Anda di halaman 1dari 3

TRANSKRIP – 1802MB11

PENERAPAN DIFERENSIAL FUNGSI MAJEMUK

Elastisitas Harga, Pendapatan, dan Silang

Bagaimana kita menghitung elastisitas permintaan, kita bahas dulu elastisitas

permintaan itu ada 3 macam, kita harus mengasumsikan hanya ada 2 barang,

katakanlah barang itu kita sebut barang X dan Y. yaitu adalah:

• Elastisitas Harga: Di sini kita melihat berapa persentase perubahan permintaan

terhadap barang X akibat perubahan harga barang X itu sendiri. Jadi kita

bandingkan harga berubah terhadap perubahan daripada output tersebut.

Kita ambil contoh Q sebagai komoditas beras, kita lihat harga pada saat harga

10,000/liter jumlah yang diminta sebanyak 100 ton. Kita lambangkan 10,000 itu

dengan P1 dan 100 ton dengan Q1.

Kemudian harga mengalami kenaikan sebanyak 1,000 dan menjadi 11,000 dan

kita lambangkan dengan P2, jumlah yang diminta sesuai dengan hukum

permintaan mengalami penurunan sebanyak 5 ton menjadi 95 ton, itu kita

jadikan Q2. Maka bagimana menghitung nilai elastisitasnya. Kita punya rumus:

HARGA JUMLAH YANG

DIMINTA

Rp. 10.000 (P1) 100 ton (Q1)

Rp. 11.000 (P2) 95 ton (Q2)

Rumus:
𝑄₂ − 𝑄₁
𝑄₁ ∆𝑄 𝑃₁
𝐸(𝑝) = 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥
𝑃₂ − 𝑃₁ ∆𝑃 𝑄₁
𝑃₁
– E = Elastisitas

– P = Elastisitas harga

Halaman | 1
TRANSKRIP – 1802MB11

95−100
100
E(p) = 11000−10000
10000
Atau cara lain rumusnya yang lebih sederhana adalah:

Delta Q (tanda segitiga itu adalah perubahan) dibagi dengan delta P dikali P1 dan

dibagi Q1.

Dari table tersebut, berapakah jumlah nilai elastisitasnya: -0,5 (setiap

kenaikan harga 1% berakibat pada penurunan permintaan sebanyak 0,5%),

demikian cara menghitung elastisitas harga.

• Elastisitas Pendapatan: Persentase perubahan permintaan terhadap barang X

akibat perubahan pendapatan. Jadi Anda harus bedakan, elastisitas pendapatan

ini adalah yang berubah adalah pendapatan konsumen tersebut.

Kita ambil misalkan X sebagai komoditas ikan asin, ikan asin pada harga pada

tingkat pendapatan konsumen 10 juta, kita lambangkan dengan I1, permintaan

sebanyak 85 ton kita lambangkan dengan X1.

Pada saat 12 juta lambangkan dengan I2, permintaannya sebanyak 70 ton kita

lambangkan dengan X2, menghitungnya sama dengan kita menghitung

elastisitas harga tadi, cuma hanya berubah pada lambang E(I) yaitu elastisitas

income.

PENDAPATAN PERMINTAAN IKAN ASIN

Rp. 10.000.000 (I1) 85 ton (X1)

Rp. 12.000.000 (I2) 70 ton (X2)

Rumusnya :
𝑄𝑥₂ − 𝑄𝑥₁
𝑄𝑥₁ ∆𝑄𝑥 𝐼₁
𝐸(𝐼) = 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥
𝐼₂ − 𝐼₁ ∆𝐼 𝑄𝑥₁
𝐼₁
– E (I) = Elastisitas Income

Atau rumusnya juga bisa delta Qx per delta Py dikali I1 (income 1) dibagi Qx1
Halaman | 2
TRANSKRIP – 1802MB11

Berapa jawabannya? jawabannya adalah: -0,88 (Setiap kenaikan pendapatan

1% berdampak pada penurunan permintaan ikan asin 0,88%). Tanda minus

menyatakan adanya hubungan berkebalikan, naiknya income membuat turunnya

permintaan terhadap barang tersebut).

• Elastisitas Silang: Persentase perubahan permintaan terhadap barang X akibat

perubahan harga barang Y. Jadi disini adalah barang Y yang mengalami

perubahan.

Ingat ada 3 jenis elastisitas permintaan, yaitu harga, pendapatan dan

elastisitas silang

Misalkan X sebagai kopi dan Y sebaga gula, pasangan kopi dengan gula,

permintaan kopi kita lihat 2000 ton pada saat harga teh 12,000/kg. pada saat

harga teh naik menjadi 15,000/kg permintaan kopi mengalami kenaikan. Kita

lihat lambangnya adalah E(C) Elastisitas Cross, Qx nya sama yang berubah adalah

dibawah P, P ini adalah Py bukan Px lagi tapi Py harga dari tehnya, dari Delta Qx

dikurang Delta Py dikali Py1 dan Qx1 kita mendapatkan nilai sebesar 0,4.

PERMINTAAN KOPI HARGA TEH

2000 ton (Qx1) Rp. 12.000/kg (Py1)

2200 ton (Qx2) Rp. 15.000/kg (Py2)

Rumusnya:
𝑄𝑥₂ − 𝑄𝑥₁
𝑄𝑥₁ ∆𝑄𝑥 𝑃𝑦₁
𝐸(𝑝) = 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥
𝑃𝑦₂ − 𝑃𝑦₁ ∆𝑃𝑦 𝑄𝑥₁
𝑃𝑦₁
Jawabannya: 0,4 (Kenaikan harga teh menyebabkan permintaan kopi meningkat).

Konsumen beralih ke kopi karena teh naik harganya. Oke demikianlah ilustrasi.

Halaman | 3

Anda mungkin juga menyukai