Anda di halaman 1dari 4

MATERI PEMBELAJARAN, PENGAJARAN, DAN MEDIA

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

TUGAS PERKULIAHAN

diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan


menyelesaikan perkuliahan Media Pemebelajaran Bahasa Indonesia
yang diampu oleh Mhd. Hafrison, S.Pd, M.Pd

NAMA : ABRAR RIDHA


NIM : 18016059
SEKSI : KAMIS, 07.00-08.40

PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
1. Hakikat Pembelajaran, Pengajaran dan Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
A. Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia
Pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses, yaitu proses mengatur,
mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar peserta didik sehingga dapat menumbuhkan
dan mendorong peserta didik melakukan proses belajar. Pembelajaran juga dikatakan sebagai
proses memberikan bimbingan atau bantuan kepada peserta didik dalam melakukan proses
belajar. Peran dari guru sebagai pembimbing bertolak dari banyaknya peserta didik yang
bermasalah. Dalam belajar tentunya banyak perbedaan, seperti adanya peserta didik yang
mampu mencerna materi pelajaran, ada pula peserta didik yang lambah dalam mencerna
materi pelajaran. Kedua perbedaan inilah yang menyebabkan guru mampu mengatur strategi
dalam pembelajaran yang sesuai dengan keadaan setiap peserta didik. Oleh karena itu, jika
hakikat belajar adalah “perubahan”, maka hakikat pembelajaran adalah “pengaturan”.
Pembelajaran bahasa Indonesia tidak hanya dipelajari dalam lingkup teori semata. Siswa
diharapkan mampu menggunakan kemampuannya secara fungsional, otentik, dan utuh dalam
berkomunikasi.
Kemampuan berkomunikasi ditingkatkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan
memperhatikan beberapa aspek. Aminuddin (dalam Resmini dkk. 2009, hlm. 32)
menjelaskan bahwa “Peningkatan kemampuan berkomunikasi itu meliputi aspek skemata
(pengetahuan dan pengalaman), kebahasaan, strategi produktif, mekanisme psikofisik, dan
konteks.”

B. Hakikat Pengajaran Bahasa Indonesia


Pengajaran bahasa dapat dibatasi sebagai suatu proses atau cara mengajarkan bahasa
kepada siswa. Dalam pelaksanaannya, pengajaran bahasa ditandai oleh serangkaian kegiatan
yang sistematis dan berkesinambungan dengan melibatkan sejumlah komponen pendukung.
Dalam pengajaran tersebut, siswa ditempatkan sebagai subjek kegiatan. Adapun bahasa
ditempatkan sebagai objek untuk diajarkan kepada siswa. Menurut Hidayat (1990), ada dua
faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam pengajaran bahasa, yakni: hakikat bahan
pelajaran yang akan diajarkan, dan hakikat proses belajar bahasa.

C. Media Pembelajaran Bahasa Indonesia


Konsep Dasar media Jika ditelusuri secara Leksikal berasal dari bahasa Latin yaitu
medium yang berarti ‘antara’. Menurut Smaldino Lowther, dan Russel (2014) media merujuk
pada instrument-instrumen yang dapat membawa sebuah informasi yang dibawa pengajar
dari sebuah sumber belajar kepada pembelajaran. Menurut Sanaky (2015) kata kunci dari
media pembelajaran antara lain: adanya alat atau instrument pengantar, adanya kegiatan
menyalurkan informasi atau materi pembelajaran, adanya keterlibatan instrument fisik dalam
menyalurkan materi pembelajaran., adanya sumber belajar yang merupakan asal diperolehnya
materi pembelajaran, dan keterkaitan antara pembelajar, pengajar, materi, dengan tujuan
pembelajaran. Sementara itu, menurut Sudjana dan Rivai (2010) konsep dasar media
pembelajaran adalah adanya alat bantu mengajar yang merupakan bagian dari lingkungan
belajar yang dioptimalkan oleh pengajar.
Dari beberapa definisi ahli diatas, konsep dasar media pembelajaran bahasa adalah:
1) Instrumen fisik
2) Berfungsi sebagai perantara pesan-pesan atau materi pembelajaran bahasa
3) Adanya peran pengajar dalam merancang sebuah strategi berintraksi dengan
pembelajaran dalam proses pembelajaran
4) Adanya sumber belajar
5) Adanya hubungan antara pengajar, pembelajar, materi pembelajaran bahasa, dengan
tujuan pembelajaran.
Jadi, konsep dasar media pembelajaran bahasa adalah suatu instrument fisik, baik
hardware maupun software yang diambil dari suatu sumber belajar untuk kemudian dengan
suatu strategi pembelajaran dimanfaatkan pengajar untuk menyampaikan pesan-pesan,
informasi, atau materi kepada pembelajar agar terjadi intraksi yang multiarah sehingga tujuan
pembelajaran bahasa tercapai. Terbangunnya intraksi multiarah dalam pembelajaran bahasa
pada akhirnya akan mempertinggi efektivitas pembelajaran dan meningkatkan motivasi
pembelajar.
Istilah media merupakan bentuk jamak dari medium secara harfiah yang berarti perantara.
AECT (1979:21) mengartikan media sebagai segala bentuk dan saluran untuk proses
transmisi informasi. Sedangkan Olson (1974) mendefinisikan media sebagai teknologi untuk
menyajikan, merekam, membagi, dan mendistribusikan simbol melalui rangsangan indra
tertentu, disertai penstrukturan informasi.
Menurut Miarso, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk
menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan peserta
didik, sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran yang menyenangkan.
2. Perbedaan Pembelajaran dengan Pengajaran Bahasa Indonesia
Pembelajaran adalah penguasaan atau pemerolehan pengetahuan tentang suatu
subjek atau sebuah keterampilan dengan belajar, pengalaman, atau instruksi (Brown,
2007: 8). Slevin dalam Brown (2007: 9) mendefinisikan pembelajaran sebagai sebuah
perubahan dalam diri seseorang yang disebabkan oleh pengalaman. Sedangkan pengajaran
didefinisikan sebagai sesuatu yang menunjukkan atau membaitu seseorang mempelajari cara
melakukan sesuatu, member instruksi, memandu dalam pengojian sesuatu, menyiapkan
pengetahuan, menjadikan tahu atau paham. Memilah-milah komponen definisi tentang
pembelajaran, kita bisa mendapatkan, seperti yang kita dapat dalam bahasa, berbagai domain
penelitian dan penyelidikan (hamalik, 2010: 8)

Daftar Pustaka
Asri, Yasnur dan Hafrison, Mohd. 2012. Media Pembelajaran Bahasa Indonesia. Padang:
FBS UNP.
Dewi, Putri Kumala & Nia Budiana (2018). Media Pembelajaran Bahasa (Aplikasi Teori
Belajar dan Strategi Pengoptimalan Pembelajaran). Malang: UB Pross.
Hanifah, Ninip. Bahasa. 2011. Belajar dan Pengajaran Bahasa. Jakarta.
Hidayat. (1990). Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung: Bina Cipta
Resmini, N. dkk. (2009). Pembinaan dan Pengembangan Pembelajaran Bahasa Dan Sastra
Indonesia. Bandung: UPI PRESS.

Anda mungkin juga menyukai