Anda di halaman 1dari 24

lampiran 1 1

LAPORAN PENDAHULUAN
1. Kasus (masalah utama):
Halusinasi
2. Proses terjadinya masalah

a. Definisi

Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan sensori persepsi yang dialami oleh
pasien gangguan jiwa. Pasien merasakan sensasi berupa suara, penglihatan, pengecapan,
perabaan, atau penghiduan tanpa stimulus yang nyata Keliat, (2011) dalam Zelika, (2015).
Sedangkan Menurut WHO, kesehatan jiwa bukan hanya tidak ada gangguan jiwa,
melainkan mengandung berbagai karakteristik yang positif yang menggambarkan
keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan kedewasaan
kepribadiannya.

Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan sensori persepsi yang dialami oleh
pasien gangguan jiwa. Pasien merasakan sensasi berupa suara, penglihatan, pengecapan,
perabaan, atau penghiduan tanpa stimulus yang nyata Keliat, (2011) dalam Zelika, (2015).
Halusinasi adalah persepsi sensori yang salah atau pengalaman persepsi yang tidak sesuai
dengan kenyataan Sheila L Vidheak,( 2001) dalam Darmaja (2014).

b. Faktor Predisposisi

Menurut Stuart (2007), faktor penyebab terjadinya halusinasi adalah:

1) Biologis
Abnormalitas perkembangan sistem saraf yang berhubungan dengan respon
neurobiologis yang maladaptif baru mulai dipahami. Ini ditunjukan oleh penelitian-
penelitian yang berikut:
a) Penelitian pencitraan otak sudah menunjukan keterlibatan otak yang lebih luas
dalam perkembangan skizorenia. Lesi pada daerah frontal, temporal dan limbik
berhubungan dengan perilaku psikotik.

Program Profesi Ners


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021
lampiran 1 2

b) Beberapa zat kimia di otak seperti dopamin neurotransmiter yang berlebihan


dan masalah-masalah pada system reseptor dopamin dikaitkan dengan
terjadinya skizofrenia.
c) Pembesaran ventrikel dan penurunan masa kortikal menunjukan terjadinya
atropi yng signifikan pada otak manusia. Pada anatomi otak klien dengan
skizofrenia kronis, ditemukan pelebaran lateral ventrikel, atropi korteks bagian
depan dan atropi otak kecil (cerebellum). Temuan kelainan anatomi otak
tersebut didukung oleh otopsi (post-mortem).
2) Psikologis
Keluarga, pengasuh dan lingkungan klien sangat mempengaruhi respon dan
kondisi psikologis klien. Salah satu sikap atau keadaan yang mempengaruhi
gangguan orientasi realitas adalah penolakan atau tindakan kekerasan dalam rentang
hidup klien.
3) Sosial budaya
Kondisi sosial budaya mempengaruhi gangguan orientasi realita seperti
kemiskinan, konflik sosial budaya (perang, kerusahan, bencana alam) dan
kehidupan yang terisolasi disertai stres.

c. Faktor Presipitasi

Menurut Stuart (2007), faktor presipitasi terjadinya gangguan halusinasi adalah:

1) Biologis
Gangguan dalam komunikasi dan putaran balik otak yang mengatur proses
informasi serta abnormalitas pada mekanisme pintu masuk dalam otak yang
mengakibatkan ketidakmampuan untuk secara selektif menanggapi stimulus yang
diterima oleh otak untuk diinterpretasikan.
2) Stres lingkungan
Ambang tolerasi terhadap stres yang berinteraksi terhadap stresor lingkungan
untuk menentukan terjadinya gangguan perilaku.
3) Sumber koping
Sumber koping mempengaruhi respon individu dalam menanggapi stressor.

Program Profesi Ners


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021
lampiran 1 3

d. Tanda Gejala

Gejala dan tanda seseorang yang mengalami halusinasi adalah :

1) Tahap 1 (comforting)
a) Tertawa tidak sesuai dengan situasi
b) Menggerakkan bibir tanpa bicara
c) Bicara lambat
d) Diam dan pikiranya dipenuhi pikiran yang menyenangkan

2) Tahap 2 (condemning)
a) Cemas
b) Konsentrasi menurun
c) Ketidakmampuan membedakan realita

3) Tahap 3
a) Pasien cenderung mengikuti halusinasi
b) Kesulitan berhubungan dgn orla
c) Perhatian dan konsentrasi menurut
d) Afek labil
e) Kecemasan berat ( berkeringat, gemetar, tidak mampu mengikuti petunjuk)
4) Tahap 4 (controlling)
a) Pasien mengikuti halusinasi
b) Pasien tidak mampu mengendalikan diri
c) Tidak mampu mengikuti perintah nyata
d) Beresiko menciderai diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
3. Dasar Penetapan Masalah klien

a. Data objektif dan subjektif

1) Data subjektif
a) Mengungkapkan mendengar atau melihat objek yang mengancam
b) Mengungkapkan perasan takut, cemas, hawatir

Program Profesi Ners


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021
lampiran 1 4

2) Data objektif
a) Wajah tegang, merah
b) Mondar-mandir
c) Mata melotot rahang mengatup
d) Tangan mengepal
e) Keluar keringat banyak
f) Mata merah

b. Analisa data:-

c. Pohon masalah

Resiko mencederai diri,


orang lain dan lingkngan
sekitar

Gangguan persepsi sensori:


halusinasi pendengaran

Isolasi social: menarik diri

d. Masalah keperawatan dan data yang perlu dikaji

1) Masalah keperawatan
a) Risiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
b) Perubahan sensori perseptual : halusinasi
c) Isolasi sosial : menarik diri
2) Data yang perlu dikaji
a) Risiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
Data Subyektif :
(1) Klien mengatakan benci atau kesal pada seseorang.

Program Profesi Ners


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021
lampiran 1 5

(2) Klien suka membentak dan menyerang orang yang mengusiknya jika
sedang kesal atau marah.
(3) Riwayat perilaku kekerasan atau gangguan jiwa lainnya.
Data Objektif :
(1) Mata merah, wajah agak merah.
(2) Nada suara tinggi dan keras, bicara menguasai: berteriak, menjerit,
memukul diri sendiri/orang lain.
(3) Ekspresi marah saat membicarakan orang, pandangan tajam.
(4) Merusak dan melempar barang-barang.
b) Perubahan sensori perseptual : halusinasi
Data Subjektif :
(1) Klien mengatakan mendengar bunyi yang tidak
berhubungan dengan stimulus nyata
(2) Klien mengatakan melihat gambaran tanpa ada stimulus
yang nyata
(3) Klien mengatakan mencium bau tanpa stimulus
(4) Klien merasa makan sesuatu
(5) Klien merasa ada sesuatu pada kulitnya
(6) Klien takut pada suara/bunyi/gambar yang dilihat dan
didengar
(7) Klien ingin memukul/melempar barang-barang

Data Objektif :
(1) Klien berbicara dan tertawa sendiri
(2) Klien bersikap seperti mendengar/melihat sesuatu
(3) Klien berhenti bicara ditengah kalimat untuk
mendengarkan sesuat
(4) Disorientasi

c) Isolasi sosial : menarik diri


Data Subyektif :

Program Profesi Ners


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021
lampiran 1 6

Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa, bodoh,
mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri.
Data Obyektif :
Klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif
tindakan, ingin mencederai diri/ingin mengakhiri hidup, Apatis, Ekspresi sedih,
Komunikasi verbal kurang, Aktivitas menurun, Posisi janin pada saat tidur,
Menolak berhubungan, Kurang memperhatikan kebersihan

4. Data data yang perlu ditambahkan: -


5. Diagnosa keperawatan
a. Gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran
b. Isolasi sosial
c. Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan sekitar

6. Rencana tindakan keperawatan

No Dx Perencanaan
Tgl Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Dx Keperawatan
Gangguan TUM: Klien Setelah1x interaksi klien 1. Bina hubungan saling
sensori dapat mengontrol menunjukkan tanda – percaya dengan
persepsi: halusinasi yang tanda percaya kepada menggunakan prinsip
halusinasi dialaminya perawat : komunikasi terapeutik :
(lihat/dengar/p a. Sapa klien dengan
Tuk 1 : 1. Ekspresi wajah
enghidu/raba/k ramah baik verbal
Klien dapat bersahabat.
ecap) maupun non verbal
membina 2. Menunjukkan rasa
b. Perkenalkan nama,
hubungan saling senang.
nama panggilan dan
percaya 3. Ada kontak mata.
tujuan perawat berkenalan
4. Mau berjabat
c. Tanyakan nama
tangan.
lengkap dan nama
5. Mau menyebutkan
panggilan yang disukai
nama.
klien
6. Mau menjawab
d. Buat kontrak yang

Program Profesi Ners


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021
lampiran 1 7

salam. jelas
7. Mau duduk e. Tunjukkan sikap jujur
berdampingan dengan dan menepati janji setiap
perawat. kali interaksi
8. Bersedia f. Tunjukan sikap empati
mengungkapkan dan menerima apa adanya
masalah yang dihadapi. g. Beri perhatian kepada
klien dan perhatikan
kebutuhan dasar klien
h. Tanyakan perasaan
klien dan masalah yang
dihadapi klien
i. Dengarkan dengan
penuh perhatian ekspresi
perasaan klien
TUK 2 : Setelah 1x interaksi klien 2.1. Adakan kontak sering
menyebutkan : dan singkat secara
Klien dapat
bertahap
mengenal 1. Isi
2.2. Observasi tingkah
halusinasinya 2. Waktu
laku klien terkait
3. Frekunsi
dengan halusinasinya
4. Situasi dan kondisi
(* dengar /lihat
yang menimbulkan
/penghidu /raba
halusinasi
/kecap), jika
menemukan klien yang
sedang halusinasi:
1. Tanyakan apakah
klien mengalami
sesuatu ( halusinasi
dengar/ lihat/
penghidu /raba/ kecap
)

Program Profesi Ners


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021
lampiran 1 8

2. Jika klien menjawab


ya, tanyakan apa
yang sedang
dialaminya
3. Katakan bahwa
perawat percaya klien
mengalami hal
tersebut, namun
perawat sendiri tidak
mengalaminya
( dengan nada
bersahabat tanpa
menuduh atau
menghakimi)
4. Katakan bahwa ada
klien lain yang
mengalami hal yang
sama.
5. Katakan bahwa
perawat akan
membantu klien
2.3 Jika klien tidak sedang
berhalusinasi klarifikasi
tentang adanya
pengalaman halusinasi,
diskusikan dengan klien :
1. Isi, waktu dan
frekuensi terjadinya
halusinasi ( pagi,
siang, sore, malam
atau sering dan

Program Profesi Ners


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021
lampiran 1 9

kadang – kadang )
2. Situasi dan kondisi
yang menimbulkan
atau tidak
menimbulkan
halusinasi
2. Setelah 1x interaksi 2.4Diskusikan dengan klien
klien menyatakan apa yang dirasakan jika
perasaan dan responnya terjadi halusinasi dan beri
saat mengalami kesempatan untuk
halusinasi : mengungkapkan
 Marah perasaannya.
 Takut 2.3. Diskusikan dengan
 Sedih klien apa yang
 Senang dilakukan untuk
 Cemas mengatasi perasaan
 Jengkel tersebut.
2.4. Diskusikan tentang
dampak yang akan
dialaminya bila klien
menikmati
halusinasinya.

TUK 3 : 3.1. Setelah 1x interaksi 3.1. Identifikasi bersama


klien menyebutkan klien cara atau tindakan
Klien dapat
tindakan yang biasanya yang dilakukan jika
mengontrol
dilakukan untuk terjadi halusinasi (tidur,
halusinasinya
mengendalikan marah, menyibukan
halusinasinya diri dll)
3.2. Setelah 1x 3.2. Diskusikan cara yang
interaksi klien digunakan klien,

Program Profesi Ners


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021
lampiran 1 10

menyebutkan cara baru  Jika cara yang


mengontrol halusinasi digunakan adaptif
beri pujian.
 Jika cara yang
3.3. Setelah 1x interaksi
digunakan
klien dapat memilih
maladaptif
dan memperagakan
diskusikan kerugian
cara mengatasi
cara tersebut
halusinasi
3.3. Diskusikan cara baru
(dengar/lihat/penghidu/
untuk memutus/
raba/kecap )
mengontrol timbulnya
halusinasi :
3.4. Setelah 1x interaksi
j. Katakan pada diri
klien melaksanakan
sendiri bahwa ini tidak
cara yang telah dipilih
nyata ( “saya tidak
untuk mengendalikan
mau dengar/ lihat/
halusinasinya
penghidu/ raba /kecap
3.5. Setelah 1x
pada saat halusinasi
pertemuan klien
terjadi)
mengikuti terapi
k. Menemui orang lain
aktivitas kelompok
(perawat/teman/anggot
a keluarga) untuk
menceritakan tentang
halusinasinya.
l. Membuat dan
melaksanakan jadwal
kegiatan sehari hari
yang telah di susun.
m. Meminta
keluarga/teman/
perawat menyapa jika

Program Profesi Ners


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021
lampiran 1 11

sedang berhalusinasi.
3.4 Bantu klien memilih cara
yang sudah dianjurkan
dan latih untuk
mencobanya.

3.5 Beri kesempatan untuk


melakukan cara yang
dipilih dan dilatih.
3.6. Pantau pelaksanaan
yang telah dipilih dan
dilatih , jika berhasil beri
pujian
3.7. Anjurkan klien
mengikuti terapi aktivitas
kelompok, orientasi
realita, stimulasi persepsi

TUK 4 : 4.1. Setelah 1x 4.1 Buat kontrak dengan


pertemuan keluarga, keluarga untuk
Klien dapat
keluarga menyatakan pertemuan ( waktu,
dukungan dari
setuju untuk mengikuti tempat dan topik )
keluarga dalam
pertemuan dengan 4.2 Diskusikan dengan
mengontrol
perawat keluarga ( pada saat
halusinasinya
4.2. Setelah 1x interaksi pertemuan keluarga/
keluarga menyebutkan kunjungan rumah)
pengertian, tanda dan n. Pengertian halusinasi
gejala, proses o. Tanda dan gejala
terjadinya halusinasi halusinasi
dan tindakan untuk p. Proses terjadinya
mengendali kan halusinasi

Program Profesi Ners


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021
lampiran 1 12

halusinasi q. Cara yang dapat


dilakukan klien dan
keluarga untuk
memutus halusinasi
r. Obat- obatan
halusinasi
s. Cara merawat anggota
keluarga yang
halusinasi di rumah
( beri kegiatan, jangan
biarkan sendiri, makan
bersama, bepergian
bersama, memantau
obat – obatan dan cara
pemberiannya untuk
mengatasi halusinasi )
t. Beri informasi waktu
kontrol ke rumah sakit
dan bagaimana cara
mencari bantuan jika
halusinasi tidak tidak
dapat diatasi di rumah
TUK 5 : 1.2 Setelah 1x interaksi 5.1 Diskusikan dengan klien
klien menyebutkan; tentang manfaat dan
Klien dapat
2. Manfaat minum obat kerugian tidak minum
memanfaatkan
3. Kerugian tidak minum obat, nama , warna,
obat dengan baik
obat dosis, cara , efek terapi
4. Nama,warna,dosis, dan efek samping
efek terapi dan efek penggunan obat
samping obat
4.2 Setelah 1x interaksi
klien

Program Profesi Ners


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021
lampiran 1 13

mendemontrasikan 5.2 Pantau klien saat


penggunaan obat dgn penggunaan obat
benar 5.3 Beri pujian jika klien
4.3 Setelah 1x interaksi menggunakan obat
klien menyebutkan dengan benar
akibat berhenti minum 5.4 Diskusikan akibat
obat tanpa konsultasi berhenti minum obat
dokter tanpa konsultasi dengan
dokter
5.5 Anjurkan klien untuk
konsultasi kepada
dokter/perawat jika terjadi
hal – hal yang tidak di
inginkan .
Isolasi Sosial TUM: Klien
dapat berinteraksi
dengan orang lain

TUK:

1. Klien dapat
1. Setelah1X interaksi
membina
klien menunjukkan tanda-
hubungan saling
tanda percaya kepada /
percaya
terhadap perawat:

o Wajah cerah,
tersenyum

o Mau berkenalan 1.1.Bina hubungan


saling percaya dengan:
o Ada kontak mata
• Beri salam setiap
o Bersedia
berinteraksi.
menceritakan perasaan

Program Profesi Ners


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021
lampiran 1 14

o Bersedia • Perkenalkan nama,


mengungkapkan nama panggilan perawat
masalahnya dan tujuan perawat
berkenalan
o Bersedia
mengungkapkan • Tanyakan dan panggil
masalahnya nama kesukaan klien

• Tunjukkan sikap jujur


dan menepati janji setiap
kali berinteraksi

• Tanyakan perasaan
klien dan masalah yang
dihadapi kllien

• Buat kontrak interaksi


yang jelas

• Dengarkan dengan
penuh perhatian ekspresi
perasaan klien

Program Profesi Ners


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021
lampiran 1 15

2. Klien mampu 2.Setelah 1 x interaksi 2.1 Tanyakan pada klien


menyebutkan klien dapat menyebutkan tentang:
penyebab menarik minimal satu penyebab • Orang yang tinggal
diri menarik diri dari: serumah / teman
o diri sendiri sekamar klien

o orang lain • Orang yang paling


dekat dengan klien di
o lingkungan
rumah/ di ruang
perawatan

• Apa yang membuat


klien dekat dengan
orang tersebut

• Orang yang tidak


dekat dengan klien di
rumah/di ruang
perawatan

• Apa yang membuat


klien tidak dekat

Program Profesi Ners


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021
lampiran 1 16

3. Klien mampu 3. Setelah1x interaksi 3.1. Tanyakan pada


menyebutkan dengan klien dapat klien tentang :
keuntungan menyebutkan keuntungan • Manfaat hubungan
berhubungan berhubungan sosial, sosial.
sosial dan misalnya
• Kerugian menarik
kerugian menarik o banyak teman diri.
diri.
o tidak kesepian 3.2. Diskusikan
o bisa diskusi bersama klien tentang
manfaat berhubungan
o saling menolong,
sosial dan kerugian
dan kerugian menarik diri,
menarik diri.
misalnya:
3.3. Beri pujian
o sendiri
terhadap kemampuan
o kesepian klien mengungkapkan

o tidak bisa diskusi perasaannya.

4. Klien dapat 4. Setelah 1x interaksi


melaksanakan klien dapat melaksanakan
4.1 Observasi perilaku
hubungan hubungan sosial secara klien saat berhubungan
sosial secara bertahap dengan:
sosial .
bertahap
o Perawat 4.2 Beri motivasi dan

o Perawat lain bantu klien untuk


berkenalan /
o Klien lain
berkomunikasi dengan :

• Perawat lain

Program Profesi Ners • Klien lain


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021
lampiran 1 17

6. Klien 6.1. Setelah 1X 6.1. Diskusikan


mendapat pertemuan keluarga dapat pentingnya peran serta
dukungan menjelaskan tentang : keluarga sebagai
keluarga pendukung untuk
o Pengertian menarik
dalam mengatasi prilaku
diri
memperluas menarik diri.
o Tanda dan gejala
hubungan 6.2. Diskusikan potensi
menarik diri
sosial keluarga untuk
o Penyebab dan
membantu klien
akibat menarik diri
mengatasi perilaku
o Cara merawat klien menarik diri
menarik diri
6.3. Jelaskan pada
keluarga tentang :

• Pengertian menarik
diri

• Tanda dan gejala


menarik diri

• Penyebab dan akibat


menarik diri

• Cara merawat klien


menarik diri

6.4. Latih keluarga cara


merawat klien menarik
diri.

6.5. Tanyakan perasaan


keluarga setelah
mencoba cara yang
dilatihkan

6.6. Beri motivasi

Program Profesi Ners


keluarga agar membantu
Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021
lampiran 1 18

Resiko TUM: Klien 1. Setelah 1 x pertemuan 1. Bina hubungan saling


Perilaku dapat mengontrol klien menunjukkan tanda- percaya dengan:
Kekerasan perilaku tanda percaya kepada a. Beri salam setiap
kekerasan perawat: berinteraksi.
TUK:  Wajah cerah, b. Perkenalkan nama,
8. Klien dapat tersenyum nama panggilan
membina  Mau perawat dan tujuan
hubungan berkenalan perawat berinteraksi
saling percaya  Ada kontak c. Tanyakan dan panggil
mata nama kesukaan klien
9. Klien dapat
 Bersedia d. Tunjukkan sikap
mengidentifik
menceritakan empati, jujur dan
asi penyebab
perasaan menepati janji setiap
perilaku
kali berinteraksi
kekerasan
e. Tanyakan perasaan
yang 1. Setelah 1x
klien dan masalah
dilakukannya pertemuan klien
yang dihadapi klien
menceritakan
10. Klien dapat f. Buat kontrak interaksi
penyebab perilaku
mengidentifik yang jelas
kekerasan yang
asi tanda- Dengarkan dengan penuh
dilakukannya:
tanda perilaku perhatian ungkapan perasaan
kekerasan  Menceritakan klien
penyebab perasaan
11. Klien dapat
jengkel/kesal baik
mengidentifik 2. Bantu klien
dari diri sendiri
asi jenis mengungkapkan perasaan
maupun
perilaku marahnya:
lingkungannya
kekerasan g. Motivasi klien untuk
yang pernah 2. Setelah 1x menceritakan
dilakukannya pertemuan klien penyebab rasa kesal
menceritakan tanda- atau jengkelnya
12. Klien dapat
tanda saat terjadi h. Dengarkan tanpa

Program Profesi Ners


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021
lampiran 1 19

mengidentifik perilaku kekerasan menyela atau memberi


asi akibat penilaian setiap
 Tanda fisik : mata
perilaku ungkapan perasaan
merah, tangan
kekerasan klien
mengepal, ekspresi
3. Bantu klien
13. Klien dapat tegang, dan lain-
mengungkapkan tanda-
mengidentifik lain.
tanda perilaku kekerasan
asi cara  Tanda emosional :
yang dialaminya:
konstruktif perasaan marah,
i. Motivasi klien
dalam jengkel, bicara
menceritakan kondisi
mengungkapk kasar.
fisik (tanda-tanda fisik)
an kemarahan  Tanda sosial :
saat perilaku kekerasan
bermusuhan yang
14. Klien dapat terjadi
dialami saat terjadi
mendemonstr j. Motivasi klien
perilaku kekerasan.
asikan cara menceritakan kondisi
mengontrol emosinya (tanda-tanda
3. Setelah 1x
perilaku emosional) saat terjadi
pertemuan klien
kekerasan perilaku kekerasan
menjelaskan:
Motivasi klien menceritakan
15. Klien
 Jenis-jenis ekspresi kondisi hubungan dengan
mendapat
kemarahan yang orang lain (tanda-tanda
dukungankelu
selama ini telah sosial) saat terjadi perilaku
arga untuk
dilakukannya kekerasan
mengontrol
perilaku  Perasaannya saat 4. Diskusikan dengan klien

kekerasan melakukan perilaku kekerasan yang


kekerasan dilakukannya selama ini:
16. Klien
 Efektivitas cara k. Motivasi klien
menggunakan
yang dipakai dalam menceritakan jenis-
obat sesuai
menyelesaikan jenis tindak kekerasan
program yang
masalah yang selama ini pernah
telah
4. Setelah 1x dilakukannya.

Program Profesi Ners


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021
lampiran 1 20

ditetapkan pertemuan klien l. Motivasi klien


menjelaskan akibat menceritakan perasaan
tindak kekerasan klien setelah tindak
yang dilakukannya kekerasan tersebut
terjadi
 Diri sendiri : luka,
Diskusikan apakah dengan
dijauhi teman, dll
tindak kekerasan yang
 Orang dilakukannya masalah yang
lain/keluarga : dialami teratasi
luka, tersinggung, 5.Diskusikan dengan klien

5. Setelah 1x akibat negatif (kerugian)

pertemuan klien : cara yang dilakukan pada:


m. Diri sendiri
 Menjelaskan cara- n. Orang lain/keluarga
cara sehat Lingkungan
mengungkapkan
6. Diskusikan dengan klien:
marah
o. Apakah klien mau
6. Setelah 1x mempelajari cara baru
pertemuan klien mengungkapkan marah
memperagakan cara yang sehat
mengontrol perilaku p. Jelaskan berbagai
kekerasan: alternatif pilihan untuk
mengungkapkan marah
 Fisik: tarik nafas
selain perilaku
dalam, memukul
kekerasan yang
bantal/kasur
diketahui klien.
 Verbal: q. Jelaskan cara-cara
mengungkapkan sehat untuk
perasaan mengungkapkan
kesal/jengkel pada marah:
orang lain tanpa  Cara fisik: nafas

Program Profesi Ners


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021
lampiran 1 21

menyakiti dalam, pukul bantal


 Spiritual: zikir/doa, atau kasur, olah
meditasi sesuai raga.
agamanya  Verbal:
mengungkapkan
7. Setelah 1x interaksi
bahwa dirinya
keluarga:
sedang kesal
 cara merawat klien
kepada orang lain.
dengan perilaku
 Sosial: latihan
kekerasan
asertif dengan
 Mengungkapkan
orang lain.
rasa puas dalam
Spiritual: sembahyang/doa,
merawat klien
zikir, meditasi, dsb sesuai
Menjelaskan
keyakinan agamanya
masing-masing
8. Setelah 3x interaksi
pertemuan klien dapat
menjelaskan: 7. 1. Diskusikan cara yang
 Manfaat minum mungkin dipilih dan
obat anjurkan klien memilih
 Kerugian tidak cara yang mungkin untuk
minum obat mengungkapkan

 Nama obat kemarahan.

 Bentuk dan warna 7.2. Latih klien

obat memperagakan cara

 Dosis yang yang dipilih:

diberikan r. Peragakan cara

kepadanya melaksanakan cara


yang dipilih.
 Waktu pemakaian
s. Jelaskan manfaat cara
 Cara pemakaian
tersebut
 Efek yang
t. Anjurkan klien

Program Profesi Ners


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021
lampiran 1 22

dirasakan menirukan peragaan


yang sudah dilakukan.
8. Setelah 1x u. Beri penguatan pada
pertemuan klien klien, perbaiki cara
menggunakan obat yang masih belum
sesuai program sempurna
7.3. Anjurkan klien
menggunakan cara yang
sudah dilatih saat
marah/jengkel

8.1. Diskusikan pentingnya


peran serta keluarga sebagai
pendukung klien untuk

perilaku kekerasan.
8.2. Diskusikan potensi
keluarga untuk
membantu klien
mengatasi perilaku
kekerasan
8.3. Jelaskan pengertian,
penyebab, akibat dan
cara merawat klien
perilaku kekerasan yang
dapat dilaksanakan oleh
keluarga.
8.4. Peragakan cara merawat
klien (menangani
perilaku kekerasan)

Program Profesi Ners


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021
lampiran 1 23

8.5.Beri kesempatan
keluarga untuk
memperagakan ulang
8.6. Beri pujian kepada
keluarga setelah
peragaan
8.7. Tanyakan perasaan
keluarga setelah mencoba
cara yang dilatihkan

9.1. Jelaskan manfaat


menggunakan obat
secara teratur dan
kerugian jika tidak
menggunakan obat
9.2. Jelaskan kepada klien:
v. Jenis obat (nama,
warna dan bentuk
obat)
w. Dosis yang tepat untuk
klien
x. Waktu pemakaian
y. Cara pemakaian
z. Efek yang akan
dirasakan klien
9.3. Anjurkan klien:
aa. Minta dan
menggunakan obat
tepat waktu
bb. Lapor ke
perawat/dokter jika
mengalami efek yang

Program Profesi Ners


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021
lampiran 1 24

tidak biasa
Beri pujian terhadap
kedisiplinan klien
menggunakan obat.

Purwokerto, 01 Desember 2020


Praktikan

Rodiana kurniasih

Program Profesi Ners


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021

Anda mungkin juga menyukai