TUGAS MEDIA PEMBELAJARAN FIOCA RIFKA FORTUNA 18016155-Dikonversi
TUGAS MEDIA PEMBELAJARAN FIOCA RIFKA FORTUNA 18016155-Dikonversi
INDONESIA
18016155
PADANG
2020
HAKIKAT PEMBELAJARAN, PENGAJARAN, DAN PEMBELAJARAN BAHASA
INDONESIA
A. HAKIKAT PEMBELAJARAN
1. Pengertian Pembelajaran
Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional pasal 1 ayat 20 dinyatakan bahwa Pembelajaran adalah Proses
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar.
Pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses, yaitu proses mengatur,
mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar peserta didik sehingga dapat
menumbuhkan dan mendorong peserta didik melakukan proses belajar.
Pembelajaran juga dikatakan sebagai proses memberikan bimbingan atau
bantuan kepada peserta didik dalam melakukan proses belajar. Peran dari guru
sebagai pembimbing bertolak dari banyaknya peserta didik yang bermasalah.
Dalam belajar tentunya banyak perbedaan, seperti adanya peserta didik yang
mampu mencerna materi pelajaran, ada pula peserta didik yang lambah dalam
mencerna materi pelajaran. Kedua perbedaan inilah yang menyebabkan guru
mampu mengatur strategi dalam pembelajaran yang sesuai dengan keadaan
setiap peserta didik. Oleh karena itu, jika hakikat belajar adalah “perubahan”,
maka hakikat pembelajaran adalah “pengaturan”.
Menurut Trianto, pembelajaran adalah aspek kegiatan yang kompleks dan
tidak dapat dijelaskan sepenuhnya. Secara sederhana, pembelajaran dapat
diartikan sebagai produk interaksi berkelanjtan antara pengembangan dan
pengalaman hidup. Pada hakikatnya, Trianto mengungkapkan bahwa
pembelajaran merupakan usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan
peserta didiknya (mengarahkan interaksi peserta didik dengan sumber belajar
lain) dengan maksud agar tujuannya dapat tercapai. Dari uraiannya tersebut,
maka terlihat jelas bahwa pembelajaran itu adalah interaksi dua arah dari
pendidik dan peserta didik, diantara keduanya terjadi komunikasi yang terarah
menuju kepada target yang telah ditetapkan.
2. Komponen-Komponen Pembelajaran
Komponen-komponen pembelajaran adalah seluruh aspek yang saling
membutuhkan. Pembelajaran tidak akan dapat terlaksana dengan baik tanpa
adanya komponen pembelajaran, dan komponen pembelajaran memiliki
hubungan yang erat satu sama lain tanpa dapat dipisahkan. Dengan demikian,
seluruh komponen haruslah digunakan dalam proses pembelajaran. Apabila
salah satu komponen tidak digunakan, maka pembelajaran tidak akan efektif.
a. Guru dan Siswa
Guru adalah pelaku utama yang merencanakan, mengarahkan, dan
melaksanakan kegiatan pembelajaran yang terdapat dalam upaya
memberikan sejumlah ilmu pengetahuan kepada peserta didik di sekolah.
Seorang guru haruslah memiliki kemampuan dalam mengajar, membimbing
dan membina peserta didiknya dalam kegiatan pembelajaran.
b. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran adalah faktor yang sangat penting dalam proses
pembelajaran. Dengan adanya tujuan, maka guru memiliki pedoman dan
sasaran yang akan dicapai dalam kegiatan mengajar. Apabila tujuan
pembelajaran sudah jelas dan tegas, maka langkah dan kegiatan
pembelajaran akan lebih terarah.
c. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses
belajar mengajar. Tanpa adanya materi pembelajaran proses belajar
mengajar tidak akan berjalan. Oleh karena itu, guru yang akan mengajar
pasti memiliki dan menguasai materi pelajaran yang akan disampaikan
kepada siswa. Materi pelajaran merupakan satu sumber belajar bagi siswa.
Materi yang disebut sebagai sumber belajar ini adalah sesuatu yang
membawa pesan untuk tujuan pembelajaran.
d. Metode pembelajaran
Metode pembelajaran adalah suatu cara yang digunakan dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode
sangat diperlukan oleh guru, penggunaan metode dapat dilakukan secara
bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Penggunaan metode
pembelajaran yang bervariasi akan memberikan suasana belajar yang
menarik, dan tidak membosankan bagi peserta didik. Akan tetapi, bisa saja
penggunaan metode yang bervariasi menjadikan kegiatan belajar tidak
menguntungkan jika penggunaan metode variasinya tidak tepat. Oleh karena
itulah, dalam menggunakan metode pembelajaran dibutuhkan kompetensi
guru untuk memilih metode yang tepat.
e. Alat pembelajaran
Alat pembelajaran adalah media yang berfungsi sebagai alat bantu untuk
memperlancar penyelengaraan pembelajaran aga lebih efisien dan efektif
dalam mencapai tujuan pembelajaran. Alat atau media pembelajaran dapat
berupa orang, makhluk hidup, benda-benda, dan segala sesuatu yang dapat
digunakan guru sebagai perantara untuk menyajikan bahan pelajaran
f. Evaluasi
Evaluasi merupakan komponen terakhir dalam sistem pembelajaran.
Evaluasi bukan saja berfungsi untuk melihat keberhasilan siswa dalam
pembelajaran, akan tetapi juga berfungsi sebagai umpan balik guru atas
kinerja yang telah dilakukannya dalam proses pembelajaran. Melalui
evaluasi dapat diketahui kekurangan dalam pemanfaatan berbagai komponen
dalam pembelajaran.
B. HAKIKAT PENGAJARAN
1. Pengertian Pengajaran
Pengajaran adalah salah satu system yang mana didalamnya ada proses
mengajar dan salah satu tujuannya adalah untuk mencerdaskan anak didik
dengan metode dan siste tertentu untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam
proses belajar mengajar.
Pengajaran merupakan kegiatan yang sangat penting dan berpengaruh besar
terhadap dunia pendidikan, tanpa pengajaran proses belajar mengajarpun tidak
akan terlaksana karna proses belajar mengajar berinduk pada pengajaran yang
didalamnya terdapat system metode dan cara penyampaian ilmu kepada si anak
didik supaya apa yang disampaikan dapat diserap dan dapat diperaktekan
kedalam dunia nyata.
2. Prinsip-Prinsip Pengajaran
a. Prinsip Aktivitas
Thomas M. Risk dalam bukunya Principle and Practices of Theaching
(1958) halaman 7 mengemukakan tentang belajar mengajar bahwa “Teaching is
the guidance of learning experiences” (mengajar adalah proses membimbing
pengalaman belajar). Pengalaman itu diperoleh jika peserta didik itu dengan
keaktifannya sendiri bereaksi terhadap lingkungannya. Dengan demikian,
belajar yang berhasil mesti melalui berbagai macam aktivitas, baik fisik maupun
psikis.
b. Prinsip Motivasi
Walker (1967) dalam bukunya Conditioning and Instrumental Learning
mengatakan “Perubahan-perubahan yang dipelajari biasanya memberi hasil
yang baik bila individu mempunyai motivasi untuk melakukanya”. Sedangkan
menurut Prof. S. Nasuion bahwa motivasi adalah menciptakan kondisi
sedemikian rupa sehingga ia mau melakukan apa yang dapat dilakukanya. Jadi
motivasi memiliki peranan penting, baik motivasi dari dalam diri atau dari luar.
c. Prinsip Individualistis
Al-Ghazali mengatakan bahwa kewajiban pertama dan utama bagi guru
adalah mengajarkan kepada peserta didik apa yang mudah dipahaminya, sebab
suatu bidang studi yang sukar akan berakibat kericuhan mental/akal dan peserta
didik akan menjauhi dan tidak memperhatikan apa yang diajarkan guru.
Individualistis ini dalam konteks pengajaran adalah disebabkan hal-hal berikut :
Selain beberapa manfaat media seperti yang dikemukakan oleh Kemp dan Dayton
tersebut, tentu saja kita masih dapat menemukan banyak manfaat-manfaat praktis
yang lain. Manfaat praktis media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar
sebagai berikut :
DAFTAR PUSTAKA
Aprida Pane,dkk. (2017). Belajar dan Pembelajaran. Jurnal Kajian Ilmu-ilmu Keislaman.
Vol. 3, No 2
Muh. Sain Hanafy. (2014). Konsep Belajar dan Pembelajaran. Jurnal Lentera Pendidikan,
Vol. 17 No. 1