PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Terdapat jutaan organisme di bumi dengan bentuk dan struktur yang beranekaragam. Organisme yang dikira tidak memiliki
manfaat ternyata memiliki potensi yang cukup besar bagi manusia. Oleh sebab itu manusia dengan kecerdasan
berpikirnyamencoba untuk mengembangkan dan menggunakannya seluruh organisme di bumi demi
kesejahteraan kehidupan umat manusia. Pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah yang menggunakan makhluk hidup
atau organisme untuk menghasilkan produk dan jasa guna kepentingan manusia disebut bioteknologi hampir
semua orang pasti pernah melakukan bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari, walaupun mereka
kurangmengerti apa itu bioteknologi dan istilah bioteknologi terdengar asing bagi mereka. Namun, apabila
mereka diberitahu bahwa pembuatan tempe, tape dan kecap merupakan beberapa contoh bioteknologi, barulah
mereka mulai sedikit mengerti apa yang dimaksud dengan bioteknologi. Pada mulanya bioteknologi memang didominasi
untuk memproduksi makanan. seiring perkembangan jaman, para ahli terus meneliti beberapa organisme agar dapat
memperoleh suatu produk yang bermanfaat akhirnya pun mereka berhasil menemukan produk-produk
bioteknologi baru dari pemanfaatan organisme.
Anda tentu pernah memakan tempe, roti, atau keju, bukan? Bagaimana dengan yoghurt, apakah Anda
mengenalnya? Jika jawaban Anda adalah ''ya'', berarti Anda telah menggunakan beberapa produk hasil
bioteknologi.
Bioteknologi menggunakan makhluk hidup, pada umumnya berupa mikroorganisme (bakteri dan jamur), untuk
menghasilkan produk yang bermanfaat bagi manusia. Walaupun terdengar sebagai sesuatu yang sangat baru,
bioteknologi sebenarnya sudah digunakan dalam berbagai proses pada zaman dahulu. Misalnya, penggunaan
ragi untuk mengembangkan dan membuat adonan roti serta pembuatan keju dan minuman beralkohol adalah
merupakan salah satu contoh penerapan bioteknologi. Akan tetapi, bioteknologi yang digunakan masih
bioteknologi sederhana atau konvensional. Bioteknologi terus berkembang seiring dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi. Istilah bioteknologi modern pun muncul sebagai respons dari cepatnya
perkembangan bioteknologi. Kloning dan tanaman transgenik merupakan contoh produk bioteknologi modern.
Bioteknologi tercipta karena dorongan kebutuhan manusia yang semakin meningkat. Berbagai usaha telah
dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini tidak hanya terjadi pada bidang pertanian
dalam memenuhi kebutuhan pangan saja, tetapi juga dalam bidang-bidang lainnya.
B.Rumusan Masalah
C. Tujuan Makalah
Tujuan penelitian dari makalah ini adalah:
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Bioteknologi konvensional
Bioteknologi konvensional adalah bioteknologi yang menggunakan mikroorganisme sebagai alat untuk
menghasilkan produk dan jasa, misalnya jamur dan bakteri yang menghasilkan enzim-enzim tertentu untuk
melakukan metabolisme sehingga diperoleh produk yang diinginkan. Sedangkan bioteknologi modern
adalah bioteknologi yang menggunakan teknik rekayasa genetika, seperti DNA rekombinan. DNA rekombinan
yaitu pemutusan dan penyambungan DNA, dengan cara kultur jaringan, kloning, dan fusi sel.
Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi sederhana. Bioteknologi ini mempunyai beberapa manfaat,
yaitu:
Bioteknologi konvensional sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu yang sudah
dikenal sejak abad ke-19. Salah satu contoh penerapan bioteknologi konvensional,
Nata de coco
Nata de coco adalah hidangan penutup yang terlihat seperti jeli, berwarna putih hingga bening dan bertekstur
kenyal. Makanan ini dihasilkan dari fermentasi air kelapa, dan mulanya dibuat di Filipina. "Nata de coco" dalam
bahasa Spanyol berarti "krim kelapa". Krim yang dimaksudkan adalah santan kelapa. Nata De Coco merupakan
jenis komponen minuman yang terdiri dari senyawa selulosa (dietry fiber), yang dihasilkan dari air kelapa
melalui proses fermentasi, yang melibatkan jasad renik (mikrobia), yang selanjutnya dikenal sebagai bibit nata.
Pembuatan nata de coco merupakan salah satu contoh penerapan bioteknologi konvensional yang telah dikenal
sejak dahulu, pembuatan nata de coco memanfaatkan bakteri, yaitu acetobacter xylinum.
Bakteri acetobacter xylinum termasuk dalam kelompok genus acetobacter, yakni genus bakteri yang memiliki
kemampuan mengubah etanol(alkohol) menjadi asam cuka Bakteri ini tidak membentuk endospora maupun
pigmen.. Acetobacter xylinumdapat tumbuh pada pH 3,5 – 7,5, namun akan tumbuh optimal bila pH nya 4,3,
sedangkan suhu ideal bagi pertumbuhan bakteriAcetobacter xylinum pada suhu 28°– 31 °C . Dalam proses itu
bakteri menggunakan oksigen. Bakteri ini berbentuk batang pendek atau kokus. Panjangnya sekitar 2 mikron
dengan permukaan berlendir dan bisa membentuk rantai pendek terdiri dari 6-8 sel. BakteriAcetobacter
xylinummengalami beberapa fase pertumbuhan sel yaitu fase adaptasi, fase pertumbuhan awal, fase
pertumbuhan eksponensial, fase pertumbuhan lambat, fase pertumbuhan tetap, fase menuju kematian, dan fase
kematian. Apabila bakteri dipindah ke media baru maka bakteri tidak langsung tumbuh melainkan beradaptasi
terlebih dahulu. Pad fase terjadi aktivitas metabolismedan pembesaran sel, meskipun belum mengalami
pertumbuhan. Fase pertumbuhan adaptasi dicapai pada 0-24 jam sejak inokulasi. Fase pertumbuhan awal
dimulai dengan pembelahan sel dengan kecepatan rendah. Fase ini berlangsung beberapa jam saja. Fase
eksponensial dicapai antara 1-5 hari. Pada fase ini bakteri mengeluarkan enzim ektraselulerpolimerase
sebanyak-banyaknya untuk menyusun polimer glukosa menjadi selulosa (matrik nata). Fase ini sangat
menentukan kecepatan suatu strain Acetobacter xylinumdalam membentuk nata. Fase pertumbuhan lambat
terjadi karena nutrisi telah berkurang, terdapat metabolik yang bersifat racun yang menghambat pertumbuhan
bakteri dan umur sel sudah tua. Pada fase in pertumbuhan tidak stabil, tetapi jumlah sel yang tumbuh masih
lebih banyak disbanding jumlah sel mati. Fase pertumbuhan tetap terjadi keseimbangan antara sel yang tumbuh
dan yang mati. Matrik nata lebih banyak diproduksi pada fase ini. Fase menuju kematian terjadi akibat nutrisi
dalam media sudah hamper habis. Setelah nutrisi harbi, maka bakteri akan mengalami fase kematian. Pada fase
kematian sel dengan cepat mengalami kematian. Bakteri hasil dari fase ini tidak baik untuk strain nata . Bakteri
ini dapat kita dibuat sendiri melalui cara-cara berikut:
1. Siapkan medium untuk tumbuhnya bakteri ini, kali ini medium yang kita gunakan adalah buah nanas
yang dicampurkan dengan gula
5. Simpan ditempat yang bersih lalu tutup agar tidak ada bakteri lain yang masuk kedalam medium dan
menghambat pertumbuhan acetobacter xylinum
Catatan penting: Semua proses yang dilakukan tadi harus dalam keadaan steril.
Nah, bila acetobacter xylinum telah tumbuh kita dapat langsung keproses pembuatan nata de coco.
BAB III
BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM
Peralatan:
Saringan
Timbangan
Baki plastik
Bahan-bahan:
Prosedur kerja:
1. Saring terlebih dahulu air kelapa, mungkin waktu pengambilan airnya banyak kotoran yang terbawa,
lalu masukkan kedalam panci, masak hingga mendidih. Tambahkan gula pasir, pupuk ZA, cuka biang.
Masak lagi hingga mendidih
2. Setelah mendidih, tuang kedalam baki plastik. Biarkan adonan dingin trlebih dahulu.
6. Setelah satu minggu cek nata de coco yang telah jadi. Jika permukaannya rata dan halus, berarti nata
decoco tersebut telah jadi dengan hasil yang baik, tetapi jika terdapat lubang disekitar permukaan baki,
berarti plastik yang digunakan untuk menutup baki tidak steril.
7. Nata de coco pun siap untuk dipotong-potong sesuai selera dan disajikan dalam minuman atau sebagai
isian dalam agar-agar.
BAB IV
4.2 Pembahasan
Hari Kondisi Nata Keterangan
1 Proses pembuatan nata de coco (air Masih biasa
kelapa)
2 Kondisi nata belum ada perubahan- Masih biasa
perubahan, hal itu terlihat pada saat
pengamatan tidak terjadi perubahan
3 Sudah mulai ada perubahan Ada
perubahan
4 Warna semakin pekat yang pada awalnya Ada
putih kemudian berubah menjadi kuning perubahan
dan mengeluarkan bau yang tidak sedap
5 Selain warna yang berubah, bau yang Ada
tidak sedap, juga terdapat gumpalan di perubahan
atas air kelapa tersebut dan di bagian
dasarnya
6 Setelah beberapa hari, tidak terbentuk Tidak terjadi
lapisan nata, warnanya semakin pekat, atau tidak
baunya juga semakin tidak sedap, hal ini terbentuk
membuktikan bahwa nata pada air kelapa lapisan nata
tidak berhasil. Hal itu disebabkan oleh
adanya bakteri yang tumbuh atau kondisi
yang tidak memungkinkan untuk
bakteri Acetobacter xylinum untuk hidup
Karena kaya akan serat, nata de coco baik untuk melancarkan pencernaan. Salah satunya untuk melancarkan
pembuangan feses tubuh dan mencegah sembelit (konstipasi). Selain itu, akibat rendahnya kandungan gizi,
nata de coco aman dikonsumsi mereka yang mengalami obesitas dan sedang melakukan diet randah kalori
guna menurunkan berat badan berlebih. Tapi tentu saja tata cara pengkonsumsian nata de coco harus
diperhatikan. Biasanya nata de coco dicampur dengan sirup gula atau minuman manis lain yang mengandung
kalori terlalu tinggi, ini dapat menyebabkan obesitas. Sirup pencampur nata de coco yang terlalu manis dapat
meningkatkan kadar gula dalam darah. Apabila dikonsumsi berlebihan dapat mengakibatkan diabetes.
BAB V
PENUTUP
A.Kesimpulan
1. Bioteknologi konvensional adalah ilmu terapan biologi yang melibatkan mikroorganisme seperti bakteri dan
jamur untuk menghasilkan produk dan jasa.
2. Penerapan bioteknologi konvensional
- Pangan yaitu, nata decoco
3. Untuk membuat nata dari air kelapa tidaklah hal yang terlalu sulit jika kita mengikuti langkah yang ada dan
benar.
4.Pembuatan nata ini bisa menjadi salah satu bisnis yang menjanjikan, mengingat bahan baku yang digunakan
adalah bahan yang mudah di dapat dan tersedia banyak di lingkungan kita ini.
B. Saran
Bioteknologi memiliki dampak positif dan negatif. Akan lebih baik jika penggunaan bioteknologi digunakan
secara bijaksana dan semanfaat mungkin tanpa harus memberikan dampak negatif dilingkungan sekitar. Dan
diharapkan dengan semakin berkembangnya bioteknologi dapat meningkatkan kesejahteraan umat manusia.
Pembuatan Nata de coco dari air kelapa sebaiknya diambil dari air kelapa sejak tiga hari sebelum praktikum
dilaksanakan.
Untuk mendapatkan hasil nata de coco yang baik, sebaiknya gula pasir, ZA, dan urea diukur dengan baik,
tergantung air kelapa yang akan kita buat menjadi nata de coco sehingga ukuran bahan dapat diperkirakan
sebelum mencampurnya.
Air kelapa yang akan dimasukkan bibit, sebaiknya kita gunakan perbandingan antara bibit yang akan kita
masukkan dengan air kelapa agar saat dipanen, nata tidak menjadi cair
Saat proses inkubasi pada suhu kamar, ruang yang bersih sangat mempengaruhi hasil dari nata de coco agar
terhindar dari debu dan mikroorganisme lain, serta hindari goyangan saat melakukan proses inkubasi
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A., J.B. Reece, L.A. Urry, M.L. Cain, S.A. Wasserman, P.V. Minorski & R.B. Jackson.
2010. Biologi (Edisi Kedelapan-Jilid 1). Jakarta : Erlangga.
Faidah Rachmawati, Nurul Urifah, dan Ari Wijayati. 2009. Jakarta: Ricardo Publishing and
PrintingFahruddin. 2010. Bioteknologi Lingkungan. Bandung: Alfabeta.
Rohana Kusumawati, Muhammad Luthfi Hidayat. 2012. Klaten: Intan Pariwara.
Sutarno, Nono. 2000. Biologi Lanjutan Umum II. Jakarta: Universitas Terbuka.
http://rijalhabibulloh.blogspot.com/2014/12/makalah-tentang-bi
https://duniatehnikku.wordpress.com/2011/04/18/cara-membuat-nata-de-coco-sari-kelapa/oteknologi-makalah-
ipa.html
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidayah-Nya lah kami
dapat menyusun makalah ini yang berjudul “Penerapan Bioteknologi konvensional ” . D a n k i r a n y a
m a k a l a h i n i d a p a t m e m b a n t u u n t u k m e n i n g k a t k a n pengetahuan kita khususnya tentang
bagaimana peranan bioteknologi konvensional dalam bahan bahan pangan yaitu nata de coco yang
memanfaatkan bakteri Acetobacter xylinum
D e n g a n a d a n y a m a k a l a h i n i , m u d a h - m u d a h a n d a p a t m e m b a n t u meningkatkan
minat baca dan belajar teman-teman sekalian. Selain itu kami juga berharap agar semua dapat mengetahui dan
memahami tentang materi yang kami sajikan ini.Kami sangat menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini
masih sangat minim, sehingga saran dari guru dan teman-teman sekalian serta kritikan dari semua pihak
masih kami harapkan demi memperbaiki makalah ini. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Halaman Judul................................................................................... i
Kata Pengantar.................................................................................. ii
Daftar Isi.........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................2
B. Rumusan Masalah............................................................................3
C. Tujuan Penulisan.............................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................5
B. Manfaat.................................................................................................................................
BAB V Penutup..........................................................................................................................
A.Kesimpulan...............................................................................................................................
B. Saran.............................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 11