGI

3.1 PERALATAN YANG DIPAKAI :

Gambar 1. Peralatan Waterproof Tester

Gambar 2. Display Description Alat

Gambar 3. Bagian Alat


Gambar 4. Cairan untuk Kalibrasi Alat

Gambar 5. Dua type elektroda pada alat

Gambar 6. Beberapa Gelas untuk cairan kalibrasi, air bersih, distill water
dan cairan / larutan yang diuji
3.2 TAHAPAN PRAKTIKUM :
Mengambil data pH
Langkah I : Gunakan distill water untuk membersihkan elektroda sebelum
menggunakan peralatan. Putar beberapa kali ujung alat pada air
tersebut. (Posisi alat di “on” kan). Lalu lap elektroda dengan tisu
kering
Langkah II : Ambil gelas yang telah diisi dengan cairan pH 7. (posisi alat sudah
“on”). Lalu masukkan alat ke dalam cairan pH 7 yang ada di gelas
sehingga bagian elektroda terendam cairan.
Langkah III : Lalu tekan tombol “cal” (agak ditahan) ketika mendekati angka 7 pada
layar. (jika hanya sekali tekan tanpa ditahan, alat akan mati).
Selanjutnnya angka 7 pada layar akan berkedip yang menunjukkan
proses kalibrasi sedang berlangsung. Jika proses kalibrasi telah
selesai, maka pada layar akan menunjukkan tulisan “SA” lalu menjadi
“END”.
Langkah IV : Lalu elektroda dicuci dengan memasukkan ke dalam “clean water”.
Putar beberapa kali ujung alat pada air tersebut. Bersihkan / lap
dengan tisu kering.
Langkah V : Ambil gelas yang telah diisi dengan cairan pH 4. (posisi alat masih
“on”). Lalu masukkan alat ke dalam cairan pH 4 yang ada di gelas
sehingga bagian elektroda terendam cairan.
Langkah VI : Lalu tekan tombol “cal” (agak ditahan) ketika mendekati angka 4 pada
layar. (jika hanya sekali tekan tanpa ditahan, alat akan mati).
Selanjutnya angka 4 pada layar akan berkedip yang menunjukkan
proses kalibrasi sedang berlangsung. Jika proses kalibrasi telah
selesai, maka pada layar akan menunjukkan tulisan “SA” lalu menjadi
“END”.
Langkah VII : Bersihkan elektroda dengan “distill water” sebelum dipakai mengukur
pH cairan yang akan diuji.
Langkah VIII : Lalu masukkan elektroda pada gelas berisi cairan yang akan diuji.
Lihat layar jika angka nilai pH berhenti bergerak naik, maka tekan
“hold” lalu baca. (peringatan , jika terlambat tekan hold sedangkan
posisinya nilai pH sudah optimal, maka angka pada layar akan turun)
Langkah IX : Catat angka pH dan nilai suhu yang tertera pada layar alat, lalu
matikan alat dan cuci elektroda dengan clean water.

Mengambil data Konduktifitas

Langkah I : Lepas elektroda pengukur nilai pH dan pasang elektroda pengukur


konduktifitas
Langkah II : Gunakan distill water untuk membersihkan elektroda sebelum
menggunakan peralatan. Putar beberapa kali ujung alat pada air
tersebut. (Posisi alat di “off” kan). Lalu lap elektroda dengan tisu
kering
Langkah II : “on” kan alat lalu ambil gelas yang telah diisi dengan cairan
conductivity. Lalu masukkan alat ke dalam cairan tersebut yang ada di
gelas sehingga bagian elektroda terendam cairan.
Langkah III : Lalu tekan tombol “cal” (agak ditahan) ketika mendekati angka 1413
pada layar. (jika hanya sekali tekan tanpa ditahan, alat akan mati).
Selanjutnnya angka 1413 pada layar akan berkedip yang
menunjukkan proses kalibrasi sedang berlangsung. Jika proses
kalibrasi telah selesai, maka pada layar akan menunjukkan tulisan
“SA” lalu menjadi “END”.
Langkah IV : Lalu elektroda dicuci dengan memasukkan ke dalam “clean water”.
Putar beberapa kali ujung alat pada air tersebut. Bersihkan / lap
dengan tisu kering.
Langkah V : Bersihkan elektroda dengan “distill water” sebelum dipakai mengukur
conductivity cairan yang akan diuji.
Langkah VI : Lalu masukkan elektroda pada gelas berisi cairan yang akan diuji.
Lihat layar jika angka nilai “COND” berhenti bergerak naik, maka
tekan “hold” lalu baca. (peringatan , jika terlambat tekan hold
sedangkan posisinya nilai pH sudah optimal, maka angka pada layar
akan turun)
Langkah VII : Catat angka “COND” dan nilai suhu yang tertera pada layar alat
Langkah VIII : Gunakan clean water untuk membersihkan elektroda. Putar beberapa
kali ujung alat pada air tersebut. (Posisi alat masih “on”). Lalu lap
elektroda dengan tisu kering
Mengambil data Salinitas (TDS)

Langkah I : Alat masih pada posisi “on” setelah dibersihkan ketika mengukur nilai
konduktifitas.
Langkah II : Tekan tombol mode, sehingga mode pengukuran pindah dari “COND”
menjadi “TDS” (satuannya PPM)
Langkah III : Ambil gelas yang telah diisi dengan cairan conductivity. Lalu masukkan
alat ke dalam cairan tersebut yang ada di gelas sehingga bagian
elektroda terendam cairan.
Langkah III : Lalu tekan tombol “cal” (agak ditahan) ketika mendekati angka 942
pada layar. (jika hanya sekali tekan tanpa ditahan, alat akan mati).
Selanjutnnya angka 940 pada layar akan berkedip yang menunjukkan
proses kalibrasi sedang berlangsung. Jika proses kalibrasi telah
selesai, maka pada layar akan menunjukkan tulisan “SA” lalu menjadi
“END”.
Langkah IV : Lalu elektroda dicuci dengan memasukkan ke dalam “clean water”.
Putar beberapa kali ujung alat pada air tersebut. Bersihkan / lap
dengan tisu kering.
Langkah V : Bersihkan elektroda dengan “distill water” sebelum dipakai mengukur
conductivity cairan yang akan diuji.
Langkah VI : Lalu masukkan elektroda pada gelas berisi cairan yang akan diuji.
Lihat layar jika angka nilai “TDS” berhenti bergerak naik, maka tekan
“hold” lalu baca. (peringatan , jika terlambat tekan hold sedangkan
posisinya nilai pH sudah optimal, maka angka pada layar akan turun)
Langkah VII : Catat angka “TDS” dan nilai suhu yang tertera pada layar alat
Langkah VIII : Gunakan clean water untuk membersihkan elektroda. Putar beberapa
kali ujung alat pada air tersebut. (Posisi alat masih “on”). Lalu lap
elektroda dengan tisu kering

Mengambil data Salinitas (SALT)

Langkah I : Alat masih pada posisi “on” setelah dibersihkan ketika mengukur nilai
konduktifitas.
Langkah II : Tekan tombol mode, sehingga mode pengukuran pindah dari “COND”
menjadi “SALT” (satuannya PPM)
Langkah III : Ambil gelas yang telah diisi dengan cairan conductivity. Lalu masukkan
alat ke dalam cairan tersebut yang ada di gelas sehingga bagian
elektroda terendam cairan.
Langkah III : Lalu tekan tombol “cal” (agak ditahan) ketika mendekati angka 942
pada layar. (jika hanya sekali tekan tanpa ditahan, alat akan mati).
Selanjutnnya angka 940 pada layar akan berkedip yang menunjukkan
proses kalibrasi sedang berlangsung. Jika proses kalibrasi telah
selesai, maka pada layar akan menunjukkan tulisan “SA” lalu menjadi
“END”.
Langkah IV : Lalu elektroda dicuci dengan memasukkan ke dalam “clean water”.
Putar beberapa kali ujung alat pada air tersebut. Bersihkan / lap
dengan tisu kering.
Langkah V : Bersihkan elektroda dengan “distill water” sebelum dipakai mengukur
conductivity cairan yang akan diuji.
Langkah VI : Lalu masukkan elektroda pada gelas berisi cairan yang akan diuji.
Lihat layar jika angka nilai “SALT” berhenti bergerak naik, maka tekan
“hold” lalu baca. (peringatan , jika terlambat tekan hold sedangkan
posisinya nilai pH sudah optimal, maka angka pada layar akan turun)
Langkah VII : Catat angka “SALT” dan nilai suhu yang tertera pada layar alat
Langkah VIII : Gunakan clean water untuk membersihkan elektroda. Putar beberapa
kali ujung alat pada air tersebut. (Posisi alat masih “on”). Lalu lap
elektroda dengan tisu kering
BAB IV
FORMAT PENCATATAN DATA

PRAKTIKUM PENGELOLAN KUALITAS AIR


PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SORONG
Jl. Pendidikan No 27 Kota Sorong
Waktu : Lokasi : Koordinat :
Pengambilan Pengambilan Lokasi
Sampel Sampel Pengambilan
Sampel
Waktu : Nama Praktikan : NIM :
Pengambilan
Data di Lab
DATA SAMPEL :
pH COND Salinitas
Nilai pH : Nilai COND : Nilai TDS :
Suhu : Suhu : Suhu :
Nilai SALT :
Suhu :

Foto Dokumentasi :

Foto 1 Foto 2

Diketahui dan disetujui oleh : Data diambil oleh :

(.HENDRIK PRISTIANTO, ST., MT.) (.....................................................................)


KaProdi Teknik Sipil NIM .
BAB V
PENJELASAN TUGAS

1. JIKA ADA TELAH MENYELESAIKAN TUGAS, MAKA SUSUN DAN RAPIKAN


HASIL KERJA ANDA.
2. MODEL / POLA PENYUSUNAN LAPORAN TUGAS ADALAH :
a. COVER
b. KARTU KONTROL
c. KMK
d. BAB I PENDAHULUAN
e. BAB II LANDASAN TEORI
f. BAB III METODOLOGI
g. BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN
h. BAB V KESIMPULAN
i. LAMPIRAN FOTO

3. FORMAT COVER TERLAMPIR !!!


4. JIKA SUDAH TERSUSUN SEPERTI ITEM NOMOR 2, MAKA JILID DENGAN
WARNA KERTAS COVER DEPAN DAN BELAKANG ADALAH WARNA KUNING
FAKULTAS TEKNIK (BUKAN ORANYE), DIMANA DIDEPAN DAN
DIBELAKANG KERTAS COVER DIKASIH PLASTIK TRANSPARAN TANPA
WARNA
5. JENIS JILIDAN ADALAH JILID BIASA
6. SETELAH DIJILID DIKUMPULKAN UNTUK DIBERI NILAI AKHIR

PETUNJUK BATAS WAKTU PENGERJAAN

1. TUGAS DIKERJAKAN SAMPAI TANGGAL ..................


2. ASISTENSI DAN PENILAIAN DILAKSANAKAN MULAI TANGGAL
.................... SAMPAI DENGAN ......................................
3. BATAS PENGUMPULAN TUGAS AKHIR YANG SUDAH DIJILID
ADALAH PADA TANGGAL ...................................

Anda mungkin juga menyukai